langsung dengan sang pemimpin tertinggi yang diagung-agungkan itu, tetapi sekarang, dua hari berturut-
turut dia dipanggil menghadap Mr. Damian. Lift terbuka dan dia dihadapkan pada ruang tunggu yang
nyaman dan mewah. Sekertaris yang sama, wanita setengah baya yang terlihat kaku dan efisien itu
menatap Serena dengan skeptis, sepertinya dia juga bertanya-tanya kenapa pegawai rendahan macam
ini sampai dua kali dipanggil menghadap langsung ke sang CEO, padahal setahunya Mr.Damian hanya
berkomunikasi dengan anggota direksi, manajer dan kepala bagian unit
yang rumit.
dingin.
*****
memang telah meninggal, dan alamat tempat tinggalnya memang terdaftar sebagai rumah kost, bahkan
gadis itu tidak mengisi nama saudara atau kerabat dekat yang bisa dihubungi,
dengan memotong gajinya selama bertahun- tahun? Apakah dia sakit? Memikirkan kemungkinan itu,
Dada Damian langsung merasa nyeri, Tidak! Putusnya setelah termenung sejenak, gadis itu sehat, kalau
tidak dia pasti tidak akan lolos seleksi test kesehatan yang sangat ketat untuk masuk ke perusahaan ini.
Kalau begitu, dia pasti gadis yang suka menghambur-hamburkan uang, Damian
*****
"Mr. Damian?,”
padanya,”
"Tunggu Serena,”
Suara lelaki itu terdengar lembut, dan dengan enggan Serena membalikkan tubuh, Lelaki itu ternyata
sudah bangkit dari
kursinya, memutari meja dan berdiri berhadap-hadapan dengan Serena, "Aku meralat ucapanku tadi
pagi,”gumamnya misterius. Serena mengerutkan keningnya,
"Tentang...?"
bergairah,”
aku akan membelikanmu apartemen mewah sehingga kau bisa pindah dari tempat kost kecilmu itu,
dengan begitu aku bisa leluasa mengunjungimu setiap malam, dan aku akan menanggung biaya
kehidupanmu, apapun yang kau inginkan akan kuberikan, mobil mewah, perhiasan mahal ,baju-baju
rancangan disainer terkenal, perawatan di salon terkemuka, aku tahu kau menyukainya Serena karena
gaya hidupmu sepertinya sangat mahal sampai-sampai kau harus berhutang puluhan juta pada
perusahaan. Bahkan mungkin kalau kau bisa menyenangkanku, hutangmu itu akan kulunasi. Bagaimana
Serena? Aku akan memenuhi semua permintaanmu dan kau hanya harus ada saat aku
membutuhkanmu,”
seperti ini!,
PLAAAKKK!!!
luas itu,
sesuai dengan apa yang saya pikirkan, lelaki tak bermoral, bejat, menjijikkan dan...,” suara Serena
terhenti melihat ekspresi Damian.
pintu,
pelecehan..."
kedap suara.
ke pintu,
memagut bibir itu. Ciuman itu dari awal sudah sangat sensual karena bibir mereka terbuka, Damian
melumat bibir Serena seolah sudah tak ada
mereka terlepas.
tajam ,
berbohong....,”
menya-nyala,
menjijikkan !!!,,”
hati.
tempat terkutuk itu! Dengan langkah berderap, Serena memasuki lift meninggalkan ruangan itu.
*****
Damian mengusap mulutnya yang terasa panas, dia merasa sedikit bodoh, karena bertindak begitu
impulsif di kantor, dimana banyak orang bisa menyebarkan gosip. Damian menarik napas dalam-dalam
dan berusaha menghilangkan getaran di tubuhnya. Ciuman tadi terasa begitu
itu.titik.
Masih mengernyit Damian menghempaskan
tubuhnya ke kursi.
katanya ??
hati.
*****
mengikuti di belakangnya.
menenangkannya,
bersamanya,”
air matanya.
Tuhann !!,”
mungkin Serena"
dok?,”
*****
peduli.
akhir pekan.
keberanian.
keluar.
*****
yang memayunginya.
sini?
gemetaran,
gumamnya mengejek
hati
lagi,”
"Memangnya kau terlibat hutang judi atau
apa??!,”
"Oke, Berapa?"
untukmu"
"Ti..Tiga ratus...juta.."
terdengar mantap.
meninggalkan Serena,
memadamkan gairahku"
mencium bibirnya !
megap.
takut terjatuh.
tandatangani,”
*****
kemarahannya?
bagaimana jika...
"Ayo,”
dengan keheningan.
hangat"
sebelum memakannya.
siraman shower,
*****
Serena melonjak,
kesekeliling,
kopinya.
lembut padanya,
lapar sekali"
"Serena?,”
"a...apa?"
tidak enak?"
30 menit lagi,”
menyalakan televisi,
bersenandung di shower.
Ketika Lelaki itu keluar dari kamar mandi,
yang mendalam.
berkuasa.
Damian.
berpengalaman?
*****
buta,
mengerang.
menjawabnya?
puncaknya.
begitu liar.
diriku……”
jiwanya.
*****
pertamanya.
Serena.
dan lagi.
Serena.
Orgasme ini terasa begitu dasyat, sebuah
"Wow"
Serena,,,diangkatnya kepalanya,dan
*****
"Selamat pagi"
Sapaan itu begitu mengejutkan,menembus
lagi denganmu,”
Suara lelaki itu datar seperti sedang
memerah
baru hilang,”
mengekeret ketakutan.
tujuanmu sebenarnya"
memerasnya nanti?
gadis itu.
menderita"
kejam Damian.
kopinya di meja,
jam itu.....,”
menerimanya.
dalam matanya,
puncak kenikmatan
*****
samar-samar di cermin.
berhubungan.
semua orang?
amat hampa.
melemparkannya ke lantai.
sekarang?
kan?
sangat elegan.
apa-apa.
pengacaranya....haruskah Serena
melecehkannya...
agar menghadapnya,
"Kenapa manis? Kau malu melihatku
bersama?"
berkata apa-apa.
padaku?
menidurinya!
memuaskannya.
maniak seks?
Freddy,
menepati janjinya.
makan,
ajakan bercinta."
dan takut-takut.
tatapannya.
"Aku tak mungkin bukan 'berkunjung'
sekeliling ruangan.
buatmu juga,”
kantor"
Serena hampir menyemburkan teh yang
semudah itu?
Serena,
menginginkan bersamamu,”
cepat.
menemuinya sebentar,”
dipikiranmu Bos?"
artinya buatku"
ini"
melihatnya sebelumnya?"
Damian menggeleng,
waktu itu?"
Damian,
melahap mangsanya,”
*****
Serena,
tahu.
melangkah keluar,
perempatan sana?
perawatan Rafi,
pucat,
menyerahkan.....
seketika,
mulai menangis,
membuatmu lega,”
dengan lembut,
suster Ana,
Serena?"
Ana,
bertindak kasar,”
tidak berharga"
lembut, menenangkannya,
menggunakan pengaman?,”
bodoh,
"Pengaman?"
lagi,
dia memakainya"
tubuhmu sayang?,”
*****
dapur,
masakan Serena.
bertingkah wajar,
benar-benar tertarik,
sebelumnya.
Damian,
melihat kondisimu"
kaki.
*****
gugup,
Damian tersenyum,
rumahan kan?,”
Dia lalu meletakkan piringnya,"Aku juga
Serena,
duluan, apalagi
Apartemen ini hanya mempunyai satu kamar
*****
menyelimutinya.
tinggal?
*****
tidak melakukannya.
gelisah,
segar,
hati,
meskipun parau.
"Duduk, minum"
menjadi parau.
kepalanya,
begitu....tidak,,,jangan
gigit....bagus...bagus....buka mulutmu....ah
sayang.....,”
bergemuruh di dadanya,
tidak diantisipasinya,
menyentuhnya.
membuatnya tergila-gila.
siap untukku...."
kenikmatannya sendiri.
*****
eratnya,
semalaman.
Mr. Damian"
mendengarkan.
mandi.
"Memikirkanku?,”
berdiri dibelakangnya,
pertanyaannya keras-keras,
Damian tertawa,
kalau....
merindukanmu!"
sikapnya?
*****
muram,
"Bukannya itu bagus? Tapi kenapa aku
nanti"
perusahaan ini !”
"Damian,” Freddy berusaha meredakan
mencemaskanmu"
menelponnya.
Serena.
gigih mengejar.
"Begini sayang, aku ada undangan pesta di
menemanimu"
ingin kamu...."
*****
diseberang sana,
sadar mengangguk,
"Serena?,”
mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Eh...iya...iya.."
bintang lima.
makan malam.
memuntahkannya"
tawa.
bingung,
"Wanita sepertiku.....?"
bercintaku menyakitimu?"
belum....terbisaa..."
membawanya ke kamar.
*****
"Ra....fi"
"Rafi,”
di sudut matanya
perawan!
dibangunkan tiba-tiba,
sebenarnya?
*****
terapi rutin.
lama.
Vanessa menjawab.
ruangan itu.
kamar itu !
nanti malam.
itu.
Serena pelan.
saja”
lampu.
denganmu”
panjang.
pelan
kebahagiaan Serenanya.
tahu”
mulut Damian.
marah.
tawarannya”
kepalanya,
kepadamu”
jawab”
“Dia tetap mencintaimu,” Damian tersenyum
melepaskan Serena”
dikatakannya.
darimu”
benar tulus,
padamu….”
memaksanya memilihku”
waspada
kepolosan Serenanya.
minta maaf”
kepada Serena…
saja”
berhadapan denganku”
tangannya,
berhadapan denganku”
*****
gumamnya lembut.
mendalam,
“Rafi aku…..”
pucat pasi,
perasaanmu kepadanya”
kepada….”
untukku ?”
menjagamu, aku…..”
dan menggenggamnya,
mencintai Damian ?”
tertegun,
“Rafi … aku…”
mengakuinya kepadaku,”
jawaban Serena.
mencintaiku Serena.
akhirnya mendengarnya?
menghembuskannya pelan-pelan.
di pipinya.
kebahagiaan.
"Tapi, Rafi..."
kepalanya,
orang lain.
kebahagiaanmu sendiri"
Serena pelan.
*****
bertanya-tanya.
terlelap lagi.
kehadirannya.
terpana,
bodoh.
darimu"
lembut,
"Aku mencintaimu,”
cincin pemberiannya,
Damian,
pertanyaannya.
sedang mengandung.
sengaja....
kepedihan.
saat itu.
untuknya.
lembut,
mulai dibacanya.
Serena terkekeh,
masa depan.
juga mencintaimu"
THE END
The Epilog
nyaman?"
"Dimana Romeo?"
dicintai.
menggoda,
pekerjaannya"
wanita.
ayahnya,
mendapatkannya sayang?"
ruangan,
semakin cepat.
menenangkan Damian.
***
tidur nyenyaknya.
mencuri hatinya"
di dunia"
mampu berkata-kata.
Serenaku"
End of Epilog