Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENGENALAN PRODUK

1.1 Informasi perusahaan


Nama Perusahaan : Online Vegetable (OBLE)
Bidang Usaha : Jasa belanja sayur online
Alamat Kantor : Jalan Idjen, Malang
Jenis Usaha : Perseorangan

1.2 Tentang OBLE


Arti dari logo OBLE ini yaitu:

1. Warna yang dominan biru ini melambangkan air yang merupakan sumber
kehidupan manusia.
2. Ikon diatas pita dan dibawah pita tersebut menggambarkan sayuran segar
dari OBLE.
3. Huruf O pada logo OBLE yang seperti matahari ini melambangkan
perusahaan yang selalu bersinar seperti matahari.

Sekilas mengenai bisnis yang kami dirikan, jenis bisnis ini yaitu bisnis
yang bergerak dibidang jasa sayur online. Bisnis yang kami dirikan bernama
“OBLE” dibaca obel, kependekan dari Online vegetaBLE. Kami menggunakan
nama ini karena konsep dari bisnis kami adalah menjual dan mengantarkan sayur
secara online.

1
Dengan zaman yang semakin modern yang serba instan dan padatnya
aktivitas manusia, ditambah meningkatnya jumlah wanita karir. Pastinya
kebutuhan akan jasa belanja sayuran segar yang diantar secara cepat sangat
dibutuhkan. Oleh karena itu, kami terinspirasi untuk mendirikan OBLE.

OBLE menawarkan kemudahan kepada masyarakat yang gemar memasak


untuk berbelanja sayur tanpa pergi ke pasar tradisional yang memerlukan
kemampuan tawar-menawar ataupun ke Supermarket yang memakan waktu.
Apalagi dengan ramainya lalulintas di Malang yang menimbulkan kemacetan
akan menambah kemalasan konsumen keluar rumah hanya untuk membeli
sayuran. Dan apabila hanya mengandalkan tukang sayur keliling, mereka hanya
beroperasi di pagi hari saja. Dengan adanya OBLEini pelanggan hanya perlu
mendownload aplikasi OBLE di playstore kemudian memilih jenis sayur yang
ingin dibeli dan diantarkan sesuai waktu yang diinginkan konsumen.

Keunikan OBLE yang menjadikannya berbeda yaitu kami menjual sayur


secara online dan mengantarkannya sesuai dengan waktu yang diinginkan
pelanggan. Sedangkan, kelebihan OBLE dibandingkan dengan pesaing adalah
kami memberikan bonus berupa resep masakan untuk pelanggan yang tidak
mengerti bumbu dan cara memasak menu tersebut. Selain itu, kami juga
memberikan kemudahan berupa sayuran segar yang sudah dipotong sesuai
pesanan pelanggan. Dan jam kerja kami dari pukul 06.00-19.00 WIB.

2
BAB II
ASPEK HUKUM

2.1 Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum


OBLE merupakan sebuah bisnis yang bergerak dibidang jasa sayur online
yang akan dikembangkan di kota Malang, Jawa Timur. Bisnis ini akan fokus
bergerak pada penjualan sayur serta jasa pengantaran sayur secara online melalui
aplikasi yang telah disediakan oleh pihak OBLE. Bisnis ini merupakan bisnis
sendiri yang dibangun oleh Atika Khoirun Nisa’, sehingga bisnis ini bersifat
bisnis perseorangan.
Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini bisnis jasa dengan menggunakan
aplikasi sangat didukung oleh seluruh lapisan masyarakat serta pemerintah di
Kota Malang, Jawa Timur. Sehingga bisnis OBLE yang bergerak pada bidang
jasa ini merupakan bisnis yang tidak menyalahi aturan pemerintah Kota Malang,
Jawa Timur. Selain itu OBLE ini juga merupakan bisnis perseorangan, dimana
bentuk bisnis ini juga tidak menyalahi aturan dan hukum yang ada. Secara garis
besar, bisnis OBLE ini sesuai dengan aturan usaha perdagangan yang diatur oleh
hukum yang berlaku di Indonesia secara umum dan juga sesuai dengan aturan
pendirian usaha perdagangan di Kota Malang secara khusus.

2.2 Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan


Untuk memenuhi perizinan yang berkaitan dengan persetujuan pembukaan
usaha perusahaan pada wilayah yang telah ditentukan (Kota Malang), perwakilan
pihak OBLE telah mencoba melakukan perizinan pendiian bisnis pada beberapa
pihak terkait. Adapun beberapa bentuk perizinan yang telah didapatkan adalah
dari:
A. Masyarakat Setempat
Pendirian bisnis OBLE ini telah mencoba meminta persetujuan dan
perizinan dari masyarakat sekitar lokasi usaha. Permohonan perizinan dilakukan
dengan cara pembicaraan secara langsung dengan masyarakat setempat yang
lokasi nya dengan lahan bisnis OBLE yang akan segera dibuka. Dari hasil
pembicaraan menyatakan bahwa masyarakat daerah setempat cemderung setuju
karena mereka percaya bahwa dengan adanya bisnis OBLE jasa sayur online ini

3
dapat memudahkan masyarakat dalam hal kebutuhan memasak sehari-hari. Selain
hal tersebut, masayarakt juga percaya bahwa bisnis OBLE ini tidak akan
memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat Kota
Malang secara luas.

B. Perizinan Usaha Pemerintah Kota Malang


Pihak OBLE dalam hal ini juga mencari informasi mengenai perizinan
pembukaan usaha di Kota Malang. Dari informasi yang didapatkan terdapat
beberapa persyaratan yang harus dilampirkan dalam perizinan pendirian usaha
diantaranya:
Usaha Perorangan/Usaha Dagang:
1. Mengisi Formulir;
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Pemilik Usaha dengan menunjukan
aslinya;
3. Surat Kuasa apabila permohonan disampaikan melalui pihak ketiga;
4. Fotokopi Izin Gangguan (HO) dengan menunjukan aslinya;
5. Fotokopi NPWP;
6. Fotokopi Kartu Keluarga;
7. Fotokopi Izin teknis dari Instansi yang berwenang;
8. Fotokopi sertifikat Kepemilikan Tempat Usaha (sertifikat/sewa/akta jual
beli) yang telah dilegalisir pejabat berwenang;
9. Apabila Tempat Usaha bukan milik sendiri, harus dilengkapai dengan asli
surat pernyataan tidak keberatan dari pemilik tanah/bangunan bermaterai
cukup untuk atau bukti/surat perjanjian sewa, yang terdiri dari 1 (satu)
lembar asli dan fotokopi rangkap 1 ( satu);
10. Pas Foto Berwarna Pemilik Usaha ukuran 4×6 cm (3 lembar);
11. Materai Rp.6000 (3 lembar).

Dari persyaratan diatas, beberapa persyaratan teelah dimiliki oleh pemilik


bisnis OBLE. Sehingga hal ini tidak terlalu memberatkan pemilik dari bisnis
OBLE.Dari informasi yang telah didapatkan dari masyarakat setempat dan juga
perizinan perdagangan Kota Malang, sehingga disini pihak bisnis OBLE tidak
perlu khawatir dengan masalah perizinan karena bisnis ini telah mendapatkan

4
respon positif dari masyarakat setempat dan juga telah memenuhi kualifikasi dari
pemerintah Kota Malang.

2.3 Kesimpulan Aspek Hukum


Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan di atas, maka kesimpulan yang
dapat di ambil dari aspek hukum adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1Kesimpulan Aspek Hukum
No Aspek Penilaian Evaluasi Keterangan
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian bisnis dengan 
hukum yang berlaku
2 Kemampuan persiapan 
(pengisian formulir pendirian
usaha perdagangan, dan
dokumen penting lainnya)
3 Kemampuan memenuhi 
NPWP – Nomor Pokok Wajib
Pajak dan surat keterangan
sebagai wajib pajak
Rata-rata= 4,7 (14÷3)

Keterangan :
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik

Kesimpulan dari aspek hukum, bisnis OBLE jasa sayur online baik. Hal
ini dibuktikan dari hasil perhitungan yang menunjukkan rata-rata aspek hukum
memperoleh nilai sebesar 4,7.

5
BAB III
ASPEK LINGKUNGAN

Aspek lingkungan adalah aspek yang diperlukan dalam melakukan riset terkait
kelayakan bisnis. Aspek lingkungan dimana terkait dengan lingkungan bisnis yang ada
diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh pelaku bisnis yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan.

3.1 Lingkungan Operasional


Lingkungan operasional berkaitan langsung dengan kegiatan operasional usaha,
sehingga perlu dilakukan studi kelayakan lingkungan bisnis sekitar lingkungan agar
ketika nanti bisnis bisa berjalan dengan baik. Studi kelayakan lingkungan yang dilakukan
perusahaan ialah berupa pengamatan dan studi dokumen yang bertujuan sebagai
perancanaan serta mengetahui bagaimana kondisi lingkungan operasional yang berkaitan
dengan kegiatan operasional perusahaan, yang terdiri dari:
A. Lingkungan Pesaing
Lingkungan pesaing adalah bagaimana perusahaan memahami lingkungan
persaingan usaha yang berada di Kota Malang. Di kota Malang perusahaan yang
pesaing OBLE adalah pasar tradisional, supermarket LaiLai dan perusahaan
Nyayur, toko sayur yang juga menyediakan jasa online.
B. Lingkungan Pelanggan
Lingkungan pelanggan adalah bagaimana perusahaan memahami lingkungan
calon pelanggan dan pasar dengan melakukan mengamati perilaku belanja
masyarakat (perilaku konsumen) dan segmen pasar berdasarkan demografis,
psikografis, dan sosiografis. Pelanggan merupakan faktor penting dalam usaha
karena dari pelanggan lah terdapat sumber pendapatan perusahaan.
C. Lingkungan Pemasok
Lingkungan pemasok adalah bagaimana perusahaan memahami lingkungan
pemasok yang berkaitan dengan kegiatan operasional, seperti pemasok sayur dan
buah untuk supply barang.
D. Lingkungan Kreditor
Lingkungan kreditor adalah bagaimana perusahaan memahami lingkungan
kreditor yang dapat menjadi suntikan dana. Perusahaan tentu melakukan evaluasi
apakah perlu dana dari kreditur, jika perlu maka perusahaan akan meminjam dana
melalui pihak bank. Jika perlu maka dievaluasi lagi tingkat bunga dan

6
persyaratan kredit lainnya karena berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan
OBLE.
E. Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan faktor penting dalam operasional yang perlu dianlisis.
Lingkungan pegawai terkait perekrutan pegawai perusahaan OBLE sesuai
dengan kriteria dan kapabilitas yang diminta perusahaan.

3.2 Lingkungan Industri


Lingkungan industri yang dimaksud adalah yang terkait persaingan dalam
industri yang sama. Perusahaan OBLE bergerak di bidang bisnis jasa sayur online
sehingga perlu adanya analisis terkait lingkungan industri yang ada. Terdapat lima
kekuatan yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu industri yaitu:

Gambar 3.1 Lima Kekuatan Penentu Faktor Persaingan

Ancaman pendatang baru bisa datang kapan saja. Dalam kota Malang, dalam
bisnis bidang ini belum terlalu menonjol sehingga OBLE dapat menjadi pemimpin pasar
di kota Malang. Kekuatan pemasok juga dapat menjadi pengaruh besar dari lingkungan
industri. Karena yang dijual adalah barang berupa buah dan sayur maka yang menjadi
masalah adalah ketika pemasok tidak bisa memenuhi permintaan perusahaan karena
adanya masalah seperti gagal panen, barang busuk dan masalah lainnya.
Ancaman terhadap produk atau jasa pengganti juga tinggi. Karena adanya
perusahaan yang bergerak di bidang yang sama maka konsumen mendapat alternatif
pilihan untuk konsumsi sehingga bisa saja konsumen beralih ke pelayanan lain. Kekuatan
posisi pembeli, hal ini dimaksud adalah konsumen memiliki kekuatan dalam sebuah

7
persaingan industri terkait pemberian layanan, kualitas barang.Intesitas persaingan
pebisnis perdagangan di kota Malang sangat tinggi, tetapi perusahaan OBLE
menawarkan fasilitas lebih yaitu layanan pembelian melalui aplikasi (online).

3.3 Lingkungan Jauh


Lingkungan jauh merupakan faktor diluar operasional perusahaan. Dengan
menganalisis dan mengevaluasi dari faktor-faktor tersebut perusahaan dapat menentukan
strategi yang sesuai dengan melihat ancaman dan peluang yang ada. Berikut faktor-faktor
dari lingkungan jauh:
A. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi ini terkait dengan pendapatan, daya beli masyarakat yang
akan menjadi calon konsumen dengan menganalisis pendapatan dan daya beli
masyarakat perusahaan dapat mengetahui dan menentukkan harga.
B. Lingkungan Sosial budaya
Faktor lingkungan sosial budaya ini terkait dari gaya hidup individu serta norma-
norma yang berlaku dalam daerah tersebut. Gaya hidup individu ini juga dapat
mempengaruhi daya beli seseorang, sehingga jenis bisnis yang didirikan harus
sesuai dengan gaya hidup ataupun norma yang berlaku di daerah tersebut.
C. Lingkungan politik
Lingkungan politik ini terkait peraturan pemerintah yang membahas atau
melindungi bisnis yang akan dijalankan. Dari segi lingkungan politik sangat perlu
dianilisis terkait keberlangsungan bisnis tersebut. Mekanisme pendirian
perusahaan OBLE diatur dalam Peraturan Wali Kota Malang No 6 tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perzinan dan Non-Perizinan pada Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu
D. Lingkungan teknologi
Lingkungan teknologi terkait penggunaan teknologi dalam binsis. Teknologu
yang digunakan adalah komputer dan server untuk menunjang kegiatan
operasional perusahaan Untuk barang dagangan teknologi yang digunakan
perusahaan adalah teknologi yang high end yang artinya teknologinya harganya
mahal dan berkualitas. Hal ini diperuntukkan untuk menjaga kualitas barang.

3.4 Kesimpulan Aspek Lingkungan


Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan di atas, maka kesimpulan yang
dapat di ambil dari aspek lingkungan adalah sebagai berikut:

8
Tabel 3.1 Penilaian Analisis Aspek Lingkungan
Evaluasi
No Aspek Penilaian Keterangan
1 2 3 4 5
1 Kondisi persaingan 
2 Kondisi lingkungan pelanggan 
3 Kondisi lingkungan kreditor 
4 Kondisi lingkungan pegawai 
5 Kondisi linkungan industry 
6 Kondisi linkungan ekonomi  X
Kondisi lingkungan sosial-
7 budaya  X
8 Kondisi lingkungan politik  X
9 Kondisi lingkungan teknologi  X
Rata-rata = 4,34 (39 ÷ 9)

Keterangan:
1 = Sangat buruk
2 = Buruk
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat baik

Kesimpulannya dari Aspek Lingkungan perusahaan OBLE menunjukkan nilai


sebesar 4,34, berdasarkan perhitungan pada tabel diatas sehingga menjadi usaha yang
layak untuk dijalankan.

9
BAB VI
PASAR DAN PEMASARAN

4.1 Analisis Persaingan


A. Pesaing
Sebelum menentukan strategi pemasaran maka perusahaan harus
meliakukan analisis persaingan. Hal ini berguna untuk melihat potensi pasar,
mendapatkan bahan baku dan menarik konsumen.. Berikut adalah pesaing
potensial dari OBLE:
Tabel 4.1 Kompetitor OBLE
No Kompetitor Kelebihan Kelemahan
1. Nyayur 1. Berbasis online 1. Jam operasional
(Tukang sayur 2. Free ongkir pendek (pukul 05.00-
online) 11.00 WIB)
2. Pemesanan H-1
3. Belanja dibawah Rp
30.000 dikenakan
ongkir Rp 6.000
4. Kemasan memakai
kresek
2. Swalayan Lai Lai 1. Variasi sayur banyak 1. Jam operasional
dimulai siang pukul
09.00-22.00 WIB
2. Tidak berbasis online
3. Pasar Tradisional 1. Jam operasional 24 1. Tidak berbasis
Blimbing jam online
2. Harga lebih murah 2. Variasi sayur
terbatas
3. Kemasan tidak
menarik

Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pesaing OBLE memiliki


kelemahan masing-masingdan intinya kurang memudahkan konsumen dalam
berbelanja seperti untuk melakukan pembelian harus memesan dahulu H-1,
memerlukan waktu untuk mencapai lokasi toko/pasar, dan variasi sayur yang
sedikit. Adanya celah-celah tersebut digunakan OBLE untuk memasuki pasar
sebagai pesaing yang patut untuk diperhitungkan.

10
Kelebihan OBLE dibandingkan dengan pesaing Nyayur yaitu memiliki
jam operasional yang lebih lama yaitu mulai pukul 05.00-21.00 WIB dan untuk
melakukan pembelian bisa dilakukan hari itu juga. Jika dibandingkan dengan
Swalayan Lai-Lai, kelebihan OBLE yaitu berbasis aplikasi online sehingga
konsumen tidak perlu mendatangi toko. Sedangkan jika dibandingkan dengan
pasar tradisional Blimbing, kelebihan OBLE yaitu berbasis aplikasi online
sehingga konsumen tidak perlu mendatangi toko dan kemasannya lebih menarik.

B.Pemasok
Untuk pemasok bahan baku dari OBLE sendiri berasal dari petani daerah
Batu, Malang. Dalam menjamin ketersediaan bahan baku, kami memiliki
pemasok lebih dari satu. Pemasok tersebut mampu untuk menyediakan bahan
baku berupa sayuran, buah-buahan, dan bumbu-bumbu dapur yang telah
diperkirakan besarnya untuk kebutuhan produksi perusahaan. Kemampuan dari
pemasok dibutktikan dengan adanya produksi bahan baku yang stabil setiap
periodenya.
Untuk pemasok hasil peternakan di datangkan langsung dari peternak di
daerah Kepanjen, Malang. Hasil peternakan yang bagus adalah dari daerah
Kepanjen. Peternak tersebut juga menyanggupi untuk memasok bahan baku
berupa daging sapi, kambing, ayam, dll. Kemampuan dari pemasok dibutktikan
dengan adanya produksi bahan baku yang stabil setiap periodenya.
Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemasok tersebut
mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang nantinya dibutuhkan oleh
perusahaan. Selain itu, informasi yang didapatkan bahwa pemasok tersebut tidak
menjadi pemasok bahan baku bagi perusahaan pesaing yang memproduksi produk
sejenis di daerah Malang kota. Sebab petani dan peternak tersebut memasok untuk
perusahaan di luar Malang.

4.2 Analisis Potensi Pasar (Market Share)


Analisis potensi pasar berguna untuk mengetahui seberapa besar
kemungkinan pasar yang dapat dikuasai oleh perusahaan dibandingkan dengan
total punjualan perusahaan yang sejenisnya. Biasanya tingkat market share
ditunjukkan dengan angka prosentase. Berdasarkan angka prosentase tersebut,

11
dapat diketahui kedudukan perusahaan dibandingkan dengan kedudukan
pesaingnya di pasar, baik sebagai market leader, challenger, follower, ataupun
sebagai nicher.
Berikut adalah data sekunder yang digunakan untuk menganalisis potensi
pasar OBLE:
1. Data perkembangan produksi produk sejenis di Kota Malang

Gambar 1. Data Perkembagan Produksi Sejenis

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa di Kota Malang, perusahaan


yang bergerak di bidang makanan dan minuman memiliki jumlah yang paling
banyak jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di bidang lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa perusahaan pada bidang kuliner (makanan dan
minuman) memiliki banyak peminat dari pada bidang lain di Kota Malang. Oleh
sebab itu, OBLE menjadikan ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan atau
berpotensi menghasilkan laba yang cukup besar.
Tidak semua perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan minuman
tersebut menggunakan teknologi berbasis online seperti OBLE. Selain itu,
perusahaan yang bergerak dibidang yang sejenis juga belum mampu untuk
memenuhi semua permintaan dari konsumen. Di sini, OBLE memiliki potensi
yang cukup bagus sebagai challenger yang mampu untuk menggeser leader
market

12
2. Data besarnya konsumsi masyarakat di Kota Malang

Gambar 1. Data Besarnya Konsumsi Masyarakat Malang

Masyarakat di Kota malang memiliki permintaan terhadap bahan makanan


yang sangat tinggi. Total konsumsi bahan makanan masyarakat di kota Malang
adalah sebesar Rp 235.511 perkapita perbulan lebih besar dibandingkan dengan
konsumsi makanan jadi. Hal ini menjadi potensi yang baik untuk berbisnis di
bidang bahan makanan.

4.3 Analisis Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran jasa berbeda dengan bauran pemasaran barang. Jika
bauran pemasaran barang hanya terdiri dari 4P (Price, Product, Place, dan
Promotion), maka bauran pemasaran jasa terdiri dari 7P (Price, Product, Place,
Promotion, People, Process, dan Physical Evidence). Berikut analisa bauran
pemasaran OBLE:
1. Product
OBLE menawarkan jasa sayur online melalui aplikasi di
smartphone. Sehingga pelanggan tidak perlu repot-repot pergi kepasar
tradisional dan melakukan tawar-menawar yang alot dengan pedagang

13
sayur. Selain itu, pelanggan dapat mengganti waktunya yang digunakan
untuk pergi ke pasar tersebut dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Dengan adanya OBLE ini memudahkan para pelanggan yang ingin
memasak tetapi tidak mengetahui bumbu dan cara memasak menu
tersebut. Karena, OBLE telah memaketkan menu dengan sayur dan bumbu
apa saja untuk membuat menu tersebut serta bonus berupa resep untuk
membuatnya. Apabila pelanggan hanya ingin memesan sayuran, daging,
atau buah saja, pelanggan dapat memesannya secara manual di aplikasi
tersebut.
OBLE tidak hanya menjual sayuran saja. Akan tetapi, juga menjual
berbagai macam daging, ikan, dan buah-buahan segar. Paket menu kami
tidak hanya masakan nusantara saja. Kami juga menyediakan paket menu
masakan Korea seperti kimchi dan paket menu Jepang seperti sushi.
Dalam pengemasan tampilan aplikasi OBLE menggunakan
perpaduan biru dengan putih yang menarik agar mudah diingat oleh
pelanggan. Sedangkan, dalam pengemasan sayuran OBLE menggunakan
kemasan plastik khusus makanan yang steril dan diberi udara di dalamnya.
Hal ini bertujuan agar menjaga kesegaran bahan yang berada di dalamnya.
Selain itu, kami juga mengemasnya dengan rapi dan menarik. Setelah
pengemasan, kami memberikan label berupa logo OBLE pada kemasan.

2. Price
Dalam menetapkan harga, OBLE mempertimbangkan faktor
persaingan, siklus hidup jasa dan kondisi ekonomi. Meskipun OBLE di
malang adalah layanan jasa sayur online pesaingnya bukan hanya sesama
pedagang sayur online saja tetapi juga swalayan.
Siklus hidup jasa ini juga menjadi acuan dalam penentuan harga,
karena OBLE di dalam produk life cycle mempunyai strategi tersendiri
dalam penentuan harga. Apalagi OBLE merupakan jasa sayur online baru
jadi masih dalam perkenalan dan penentuan harganya harus tinggi tetapi
masih dalam harga yang bersaing atau rata-rata pesaing di Malang, karena
untuk mengembalikan modal awal yang pasti banyak di keluarkan. Tetapi

14
seiring berjalannya waktu dan ketika produk ini dalam tahap kedewasaan
strategi penetapan harga jugaakan berubah.
Ketika menetapkan harga kami juga mempertimbangkan kondisi
ekonomi. OBLE mempertimbangkan pendapatan warga Malang dan juga
kemampuan daya beli masyarakat. Dalam pengenaan ongkos kirim ini
disesuaikan dengan jarak ke lokasi pengiriman. Jika jaraknya dekat akan
dikenakan tarif sebesar Rp 10.000 akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh
akan dikenakan tarif sebesar Rp 15.000. Sedangkan untuk tambahan
layanan seperti sayuran yang sudah dipotong akan dikenakan tambahan
tarif sebesar Rp 5.000.
Berikut rincian beberapa harga sayur, buah dan daging di OBLE:
A. Sayuran:
Bayam hijau Rp 2000/pack Bayam merah Rp 4000/pack
Kangkung Rp 2000/pack Selada Rp 4000/ pack
Daun seledri Rp 1500/pack Daun kemangi Rp 1500/pack
Kacang panjang Rp 3000/pack Buncis Rp 2000/pack
Jamur merang Rp 7000/pack Terong bulat Rp 2000/pack
Sawi daging Rp 3000/pack Sawi putih Rp 5000/500gr
Kubis Rp 5000/500gr Wortel Rp 9000/500gr
Timun jepang Rp 10000/500gr Lobak putih Rp 8000/500gr
Kentang besar Rp 14000/500gr Brokoli Rp 7000/250gr
Jagung manis Rp 6000/500gr Jamur tiram Rp 5000/500gr
Jengkol Rp 20000/250gr Kecambah Rp 2000/250gr
Daun singkong Rp 2000/pack Daun kenikir Rp 3000/pack

B. Buah-buahan:
Apel malang Rp 20000/kg Apel fuji Rp 27000/kg
Apel merah Rp 30000/kg Anggur merah Rp 37000/kg
Alpukat Rp 15000/kg Buah naga Rp 25000/kg
Jeruk mandarin Rp 32000/kg Kiwi Rp 76000/kg
Manga Rp 14000/kg Nanas Rp 5000/biji

15
Strawberry Rp 25000/kg Melon Rp 8000/kg
Papaya Thailand Rp 4000/kg Pisang Rp 20000/kg
Tomat Rp 9000/kg Lemon Rp 40000/kg

C. Daging dan ikan:


Sapi Rp 11000/100gr Ayam Rp 3500/100gr
Ayam kampung Rp 5000/100gr Kambing Rp 9000/100gr
Bebek Rp 5000/100gr Domba Rp 9500/100gr
Ikan Salmon Rp 25000/100gr Ikan bandeng Rp 3000/100gr
Ikan mujair Rp 2500/100gr Ikan tuna Rp 15000/100gr
Ikan lele Rp 2000/100gr Ikan gurame Rp 5000/100gr

D. Menu paket:
Sayur asem Rp 5000/paket Sayur sop Rp5000/paket
Sayur lodeh Rp 6000/paket Tumis Rp 5000/paket
Urap-urap Rp 5000/paket Gudeg Rp15000/paket
Rendang Rp 35000/paket Otak-otak Rp 25000/paket
Soto ayam Rp 20000/paket Soto daging Rp 28000/paket
Sate Rp 30000/paket Rawon Rp 33000/paket
Kimchi Rp 20000/paket Sushi Rp 40000/paket

3. Place
Pemilihan lokasi kantor OBLE ini sangat strategis sehingga mudah
dijangkau oleh pelanggan apabila pelanggan ingin melaporkan adanya
keluhan terhadap pelayanan kami. Lokasi kantor pusat OBLE terletak di
wilayah Idjen Malang. Lokasi tersebut dipilih karena kami masih
beroperasi di area Malang Kota dan lokasi tersebut dekat dengan fasilitas
publik seperti kampus, kantor, dan kos-kosan.
Untuk sementara, kami tidak melayani pembelian secara offline
dengan kata lain kami hanya beroperasi secara online dan masih memiliki
satu kantor. Karena OBLE adalah perusahaan jasa, maka pendistribusian

16
produknya menggunakan saluran langsung yaitu adanya interaksi secara
langsung antara produsen dengan pelanggan.
Pelayanan yang OBLE berikan kepada pelanggan sudah
terstandarisasi. Kami melayani pelanggan dengan standar yang sama. Baik
pelanggan menengah keatas, menengah kebawah, tua, muda, laki-laki,
ataupun wanita. Kami selalu bersikap sopan dan ramah kepada semua
pelanggan yang memakai jasa kami.

4. Promotion
Beberapa promosi penjualan jasa OBLE yang kami lakukan antara
lain:
a. Promosi sebagai pembukaan bisnis, kami kemberikan voucher belanja
di OBLE sebesar Rp 30.000 yang mendownload aplikasi kami di play
store. Untuk menggunakan voucher tersebut pelanggan hanya perlu
untuk mendaftar dan memasukkan kode voucher yang telah dikirimkan
melalui e-mail. Setelah mendapat konfirmasi dari kami, pelanggan
dapat menggunakan voucher tersebut.
b. Promosi melalui media internet untuk memperkenalkan produk kami
seperti memasang iklan di internet. Selain itu, kami juga menggunakan
media Instagram, Facebook, Line, dan Twitter dengan nama “OBLE-
online vegetable” sebagai media periklanan.

5. People
Terkait perekrutan karyawan, OBLE memiliki standar yang bagus.
Sehingga, kami memiliki karyawan yang profesional dan ramah dalam
melayani pelanggan. Dalam hal ini, kami memberdayakan masyarakat
yang berada disekitar lokasi kantor kami. Selain bertujuan untuk
membangun public relationship, kami juga ingin meningkatkan
pendapatan masyarakat terutama yang dekat dengan kantor kami.
Untuk karyawan OBLE yang bekerja dibagian tim delivery adalah
laki-laki berusia 23-30 tahun sebanyak 5 orang yang seluruhnya sudah
terlatih, memiliki lisensi, dan identitas yang jelas. Sedangkan karyawan
yang bekerja dibagian pengolahan sayur mulai dari datangnya sayur

17
hingga pengemasan sayur, sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga
yang rumahnya tidak jauh dari kantor kami sejumlah 6 orang.
Karyawan yang bekerja dibagian kantor pusat OBLE memiliki
tugas melayani pelanggan yang ingin mengajukan keluhan terhadap
layanan kami sekaligus sebagai tim pemasaran. Oleh karena itu, kami
merekrut dan menempatkan karyawan wanita atau pria yang berusia 20-25
tahun yang berpenampilan menarik, professional, dan memiliki attitude
yang bagus untuk bagian ini.
Untuk bagian manajer merupakan lulusan S1 manajemen
Universitas Negeri Malang yang merupakan rekan dari CEO. Sehingga
tidak perlu diadakan seleksi untuk perekrutan bagian manajer.

6. Process
Untuk mendapatkan pelayanan jasa OBLE ini pelanggan dapat
menggunakan prosedur secara online. Pelanggan harus mendownload
aplikasi OBLE terlebih dahulu. Aplikasi ini tersedia di play store sehingga
dapat di download melalui smartphone masing-masing pelanggan.
Kemudian lakukan registrasi, dan tunggu kode verifikasi dari kami yang
akan dikirim melalui e-mail. Setelah pelanggan terdaftar maka aplikasi
dapat digunakan.
Cara menggunakan aplikasi OBLE ini yaitu pertama buka aplikasi
OBLE di smartphone anda. Kedua, atur lokasi pengiriman. Ketiga, tulis
menu masakan yang anda inginkan, aplikasi akan secara otomatis
memilihkan bahan-bahannya. Keempat, tulis jumlah porsi yang
diinginkan. Terakhir, pilih jam berapa sayur tersebut ingin dikirim ke
rumah anda kemudian klik OK. Apabila pelanggan menginginkan sayur
yang sudah dipotong maka tinggal menambahkan informasi tersebut pada
kolom keterangan.
Apabila pelanggan hanya ingin memesan sayur, daging, atau buah
saja. Pelanggan dapat memesannya pada aplikasi secara manual yaitu
pertama, buka aplikasi OBLE kemudian atur lokasi pengiriman.
Selanjutnya, pilih sayur, daging atau buah yang diinginkan dan klik tanda

18
keranjang disamping item yang diinginkan tersebut. Terakhir, pilih jam
berapa sayur tersebut ingin dikirim ke rumah anda, lalu klik OK.
Setelah pelanggan melakukan pemesanan, tim delivery kami akan
mengirimkan SMS bahwa pesanan akan segera diantar. Pelanggan juga
dapat melihat foto dan nomor telepon dari tim yang akan mengantarkan
pesanan tersebut. Setelah tim delivery berada di dekat lokasi, pelanggan
akan ditelepon untuk menegaskan letak lokasi pengiriman.
Bagi pelanggan yang kurang puas dengan pelayanan yang kami
berikan, pelanggan dapat mengadukan keluhan tersebut ke kantor pusat
OBLE. Apabila ketidakpuasan tersebut mutlak dikarenakan keteledoran
dari tim kami, maka kami akan memberikan ganti rugi dengan
mengembalikan 50% uang pelanggan.

7. Physical Evidence
Bukti fisik memberi peran penting dalam menarik pelanggan untuk
membeli dan memakai jasa kita. Karena saat ini kami hanya beroperasi
secara online maka, Physical evidence yang mendukung produk kami
yaitu gudang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sayur, daging,
dan buah. Di dalam gudang ini terdapat alat pendingin ruangan yang
berfungsi untuk membekukan bahan-bahan dan menjaganya agar tetap
segar.

4.4 Analisis STP


STP adalah segmenting, targeting dan positioning. Analisis STP berguna
untuk membantu perusahaan membuat strategi yang baik. Analisis STP yang baik
juga akan berdampak pada keberhasilan strategi perusahaan. Berikut analisis STP
OBLE:
1. Segmenting
a. Demografis
Dalam segmentasi ini OBLE membagi pasar menjadi beberapa
kelompok yaitu segmentasi wanita karir, ibu-ibu rumah tangga,
mahasiswi, dan masyarakat umum.

19
b. Psikografis
Dalam segmentasi ini OBLE membagi pasar dalam kelompok gaya
hidup masyarakat yaitu menengah kebawah dan menengah ke atas.
c. Geografis
Dalam hal segmentasi ini OBLE menentukan tempat beroperasi di
kawasan Kota Malang. Kami juga akan menfokuskan terlebih dahulu
di dalam kota malang dan mungkin nantinya ketika bisa dibilang
efektif akan kami perluas sampai Malang Raya.

2. Targeting
Setelah mengidentifikasi berbagai macam segmen pasar yang ada,
OBLE memutuskan untuk memilih target pasar dengan menggunakan
strategi pemasaran tanpa perbedaan yaitu mengabaikan perbedaan segmen
pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar, karena
jasa yang ditawarkan oleh OBLE ini dirasa dapat di nikmati atau dipakai
untuk semua kalangan.

3. Positioning
Kami memposisikan OBLE sebagai jasa belanja sayur secara
online yang menawarkan segala kemudahan dalam memasak dengan harga
yang terjangkau.

4.5 Differensiasi
Keunikan OBLE yang menjadikannya berbeda yaitu kami menjual sayur
secara online dan mengantarkannya sesuai dengan waktu yang diinginkan
pelanggan. Sedangkan, kelebihan OBLE dibandingkan dengan pesaing adalah
kami memberikan bonus berupa resep masakan untuk pelanggan yang tidak
mengerti bumbu dan cara memasak menu tersebut. Selain itu, kami juga
memberikan kemudahan berupa sayuran segar yang sudah dipotong sesuai
pesanan pelanggan. Dan jam kerja kami dari pukul 05.00-21.00 WIB.

20
4.5 Kesimpulan Aspek Pasar dan Pemasaran
Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan di atas, maka kesimpulan yang
dapat di ambil dari aspek pasar dan pemasaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kesimpulan aspek pasar dan pemasaran
No Aspek Penilaian Evaluasi Keterangan
1 2 3 4 5
1 Kemampuan mencapai 
volume penjualan yang  

menguntungkam
2 Kemampuan menghasilkan
produk yang lebih baik 
dibandingkan pesaing
3 Kemampuan menentukan
harga yang lebih baik 
dibandingkan pesaing
4 Kemampuan
mendistribusikan produk 
yang lebih efisien
dibandingkan pesaing
5 Kemampuan memproduksi
produk yang lebih efisien 
dibandingka pesaing
Rata-rata = 4,4 (22 ÷ 5)

Keterangan:
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik

Kesimpulan dari aspek pasar dan pemasaran bisnis OBLE jasa sayur
online baik dan layak untuk dijalankan. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan
yang menunjukkan rata-rata aspek hukum memperoleh nilai sebesar 4,4.

21
BAB V
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

5.1 Analisis Lokasi Bisnis


Penentuan lokasi bisnis merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi kesuksesan suatu usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang
dipilih maka semakin tinggi pula tingkat penjualan sehingga usaha bisa berjalan
dengan lancar. Dewasa ini persaingan usaha di bidang online semakin meningkat
pesat. Karena dengan cara itu perusahaan akan mudah melakukan penjualan tanpa
harus melayani secara langsung melainkan secara online bawa konsumen order
melalui aplikasi yang sudah disediakan. Meskipun penjualan dilakukan secara
online, tetap harus memiliki kantor penjualan dan gudang. Oleh karena itu
pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa
pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
Pendiri “OBLE” telah melakukan survey lokasi dan melakukan beberapa
pertimbangan dari pilihan lokasi yang dituju. Kemudian, pendiri memutuskan
untuk mendirikan usahanya di Jalan Wilis, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan
Klojen, Kota Malang. Tepatnya berada di samping Museum Brawijawa yang
mana tanah bangunan ini milik sendiri. Beberapa pertimbangan yang diambil
dalam penentuan lokasi ini adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Wilayah Sekitar
Kondisi wilayah sekitar perusahaan yang berada di tengah-tengah Kota
Malang cukup strategis dan aman. Banyak hal positif terkait kondisi
wilayah sekitar yang menjadi pertimbangan penentuan lokasi ini antara
lain perilaku masyarakat yang terbuka dan ramah (jarang terjadi
keributan), aman dari bencana seperti banjir karena jauh dari tempat
perairan (sungai-laut) dan saluran air cukup lancar.
2. Akses Jalan
Meskipun letak lokasi usaha ini berada di tengah perumahan elit, namun
sangat memungkinkan usaha ini akan berjalan lancar. Hal ini dikarenakan
keadaan jalan yang cukup lebar, lokasi yang strategis dengan keadaan
aspal jalan yang cukup bagus (jarang ada lubang). Hal-hal tersebut

22
memberikan kemudahan bagi bisnis “OBLE” karena aset utama kita
adalah kendaraan yang keluar masuk gudang untuk sayur datang atau
keluar untuk di distribusikan ke konsumen.
3. Ketersediaan Tenaga Kerja
Terkait dengan tenaga kerja, lokasi bisnis yang terletak di daerah Ijen
tepatnya di Jalan Wilis, terletak ditengah-tengah perumahan elit dan dekat
dengan pemukiman penduduk yang cukup padat. Dalam pemukiman yang
padat tersebut banyak masyarakat sekitar yang dapat berpotensi untuk
menjadi tenaga kerja perusahaan. Hal ini akan memudahkan manajemen
dalam merekrut masyarakat disana sebagai karyawan dengan memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan perusahaan.
4. Ketersediaan air bersih
Penentuan lokasi bisnis berdasarkan juga dengan pertimbangan bahan-
bahan pendukung untuk menunjang keberlangsungan usaha. Salah satunya
adalah ketersediaan air bersih yang dibutuhkan untuk mencuci sayuran dan
kebutuhan karyawan dengan menggunakan air PDAM.
5. Alasan lain
Kita ketahui bahwa bisnis “OBLE"ini merupakan bisnis menjual sayuran
secara online yang menjadi satu-satunya yang berada di kawasan
perumahan elit di Kota Malang yang menyuguhkan berbagai keuntuungan
dengan kesegaran sayur, harga lebih murah dibanding pesaing serta lokasi
yang berada di tengah-tengah Kota Malang sehingga mudah untuk
mendistribusikan sayur kepada konsumen. Oleh karena itu pemilik
menentukan lokasi bisnis di tempat yang berpotensi sangat menjanjikan
yang terletak di jantung Kota Malang.

5.2 Analisis Luas Produksi


Luas produksi merupakan kapasitas yang digunakan oleh perusahaan
dengan berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang
paling efisien. Dalam bisnis jasa seperti “OBLE” luas produksi bisa termasuk luas
bangunan dan tanah yang digunakan, jumlah kendaraan serta jumlah karyawan
yang diberdayakan. Dengan ukuran tanah panjang 25m x 15m dan ukuran

23
bangunan panjangnya 20m x 10m. Usaha ini juga memiliki aset tetap berupa
kendaraan berjumlah 5 unit sepeda motor bebek. Jumlah pegawai ada 16 orang
termasuk pemilik.
Penentuan luas tanah dan bangunan sangat diperhitungkan dalam bisnis
“OBLE" karena digunakan untuk kantor pemasaran, gudang dan tempat pencucian
sayur. Ukuran kantornya tidak terlalu luas karena manajemen lebih menekankan
kepada luas tempat pencucian sayur dan gudang sebagai ruangan pendingin.
Perusahaan benar-benar melakukan perhitungan dan perencanaan yang matang
dalam melakukan penataan lokasi perusahaan seperti pemanfaatan kantor yang
tidak terlalu luas agar lokasi yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik dan
efektif.

5.3 Analisis Layout Perusahaan


Layout Perusahaan didefinisikan sebagai tata letak/susunan fasilitas,
mesin-mesin dan peralatan pabrik yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari
perencanaan layout adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling
optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan
adanya susunan tata letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses
pengemasan sayuran dapat berjalan dengan efisien dan lancar.

Gambar 5.1 Layout Perusahaan


Gambar diatas merupakan layout sederhana dari “OBLE”. Cukup
sederhana karena bisnis ini tidak banyak memerlukan tempat yang kompleks
hanya kantor sebagai tempat pemasaran, tempat pencucin sayur dan gudang
sebagai ruang pendingin sayur. Penetapan layout ini digunakan untuk memberikan
gambaran wilayah perusahaan nantinya.

24
5.4 Analisis Layout Aplikasi
Layout aplikasi didefinisikan sebagai tampilan aplikasi yang dimiliki oleh
perusahaan. Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan tampilan
aplikasi yang menarik dan mudah untuk dioperasikan oleh konsumen. Berikut
adalah tampilan aplikasi:
A. Tampilan display aplikasi

Gambar 5.2 Tampilan display aplikasi


B. Tampilan Beranda Aplikasi

OBLE

Saldo

Transfer Isi Saldo Cek Saldo

Beranda Belanja Keranjang Akun Saya

Gambar 5.3 Tampilan Beranda Aplikasi

25
C. Tampilan Menu Belanja

OBLE Sayur OBLE


Produk Harga @Jumlah Hapus
Katego Kangkung
ri Rp 2000/pack

Sayur Daging Buah Kubis


Rp 5000/0,5kg

Wortel
Rp 9000/0,5kg

Brokoli
Rp 7000/0,25kg

Bayam Merah
Rp 4000/Pack

Beranda Belanja Keranjang Akun Saya

Gambar 5.4 Tampilan Menu Belanja


D. Tampilan keranjang pesanan

OBLE
Nama Produk Kategori @Jumlah Hapus

Total Harga Rp 0,00

Pesan

Beranda Belanja Keranjang Akun Saya

Gambar 5.5 Tampilan keranjang Belanja


26
5.5 Analisis Kesiapan Teknik dan Teknologi
Analisis kesiapan teknik dan teknologi adalah suatu upaya yang dilakukan
perusahaan untuk menunjang keberlangsungan pemasaran produk dikarenakan
semua tahap menggunakan teknologi. Teknologi modern yang diterapkan dalam
usaha jasa lebih kedalam pemasarannya seperti sosial media, aplikasi di
appstore/play store agar pengunjung semakin mudah mengakses jasa “OBLE” ini.
Oleh karena itu pemilik menciptakan bisnis “OBLE” ini dengan menggunakan
teknik pemasaran dengan differensiasi yang telah disebutkan diatas dantelah
meriset bahwa di Kota Malang belum ada bisnis semacam ini.

5.6 Kesimpulan Aspek Teknik dan Teknologi


Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan di atas, maka kesimpulan yang
dapat di ambil dari aspek teknik dan teknologi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Kesimpulan aspek teknik dan teknologi
No. Aspek Penilaian Evaluasi Keterangan
1 2 3 4 5
1 Kondisi rencana lokasi bisnis 
2 Ketersediaan aset tetap 
3 Ketersediaan teknologi 
4 Kemampuan menyusun layout 
pabrik, kantor dan aplikasi
yang optimal
Rata-rata = 4 (16÷ 4)

Keterangan:
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = baik
5 = Sangat Baik

Kesimpulannya dari aspek teknik dan teknologi, bisnis di bidang jasa


“OBLE” sudah baik (layak) dijalankan. Dibuktikan dengan tabel diatas dari hasil

27
perhitungan yang menunjukkan bahwa rata-rat aspek teknik dan teknologi
memperoleh nilai sebesar 4.

28
BAB VI
ASPEK ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

6.1 Struktur Organisasi

CEO

DIVISI DIVISI
DIVISI KEUANGAN
PEMASARAN OPERASIONAL

KARYAWAN

Gambar 6.1 Struktur Organisasi

A. Model Manajemen
Model manajemen yang digunakan oleh OBLE adalah manajemen lini dan
manajer fungsional. Karena CEO akan bertanggung jawab atas rencana-rencana
yang dibuat untuk keberhasilan usaha. Serta manajer fungsional yaitu setiap
pegawai yang ditempatkan dibagiannya harus bertanggung jawab sesuai tugas
yang diberikan. Gaya kepemimpinan pada organisasi ini adalah otokratis karena
CEO disini berkuasa untuk membagikan tugas pada masing-masing pegawai.
1. Bentuk implementasi POAC
a. Planning
Planning atau perencanaan adalah tahap awal berdiinya suatu
perusahaan. dalam perusahaan OBLE, perencanaan ini mencakup :
1) Mewujudkan visi dan misi perusahaan
2) Menetapkan standar dan indikator keberhasilan suatu usaha
3) Menentukan strategi dan taktik yang diaplikasikan pada
pelaksanaan kerja.

29
b. Organizing
Untukmenunjang keberhasilan usaha ini maka diperlukan stuktur
organisasi yang jelas dan bertanggung jawab. Adapun struktur oragnisasi
dalam usaha ini adalah seperti diatas.
c. Actuating
Direktur dalam hal ini menggerakkan para pegawai untuk
melakukan pekerjaan yng sudah dibagikan kepada masing-masing
pegawai. Jika terjadi kelalaian mendapatkan peringatan, tetapi jika
kelalaian terjadi selama 3 kali, maka akan dikenakan Drop Out.
d. Controlling
Pengawasan pada pelanggan dapat ditugaskan pada Ketua Divisi
Operasional atas Kurir dan Storage. Dan Ketua Divisi Pemasaran untuk
Admin. Serta pengawasan pada keuangan ditugaskan pada divisi
Keuangan serta atasan untuk membuat perencanaan kedepannya.

6.2 Analisis Pejadwalan Proyek


Dalam membuka suatu usaha diperlukan adanya manajemen yang layak
agar suatu usaha tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Sehingga
pada aspek ini, OBLE melakukan penjadwalan proyek yang dapat diharapkan
mampu untuk dilaksanakan dalam perencanaan sebagai berikut.
Tabel 6.1 Bagan GANTT
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6
1. PROSES HUKUM
2. RENOVASI BANGUNAN
3. INVESTASI MESIN DAN
KENDARAAN
4. REKRUTMEN DAN SELEKSI
5. PROMOSI DAN OPERASIONAL

Gambar diatas, merupakan penjadwalan proyek pendirian usaha OBLE.


Dari awal proses persiapan sampai dengan tahap operasional diperkirakan
membutuhkan waktu ± selama 6 bulan.

30
6.3 Perencanaan SDM, Job Analisys, and Job Description
A. Perencanaan SDM
Untuk sementara ini, “OBLE” mempekerjakan 16 karyawan dengan
rincian 8 perempuan dan 8 laki-laki. Setiap karyawan sudah mempunyai
spesifikasi kerjanya masing-masing, sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan kerjanya.

B. Job analysis
“OBLE” mempekerjakan 16 orang dengan spesifikasinya adalah
a. 1 orang karyawan perempuan bekerja sebagai CEO
b. 2 orang karyawan perempuan bekerja sebagai ketua divisi keuangan
dan ketua divisi pemasaran
c. 1 orang karyawan laki-laki bekerja sebagai ketua divisi operasional
d. 1 orang perempuan bekerja sebagai admin perusahaan
e. 5 orang laki-laki bekerja sebagai kurir
f. 4 orang perempuan bekerja di storage
g. 2 orang laki-laki bekerja di storage

C. Job Description
1. Bagian CEO
Membuat, menyusun, dan menetapkan konsep dan rencana umum
perusahaan, memberikan kebijakan atau keputusan atas apa yang
diperlukan oleh perusahaan. Menerima laporan dari semua ketua divisi
atas laporan keuangan dari ketua divisi keuangan, dan laporan dari
kinerja para karyawan dari divisi pemasaran dan operasional.
2. Bagian Keuangan
Bertugas untuk mengelola arus keuangan perusahaan dan memberikan
laporan keuangan kepada CEO.
3. Bagian Pemasaran
Mempromosikan produk yang ada di OBLE dan membuat ide dan
inovasi terbaru untuk menarik pembeli atau pelanggan agar

31
menggunakan produk kami. Serta membantu admin dalam menghadapi
saran maupun kritik dari pelanggan atau pembeli.
4. Bagian Operasional
Mengawasi kinerja bagian admin, kurir, dan storage serta bertanggung
jawab atas apa yang dikerjakan oleh karyawan dibawah
kepemimpinannya.
5. Bagian Admin
Sebagai customer service, memberikan informasi yang di butuhkan oleh
pembeli, serta melayani pembelian secara online dari para pembeli.
6. Bagian Kurir
Bertanggung jawab atas pengiriman produk sampai ke tangan para
pembeli dengan kondisi yang tetap terjaga dan tidak rusak.
7. Bagian Storage
Bertanggung atas pembersihan sayuran yang baru datang, mengemas
produk dengan baik, dan memastikan kondisi dari mesin penyimpanan
bekerja dengan baik.

D. Tahap Perekrutan
1. Admin
a. Wanita
b. Usia maksimal 25 tahun
c. Lulusan S1 Administrasi
d. Dapat mengioperasikan komputer dan mengerti tentang internet
e. Menguasai Web
f. Mampu berkomunikasi dengan baik dan lancar
g. Belum menikah

2. Kurir
a. Pria
b. Usia maksimal 30 tahun
c. Lulusan minimal SMA atau SMK sederajat
d. Mampu berkomunikasi dengan baik
e. Mampu mengendarai motor

32
f. Mempunyai SIM C
g. Mengetahui jalan-jalan di Malang Kota

3. Storage
a. Wanita atau Pria
b. Usia maksimal 30 tahun
c. Lulusan minimal SMA atau SMK sederajat
d. Mampu bekerja dibawah tekanan

E. Sistem Penerimaan Calon Karyawan


a. Tes administrasi ( lampiran CV dan syrat lamaran )
b. Tes driver (untuk bagian kurir)
c. Tes tulis (untuk bagian admin)
d. Tes komputer (untuk bagian admin)
e. Tes wawancara

6.4 Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan


Perusahaan “OBLE” membutuhkan 16 tenaga kerja untuk nanti
menjalankan perusahaan. Proses pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dilakukan
dengan pemberian gaji pada setiap bulannya sesuai dengan kebijakan dan
perhitungan pihak perusahaan.

6.5 Kesimpulan aspek organisasi dan SDM


Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan di atas, maka kesimpulan yang
dapat di ambil dari aspek organisasi dan SDM adalah sebagai berikut:
Tabel 6.2 Kesimpulan Aspek Oranisasi Dan SDM
No Aspek Penilaian Evaluasi Keterangan
1 2 3 4 5
1 Kemampuan OBLE
dalam perencanaan

struktur organisasi yang
jelas
2 Kemampuan OBLE 

33
dalam persiapan
penjadwalan proyek
pendirian perusahaan
yang jelas
3 Kemampuan OBLE
dalam perencanaan
kebutuhan tenaga kerja 
serta spesifikasi yang
dibutuhkan
4 Kemampuan OBLE
dalam memberikan
kebutuhan tenaga kerja 
berupa gaji dan juga
pelatihan kerja

Keterangan
1 = sangat jelek
2 = jelek
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Kesimpulannya dari aspek SDM, usaha “OBLE” sudah baik (layak)
dijalankan. Dibuktikan dengan tabel diatas dari hasil perhitungan yang
menunjukkan bahwa rata-rata aspek Sumber Daya Manusia memperoleh nilai
sebesar 4.

34
BAB VII
ASPEK KEUANGAN

7.1 Biaya Investasi


A. Investasi Aktiva Tetap
Investasi aktiva tetap meliputi invesatasi pada yang diperlukan sehingga
siap untuk digunakan, bangunan dan fasilitas penunjang, mesin-mesin, dan
perlengkapan yang digunakan. Aktiva tetap berwujud meliputi seluruh biaya yang
menyangkut pengembangan bisnis OBLE sampai siap untuk digunakan harus
dikapitulasikan ke dalam biaya investasi. Bangunan dan perlengkapan, meliputi
pembelian bangunan, meja dan kursi, dan perlengkapan lain yang diguanakan
hingga bisnis siap beroperasi. Adapun investasi yang dikeluarkan sebagai berikut.
INVESTASI

No Nama Investasi Jumlah Harga/Unit (Rp) Nilai (Rp)


Sewa Tanah dan
1 Bangunan 500m2 Rp 650.000 Rp 325.000.000
2 Meja Kantor 2 Rp 300.000 Rp 600.000
3 Meja Packing 2 Rp 350.000 Rp 700.000
4 Kran 5 Rp 25.000 Rp 125.000
5 Pipa Paralon 5m Rp 35.000 Rp 175.000
6 Kursi Kantor 4 Rp 150.000 Rp 600.000
7 Kursi 7 Rp 100.000 Rp 700.000
8 Komputer 1 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000
9 AC 1 Rp 1.150.000 Rp 1.150.000
10 Rak Alumunium 5 Rp 850.000 Rp 4.250.000
Rp
11 Kipas Pengering 1 Rp 1.100.000 1.100.000
12 Mesin Kasir 1 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
13 Pisau 4 set Rp 120.000 Rp 500.000
14 Bak 24 Rp 25.000 Rp 600.000
15 Telenan 5 Rp 36.000 Rp 180.000
16 Motor 5 Rp 8.000.000 Rp 40.000.000
17 Cold Storage 1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000
18 Lampu 10 Rp 50.000 Rp 500.000
19 Peralatan Kebersihan 2 Rp 150.000 Rp 300.000
20 Selang Air 10 Rp 27.000 Rp 270.000
21 Cooler Box Delivery 10 Rp 115.000 Rp 1.150.000
22 Tas Delivery 5 Rp 90.000 Rp 450.000

35
23 Straples 3 Rp 20.000 Rp 60.000
24 Genset 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
25 Total biaya (Rp) Rp 447.710.000

7.2 Rencana Pembiayaan atau Sumber Dana


JUMLAH MODAL YANG Rp
DIBUTUHKAN 2.245.442.000

STRUKTUR MODAL PROPORSI TOTAL MODAL


1 Modal Sendiri 85% Rp 1.908.625.700
2 Utang
Jangka Panjang (KTA Mandiri
Mintra Karya) 15% Rp 336.816.300
TOTAL MODAL 100% Rp 2.245.442.000

Rencana biaya atau sumber dana yang digunakan untuk melakukan


investasi berasal dari sumber dana intern yaitu modal sendiri sebesar 85% dan
sumber dana ekstern yaitu utang sebesar 15%. Utang sendiri merupakan utang
jangka panjang yang berasal dari Bank Mandiri pada program KTA Mandiri
Mintra Karya dengan tenor atau jangka waktu pengembalian 5 tahun dengan suku
bunganya 18% pertahun.
Kebijakan pendanaan ini sudah sesuai dengan teori manajemen keuangan
yaitu Tax Differential Theory yang mengatakan bahwa “ hutang akan
meningkatkan beban bunga, jadi jika beban tinggi maka biaya bunga yang
dikeluarkan juga tinggi , tetapi hutang akan menurunkan pajak”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa utang yang digunakan dalam melakukan bisnis OBLE
merupakan hutang jangka panjang, meskipun risiko yang ditanggung tinggi
namun dapat menurunkan pajak yang dikeluarakan tiap tahunnya.

36
7.3 Proyeksi Pendapatan
BIAYA VARIABEL
ITEM BIAYA HARGA PER HARGA
NO JUMLAH
SAYURAN PACK TOTAL
1 Bayam Hijau Rp 2.000 480 Rp 960.000
2 Bayam Merah Rp 4.000 300 Rp 1.200.000
3 Kangkung Rp 2.000 480 Rp 960.000
4 Selada Rp 4.000 480 Rp 1.920.000
5 Daun Seledri Rp 1.500 480 Rp 720.000
6 Daun Kemangi Rp 1.500 600 Rp 900.000
7 Kacang Panjang Rp 3.000 480 Rp 1.440.000
8 Buncis Rp 2.000 480 Rp 960.000
9 Jamur Merang Rp 7.000 600 Rp 4.200.000
10 Terong Bulat Rp 2.000 300 Rp 600.000
11 Sawi Daging Rp 3.000 480 Rp 1.440.000
12 Sawi Putih Rp 5.000 480 Rp 2.400.000
13 Kubis Rp 5.000 480 Rp 2.400.000
14 Wortel Rp 9.000 300 Rp 2.700.000
15 Timun Jepang Rp 10.000 240 Rp 2.400.000
16 Lobak Putih Rp 8.000 300 Rp 2.400.000
17 Kentang Besar Rp 14.000 640 Rp 8.960.000
18 Brokoli Rp 7.000 300 Rp 2.100.000
19 Jagung Manis Rp 6.000 600 Rp 3.600.000
20 Jamur Tiram Rp 5.000 600 Rp 3.000.000
21 Jengkol Rp 20.000 450 Rp 9.000.000
22 Kecambah Rp 2.000 900 Rp 1.800.000
23 Daun Singkong Rp 2.000 450 Rp 900.000
24 Daun Kenikir Rp 3.000 300 Rp 900.000
Total Biaya
Variabel
Perbulan Rp 128.000 10.720 Rp 57.860.000
Total Biaya
Variabel
Pertahun Rp 694.320.000

ITEM BIAYA HARGA PER JUMLAH/K HARGA


BUAH-BUAHAN KG G TOTAL
25 Apel Malang Rp 20.000 180 Rp 3.600.000
26 Apel Fuji Rp 27.000 150 Rp 4.050.000
27 Apel Merah Rp 30.000 100 Rp 3.000.000
28 Anggur Merah Rp 37.000 100 Rp 3.700.000
29 Alpukat Rp 15.000 180 Rp 2.700.000
30 Buah Naga Rp 25.000 270 Rp 6.750.000
31 Jeruk Mandarin Rp 32.000 150 Rp 4.800.000
32 Kiwi Rp 76.000 60 Rp 4.560.000
33 Mangga Rp 14.000 150 Rp 2.100.000

37
34 Nanas Rp 5.000 150 Rp 750.000
35 Strawberry Rp 25.000 180 Rp 4.500.000
36 Melon Rp 8.000 150 Rp 1.200.000
37 Pepaya Tailand Rp 4.000 300 Rp 1.200.000
38 Pisang Rp 20.000 300 Rp 600.000
39 Tomat Rp 9.000 300 Rp 2.700.000
40 Lemon Rp 40.000 150 Rp 6.000.000
Total Biaya
Variabel
Perbulan Rp 387.000 2.870 Rp 52.210.000
Total Biaya
Variabel
Pertahun Rp 626.520.000

ITEM BIAYA
HARGA PER JUMLAH HARGA
DAGING DAN
100 GRAM PER 100GR TOTAL
IKAN
41 Daging Sapi Rp 11.000 300.000 Rp 3.300.000
42 Daging Ayam Rp 3.500 900.000 Rp 3.150.000
Daging Ayam
43 Kampung Rp 5.000 600.000 Rp 3.000.000
44 Daging Kambing Rp 9.000 200.000 Rp 1.800.000
45 Daging Bebek Rp 5.000 600.000 Rp 3.000.000
46 Daging Domba Rp 9.500 150.000 Rp 1.425.000
47 Ikan Salmon Rp 25.000 120.000 Rp 3.000.000
48 Ikan Bandeng Rp 3.000 600.000 Rp 1.800.000
49 Ikan Mujair Rp 2.500 600.000 Rp 1.500.000
50 Ikan Tuna Rp 15.000 400.000 Rp 6.000.000
51 Ikan Lele Rp 2.000 600.000 Rp 1.200.000
52 Ikan Gurame Rp 5.000 600.000 Rp 3.000.000
Total Biaya
Variabel
Perbulan Rp 95.500 2.210.000 Rp 32.000.000
Total Biaya
Variabel
Pertahun Rp 386.000.000

ITEM BIAYA HARGA PER JUMLAH/ HARGA


MENU PAKET PAKET PAKET TOTAL
53 Sayur Asem Rp 5.000 300 Rp 1.500.000
54 Sayur Sop Rp 5.000 300 Rp 1.500.000
55 Sayur Lodeh Rp 6.000 300 Rp 1.800.000
56 Tumis Rp 5.000 200 Rp 1.000.000
57 Urap-Urap Rp 5.000 200 Rp 1.000.000
58 Gudeg Rp 15.000 200 Rp 3.000.000
59 Rendang Rp 35.000 150 Rp 5.250.000
60 Otak-Otak Rp 25.000 150 Rp 3.750.000

38
61 Soto Ayam Rp 20.000 150 Rp 3.000.000
62 Soto Daging Rp 28.000 150 Rp 4.200.000
63 Sate Rp 30.000 150 Rp 4.500.000
64 Rawon Rp 33.000 150 Rp 4.950.000
65 Kimchi Rp 20.000 70 Rp 1.400.000
66 Sushi Rp 40.000 50 Rp 2.000.000
Total Penjualan
Perbulan Rp 267.000 2.520 Rp 38.850.000
Total Penjualan
Pertahun Rp 466.200.000

Total Penjualan
Variabel Total Penjualan Perbulan
Pertahun
Sayuran Rp 57.860.000 Rp 694.320.000
Buah-Buahan Rp 52.210.000 Rp 626.520.000
Daging dan Ikan Rp 32.000.000 Rp 386.000.000
Menu Paket Rp 38.850.000 Rp 466.200.000
TOTAL PENJUALAN Rp 2.173.040.000

Asumsi : Pendapatan tahun ke 2 mengalami kenaikan 5% dan pada tahun ke 3


sampai dengan tahun ke 5 mengalami kenaikan sebesar 10%.
Tahun Pendapatan (Rp)
1 Rp 2.173.040.000
2 Rp 2.281.692.000
3 Rp 2.509.861.200
4 Rp 2.760.847.320
5 Rp 3.036.932.052

39
7.4 Daftar Anggaran Pertahun
BIAYA TETAP

BEBAN BIAYA PER


No ITEM BIAYA HARGA
PENYUSUTAN TAHUN

Sewa Tanah dan


1 Bangunan Rp 325.000.000 Rp325.000.000
2 Meja Kantor Rp 600.000 0,2 Rp 12.000
3 Meja Packing Rp 700.000 0,2 Rp 14.000
4 Kran Rp 125.000 0,2 Rp 2.500
5 Pipa Paralon Rp 175.000 0,2 Rp 3.500
6 Kursi Kantor Rp 600.000 0,2 Rp 12.000
7 Kursi Rp 700.000 0,2 Rp 14.000
8 Komputer Rp 1.800.000 0,1 Rp 18.000
9 AC Rp 1.150.000 0,1 Rp 11.500
10 Rak Alumunium Rp 4.250.000 0,1 Rp 42.500
11 Kipas Pengering Rp 1.100.000 0,1 Rp 11.000
12 Mesin Kasir Rp 2.500.000 0,1 Rp 25.000
13 Pisau Rp 500.000 0,2 Rp 10.000
14 Bak Rp 600.000 0,2 Rp 12.000
15 Telenan Rp 180.000 0,2 Rp 36.000
16 Motor Rp 40.000.000 0,1 Rp 400.000
17 Cold Storage Rp 50.000.000 0,1 Rp 500.000
18 Lampu Rp 500.000 0,2 Rp 10.000
Peralatan
19 Kebersihan Rp 300.000 0,2 Rp 6.000
20 Selang Air Rp 270.000 0,2 Rp 5.400
Cooler Box
21 Delivery Rp 1.150.000 0,2 Rp 23.000
22 Tas Delivery Rp 450.000 0,2 Rp 9.000
23 Straples Rp 60.000 0,1 Rp 600
24 Genset Rp 15.000.000 0,1 Rp 150.000
Total Biaya
Penyusutan Pertahun Rp 326.328.000

40
BIAYA VARIABEL HARGA JUMLAH HARGA TOTAL
Biaya Bahan Baku
Sayuran Rp 416.592.000
Buah-Buahan Rp 375.912.000
Daging dan Ikan Rp 231.600.000
Menu Paket Rp 279.720.000
Total Biaya Bahan
Rp 1.303.824.000
Baku
Biaya Operasional
Listrik Daya 4,400
VA Rp 2.650.000 Rp 2.650.000
Air Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Sabun Cuci Rp 90.000 3 Rp 90.000
Plastik Wrap Rp 50.000 10 Rp 500.000
Plastik Roll Rp 35.000 60 Rp 2.100.000
Sterofoam Rp 300 3.000 Rp 900.000
Plastik Kresek Rp 4.000 180 Rp 720.000
Isolasi Rp 3.000 60 Rp 180.000
Isi Straples Rp 19.000 1 pack Rp 19.000
Bensin Rp 250.000 Rp 7.500.000
Wifi Rp 400.000 Rp 400.000
Gaji Karyawan
- CEO Rp 4.000.000 1 Rp 4.000.000
- Manajer Divisi Rp 3.500.000 3 Rp 10.500.000
- Administrasi Rp 3.000.000 1 Rp 3.000.000
- Kurir Rp 2.000.000 5 Rp 10.000.000
- Storage Rp 750.000 6 Rp 4.500.000
Lain-Lain Rp 20.000 Rp 600.000
Total Operasional
Perbulan Rp 41.159.000
Total Operasional
Pertahun Rp 493.908.000
Total Biaya Variabel
Pertahun Rp 1.797.732.000

7.5 Arus Kas


Cash Flow
Tahun Inflow OutFlow Net CashFlow
0 Rp ( 447.710.000) Rp (447.710.000)
Rp 2.173.040.000
1 Rp 2.124.060.000 Rp 48.980.000
Rp 2.281.692.000
2 Rp 2.213.946.000 Rp 67.745.400

41
Rp 2.509.861.200
3 Rp 2.402.708.460 Rp 107.152.740
Rp 2.760.847.320
4 Rp 2.610.346.506 Rp 150.500.814
Rp 3.036.932.052
5 Rp 2.838.748.357 Rp 198.183.695

7.6 Analisis Kelayakan Keuangan


TAHUN
Uraian 0 1 2 3 4 5
Net
Cash Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Flow (447,710,000) 48.980.000 67.745.400 107.152.740 150.500.814 198.183.695
Suku
Bunga 4% 0.96154 0.92456 0.889 0.8548 0.82193
Present Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Value (447,710,000) 47.096.229 62.634.687 95.258.786 128.648.096 162.893.124
Net
Present Rp 48.820.922
Value
IRR 6,005%

Net Present Value (NPV) ialah penilaian keuangan bersih yang ada di
perusahaan setelah dikurangi oleh biaya lainnya sehingga nilai pertambahan atau
kekurangan uang perusahaan yang ada ini dapat dijadikan acuan untuk menilai
layak tidaknya keuangan perusahaan. Dengan kata lain, penilaian yang dilakukan
untuk Net Present Value (NPV) ini bersifat aliran kas keuangan yang bersih.
Kegiatan perhitungan Net Present Value (NPV) di suatu perusahaan perlu
dilakukan oleh tenaga keuangan perusahaan yang berkompeten didalamnya. Hal
ini dikarenakan kesalahan hitung nilai yang ada dapat mempengaruhi tingkat
besar kecilnya pendapatan laba yang ada di perusahaan.Net Present Value (NPV)
diartikan sebagai analisa keuangan yang digunakan untuk menentukan layak
tidaknya usaha yang dilakukan oleh perusahaan dilihat melalui nilai sekarang dari
arus kas bersih yang akan diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
dibandingkan dengan nilai sekarang dari modal investasi yang dikeluarkan
perusahaan. Adapun berikut merupakan bagan NPV terhadap proyek atau
investasi yang dijalankan sebagai berikut.

42
Bila Berarti Maka

NPV>0 Investasi atau proyek yang Investasi atau proyek dapat


dijalankan memberikan dijalankan
manfaat bagi perusahaan

NPV<0 Investasi atau proyek yang Investasi atau proyek ditolak


dijalankan mengalami kerugian

NPV=0 Investasi atau proyek yang Proyek dilaksanakan atau tidak


dijalankan tidak akan dilaksanakan, tidak
mengalami untung atau rugi memeberikan pengaruh pada
perusahaan. Keputusan harus
ditetapkan dengan
menggunakan kriteria lain,
seperti dampak yang
ditimbulkan setelah investasi
tersebut seperti CSR.

IRR atau Internal Rate of Return merupakan tingkat discount rate yang
menghasilkan NPV sama dengan nol. Jika perhitungan IRR lebih besar dari
discount factor maka dapat dikatakan investasi yang akan dilakukan layak untuk
dilakukan. Jika sama dengan discount factor, dikatakan investasi yang ditanamkan
akan balik modal, sedangkan jika IRR lebih dari discount factor maka investasi
yang ditanamkan tidak akan layak. Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara
“Trial and error” dengan coba-coba.
NPV pada bisnis OBLE sebesar Rp 48.820.922 berarti nilai NPV>0.
Sedangkan IRR sebesar 6,005% lebih dari discount factor sebesar 4%. Jadi
menurut perhitungan NPV dan IRR bisnis restoran OBLE dikatakan layak secara
finansial.

43
TAHUN
Uraian 0 1 2 3 4 5
Net
Rp Rp Rp Rp
Cash (447.710.0 Rp Rp 107.152.74 150.500.8 198.183.6
Flow 00) 48.980.000 67.745.400 0 14 95
Akumul
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
asi Arus (447.710.0 (398.730.0 (330.984.6 (223.831.8 (73.331.0 124.852.6
Kas 00) 00) 00) 60) 46) 49
Payback
periode 4 Tahun, 7 Bulan, 9 Hari

Payback Period atau PBP adalah lamanya waktu yang dibutuhkan proyek
untuk menutup biaya investasi yang telah dikeluarkan. Payback Period pada
bisnis OBLE dapat mengembalikan investasi pada 4 Tahun 7 Bulan 9 Hari dapat
disimpulkan bahwa investasi dikatakan layak secara finansial.

7.7 Kesimpulan Aspek Keuangan


Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan di atas, maka kesimpulan yang
dapat di ambil dari aspek keuangan adalah sebagai berikut:

No. Aspek Penilaian Evaluasi Keterangan


1 2 3 4 5
1 NPV 
2 IRR 
3 Payback Period 
Rata-rata = 3,7 (11÷ 3)

Keterangan
1 = sangat jelek
2 = jelek
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik

Kesimpulannya dari aspek keuangan, usaha “OBLE” sudah baik (layak)


dijalankan. Dibuktikan dengan tabel diatas dari hasil perhitungan yang
menunjukkan bahwa rata-rata aspek keuangan memperoleh nilai sebesar 3,7.

44

Anda mungkin juga menyukai