email: demondevile@gmail.com
Blog: anakcantikspot.blogspot.com
Desain Sampul:
*******
Damian menatap pintu yang tertutup dengan
agak keras di depannya. Dia menunggu
beberapa saat, lalu mendesah sambil
melonggarkan ikatan dasinya yang terasa
mencekik, dengan letih dia bersandar di kursi
sambil memejamkan mata,
"Serena Natasha",
******
********
*****
BAB 2
Gosip
mengatakan Mr.Damian adalah workaholic se
jati yang menghabiskan waktu 20 jam sehari
untuk bekerja.
*******
*********
"Mr. Damian?",
Lelaki itu mengerjap.
"Tunggu Serena",
"Tentang...?"
PLAAAKKK!!!
********
*********
Suasana hati Serena benar-benar buruk hari
itu. Kemarahan,rasa terhina,kebencian
bahkan kesedihan karena dia begitu tidak
berdaya campur aduk dalam hatinya. Serena
merasa tubuhnya begitu kotor akibat
pelecehan yang dilakukan Mr. Damian tadi
siang, dan dia masih menahan tangis ketika
memasuki ruang perawatan intensif di Rumah
Sakit itu, yang sudah sangat familiar
dengannya
****
"Oke, Berapa?"
"Ti..Tiga ratus...juta.."
******
BAB 3
"Ayo",
*******
"Serena?",
"a...apa?"
***********
********
Dan ketika merasakan sesuatu yang
menghalanginya, mendengar erangan Serena
yang jelas-jelas kesakitan serta pandangan
ketakutan yang membayangi mata Serena,
Damian sadar bahwa semua prasangkanya itu
salah, meski tetap tak bisa menjelaskan
kenapa Serena dengan mudahnya menjual
dirinya, tapi ini sudah menunjukkan bahwa
Serena bukan wanita gampangan, Damian
adalah lelaki pertamanya.
"Wow"
******
"Selamat pagi"
*******
*******
*****
BAB 4
Damian menggeleng,
******
"Pengaman?"
******
******
Damian tersenyum,
*******
******
"Duduk, minum"
******
"Memikirkanku?",
Damian tertawa,
*********
"Kau tampak senang", Freddy menatap
Damian yang sedang memeriksa berkas
kontrak kerja mereka dengan supplier baru.
********
"Serena?",
"Eh...iya...iya.."
Damian tersenyum,
"Wanita sepertiku.....?"
*******
"Ra....fi"
Damian langsung menoleh secepat kilat ke
arah Serena, Apa?? Tadi gadis itu bilang
apa??!!
"Rafi",
*******
*******
"Pingsan??!",
*********
Vanesa mengangguk,
"Aku akan bergabung dengan Freddy di luar,
jangan berbuat macam-macam ya!"
********
Serena terperangah,
Damian tersenyum,
*********
"Tidak apa-apa"
*******
BAB 7
********
Vanessa tersenyum,
********
"Apa maksudmu?"
*****
Damian mengernyit,
*****
BAB 8
Serena merona,
.........
4 jam
5 jam
6 jam
......
**********
*************
"Damian.....?"
Serena merasa ragu mendengar nada dingin
di dalam suara Damian.
**************
"Apa ?"
"Tapi...... "
"Tidak ada tapi Serena", sela Damian kasar
lalu berdiri dengan marah ke pintu, " Ayo
cepat !!!"
***********
Hari ini berlalu dengan amat lambat bagi
Serena, perasaannya tidak enak, sampai
kapan Damian akan marah padanya? Sampai
kapan Damian akan bersikap seperti ini
kepadanya?
"Masuk"
"Oh"
"Bagaimana rasanya?"
Pertanyaan tiba-tiba Freddy itu menghentikan
gerakan tangan Serena membuka handle
pintu.
"Apa?"
Oh Tuhan !!
**********
Damian mengakuinya.
Serena.
Sungguh ironis.
"Astaga",
********
**************
Rafi Ardyansyah……
Sebuah kebenaran langsung menghantamnya
sekali lagi, sangat keras dan tidak tanggung-
tanggung.
“Kau mengenalnya ?”
“Apa ?”
*********
BAB 10
“Lepaskan”
***********
Serena.
**********
Tanpa Serena
"Masuk"
Damian tertegun.
PLAK !!!!
****************
"Tidak"
***********
BAB 11
Damian mengernyit,
**********
*************
BAB 12
"Rafi",
"Rafi"
*******
"Dia sadar", Damian menyesap minumannya
sambil berdiri terpaku menatap ke
pemandangan dari jendela lantai atas
kantornya.
*********
"Apanya?"
"Mama... Papa....?"
"Maaf"
"Iya"
*********
BAB 13
**********
BAB 14
“Pesan ?”
Vanessa menggangguk,
***********
Damian menggangguk,
“Setelah ini aku tidak akan pernah
memintamu datang lagi”.
Serena mengernyit,
**********
*********
*********
Serena terbangun dalam pelukan Damian.
Matahari fajar sedikit menembus tirai putih
jendela hotel itu, masih gelap dan dingin.
Dengan nyaman Serena makin bergelung
dalam pelukan lelaki itu. Dan secara otomatis
Damian mengetatkan pelukannya,
melingkarkan lengannya erat-erat di tubuh
Serena.
*********
Vanessa mengangguk,
********
BAB 15
"Hai sayang",
**********
Serena pingsan.
********
Damian mengeryit,
“Ceritanya panjang….”
“Oh Tuhan !”
Vanessa menggeleng,
Vanessa menggeleng,
“Damian yang dulu memang seperti itu, tapi
ketika bersama Serena, gadis itu dengan
segala kepolosan dan kebaikan hatinya telah
merubahnya. Damian benar-benar mencintai
Serena, aku mengenal Damian sejak dulu kau
tahu, dan dia tidak pernah seperti itu
sebelumnya, begitu mencintai seorang
perempuan, begitu tergila gila hingga hampir
dikatakan bisa gila karenanya”
**********
BAB 16
*********
“Rafi … aku…”
"Tapi, Rafi..."
Rafi tersenyum dan menggelengkan
kepalanya,
**********
Semua berlangsung begitu cepat, dokter dan
perawat serta Vanessa hilir mudik di ruangan
itu untuk memeriksa keadaannya. Serena
merasa sudah baikan, hanya sedikit mual dan
demamnya sudah turun, tapi entah kenapa
Vanessa bersikeras agar dia tetap di rawat
inap di rumah sakit ini. Sebenarnya dia sakit
apa? Serena mulai bertanya-tanya.
"Aku mencintaimu",
THE END
Sinopsis
Dalam hidupnya, Impian Serena hanyalah ingin menjadi
perempuan yang biasa-biasa saja. Dia ingin menikah
dengan Rafi kekasihnya, membentuk keluarga kecil yang
bahagia, lalu seperti akhir kisah klise lainnya :
bergandengan tangan di usia senja, melangkah menuju
matahari terbenam.
Novel “A Romantic Story About Serena” itu adalah salah satu novelnya
yang dibuat dengan kurun penulisan yang paling lama, empat bab
pertamanya dibuat pada tahun 2007 sampai dengan 2008, kemudian
pada tahun 2009 vakum, Untuk bab-bab selanjutnya sampai selesai
diselesaikannya di tahun 2011. Kemudian di tahun 2012 di publishkan
secara online pertama kali pada blog portalnovel.blogspot.com dalam
bentuk postingan bersambung setiap bab, dan memperoleh sambutan
yang luar biasa.
Saat ini Santhy Agatha hidup di kota Bandung, di tengah hujan dan
dalam rumah mungil yang ditinggalinya bersama suami tercinta. Masih
aktiv menulis cerpen, puisi dan apapun untuk merangkaikan kata-kata
yang ada di benaknya. (anda bisa melihat di
www.anakcantikspot.blogspot.com) dan berharap karya-karya lainnya
bisa memuaskan pembacanya