Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ANDI MUH.

FADHIL ALIMRA

NIM : A031201134

PENGGABUNGAN USAHA

1. PENGGABUNGAN
USAHA

Penggabungan Usaha (business combination) mengacu pada merger atau akuisisi


suatu bisnis. Hal ini terjadi bila sebuah perusahaan mengakuisisi sebagian besar sekuritas
ekuitas satu perusahaan lain atau lebih. Penggabungan usaha mensyaratkan bahwa laporan
keuangan setelahnya melaporkan aktivitas gabungan entitas baru tersebut. Akuntansi
penggabungan usaha memerlukan keputusan tentang bagaimana menilai aset dan
kewajiban entitas yang baru. Keputusan ini meliputi revaluasi seluruh aset dan kewajiban
yang diakuisisi menjadi nilai pasar, dengan dampak besar terhadap laporan keuangan kini
dan masa depan. Penggabungan usaha dengan motivasi ekonomi yang jelas memiliki
sejarah yang panjang. Beberapa alasan ekonomis penggabungan usaha adalah :

1) Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan


pemasaran atau pangsa pasar yang tak ternilai

2) Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan

3) Memperkuat manajemen

4) Meningkatkan efisiensi operasi

5) Mendorong diversifikasi

6) Mempercepat masuk ke pasar

7) Mencapai skala ekonomi

8) Memperoleh manfaat pajak

Penggabungan usaha juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan citra
perusahaan, anggapan potensi pertumbuhan, atau kesejahteraannya serta dapat digunakan
untuk meningkatkan laba. Secara khusus perekayasa keuangan dapat memanfaatkan
metode akuntansi penggabungan usaha untuk menghasilkan gambaran pertumbuhan laba,
yang sebagian besar, hanyalah ilusi. Cara mencapai ilusi pertumbuhan laba tersebut
meliputi :

a. Melakukan merger antara perusahaan yang sedang tumbuh tinggi yang memiliki rasio
P/E yang tinggi dengan perusahaan yang prospek pertumbuhannya lebih rendah, dan
membayarnya dengan saham perusahaan yang tumbuh tinggi.
b. Menggunakan cakupan akuntansi penggabungan usaha. Hal ini berbeda dengan
manfaat ekonomis sesungguhnya yang timbul dari penggabungan usaha.

Akuntansi Penggabungan Usaha

Financial Accounting Standard Board baru-baru ini mengeluarkan dua standar


penting (SFAS 141 “Bussines Combination” dan SFAS 142 “Goodwill and Other
Intangible Asset’) yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan penggabungan usaha
(berlaku elektif untuk periode fiskal yang dimulai tanggal 15 Desember 2001 dan
sesudahnya). Standar ini mengharuskan penggunaan metode pembelian dalam akuntansi
akuisisi dan tidak diamortisasinya goodwill.

Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus mengakui nilai pasar wajar aset
berwujud dari aset tak berwujud yang diperoleh dalam neracanya yang diakui bersamaan
dengan nilai pasar wajar dari kewajiban yang diasumsikan.SFAS 12 menyatakan
bahwa goodwill tidak lagi diamortisasi. Pendekatan nonamortisasi ini, diaplikasikan
pada goodwill

yang telah diakui sebelumnya maupun goodwill yang baru diperoleh. Goodwill akan diuji
setiap tahun untuk penurunan nilai. Jika nilai buku goodwill melebihi nilai wajarnya, rugi
penurunan nilai akan diakui sebesar selisih tersebut.

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan


perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan keuangan
perusahaan induk membuktikan kepemilikan saham anak perusahaan melalui akun investasi.
Laporan keuangan konsolidasi mengabaikan identitas legal yang terpisah antara perusahaan
induk dan anak perusahaan karena alasan “substansi ekonomi”. Laporan keuangan
konsolidasi merefleksikan entitas bisnis yang dikendalikan oleh perusahaan tunggal yaitu
induk perusahaan.

Mekanisme Konsolidasi

Konsolidasi meliputi dua langkah : agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuangan
yang telah dikonsolidasikan menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan dan beban anak
perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk.
Langkah kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan (atau pos resiprokal) untuk
menghindari perhitungan ganda (double counting) atau laba yang diakui prematur. Sebagai
contoh, baik pos utang perusahaan induk kepada anak perusahaan maupun piutang anak
perusahaan kepada perusahaan induk dieliminasi ketika mempersiapkan neraca konsolidasi.
Sama halnya dengan penjualan dan harga pokok penjualan dieliminasi untuk penjualan
persediaan antarperusahaan.

Pada tanggal 31 Desember Tahun 1, Synergy Corp, membeli 100% saham Micron
Company dengan menukarkan 10.000 lembar saham biasanya (nilai nominal $5, harga pasar

$77) dengan semua saham biasa Micron. Micron selanjutnya tetap berdiri sebagai anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Synergy. Pada tanggal akuisisi nilai buku Micron
adalah $20.000. Synergy bersedia membayar dengan harga pasar sebesar $770.000 karena
Synergy merasa bahwa aset tetap Micron disajikan lebih rendah dari seharusnya
(undervalued) sebesar $20.000,Micron memiliki merek dagang yang tidak tercatat senilai

$30.000 dan manfaat tidak berwujud dari penggabungan usaha (sinergi, posisi pasar, dan
sejenisnya) seniai $10.000. harga beli tersebut dialokasikan sbb :
Harga beli................. $770.000
Nilai buku Micron..... 620.000
Selisih...................... $150.000

Se
lisih dialokasikan ke Masa Manfaat Penyusutan/amortisasi tahunan

Aset tetap yang

Undervalued......$20.000 10 tahun $2.000

Merek dagang.......30.000 5 tahun 6.000

Goodwill.............100.000 tidak terbatas 0

$150.000 $8.000

Goodwill hanya bisa dicatat bila nilai pasar wajar seluruh aset berwujud (aset tetap )
dan aset tidak berwujud yang teridentifikasi (merek dagang ) yang diakuisisi diakui. Synergy
akan mencatat akuisisi tersebut sebagai berikut:

Investasi pada Micron....................................... 770.000

Saham biasa................................................. 50.000 (nilai nominal)

Tambahan modal disetor............................ 720.000

Selama tahun 2, Micron menghasilkan $150.000 dan tidak membayar dividen.


Investasi,yang dicatat dengan metode ekuitas, pada buku Synergy per 31 Desember,
tahun 2 bersaldo sebagai berikut:

Saldo awal (31 Desember tahun 1) $770.000


Pendapatan investasi.................. 150.000

Dividen..................................... (0)
Amortisasi selisih (diatas).......
(8.000) Saldo akhir (31 Desember tahun 2)
$912.000

Menurut GAAP yang berlaku saat ini, goodwill tidak diamortisasi dan laba investasi
bersih yang diakui oleh Synergy sebesar $142.000,termasuk proposi kepemilikannya atas
laba Micron (100% dalam kasus ini ) dikurangi beban $8.000 terkait dengan penyusutan
kelebihan aset tetap ($2.000) dan amortisasi merek dagang ($6.000). Neraca saldo
Synergy dan Micron pada akhir Tahun 2 disajikan bersama-sama dibawah ini berikut
kertas kerja konsolidasi dan total konsolidasi.

Saldo awal akun investasi pada tanggal pembelian ($770.000) mencerminkan nilai
pasar

Micron.Saldo ini meliputi nilai pasar aset bersih Micron ditambah nilai pasar wajar merek
dagang yang sebelumnya tidak diakui dan goodwill yang diperoleh dari akuisisi.
Empat jurnal konsolidasi (angka mengacu pada kolom debit dan kredit dalam tabel) adalah
sebagai berikut:

a. Mengganti akun investasi sebesar $620.000 dengan nilai buku (awal tahun) aset yang
diperoleh. Jika kepemilikan atas anak perusahaan kurang dari 100%,kredit pada
akun investasi sama dengan persentase kepemilikan dan selisih kredit dibukukan ke akun
kewajiban, kepemilikan minoritas (minority interest). Akun kepemilikan
minoritas diperlakukan sebagai komponen ekuitas untuk tujuan analisis atau tidak
dilaporan di neraca.Standar terbaru (SFAS 160) mengharuskan bahwa minority
interest dimasukan sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.

b. Mengganti akun investasi sebesar $150.000 dengan penyesuaikan nilai wajar untuk
mencatat aset Micron pada nilai wajar pasar.

c. Mengeliminasi pendapatan investasi yang dicatat oleh Synergy dan menggantinya


dengan

laporan laba rugi Micron. Jika kepemilikan atas anak perusahaan kurang
dari

100%,pendapatan investasi yang dilaporkan Micron sama dengan proposi kepemilikan,


dan beban tambahan dilaporkan sebagai minority interest dalam laba Micron.

d. Mencatat penyusutan atas penyesuaian nilai wajar untuk aset tetap Micron dan
amortisasi
merek dagang.Perlu dicatat bahwa tidak ada amortisasi goodwill menurut GAAP
yang berlaku sekarang.

Terdapat beberapa hal penting untuk dipahami dalam proses


konsolidasi:

1. Neraca konsolidasi meliputi nilai buku Synegy dan nilai pasar wajar Micron pada
tanggal akuisisi, dikurangi dengan penyusutan/amortisasi selisih antara nilai pasar dan
nilai buku Micron.Akun investasi dalam neraca investor diganti oleh neraca
investee yang berhubungan.Selanjutnya,pembelian aset berwujud tambahan yang telah
diakui sebagai kenaikan yang tercatat dalam laporan aset sekarang (melengkapi PPE)
dan sebagai aset tambahan (merek dagang dan goodwill).

2. Laporan laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi Synergy dan
Micron.Pendapatan

investasi yang dicatat oleh synergy diganti dengan laporan laba rugi Micron. Selain itu,
beban penyusutan meliputi beban penyusutan atas nilai buku asetnya ditambah
penyusutan selisih

antara nilai pasar dan nilai buku yang dicatat saat akuisisi Micron. Kedua, merek
dagang yang baru terbentuk diamortisasi selama masa manfaatnya, menghasilkan
tambahan beban sebesar $6.000. Goodwill yang diakui dalam akuisisi tidak diamortisasi.

3. Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset tak
berwujud diakui. Perusahaan harus mengidentifikasi aset tidak berwujud yang
diperoleh. Aset tak berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat terbatas sehingga
diamortisasi setiap tahun. Penurunan Nilai Goodwill

Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak
terbatas,dan

karenanya tidak diamortisasi. Namun, goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunan
nilai (impairment). Nilai pasar wajar Micron dapat ditentukan dengan menggunakan
beberapa metode alternatif,seperti harga pasar perusahaan yang sebanding,atau model
penilaian arus alternatif, seperti harga pasar perusahaan yang sebanding ,atau model
penilaian aruskas bebas yang didiskontokan. Jika nilai pasar sekarang kurang dari saldo
investasi,goodwill dianggap turun nilainya dan kerugian penurunan nilai harus dicatat
dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Asumsikan bahwa nilai pasar wajar Micron diperkirakan sebesar $700.000 per
31
Desember, Tahun 2 dan nilai pasar wajar aset berwujud dan aset tak berwujud yang dapat
diidentifikasi sebesar $660.000.Data ini mengasilkan kerugian penurunan nilai
sebesar

$60.000 sebagai
berikut:

Nilai pasar wajar Micron...... 700.000

Aset lancar........................ $520.000

Aset tetap........................ 570.000

Merek dagang................ 20.000

Kewajiban.............. (450.000)

Aset bersih..................... 660.000

Goodwill................. 40.000

Saldo kini goodwill.....


(100.000) Kerugian penurunan nilai......
$60.000

Ayat jurnal dalam buku Synergery adalah sebagai


berikut : Kerugian penurunan nilai goodwill.............
60.000

Investasi pada Micron................ 60.000

Masalah-masalah dalam Penggabungan Usaha Pertimbangan


Kontinjen

Dalam beberapa kombinasi usaha, pihak-pihak tidak menyetujui suatu harga. Hal ini
disebut dengan pertimbangan kotinjen,dimana disetujui bahwa penambahan uang akan
dibayarkan oleh pembeli kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh
perusahaan yang dikombinasi. FASB telah menawarkan perbaikan standar penggabungan
usaha yang memasukkan akutansi terbaru bagi pertimbangan kontinjen. Dalam standar
yang ditawarkan, nilai wajar usaha yang diakuisisi harus ditentukan pada tanggal akuisisi.
Kewajiban pembeli untuk pembayaran kontinjen yang terkandung dalam penawaran harus
dinyatakan dalam nilai wajar. Jumlah tersebut termasuk dalam harga pembelian.
Artinya,perjanjian pembayaran masa depan harus dinyatakan dalam nilai wajar pada
tanggal pembelian dan dinilai ulang secara berkala setiap kuartal agar dapat merefleksikan
kinerja aktual.

Alokasi Total
Biaya
SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menilai kategori
aset tak berwujud yang spesifik,meliputi:

1. Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.

2. Kesepakatan untuk tidak bersaing.

3. Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan pelanggan.

4. Aset tak berwujud yang terkait dengan seni artistik seperti tulisan atau
lagu, video dan bahan audiovisual,termasuk program televisi dan video musik.

5. Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual


seperti

lisensi,royalti,iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna usaha atau


waralaba,hak penyiaran, kontrak kerja,dan sejenisnya.

6. Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang atau formula rahasia,dan
aset lain yang terkait dengan teknologi.

Penelitian dan Pengembangan Dalam Proses

Beberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai penelitian dan


pengembangan (litbang). Selain itu, penghapusan seperti itu meningkat secara
dramatis selama dekade lalu, khususnya dalam industri berteknologi tinggi (hightech
industry).

Menurut GAAP yang lalu, praktik ini menarik karena memungkinkan perusahaan
pengakuisisi untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan alokasi harga
perolehan pada goodwill sehingga lebih sedikit beban terhadap laba dimasa
depan karena amortisasi goodwill.

Utang dalam Laporan Keuangan Konsolidasi

Kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai lawan aset.
Dalam hal gagal bayar, kreditor yang dijamin atau tidak dijamin, hanya dapat
mengklaim aset yang dimiliki oleh perusahaan yang berhutang.

Jika induk perusahaan menjamin kewajiban anak perusahaan,kreditor memiliki


jaminan sebagai tambahan pengaman dengan provisi jaminan potensial.Neraca konsolidasi
tidak membantu kita untuk menilai margin keamanan (margin of safety) yang dinikmati
oleh kreditor.

Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak Perusahaan


Baru-baru ini Tycom Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Tyco
International Ltd menjual saham yang sebelumnya tidak diterbitkan kepada pihak luar
dalam sebuah penawaran perdana (Initial Public Offering – IPO). Sebagai hasil
penjualan, presentase kepemilikan Tyco International Ltd, atas Tycom Ltd,
berkurang dari 100% menjadi 89% dan induk perusahaan mencatat laba sebelum pajak
sebsesar $2,1 miliar ($1,01 miliar setelah pajak) dalam laporan laba rugi konsolidasinya.
IPO menjadi makin umum dilakukan oleh anak perusahaan karena perusahaan berusaha
mendapatkan laba yang tidak diakui (unrecognized gain) dalam nilai saham anak
perusahaannya dan pada yang sama mempertahankan pengendalian atas anak perusahaan.

Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi

Terdapat dua metode menurut GAAP (Accounting Research Bulletin 51) Untuk
mencapai hal tersebut:

1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan,


beban,dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.

2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan dan
beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi sehingga hanya
laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.

Anda mungkin juga menyukai