Anda di halaman 1dari 11

BAB VII

ANALISA SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

A. Arti Pentingnya Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana


1. Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana atau sering juga disebut
analisa aliran dana, merupakan alat analaisa finasial yang sangat penting
bagi finansiil manager. Di samping alat-alat financial lainnya.
2. Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana suatu perusahaan sangat
penting artinya bagi Bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan
kepadanya. Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut dapat
diketahui bagaimana perusahaan itu menggunakan dana yang dimilikinya.
3. Maksud utama dari analisa tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana
dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai.
Dengan kata lain dengan analisa aliran dana itu akan dapat diketahui dari
mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan.

Sebagai langkah pertama dalam analisa sumber-sumber dan


penggunaan dana adalah penyusunan “Laporan perubahan Neraca”
(Statement of Balance Sheest Changes) yang disusun atas dasar dua neraca
dari dua saat atau titik waktu.
Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing
elemen neraca antara kedua titik waktu itu, dan setiap perubahan elemen
tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

B. Dana dalam Artian Kas


Dana menyusun Laporan sumber-sumber dan penggunaan daan di mana dana
adalah dalam artian Kas, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Laporan perubahan Neraca, yang menggambarkan perubahan
masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianilisa
(bulanan atau tahunan).
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan
perubahan-perubahan yang memperbesar Kas dan golongan perubahan-
perubahan yang memperbesar Kas dan golongan perubahan-perubahan
yang memperkecil jumlah kas.
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Rugi & Laba atau
laporan Laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan
golongan yang memperkecil jumlah kas.
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebt ke dalam Lapran
sumber-sumber dan penggnaan dana.

Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca antara dua saat


yang efeknya memperbesar kas-dan ini dikatakan sebagai sumber-sumber
dana adalah sebagai berkut.
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2. Berkurangnya aktiva tetap
3. Bertambahnya setiap sejenis utang
4. Bertambahnya modal
5. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan.

1
Berkurangnya Aktiva Lancar Selain Kas
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana
atau Kas. Berkurangnya barang (Inventory) dapat terjadi karena terjualnya
barang tersebut, dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/kas bagi
perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah dibayar
dan penerimaan bersangkutan. Demikian pula berkurangnya surat-surat
berharga atau efek berarti bahwa efek itu terjual penjual tersebut merupakan
sumber dana/kas bagi perusahan tersebut.

Berkurangnya Aktiva Tetap


Seperti halnya berkurangnya aktiva lancar, berkurangnya aktiva
tetap pun merupakan sumber dana/kas bagi perusahaan yang bersangkutan.
Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti bahwa sebagian daru aktiva tetap
netto juga merupakan sumber dana, karena berkurangnya aktiva tetap neto
tersebut berarti adanya depresi dalam tahan yang bersangkutan dan depresiasi
inipun merupakan sumber dana.

Berkurangnya Aktiva Tetap


Seperti halnya berkurangnya aktiva lancar, berkurangnya aktiva tetap
pun merupakan sumber dana/kas bagi perusahaan yang bersangkutan.
Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap neto
juga merupakan sumber dana, karena berkurangnya aktiva tetap neto tersebut
berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi
inipun merupakan sumber dana.

Bertambahnya Modal
Bertambahnya modal misalnya disebabkan oleh karena adanya emisi
saham baru, dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.

Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan


Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya
berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.

2
Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana/Kas
dan ini dikatakan sbagai penggunaan dana dapatlah disebutkan sebagai
berikut:
1. Bertambahnya aktiva lancar selain Kas.
2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis utang
4. Berkurangnya modal.
5. Pembayaran cash dividend
6. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan

Bertambahnya aktiva lancar selain Kas


Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang, dan
pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva
lancar merupakan penggunaan dana.

Bertambahnya aktiva tetap


Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian
aktiva tetap, dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.

Berkurangnya utang
Berkurangnya utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang
dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya.
Pembayaran kembali utang berarti penggunaan dana.

Berkurangnya Modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil
kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan.
berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa
pengurangan modal itu merupakan penggunaan dana. Dalam PT. pembelian
kembali saham pun merupakan penggunaan dana.

3
Pembayaran cash dividen
Pembayran cash dividen jelas merupakan penggunaan dana. Cash dividen
dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.

Adanya kerugian karena operasinya perusahaan


Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya
utang merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya kerugian, tambahan
dana tersebut digunakan untuk menutup kerugian. Dengan demikian maka
adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
Untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana cara menyusun Laporan
Sumber-sumber dan penggunaan dana (dana dalam artian kas) dapatlah
diberikan contoh di bawah ini.

4
Contoh 21.1
Tabel 21.1
Perusahaan PT. Rahayu
Laporan Perubahan Neraca 31 Desember 1980-31 Desember 1981
Perubahan
31-12-1980 31-12-1981
D C
Aktiva
Kas Rp 600,00 Rp 700,00 Rp 100,00 Rp 200,00
Efek 700,00 500,00 - 200,00
Piutang 1.200,00 1.000,00 - -
Barang (inventory) 2.200,00 2.600,00 400,00 200,00
Mesin 4.000,00 5.000,00 1.000,00 -
Akumulasi depresiasi (400,00) (600,00) - -
Bangunan-bangunan 4.000.000 4.000.000 - -
Akumulasi depresiasi (600,00) (900,00) - 300,00
Tanah 2.300,00 3.700,00 1.400,00 -

Tanah Aktiva Rp 14.000,00 Rp 16.000,00

Utang & Modal sendiri 1.500,00 1.000,00 Rp 500,00 -


Utang perniagaan 1.000,00 1.200,00 - Rp 200,00
Utang wewsel 4.500,00 6.000,00 - 1.500,00
10% obligasi 5.000,00 5.000,00 - -
Modal saham 1.000,00 1.000,00 - -
Surplus modal Rp 1.000,00 Rp 1.800,00 - 800,00
Laba ditahan

Jumlah utang & Rp 14.000,00 Rp 16.000,00


Modal sendiri

Jumlah Rp 3.400,00 Rp 3.400,00

Selama tahun 1981 perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan neto sesudah


pajak sebesar Rp 1,5 juta dan dibayarkan sebagai cash dividen sebesar
Rp 700.000,00
Berdasarakn informasi tersebut di atas dapatlah disusun Laporan sumber-
sumber dan penguanan dan yang nampak seperti di bawah ini:

5
Tabel 21.2
Perusahaan PT. Rahayu
Laporan Sumber-sumber dan Pengunaan Dana
31 Desember 1980-31 Desember 1981
(dalam ribuah rupiah)

Sumber-sumber Pengunaan

Dana berasal dari operasi:


Keuntungan neto Rp 1.500,00 Cash dividen Rp 700,00
Depresiasi 500,00 Bertambahnya mesin 1.000,00
Berkurangnya efek 200,00 Bertambahnya tanah 1.400,00
Berkurangnya piutang 200,00 Bertambahnya barang 400,00
Bertambahnya utang Berkurangnya utang
Wesel 200,00 pernigaan 500,00
Bertambahnya obligasi 1.500,00 Bertambahnya kas 100,00

Rp 4.100,00 Rp 4.100,00

Dari keuntungan neto dibayarakn sebagai cash dividen sebesar Rp 700.000,00


(47%) dan masih ada sisa keuntungan neto sebesar Rp 800.000,00 (yaitu Rp 1.5
juta minus Rp 200.000,00). Sisa keuntungan tersebut yang merupakan modal
asendiri adalah dana yang paling tepat untuk membaiyai pembelian tanah tersebut,
tetapi ternyata dananya tidak cukup, karena tambahan t anah meliputi jumlah Rp
1,4 juta. Dengan demikian kekurangan sebesar Rp 600.000,00 dibelanjai dengan
utang jangka panjang. sebenarnya ditinjau dari sudut likuiditas pembeian tanah
dengan utang yang dibenarkan, karena dana yang tertanam dalam tanha tidak
akan bebas. Kalau utang jangka panjang sebagian digunakan untuk menutup
kekurangan dana untuk membeli tanah maka sisa utang jangka panjang yang
tersedia untuk pembelian mesin sebesar Rp 1.500.000,00 minus Rp 600.000,00
tinggal sisanya sebesar Rp 900.000,00. Tambahan mesin meliputi jumlah Rp 1,00
juta. Yang ini dapat dibelanjai dengan utang jangka panjang dan depresiasi.
Dari analisa sumber-sumber dan penguanan dana dari PT. rahayu dapat
disimpulkan bahwa perusahaan t ersebut mengunakan dananya dalam t ahun 1981
sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk pembelian mesin dan tanah.
Pembelian mesin dibelanjai terutama denga utang jangka panjang dan depresiasi.
Kebijakan tersebut dapat dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas. Pembelian
tanah dibelanjai sebagian dengan modal sendiri dan sebagian dengan utang jangka

6
panjang. kebijakan pembiayaan tanah dengan utang tidak dibenarkan ditinjau dari
sudut likuiditas.

Dana Dalam Artian Modal Kerja


Di samping penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
atas dasar kas sebagaimana diuraikan sebelumnya, sering pula perusahaan
menyusun Laporan Sumber-sumber Dan Pengunaan Dana atas dasar modal kerja,
atau seirng pula disebut Laporan Sumber-Sumber dan Pengunaan Modal Kerja
(Statement of Sources and Uses of Working Capital). Modal kerja di sini adalah
dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar.
Untuk selanjutnya dalam buku ini akan digunakan istilah “Laporan
Sumber-sumber dan Pengunaan Modal Kerja” untuk membedakan dengan
Laporan Dana atas Dasar Kas;
Dalam Laporan Sumber-sumber dan Pengunaan Modal Kerja tidak
tercantum di dalamnya sumber-sumber dari penggunaan dana yang berasal dari
unsur-unsur modal kerja sendiri, karena perubahan-perubahan yang hanya
menyangkut unsur-unsur Aktiva Lancar dan Utang Lancar saja – kedua accounts
tersebut disebut “Current Accounts” tidak akan mengakibatkan perubahan jumlah
modal kerja (neto).

Untuk itu dapat diberikan contoh sebagia berikut:


Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas Rp 100.000,00 Utang perniagaan Rp 200.000,00
Piutang 200.000,00 Utang wesel 100.000,00
Inventory 300.000,00 Rp 300.000,00

Rp 600.000,00 Modal Kerja Rp 300.000,00

Selanjutnya terjadi berbagai transaksi yang mengakibatkan perubahan unsur atau


unsur-unsur Aktiva Lancar dan Utang Lancar, yaitu:

Perubahan ke-1

7
Pembelian barang (inventory) dengan kredit sebesar Rp 50.000,00. Berdasarkan
transaksi tersebut susunan Current accounts akan berubah seperti nampak di
bawah ini:
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas Rp 100.000,00 Utang perniagaan Rp 250.000,00
Piutang 200.000,00 Utang wesel 100.000,00
Inventory 3500.000,00 Rp 350.000,00

Rp 650.000,00 Modal Kerja Rp 300.000,00

Perubahan ke-2
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas - Utang perniagaan Rp 150.000,00
Piutang Rp 200.000,00 Utang wesel 100.000,00
Inventory 3500.000,00 Rp 250.000,00

Rp 550.000,00 Modal Kerja Rp 300.000,00

Dari contoh di atas nampak berbagai transaksi yang hanya menyangkut


unsur-unsur Current Ratio saja tidak akan mengakibatkan perubahan besarnya
Modal kerja yaitu tetap sebesar Rp 300.000,00. Dengan demikian maka jumlah
modal kerja hanya berubah kalau ada perubahan unsur-unsur di luar Current
accounts, yaitu yang disebut Non-Current Accounts” (Aktiva Tetap, Utang
Jangka Panjang dan Modal Sendiri) yang mempunyai efek neto terhadap Modal
Kerja Perubahan-perubahan dari usnur-unsur Non Current accounts yang
mempunyai efek memperbesar Modal kerja disebut sebagai sumber-sumber
modal kerja (sources of working capital) dan perubahan-perubahan dari usnur-
unsur non-current accounts yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
disebut sebagai penggunaan modal kerja pada suatu saat (misalnya pada akhir
tahun) lebih besar daripada jumlah modal kerja pada saat sebelumnya (misalkan
pada permulaan tahun) berarti ada kenaikan modal kerja, maka hal ini disebabkan
karena sumber-sumbernya lebih besar daripada penggunaannya sehingga
mempunyai efek neto yang positif terhadap modal kerja. Sebaliknya, kalau
penggunaan lebih besar daripada sumbernya, maka efek netonya adalah
memperkecil modal kerja. Kalau besarnya persis sama dengan besarnya
penggunaan, tidak ada efek netonya terhadap modal kerja, sehingga besarnya
modal kerja tetap tidak berubah.

8
Adapun sumber-sumber dari modal kerja dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya utang jangka panjang
3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan
Pengunaan modal kerja adalah:
1. Bertambahnya aktiva tetap
2. Berkurangnya utang jangka panjang
3. Berkurangnya modal
4. Pembayaran cash dividend
5. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan Laporan sumber-sumber dan


Penggunaan Modal Kerja adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja.
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur Non-Current
Accounts antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang mempunyai
efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek
memperkecil modal kerja.
3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam Laporan Laba ditahan ke dalam
golongan yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja dan
golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja.
4. Berdasarkan informasi tersebut di atas dapatlah disusun . laporan Sumber-
sumber dan Penggunaan Modal Kerja.

Dari tabel 21.1 dapat disusun Laporan Perubahan Modal Kerja dan Laporan
Sumber-sumber dan Penggunaan Modal Kerja sebagai berikut:

9
Tabel 21.3
Laporan Perubahan Modal Kerja
31 Desember 1980-31 Desember 1981
(dalam ribuan rupiah)

Unsur-unsur modal Perubahan Modal Kerja


31/12/1980 31/12/1981
kerja Bertambah Berkurang
Aktiva Lancar
Kas Rp 600,00 Rp 700,00 Rp 100,00
Efek 700,00 500,00 - Rp 200,00
Barang (inventory) 1.200,00 1.000,00 - 200,00
2.200,00 2.600,00 400,00 -
Jumlah Aktiva Lancar Rp 4.700,00 Rp 4.800,00

Utang Lancar
Utang Perniagaan Rp 1.500,00 Rp 1.000,00 Rp 500,00 -
Utang Wesel 1.000,00 1.200,00 - Rp 500,00

Jumlah Utang Lancar Rp 2.500,00 Rp 2.200,00

Modal Kerja Rp 2.200,00 Rp 2.600,00

Rp 1.000,00 Rp 6.000,00
Bertambahnya modal - 400,00
kerja
Rp 1.000,00 Rp 1.000,00

Dari t abel 21.3 di atas nampak bahwa besarnya modal kerja pada akhir
tahun (31/12-1981) lebih besar daripada jumlah modal kerja pada saat sebelumnya
(31/12/1980), yang berarti ada tambahan modal kerja. Sebagaimana diuraikan di
muka kenaikan modal kerja ini disebabkan karena sumbernya lebih besar
daripada penggunaan (sources> uses).
Untuk mengetahui berapa besar sumber dan penggunaan modal kerja dapat
dilihat pada tabel 21.1. sektor Non-Current Accounts saja. Dari sektor Non-
Current accounts nampak perubahan unsur mana yang mempunyai efek
memperbesar modal kerja dan perubahan unsur mana yang mempunyai efek
memperkecil modal kerja. Demikian pula Laporan Laba Ditahan atau penjelasan
pada tabel 21.1 mengenai keuntungan neto beserta data mengenai pembayaran.
Berdasarkan semua informasi tersebut pada akhirnya dapat disusun
Laporan sumber-sumber dan Pengunaan Modal Kerja seperti nampak dalam tabel
21.4 di bawah ini:

10
Tabel 21.4
Laporan Sumber-sumber dan Pengunaan Modal Kerja
31 Desember 1980 – 31 Desember 1981
(dalam ribuah rupiah)

Sumber-sumber Penggunaan
Dana berasal dari operasi
Keuntungan neto Rp 1.500,00 Cash dividen Rp 700,00
Depresiasi 500,00 Bertambahnya mesin 1.000,00
Bertambahnya utang Bertambahnya tanah 1.400,00
jangka panjang 1.500,00 Bertambahnya Rp 400,00
modal kerja
Rp 3.500,00 Rp 3.500,00

Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana (baik dalam artian kas


maupun dalam artian modal kerja) tidak hanya dilakukan terhadap laporan di
waktu yang lalu saja, tetapi juga penting dilakukan terhadap laporan yang
diproyeksikan untuk periode yang akan datang (projected statement of sources
and uses of fundsi). Projects Funds Statement dapat disusun berdasarkan data dari
Projected Balance Sheets. Analisa terhadap “projected statement of sources and
uses of funds” tersebut dimaksudkan untuk menilai kebijakan perusahaan yang
bersangkutan dalam penggunaan dana dan cara mendapatkannya dana untuk
periode yang mendatang.

11

Anda mungkin juga menyukai