Anda di halaman 1dari 12

The Determinant Of Fate

(Sang Penentu Takdir)

BAB 1
Di sebuah ruangan teratas gedung tertinggi di maxsico, seorang pemuda tampan mengenakan
jas hitang dengan segelas anggur ditangannya dan dengan ditemani seorang wanita manis nan
cantik di belakangnya.

Mereka terus menatam gemerlapnya malam di maxsico samapai pada akhirnya suasana hening
di dalam ruangan tersebut terpecah oleh ketukan di balik pintu.

Tok.tok.tok.

“Ya, silahkan masuk” jawab sang pemuda tersebut yang masih terus menatap gemerlapnya
kota dari balik jendela.

Terlihat seorang wanita cantik berkacamata dengan rambut pirang dan mata kebiruan,
mengenakan seragam kantor yang agak ketat menjadikannya terlihat lebih sexy namun masih
tetap anggun tengah memasuki ruangan dengan kepala yang agak menunduk.

“Maaf tuan semuanya sudah siap, pesawat akan take off besok pukul 8 pagi”jawab wanita
cantik tersebut dengan suara yang lirih namun dapat terdengar dengan jelas oleh kedua orang
tersebut.

“hemm, baiklah lalu apakah ada lagi yang mau kau sampaikan ?”

“iya tuan, ini pesan dari tuan jimi direktur perusahaan game VR di jepang, beliau berpesan
kalau tuan diharapkan hadir dalam peluncuran game GOD OF DESTINY yang diselenggarakan
dua minggu lagi” saut wanita tersebut

“dasar rubah tua itu selalu saja merepotkan”batin pemuda tersebut

“baiklah kalau begitu setelah kau kembali kirimkan pesan balasan bahwa aku akan datang ke
acara tersebut”kata pemuda itu sambil berbalik dan menatap kedua wanita cantik di depannya.

“oh dan satu hal lagi, Jesica bisakah kau tidak berbicara formal jika Cuma aku dan Elina di
sini?”kata pemuda tersebut kepada wanita berkacamata tersebut.

“maaf itu tidak bisa tuan Adam”jawab wanita tersebut dengan sedikit tegas kepasa pemuda
yang ternyata bernama Adam.
“haah, baiklah terserah kau saja dan kapan pelelangan akan dimulai?” Adam menghela nafas
kemudian bertanya sambil meletakan gelas berisikan anggur tersebuat keatas meja.

“pelelangan akan dimulai 30 menit dari sekarang tuan”

“kalau suah tidak ada hal lain yang ingin tuan tanyakan, saya akan undur diri dulu tuan”

“Ya silahkan”

Setelah Jesica meninggalkan ruangan, suasana kembali hening di ruangan tersebut menyisakan
mereka berdua, Adam kemudian memandang wajah Elina yang sedang tersenyum hangat
kearahnya, dia pun melangkah mendekati Elima dan saat mereka sudah sekat Adam bembelai
lembut wajah Elina dengan senyuman yang hangat di wajahnya.

“sayang apakah kau lelah, kau sering terlihat murung akhir-akhir ini”tanya Adam yang terlihat
kawatir dengan keadaan Elina.

“hemm”

“tidak papa sayang, aku hanya kangen dengan orang tuaku belakangan ini”

Elina yang mencoba meyakinkan Adam mengenai keadaanya saat ini.

“tidak apa kita akan bertemu dengan mereka sebentar lagi”

“baiklah sayang kalau ada masalah beritau aku ya”kata Adam yang masih nampak kawatir
terhadap Elina.

“baiklah”jawabnya sambil menganggukan kepala pelan.

Elina kemudian memberikan ciuman ke bibir Adam untuk mengalihkan perhatian Adam atas
kekewatiran kepadanya, Adam yang menerima ciuman dari Elina membalas ciuman tersebut.

Di sisi lain Adam yang merasakan bibir lembut Elina menyentuh bibirnyapun tidak bisa
mengendalikan napsunya karena bagai manapun dia merupakan pria berdarah panas, dia
segera memberikan ciuman ala sugiono yang membuat kedua pasangan tersebut semakin
menjadi.

Adam yang semakin bergairah mulai menggunakan tangannya untuk meraba inci demi inci
tubuh Elina, Elina yang menerima tindakan tersebut mulai mengeluarkan desahan – desahan
yang membuat Adam semakin menjadi mendengarnya.

“hemm sa...yang..ah”

“mmem..”
“Ah...hah..hem..”

Desah Elina yang lirih nan lembut bergema di ruangan tersebut, walau tidak terdengar dari luar
ruangan, karena itu di disain khusus agar suara dari luar dapat terdengar namun suara dari
dalam tidak dapat tembus keluar sehingga menjaga kerahasiaan dan paraivesi dari pemilik
ruangan yang taklain adalah Adam yang kini bersyukur karena fitur tersebut.

“..ah..hah..hemmm”

“ah..saya..ng”

MOMENTS LATER...

“sayang aku mencintaimu”kata Adam sambil menatap hangat Elina kemudian mulai
melanjutkan aksinya

“iya,..aku juga mencintaimu”balas Elina yang sedang merangkulkan tangannya di leher Adam
dan mulai menerima ciuman dari Adam kembali.

Disaat nafas kedua orang tersebut mulai memburu, Adam yang akan melanjutkan aksinya
ketingkat selanjutnya di hentikan oleh suara ketukan dari balik pintu.

Tok.tok.tok

“Maaf tuan mobil anda sudah siap”kata suara pria dari belakang pintu yang tak lain adalah
sopirnya.

“SIAL*N!!! Terkutuk kau sopir BAJ***AN”batin Adam tak henti hentinya ngemutuk sopirnya itu.

Elina yang melihat ekspresi pacarnya itu tertawa lirih, karena tau apa yang sedang dia pikirkan
kekasihnya itu, sehingga mencoba untuk menenangkannya.

“Sayang... berhentilah memasang muka masammu itu, kau akan mengurangi kewibawaanmu
jika ada staf yang melihatnya” kata Elina yang mencoba menenangkan Adam.

“Tapi..Tap..”keluh Adam yang belum tersampaikan namun sudah dipotong kembali oleh
perkataan Elina.

“Tidak ada tapi - tapian, lagi pula kita bisa melanjutkanya lain waktu”kata Elina disertai dengan
senyuman penuh makna.

Adam yang mendengar perkataan Elina hanya bisa menghela nafas dan menenangkan dirinya.

“hah..Baiklah mari kita bersiap siap”balas Adam dengan pasrah


Setelah kedua orang tersebut membereskan baju dan berkas berkas penting lainya mereka
mulai meningalkan ruangan, setelah mereka membuka pintu terlihat seorang pria setengah
paru baya botak denagn mengenakan jas hitam ala bodigat denagn mukan garang sedang
berdiri menundukan kepala dia bernama pak Budi.

Adam yang melihatnya mulai teringat kejadian tadi kembali kesal, namun dia seketika mulai
menyeringai lebar karena terlintas di pikiranya beberapa ide untuk memberikanya pekerjaan
yang berat.

“he.he.he”tawa jahat adam sambil menyeringai

Elina yang mengerti situasinya lalu mencubit kekasinnya, karena dia merasa itu terlalu
berlebihan.

“Aauuuu...”teriak Adam sambil mengusam bagian tubuh yang di cubit oleh Elina.

“kenapa kau mencubitku”kata adam meminta penjelasan.

“tidak apa apa”jawab Elina singkat.

Sedangkan pak Budi yang dari tadi merasakan hawa dingin sesaat mulai bergidik sambil terus
waspada.

“baiklah mari kita pergi”kata Adam sambil berjalankan meninggalkan tempat tersebut dan
menuju ke lif dengan Elina yang merangkul mesra tangan kanannya.

...

DI LANTAI BAWAH PERUSAHAAN

Di ruangan ini terlihat lalu lalang aktivitas para staf perusahaan yang terlihat sangat sibuk
dengan pekerjaanya masing masing, sampai pada akhirnya pintu lif di ruangan tersebut terbuka
dan terlihat seorang pria tampan berambut hitam mengenakan jas hitam yang tengah
bergandengan dengan wanita yang kecantikannya mampu menghancurkan sebuah kerajaan,
pria yang dimaksud tak lain adalah Adam dan wanita tersebut adalah Elina, semua orang di
ruangan tersebut kemudian berhenti beraktivitas dan mengucapkan salam kepada adam yang
tak lain adalah pemilik perusahaan tesebut secara serentak.

“SELAMAT MALAM TUAN SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN!!”kata serentak semua staf di


ruangan tersebut menggunakan bahasa Inggris sambil agak membungkuk memberikan hormat
kepada Adam.
“IYA. Selamat malam semuanya silahkan lanjutkan pekerjaan masing masing”kata Adam
memberikan tanggapan kepada para staf kemudian melanjutkan langkahnya, meninggalkan
para staf yang mulai berbicara lirih tentang tuan Adam.

“Buakan kah dia tuan Adam yang merupakan orang terkaya NO.4 di dunia?”bisik salah satu staf
ke staf yang lainnya.

“IYA benar dan dia merupakan NO.1 di generasinya”

“Siapa wanita di sebelahnya itu, apa dia wanitanya?”bisik staf wanita dengan tatapan iri.

“WOW bukannya dia juga pengusaha saham terbaik yang pernah ada dalam sejarah”

“Dan menurut rumor dia juga mengendalikan sistem politik di negaranya dari balik layar”

“di umurnya yang baru 24 tahun bakatnya merupakan MOSTER”

...

Sesampainya Adam dan Elina di luar perusahaan mereka langsung menaiki limosin mewah
berwarna putih, yang di sopiri oleh sopir Botak yang tak lain adalah pak Budi, pak Budi langsung
menuju ke pelelangan karena tadi sudah diberi tau oleh Jesica mengenai tempat dan waktu
pelelangan tersebut.

Di tengah perjalanan telfon milik Adam berbunyi dan menunjukan bahwa yang menelfonya
adalah pak Wibowo calon ayah mertuannya yang tak lain adalah ayah dari Elina.

“Halo om”

Adam mengankat telfon dari calon ayah mertuannya

“Hei nak sudah puas kau membawa Elina keluyurannya?”terdengar suara berwibaya dari telfon.

“Sudah saya bilang ratusan kali saya dan Elina ini sedang Bisnis bukan sedang keluyuran!”jawab
Adam membela diri.

“Terserah kau mau bilang apa yang terpenting kapan kau dan Elina kembali ke Indonesia, kau
tau ini sudah hari sabtu sedangkan kau dan Elina akan melangsungkan pertunangan hari rabu,
kau ini membuat aku sekarang meragukan kenapa Elina menyukai pria ceroboh nan bodoh
sepertimu?”kata pak Wibowo dengan nada merendahkan.

Alis Adam berkedut mendengar sindiran dari calon ayah mertuannya ia menoleh kearah Elina
yang dari tadi mendengar perbincangan tersebut, ia hanya memberi senyuman hangat kepada
Adam untuk menenangkannya agar dia tidak terpancing godaan dari ayahnya.
“hah.. terserah om mau bilang apa saya dan Elina akan pulang besok jadi tunggu dengan tenang
ok”jawab Adam mencoba agar tetap tenang berhadapan dengan calon ayah mertuannya.

“Dasar tidak seru baru di sindir sedikit sudah menyerah”Jawab singkat pak Wibowo
menanggapi Adam

Adam yang mendengar perkataan Calon ayah mertuanya tidak percaya bahwa Jendral Besar
Militer Indonesia masih bersikap kekanak kanakan.

Ayah Elina merupakan Jendral Besar Militer yang sekarang sedang menjabat Wibowo Saputro
yang juga di kenal Harimau Merah di ASIA TENGGARA karena keberanian dan kekuatan bak
Harimau dan rambutnya yang berwarna merah darah alami membuatnya mendapat gelar
tersebut dan dia merupakan Jendral Besar Urutan Ke 3 setelah Jendral Amerika dan Cina.

“Baiklah Om sudah dulu ya ini saya dan Elina ada urusan selamat malam”

“huf. baiklah jangan lupa besok pulang” kata pak Wibowo mematikan telfonnya.

...

DI SEBUAH RUANGAN MILITER NEGARA

“Maaf Jendral kau terlihat marah tadi, lalu kenapa kau tersenyum sekarang?”tanya seorang
tentara kepada seorang yang tengah duduk dan tersenyum memandangi foto seorang wanita
manis nan cantik yang tak lain adalah Elina.

“kau tau putriku akan bertunangan sebentar lagi”jawab pria tersebut yang tak lain adalah pak
Wibowo atau Jendral Wibowo

“hah...dengan siapa?”tanyanya dengan kaget.

“bukankah terakhir kali putrimu hendak di lamar oleh ketiga putra Jendral dan Presiden dan
Jendral dengan gampangnya menolak lamaran tersebut”kata pria tersebut yang semakin
penasaran.

“Ha ha ha Mereka itu hanyalah seokor semut dimata calon menantuku”kata Jendral Wibowo
sambil tertawa dan terdengar sombong.

“hah memangnya siapa dia sampai menganggap anak Jendral dan Presiden adalah
semut?”tanya pria tersebut yang semakin dengan pria yang dimaksudkan.

“Ha ha ha Baiklah Baiklah dia adalah Adam sang Garuda Kematian Negara kita”Jawab Jendral
Wibowo yang semakin sombong sambil membusungkan dada bak supermen.
“a.a...ap...aAPA!!!”ucapnya yang kaget mendengar jawaban dari Jendral Wibowo.

“IYA calon menantuku adalah ADAM Sang Garuda Kematian”Jawabnya kembali mempertegas.

“Ha ha ha selamat Jendral saya tak menyangkat bahwa anda mendapat menantu yang seperti
itu”ucapnya sembari menjabat tangan sang Jendral sembari memberikan selamat.

“Ya sebenarnya saya juga tidak tau bahwa mereka sudah saling kenal bahkan saling mencintai,
sebenarnya dulu waktu dia ingin pesiun saya ingin menjodohkan putriku dengannya, karena
usia mereka hanya terpaut dua tahun namun dia menolak dengan alasan dia sudah memiliki
kekasih, setelah aku menanyakan nama kekasihnya betapa terkejutnya bahwa nama sama
persis seperti putriku Elina Widias Tanti ternyata mereka sudah bertemu saat putriku berusia 17
tahun”jawab Jendral menjelaskan.

“Betapa beruntungnya kau Jendral mendapat calon menantu seperti itu”jawab pria tersebut
yang masih sulit percaya bahwa jendralnya mendapat calon menantu sepertinya.

“Ha ha ha kau benarsekali aku memang sangat beruntung Ha ha ha...”tawa sang Jendral yang
semakin menjadi.

...

DI DEPAN BANGUNAN PELELANGAN PUSAT KOTA MAXSICO

Setelah sampainya disana terlihat suasana yang sedikit basah , mereka segera turun namun
melihat suasana yang sepi Adam merasa aneh, entah karena waktu pelelangan sudah hampir
dimulai dan mereka mungkin sampai yang terakhir atau mungkin karena habis turun hujan,
pikir Adam terhenti ketika mulai memikirkan kemungkinan kemungkinan yang berbahaya
namun ia segera menepis pemikirannya mungkin pemikiran itu muncul karena sudah sering
berada dalam situasi genting sehingga nalurinya sebagai prajuritnya terpacu kembali.

Di bagian pinggir dekat tempat sampah Adam dan Elina melihat seorang pria tua yang sangat
kurus dengan pakaian compang camping dan pakaian yang basah Elina yang melihatnya pun
merasa kasian dan menghampirinya dan menarik tangan Adam untuk mengikutinya.

Sang kakek yang melihat seorang gadis cantik berambut merah yang mengenakan gaun hitam
menghampirinya dengan di ikutu oleh seorang pemuda yang juga menawan, sang kakek
mencoba bangun untuk menyapa mereka, namun segera di hentikan oleh mereka berdua.

“Kakek tak usah bangun duduk saja tak usah memaksakan diri”ucap Elina meyakinkan sang
kakek.
“Kakek kalau boleh tau kenapa kakek disini, bukankan orang luar dilarang masuk kearea
ini?”tanya Adam yang penasaran kenapa sang Kakek bisa berada di sini.

“Nak kakek sebenarnya ingin melelang harta leluhur milik keluarga untuk biaya berobat cucu
kakek yang sedang demam tinggi, namun.. setelah kakek memperlihatkan benda tersebut
mereka menolak untuk melelangnya, bahkan mereka berkata walaupun di kasihpun mereka
tidak mau karena katanya banrang tersebut tidak berharga”jawab kakek tersebut yang terlihat
sedih

Adam dan Elina yang mendengarkan pencelasan sang kakek merasa bingung karena tadi dia
dan Elina bertanya dengan sang kakek menggunakan bahasa inggris namun di balas
menggunakan bahasa Indonesia oleh sang kakek.

Adam dan Elina yang masih bingung mencoba menghiraukan jati diri sang kakek, karena mereka
lebih kawatir dengan keadaan cucu sang kakek yang katanya sedang demam tinggi sehingga
membutuhkan perewatan sesegera mungkin, Adam yang melihat sang kakek mulai kedinginan
karena pakaianya basah melepaskan jas nya kemudian mengenakannya kepada sang kakek
untuk menghangatkannya.

“kek kenakanlah jas ini agar lebih hangat, pakaian kakek terlihat basah karena hujan”ucap
Adam hendak mengenakannya kepada kakek namun sangkakek menolak karena jas yang
terlihat mahal.

“Tidak usah nak kakek baik baik saja”ucap sang kakek mencoba menolak.

“tidak apa apa kek, kenakan saja”

Sang kakek yang melihat adam sungguh sungguhpun akhirnya menerimanya.

“baiklah kakek terima”

“oh iya kek ini saya ada sedikit uang tolong diterima untuk biaya pengobatan cucu kakek
semoga cucu kakek lekas sembuh” kata Adam sambil mengeluarkan sejumlah uang dari dompet
yang sekiranya cukup untuk biaya cucu sang kakek tersebut.

“tapi ini..kakek tidang bisa menerimanya”

“tidak apa kek terima saja, cucu kakek membutuhkan pertolongan segera”kata Adam sembari
tersenyum hangat kearah sang kakek.

Sang kakek yang menerima semua itipun hanya bisa pasrah dan membalas senyuman hangat
dari Adam
“Hatimu sungguh baik nak, jarang seorang yang kaya memiliki hati dan sikap seperti dirimu.
Kalau begitu biarkan orang tua ini memberikan ini sebagai balasannya”kata sang kakek sambil
mengelurkan kotak kayu kecil berwarna hitam dan memberikannya kepada adam.

“Terimalah ini, ini merupakan cincin peninggalan lelehur keluargaku konon cincin ini adalah
milik sepasang petapa sakti yang sangat di segani pada masanya mereka memberikan ini kerena
leluhurku pernah menyelamatkan hidup anaknya, sebenarnya dulu cincin ini ada sepasang
namun karena kalalaian keluargaku cincin yang satunya hilang dan tidak diketahui
keberadaannya, tolong terimalah ketulusan orang tua ini.”

Adam sempat ingin menolak karena itu merupakan pusaka peninggalan keluarga sang kakek
walaupun asal usulnya terdengar lucu, Adam yang kemudian menoleh kearah Elina yang berada
di sebelahnya hanya menirima anggukan dari elina pertanda setuju untuk menerimanya.

Ya walau pun sebenarnya Adam tidak percaya dengan kekuatan diluar ilmu pengetahuan yang
logis dan rasional, dia menganggap semua itu hanyalah omong kosong, namun tidak ia
sampaikan karena menghormati kepercayaan sang kakek dan tidak menyinggungnya.

“baiklah kek saya akan menerimanya”

“kalau begitu biarkan pak Budi yang mengentarkan kakek untuk membawa cucu kakek ke
rumah sakit”

Adam segera menelfon sopirnya untuk mengantar sang kakek dan cucunya kerumah sakit.

“Baiklah kakek bisa pergi dengan sopir saya untuk mengantar cucu kakek yang sedang sakit”

“Sekali lagi terimakasih nak”ucap sang kakek yang hendak membungkuk dan mengucapkan
terimakasih namun di hentikan oleh Adam.

“Tidak usah seperti itu kek saya membantu kakek dengan tulus, kalau begitu saya masuk dulu
ada acara yang harus saya hadiri”

Adam dan Elina kemudian berbalik dan berjalan menuju pelelangan sambil meninggalkan sang
kakek, namun baru beranjak beberapa langkah terdengar suara sang kakek kembali..

“Nak satu saran dariku omong kosong yang kau sangkal itu bukan berati didak ada kalau kau
tudak melihatnya, bukan berarti tudak ada kalau kau tidak dapat merasakannya dan bukan
berarti tidak ada kalau kau tidak dapat menemukannya karena di tempat sempit ini yang bagai
butir debu melayang di jagat raya tidak mampu menahan kuasa darinya.”

“Dan jagalah Istrimu karena takdir kalian akan berubah sebentar lagi, baik dan buruknya
tergantung dari apa yang kau tanam maka itulah yang akan kau tuai.”
Adam dan Elina berhenti ketika mendengar perkataan sang kakek, Adam yang berfikir keras apa
yang dimaksud sang kakek kemudian mereka berbalik hendak melihatnya namun tidak
menemukan sang kakek disana.

“apa mungkin dia sudah pergi dengan pak Budi”pikir Adam yang sudah tidang melihat sang
kakek di sana.

“kenapa aku sampai lupa menanyakan nama kakek tersebut hah..”Adam hanya menghela nafas
karena penyakit lamanya tersebut yaitu lupa menanyakan nama seorang yang baru di temuinya
meskipun sudah berbincang lama dengannya.

Berbeda dengan Adam yang memikirkan maksud dari perkataan sang kakek, Elina yang
mendengar sang Kakek memanggilnya sebagai Istri dari Adam wajahnya kini memerah merona
dan terlihat tersenyum malu memikirkannya.

Adam yang melihat reaksi Elina sudah tau apa yang terjadi dan muali menggota kekasihnya itu
dan mengabaikan mangsud dari perkataan sang kakek karena menurutnya tidak terlalu penting
untuk saat ini.

“Ayo kita masuk kedalam ISTRIKU..”ucap Adam memperjelas perkataan terakhirnya.

“ah.I.IYA...”ucap Elina yang agak gugup dengan wajah yang kini semerah tomat karena
menahan malu, walaupun sebenarnya didalam hati Elina dia merasa sangat senang karena
panggilan tersebut.

Mereka berdua pun melanjutkan memasuki pelelangan dan memberikan surat VIP kepada
penjaga yang ada di depan pintu dan segara dia rahkan ke ruangan khusus yang berada di lantai
dua menghadam ke aula pelelangan yang berada di bawah.

...

Dari berbagai arah area tempat tamu baik umum maupun VIP segera menatap kearah tempat
VIP yang kini di tempati oleh Adam dan Elina.

“Astaga kenapa ada bidadari di tempat ini”seorang pria di tempat VIP berbicara agak keras
membuat banyak orang ikut memandang kearah yang dimaksudkan pria tersebut.

“cantik sekali”

“kecantikan macam apa itu, apa dia munggunakan susuk?”

“sayang aku mencintaimu”

“nona jadilah ibu dari anak anaku”


Dan masih banyak lagi yang mulai megutarakan dengan pemikiran yang sudah terbang entah
kemana.

Keributan segera melanda tempat pelelangan tersebut, banyak pria memuji dan tidak sedikit
juga ada yang berfikir kotor dengan tatapan mesumnya membuat muat tamu wanita
memandang pria tersebut dengan jijik.

“dasar binatang”batin seorang winita yang sudah tidak tahan mendengar ocehan tersebut.

“Sayang mari kita putus”seorang wanita yang duduk di samping seorang pria kemudia
meninggalkanya.

“sayang tunggu..” triak pria tersebut sembil mengejar wanita yang tengah meninggalkan
tempat pelelangan.

.....

Di suatu tempat VIP terlihat seorang pria besar bertubuh kekar dengan kulit hitam dengan di
temani dua wanita sexy yang tengah duduk di pahanya dengan pose yang nakal dan dengan
tangan peria tersebut tengah berolahraga meremas puncuk kembar,pria tersebut tengah
melihat sosok bidadari yang tak laian adalah Elina dengan tatapan yang menjijikan.

“Tom cari tau tentang mereka” suruhnya kepada peria lain dengan sragam hitam di
belakangnya.

“baik Bos”Jawabnya kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut.

.....

Di ruangan Adam dia yang melihat ocehan dan tatapan orang-orang yang menjijikan itu terarah
kepada kekasihnya Elina segera memerintahkan pelayan untuk menggantinya dengan mode
privasi sehingga apa yang ada di ruangan tersebut tidak terlihat dari luar namun masih tetap
sama jika dilihat dari dalam fitur ini dikembangkan oleh perusahaan asal italia dan sudah
tersebar ke seluruh dunia sehingga mudah di jumpai Khususnya di tempat seperti pelelangan.

Orang-orang yang sudah tidak dapat melihat ke ruangan tersebut karena tiba tiba kaca yang
semula trasparan menjadi hitam gelap, banyak yang merasa kecewa namun ada juga yang
mengutuk terutapa yang mencipta tegnologi tersebut.

Adam yang melihat melihat kekecewaan di mata orang-orang mulai menyeringai lebar,
kemudian dia

Anda mungkin juga menyukai