DISUSUN OLEH:
A031201060
Tujuan Audit
1
Asersi Tujuan Audit Kelompok Tujuan Audit Saldo
Transaksi Rekening
Keberadaan Biaya gaji dan upah serta Saldo utang gaji dan upah
atau biaya PPh karyawan dalam serta utang PPh karyawan
keterjadian pembukuan berkaitan mencerminkan jumlah
dengan kompensasi atas yang terutang per tanggal
jasa yang diberikan selama neraca
periode yang diaudit
Kelengkapan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
biaya PPh karyawan utang PPh karyawan
mencakup semua biaya mencakup semua utang
yang terjadi untuk jasa kepada karyawan dan
personalia selama periode utang kepada Negara per
yang diaudit tanggal neraca
Penilaian atau Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengalokasian biaya PPh karyawa telah utang PPh karyawan telah
dihitung dengan teliti dan dihitung dengan teliti dan
telah dicatat telah dicatat.Distribusi
biaya tenaga kerja pabrik
telah dihitung dan dicatat
dengan benar
2
Penyajian dan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengungkapan biaya PPh karyawan telah utang PPh karyawan telah
diidentifikasi dan diidentifikasi dengan benar
dikelompokkan dengan dalam neraca.Laporan
benar dalam laporan keuangan telah memuat
rugi-laba pengungkapan yang tepat
tentang program pension
dan program benefit
lainnya
Hal-hal yang penting untuk dipahami auditor sebelum mengaudit siklus jasa
pesrsonalia :
3
beban kompensasi didasarkan atas upah per jam dan menunjukkan tingkat
variabilitas yang tinggi sepanjang periode berjalan, maka auditor dapat menekankan
pendekatan penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah.
A. Materialitas
B. Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus
personalia, karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada
majikannya jika mereka tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan
(asersi keberadaan atau keterjadian) merupakan masalah besar bagi auditor.
Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup tinggi. Pada perusahaan
manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau jumlah hasil
kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko
bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai
kesimpulan dapat dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi
keberadaan atau keterjadian, penilaian atau pengalokasian,serta penyajian dan
pengungkapan.
4
C. Prosedur Analitis
5
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat
mencatat transaksi penggajian :
a. Otorisasi personalia
d. Register penggajian
f. Cek gaji
§ Mengangkat karyawan
6
§ Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil
7
analitis menunjukkan adanya fluktuasi yang tidak wajar, mak diperlukan pengujian
detil lebih banyak.
Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah seringkali dibatasi pada
penerapan prosedur analitis atas akun-akun beban dan pos-pos akrual yang terkait,
serta pengujian rincian yang terbatas. Jika prosedur analitis trsebut mengungkapkan
fluktusi yang tidak diduga, maka akan diperlukan pengujian rincian yang lebih
ekstensif.
Apabila tidak terungkap fluktuasi yang tidak diduga leh prosedur ini, auditor
sudah memperoleh bukti yang mendukung tujuan audit yang berkaitan dengan
asersi ekstensi/keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta penilaian atau
alokasi. Yaitu :
8
b. Mengaudit tunjangan karyawan dan program pension
Pada saat mengaudit beban dan profitabilitas seorang akuntan public akan
sering mengevaluasi statistic produktivitas karyawan. Apabila karyawan bisa lebih
produktif maka perusahaan akan dapat mencapai profitabilitas yang lebih baik dalam
industri. Para akuntan publik biasanya memiliki keterampilan dalam
mengembangkan cara agar pusat-pusat pertanggungjawaban bertanggung jawab
atas penggunaan sumber daya mereka dalam hal ini sumber daya gaji dan upah.