PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Memaparkan Klasifikasi Standar Dalam Laporan Arus Kas
1.3.2. Menjelaskan Pengaruh Klasifikasi Arus Kas Terhadap Proses Analisis
1.3.3. Menjelaskan Format dan Langkah Penyusunan Laporan Arus Kas
BAB II
PEMBAHASAN
Pendapatan
Beban bunga
Operasi
bunga
Pendanaan Investasi
Keterangan 31 Desember
2009 2010
Kas Rp 236.000,00 Rp 170.000,00
surat berharga Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
piutang dagang (bersih) Rp 813.000,00 Rp 849.000,00
Persediaan Rp 1.400.000,00 Rp 1.200.000,00
persekot pajak penghasilan Rp 154.000,00 Rp 225.000,00
total aktiva lancer Rp 2.703.000,00 Rp 2.544.000,00
investasi jangka Panjang Rp 2.310.000,00 Rp 2.700.000,00
Tanah Rp 1.800.000,00 Rp 2.220.000,00
Bangunan Rp 8.340.000,00 Rp 6.480.000,00
mebel dan perlatan kantor Rp 6.222.000,00 Rp 5.382.000,00
akumulasi depresiasi ( Rp 3.267.000,00) ( Rp 2.808.000,00)
Paten Rp 1.680.000,00 Rp 1.500.000,00
total aktiva Rp 19.788.000,00 Rp 18.018.000,00
utang dagang Rp 680.000,00 Rp 635.000,00
utang wesel Rp 500.000,00 Rp 550.000,00
utang biaya sewa Rp 53.000,00 Rp 63.000,00
total kewajiban lancer Rp 1.233.000,00 Rp 1.248.000,00
utang obligasi Rp 900.000,00 Rp 9.000.000,00
diskonto utang obligasi ( Rp 225.000,00) ( Rp 198.000,00)
total kewajiban Rp 10.088.000,00 Rp 10.050.000,00
modal saham biasa Rp 3.700.000,00 Rp 2.700.000,00
agio saham biasa Rp 500.000,00 Rp 300.000,00
laba ditahan Rp 5.580.000,00 Rp 4.968.000,00
total ekuitas Rp 9.780.000,00 Rp 7.968.000,00
total kewajiban dan ekuitas Rp 19.788.000,00 Rp 18.018.000,00
1.6.4. Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya
atas dasar hasil yang diperoleh pada langkah-langkah sebelumnya, dapat
disusun laporan arus kas, baik dengan menggunakan metode langsung maupun
metode tak langsung. Berikut ini akan disajikan contoh laporan arus kas
menggunakan metode langsung.
PT CITRA PESONA JAYA
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang Berakhir per 31 Desember 2010
(Metode Langsung)