Anda di halaman 1dari 22

MATERI PERTAMA

(Pertemuan 1 dan 2)

1. Pembahasan : Menyusun Laporan Keuangan


2. Tujuan pembelajaran : Menambah pengetahuan tentang jenis-jenis
laporan
keuangan bagi perusahaan perseorangan.

Laporan akuntansi yang menyediakan informasi ini disebut laporan keuangan


(financial statements). Laporan keuangan utama bagi perusahaan perseorangan
adalah laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, laporan aruskas.

A. Laporan Laba Rugi (Income Statements)


Ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu,
seperti satu bulan atau satu tahun. Laporan ini berfokus pada tiga hal yakni
pendapatan, biaya, dan untung-rugi. Sesuai namanya, laporan ini membantu
anda mengetahui apakah perusahaan atau bisnis anda untung atau rugi.
Laporan laba rugi kerap disebut sebagai laporan kinerja keuangan perusahaan
atau bisnis.
Dalam laporan ini, Anda juga akan mendapatkan informasi pendapatan,
pengeluaran, dan beban pajak. Informasi ini, dapat membantu anda dalam
mengambil kebijakan atau keputusan terkait langkah selanjutnya dalam bisnis
atau perusahaan.
 Pendapatan: Mengacu pada keuntungan penjualan barang atau jasa dalam
periode tertentu. Biasanya pendapatan yang disajikan dalam laporan
adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tunai dan kredit.
 Beban: Beban adalah biaya operasional yang terjadi di entitas dalam
periode tertentu. Contoh dari beban adalah gaji, transportasi, anggaran
pelatihan, utilitas, hingga pajak.
 Untung rugi: Mengacu pada laba bersih setelah dikurangi biaya dari
pendapatan. Semakin tinggi angka pendapatan dibanding beban, maka
keuntungan juga tinggi begitupun sebaliknya.
B. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owner’s Equity)
Ringkasan perubahan dalam ekuitas pemilik yang terjadi selama periode
waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun. Dalam perjalanan
operasional perusahaan, modal awal dapat mengalami perubahan sesuai
kinerja perusahaan. Laporan perubahan modal dibuat untuk mengetahui
seberapa besar perubahan modal yang terjadi beserta penyebab perubahannya.
Data yang diperlukan untuk membuat laporan adalah modal awal,
pengambilan dana dari periode yang diinginkan, dan total laba rugi bersih
yang diperoleh. Namun, laporan perubahan modal hanya dapat dibuat setelah
laporan laba rugi telah dikerjakan lebih dulu.

C. Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Balance Sheet)


Daftar aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada waktu tertentu, biasanya pada
tanggal terakhir dari bulan atau tahun tertentu. Neraca bisa disebut juga
sebagai Laporan Posisi Keuangan. Jenis laporan keuangan ini menyajikan
informasi seputar aset, kewajiban, dan modal dalam satu periode secara
menyeluruh dan terperinci. Sederhananya, laporan neraca berfungsi sebagai
penunjuk kondisi dan informasi keuangan perusahaan. Informasi aset,
kewajiban, dan modal adalah elemen penting dalam laporan neraca.
 Aset/aktiva: Aset adalah sumber daya perusahaan yang terdaftar secara
hukum dan bernilai ekonomi. Misalnya bangunan, tanah, mobil, dan uang.
Aset terbagi menjadi dua kategori yaitu, aset lancar atau jangka pendek
dan aset tak lancar.
 Kewajiban: Kewajiban adalah utang perusahaan yang harus dibayarkan
kepada pihak lain. Contoh kewajiban adalah pinjaman bank, pajak,
piutang, pinjaman ke institusi finansial, dan overdraft.
 Modal: Modal adalah harta kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh
pemilik perusahaan. Modal akan bertambah seiring dengan bertambahnya
investasi ke dalam perusahaan. Yang termasuk dalam modal adalah
pendapatan tetap, modal saham, dan sebagainya.
D. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Ringkasan dari penerimaan dan pembayaran kas untuk periode waktu tertentu,
seperti satu bulan atau satu tahun. Laporan ini membantu memahami
perputaran arus uang perusahaan yang masuk dan keluar. Selain itu, laporan
arus kas juga berfungsi sebagai indikator prediksi arus kas pada periode yang
akan datang. Arus kas masuk dapat dilihat dari hasil kegiatan operasional dan
kas pendanaan atau pinjaman. Sedangkan arus kas keluar dilihat dari seberapa
banyak biaya operasional atau investasi yang dikeluarkan perusahaan. Laporan
arus kas terbagi dalam 3 jenis, yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.
 Aktivitas operasi: Laporan kegiatan yang berkaitan dengan penjualan,
pembelian, dan pengeluaran operasional perusahaan, meliputi penjualan
produk atau jasa, pembayaran bunga dan pajak pendapatan, pembayaran
sewa, gaji dan upah.
 Aktivitas investasi: Berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan
dari penjualan atau pembelian aktiva tetap. Contoh, pembelian atau
penjualan properti, pabrik, peralatan, dan aset tidak lancar lainnya dan aset
keuangan lainnya.
 Aktivitas pendanaan: Merupakan aktivitas kas yang berasal dari
penambahan modal perusahaan. Untuk menghitungnya, Anda dapat
menambahkan atau mengurangi nilai kas dari kewajiban jangka panjang
dan ekuitas pemilik.

Laporan arus kas sama pentingnya dengan laporan laba-rugi dan neraca saat
menganalisis arus kas perusahaan. Tanpa laporan arus, sulit untuk mendeteksi
baik-buruknya kinerja perusahaan.

E. Catatan Penjelas Tertentu (CaLK)


Catatan atas laporan keuangan disusun berdasarkan penjelasan rinci terkait
jenis laporan keuangan neraca, laba rugi, perubahan modal, dan arus kas
perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki pemahaman baik
terkait pengelolaan dana secara menyeluruh. Catatan atas laporan keuangan ini
biasanya dibuat oleh perusahaan berskala besar guna pengungkapan informasi
laporan keuangan yang memadai.

Contoh Laporan Keuangan

PT CINTA ABADI DI HATI


LAPORAN LABA RUGI
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 202X

Pendapatan Usaha Rp 263.200.000


Beban:
Beban gaji Rp 131.700.000
Beban kantor 63.000.000
Beban lain-lain 12.950.000
Total beban 207.650.000
Laba bersih Rp 55.550.000

PT CINTA ABADI DI HATI


LAPORAN EKUITAS PEMILIK
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 202X

Modal, Adam Kuncoro, 1 Januari 202x Rp 80.000.000


Tambahan investasi selama tahun berjalan
Rp 50.000.000
Laba bersih selama satu tahun berjalan 55.550.000
Rp 105.550.000
Dikurangi penarikan 30.000.000
Kenaikan pada ekuitas pemilik 75.550.000
Modal, Adam Kuncoro, 31 Desember 202X Rp 155.550.000
PT CINTA ABADI DI HATI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 202X

Aset Kewajiban

Kas Rp 53.050.000 Utang usaha Rp 12.200.000


Piutang usaha 31.350.000
Bahan habis pakai 3.350.000 Ekuitas Pemilik
Tanah 80.000.000 Modal, Adam 155.550.000
Kuncoro

Jumlah asset Rp 167.750.000 Jumlah kewajiban Rp 167.750.00


Dan ekuitas pemilik

PT CINTA ABADI DI HATI


LAPORAN EKUITAS PEMILIK
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 202X

Arus kas dari aktivitas operasi:


Kas diterima dari pelanggan Rp 251.000.000
Dikurangi pembayaran kas untuk beban 210.000.000
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp 41.000.000

Arus kas dari aktivitas investasi:


Pembayaran kas untuk pembelian tanah 80.000.000
Arus kas dari aktivitas investasi Rp. (80.000.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan:


Kas diterima sebagai investasi pemilik Rp 50.000.000
Dikurangi penarikan kas pemilik 30.000.000
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Rp 20.000.000

Penurunan bersih di kas selama satu tahun berjalan Rp (19.000.000)

Kas per 1 Januari 202x Rp 72.050.000


Kas per 31 Desember 202x Rp 53.050.000
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : ....................................................................
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Menambah pengetahuan tentang jenis-jenis laporan keuangan bagi perusahaan
perseorangan dan menjelaskan hubungan antar laporan keuangan

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku yang berhubungan dengan Pengantar Akuntansi
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Kalkulator

III. SELESAIKAN KASUS DIBAWAH INI DENGAN BENAR

KASUS PT ABADI SALAWASE

Aset dan kewajiban PT ABADI SALAWASE pada akhir tahun berjalan, 28


Februari 202x, dan pendapatan dan beban selama tahun berjalan adalah sebagai
berikut. Modal pemilik, Singgih Mulyono, adalah Rp 190.000.000 di awal tahun
berjalan, pada tanggal 1 Januari 202x.

Utang usaha Rp 21.000.000 Pendapatan honor Rp


Beban lain-lain Rp 6.350.000 377.000.000
Piutang usaha Rp 37.750.000 Beban gaji Rp
Beban kantor Rp 156.650.000 225.000.000
Kas Rp 22.700.000 Tanah Rp 145.000.000
Beban habis pakai Rp Utang Lain-lain Rp.
2.550.000 8.000.000
Anda diminta untuk membuat laporan laba rugi, Laporan Ekuitas Pemilik dan
posisi laporan keuangan PT Abadi Salawase untuk tahun yang berakhir pada 28
Februari 202x.

KASUS PT ABADI SALAWASE


LEMBAR JAWAB
KASUS PT ABADI SALAWASE
LEMBAR JAWAB
KASUS SEKOLAH MUSIK JAMELA
Informasi keuangan yang berbuhungan dengan SEKOLAH MUSIK JAMELA,
perusahaan perseorangan, untuk bulan yang berakhir pada 31 Januari 202x, adalah
sebagai berikut:

Arus kas dari aktivitas operasi:


Kas diterima dari pelanggan Rp 378.248.000
Dikurangi pembayaran kas untuk beban 246.365.000

Arus kas dari aktivitas investasi:


Pembayaran kas untuk pembelian tanah 99.000.000

Arus kas dari aktivitas pendanaan:


Kas diterima sebagai investasi pemilik Rp 49.893.000
Dikurangi penarikan kas pemilik 30.145.000

Laba bersih untuk Juni Rp 196.350.000


Penarikan oleh Lala Jamela selama Juni Rp 15.000.000
Modal, Jamela, per 1 Januari 202x Rp 682.900.000

Anda diminta untuk membuat laporan ekuitas pemilik untuk bulan yang berakhir
pada 31 Januari 202x.
KASUS SEKOLAH MUSIK JAMELA
LEMBAR JAWAB
KASUS SEKOLAH MUSIK JAMELA
LEMBAR JAWAB
MATERI KEDUA
(Pertemuan 3, 4 dan 5)

1. Pembahasan : Menganalisis Dan Merangkum Transaksi Dalam


Akun
2. Tujuan Pembelajaran : Menambah Pengetahuan Tentang Analisa Dan
Merangkum Transaksi Dalam Akun

Setiap transaksi bisnis memengaruhi setidaknya dua akun.


Penjurnalan (journalizing) adalah meringkas transaksi secara sistematis. Di
akuntansi, fungsi ini lazim disebut juga pencatatan pertama (the original entry).
Disebut sistematis karena penjurnalan berlandas pada sistem pencatatan
berpasangan. Setelah tahap penyiapan transaksi diselesaikan maka transaksi yang
merupakan input di akuntansi siap untuk diproses. Pemrosesan utama akuntansi
pada dasarnya adalah berupa pencatatan (entries). Terdapat 2 (dua) fungsi utama
di tahap pencatatan transaksi, yaitu:
a. Penjurnalan (journalizing); transaksi diringkas dengan cara yang sistematis di
media yang disebut buku jurnal.
b. Pemindah-bukuan (posting); hasil penjurnalan dipindah-bukukan dan
diklasifikasi dari buku jurnal ke buku besar yang terdiri dari kumpulan akun.

Gambar 2.1
Tahapan Pencatatan Transaksi

Secara spesifik, sistem pencatatan berpasangan di penjurnalan menuntut


terjadinya 2 hal berikut:
a. Minimal dua (2) akun berubah, dan
b. Total perubahan nilai moneter dicatat secara seimbang di dua sisi debet (kiri)
dan sisi kredit (kanan).

Pencatatan berpasangan ini merupakan konsekuensi dalam rangka


mempertahankan keseimbangan persamaan akuntansi. Jenis informasi yang harus
terekam di penjurnalan bergantung pada kebutuhan perusahaan. Sebagai contoh,
perusahaan yang membayar honorarium tenaga pemasaran berdasar jumlah
penjualan yang dihasilkan maka akan membutuhkan informasi tentang
karyawankaryawan yang terlibat di setiap transaksi penjualan, tidak semata hanya
nilai transaksi dari penjualan tersebut.

Untuk kepentingan pembelajaran, informasi penting tentang transaksi yang lazim


tercantum di penjurnalan minimal adalah sebagai berikut:
1. Akun-akun yang berubah,
2. Nilai rupiah transaksi,
3. Debet kredit,
4. Tanggal transaksi,
5. Deskripsi singkat transaksi dan kode akun (jika diperlukan).

Buku Jurnal Media penjurnalan lazimnya disebut buku jurnal (book of journal).
Terdapat dua (2) tipe buku jurnal, yaitu buku jurnal umum (general journal) dan
buku jurnal khusus (special journal). Perusahaan kecil lazimnya menggunakan
buku jurnal umum, yaitu 1 (satu) jenis buku jurnal yang menampung semua jenis
transaksi yang terjadi di perusahaan.

Perusahaan besar lazimnya menggunakan buku jurnal khusus yang terdiri dari
beberapa buku. Setiap buku menampung jenis transaksi tertentu. Buku jurnal
khusus lazimnya terdiri dari:
1. Buku jurnal Penjualan Kredit
2. Buku jurnal Pembelian Kredit
3. Buku jurnal Penerimaan Kas
4. Buku jurnal Pengeluaran Kas
5. Buku jurnal Umum

Penggunaan buku jurnal khusus membantu perusahaan mengetahui total nilai


transaksi untuk jenis transaksi tertentu secara lebih mudah. Modul praktikum ini
memberikan gambaran tentang buku jurnal khusus yang berlaku, seperti di dalam
akun-akun yang di debet. Penulisan menjorok/kedalam sebagai sinyal/tanda
bahwa akun tersebut dicatat di sisi kredit (kanan). Tulislah nilai rupiah untuk
masing-masing akun ke salah satu kolom – Debet atau Kredit – sesuai dengan
akunnya. Akun yang didebet maka penulisan nilai rupiah di kolom Debet, dan
akun yang dikredit maka penulisan nilai rupiah di kolom Kredit. Pastikan total
nilai rupiah sisi debet sama dengan total nilai rupiah sisi kredit.

Gambar 2.2.
Jenis dan Hubungan Akun dalam Buku Besar (Ilustrasi Akun Piutang Usaha)

Prosedur Pemindah-bukuan, urutan pemindah-bukuan adalah sebagai berikut:


1. Perhatikan nama akun yang di debet di buku jurnal.
2. Carilah nama akun yang sesuai di buku besar.
3. Tulislah tanggal dan nilai rupiah di akun buku besar sesuai yang tercantum
di buku jurnal. Ingat, informasi tersebut ditulis di sisi debet.
4. Jika ada akun yang di debet lagi, lakukan langkah no. 2 dan 3 hingga
semua akun yang di debet sudah dipindahkan ke akun-akun di buku besar.
Jika belum tersedia, buatlah akun baru di buku besar.
5. Perhatikan nama akun yang di kredit di buku jurnal.
6. Carilah nama akun yang sesuai di buku besar.
7. Tulislah tanggal dan nilai rupiah di akun buku besar sesuai dengan yang
tercantum di buku jurnal. Ingat, informasi tersebut ditulis di sisi kredit.
8. Jika ada akun yang di kredit lagi, lakukan no. 6 dan 7 hingga semua akun
yang di kredit sudah dipindahkan ke akun-akun yang sesuai di buku besar.
Jika belum tersedia, buatlah akun baru di buku besar.

Ilustrasi berikut ini menyajikan hasil pemindah-bukuan akun-akun dari buku


jurnal ke buku besar untuk transaksi pembelian supplies Rp13.000.000 tunai.

Gambar 2.3
Ilustrasi Penyusunan Akun Buku Besar

Pencatatan Modal Awal


Transaksi pertama Cinta Cita, (a), adalah menyetorkan Rp 25.000.000 di rekening
bank atas nama SolusiNet. Pengaruh dari transaksi 1 November 202x pada neraca
adalah meningkatkan aset dan ekuitas pemilik. Transaksi ini awalnya dimasukkan
dalam catatan yang disebut jurnal (journal). Nama akun yang didebit ditulis dulu,
kemudian diikuti oleh jumlah yang akan didebit. Nama akun yang dikredit ditulis
di bawahnya, agak menjorok ke kanan, diikuti oleh jumlah yang akan dikredit
pada kolom kredit. Proses pencatatan transaksi dalam jurnal disebut menjurnal
(journalizing). Bentuk pencatatan transaksi ini disebut ayat jurnal (journal entry).

Ayat jurnal untuk transaksi (a) adalah saebagai berikut:


JURNAL
Ref./
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
Post
1 Des Kas 11 25.000.000
Modal, Cinta Cita 31 25.000.000

BUKU BESAR

KAS 11
Ref./ Saldo
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
Post Debit Kredit
1 Des Modal awal 25.000.00 25.000.000
0
Saldo 25.000.000

MODAL 31
Ref./ Saldo
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
Post Debit Kredit
1 Des Modal awal 25.000.000 25.000.000
Saldo 25.000.000

Laporan Posisi Keuangan seperti ditunjukkan berikut ini.

SolusiNet
Laporan Posisi Keuangan
1 November 202x
Aset Ekuitas Pemilik

Kas Rp 25.000.000 Modal, Cinta Cita Rp 25.000.000

Buku besar mencatat sejarah transaksi dalam setiap akun. Proses memindahkan
debit dan kredit dari ayat jurnal ke dalam akun disebut memindahbukukan
(posting). Untuk selanjutnya kita akan gunakan istilah singkat, yaitu posting.

Contoh Kasus:
SolusiNet membayar premi sebesar Rp 2.400.000 untuk asuransi komprehensif
yang melindungi terhadap kewajiban, pencurian, dan kebakaran. Masa
perlindungan asuransi adalah satu tahun.
Langkah 1: Tanggal transaki (1 Desember) dimasukkan ke dalam kolom tanggal
pada asuransi dibayar di muka;
Langkah 2: Jumlah (2.400.000) dimasukkan ke dalam kolom debit pada asuransi
dibayar di muka;
Langkah 3: Nomor halaman jurnal (2) dimasukkan ke dalam kolom referensi
posting (Ref. Post) pada asuransi dibayar di muka;
Langkah 4: Nomor akun (15) dimasukkan ke dalam kolom referensi posting (Ref.
Post.) pada jurnal.

Pencatatan Transaksi dalam Jurnal


Ref./
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
Post
Asuransi dibayar di muka 15 2.400.000
1 Des
Kas 11 2.400.000

Penyusunan Buku Besar

KAS 11
Ref./ Saldo
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
Post Debit Kredit
Modal
1 Des 25.000.000 25.000.000
awal
Asuransi
1 Des dibayar di 2 2.400.000 2.400.000
muka
Saldo 22.600.000

ASURANSI DIBAYAR DIMUKA 15


Ref./ Saldo
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
Post Debit Kredit
Asuransi
1 Des dibayar di 2 2.400.000 2.400.000
muka
Saldo 2.400.000

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA


Nama : ....................................................................
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Menambah Pengetahuan Tentang Analisa Dan Merangkum Transaksi Dalam
Akun

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku yang berhubungan dengan Pengantar Akuntansi
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Kalkulator

III.SELESAIKAN SOAL DIBAWAH INI DENGAN BENAR


Kasus
1. Buatlah ayat jurnal pembelian peralatan kantor pada tanggal 23 November
sebesar Rp13.750.000, membayar Rp5.000.000 secara tunai dan sisanya secara
kredit.
2. Buatlah ayat jurnal pada tanggal 2 Februari untuk pendapatan jasa yang belum
dibayar oleh pelanggan, Rp 6.300.000.
3. Pada tanggal 27 Juni 2010, Sentra Murni membeli bahan habis pakai secara
kredit sebesar Rp 1.875.000. Dalam bagan akun Sentra Murni, nomor akun
Bahan Habis Pakai adalah No.15, dan Utang Usaha adalah No.21. Posting
transaksi 27 Juli 2010 ke dalam akun.
4. Pada tanggal 15 April 2010, Roni Wahyud membeli bahan habis pakai secara
kredit sebesar Rp 2.200.000. Dalam bagan akun Roni Wahyudi, nomor akun
Bahan Habis Pakai adalah No.15, dan Utang Usaha adalah No.21. Posting
transaksi 15 April 2010 ke dalam akun.

LEMBAR JAWAB KASUS


LEMBAR JAWAB KASUS
LEMBAR JAWAB KASUS
LEMBAR JAWAB KASUS

Anda mungkin juga menyukai