Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AUDITING II

“Audit Siklus penggajian dan kepegawaian”


Dosen : Rini Susiani, S.E.,M.Ak.,AK.,CA

Disusun Oleh :
Galuh Thifal Khalda (0116101370)
Kania Putri Aulia (0116101359)
Yosie Dwiana (0116101378)
Meida Megiarestu (0116101372)
Andri Wijaya Kusuma (0116101394)
Citra Melati Putri ( 0116101360)
Ainaya Octaviyanti (0116101381)

Kelas I
Universitas Widyatama
Bandung
2019
DAFTAR ISI

BAB I (PENDAHULUAN)…...………………………………………………....…...................……...…..1

1.1 Latar Belakang…...………………………………………………………...………………………......…1

BAB II (PEMBAHASAN)…………………………………….……………………………………...……..2

2.1 SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA………………………………………………………...2

2.2 AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA………………...2

2.3 FUNGSI DALAM SIKLUS, DOKUMEN, CATATAN DAN PENGENDALIAN


INTERN…………………………………………………………………………………………..………...3

2.4 PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIVE ATAS TRANSASKI………6

2.5 METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO……………...…11

2.6 CONTOH KASUS NEW ANGGONO MEUBEL…………………………………………………….15

BAB III (PENUTUP)……………………………………………………………………………..………17

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di dalam masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan uang dan setiap transaksi aliran
kekayaan antar individu di dalam masyarakat diukur dengan satuan uang. Untuk mendapakan
berbagai barang dan jasa yang diperlukan, masyarakat modern memerlukan uang sebagai ukuran
transaksi. Pengunaan uang telah menerobos ke semua aspek kehidupan. Manusia modern
memerlukan akuntansi sebagai komunikasi keuangan antar individu di dalam masyarakat.
Kebutuhan akan informasi akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan kekayaan yang
dimiliki oleh masyarakat.
Setiap pihak yang diserahi wewenang untuk mengelola kekayaan investor berkewajiban
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kekayaan tersebut kepada investor. Dalam
mempertanggungjawabkan kekayaan, manajemen perusahaan mengunakan akuntansi sebagai
bahasa komunikasi. Untuk itu, perusahaan perlu menyelengarakan akuntansi yang memungkinkan
disajikannya laporan pertanggungjawaban kepada para investor. Pertanggungjawaban keuangan
memerlukan dua unsur yaitu: kompetensi dalam bidang akuntansi dan keandalan informasi
akuntansi yang dihasilkan. Semakin kompleks perekonomian suatu masyarakat, semakin
kompleks transaksi keuangan yang dilakukan oleh masyarkat tersebut, sehingga memerlukan
kompetisi yang tinggi untuk mencerminkan transaksi keuangan mereka dengan informasi
akuntansi.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran
pertanggungjaawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun dalam profesi
akuntan publik mampu menghasilkan jasa yang menjadikan masyarakat dapat memperoleh
informasi keuangan yang andal. Informasi keuangan yang andal bagi masyarakat penting dalam
menggambil keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif dan efesien.
Dalam makalah ini siklus kegiatan perusahaan akan digunakan sebagai objek pengujian
pengedalian khususnya jasa penggajian atau personalia yang berhubungan langsung dengan
sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor penting perusahaan dalam
menjalankan segala aktivitas perusahaan . Salah satu kewajiban perusahaan adalah pemberian gaji
sebagai balas jasa perusahaan. Pemberian jasa ini merupakan proses yang dalam pelaksanaannya
butuh suatu pengendalian yang memadai agar tidak terjadi penyimpangan.
Biaya gaji merupakan suatu masalah yang sangat penting, biaya gaji merupakan biaya yang
membutuhkan jumlah yang cukup besar dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya audit atas
penggajian guna menghindari berbagai macam kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan siklus
penggajian.
Bertolak dari uraian diatas, penulis membahas tentang siklus penggajian beseta prosedur-
prosedur nya. Penulis memberikan judul makalah Audit Siklus Penggajian dan Personalia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA


melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah
pertimbangan yang penting dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan
konstruksi, dan industri lainnya. Penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang tepat dapat
menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang di mana
sumber daya perusahaan dapat terbuang akibat ketidak efisienan atau pencurian melalui
kecurangan.

Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan serta akuisisi dan pembayaran, audit atas siklus
penggajian dan personalia juga mencakup pemahaman tentang Pengendalian internal, penilaian
risiko pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur
analitis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus
penggajian dan personalia serta siklus lain yang meliputi:
1. Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian.
2. Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.

3. Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan, bahkan
perusahaan yang kecil sekalipun.
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian biasanya auditor
menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dalam prosedur analitis.
Pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar akun yang
berhubungan dengan penggajian.

2.2 AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN


PERSONALIA
Tentu saja tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi Apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan secara
wajar Sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam Sebagian besar sistem, akun gaji dan
upah akrual hanya akan digunakan pada akhir periode akuntansi. selama periode berjalan, beban
baru akan dicatat apabila karyawan telah benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja
terjadi. akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi
setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
Akun-akun yang terkait sikluas penggajian dan personalia adalah :

- Kas di bank
- Upah, gaji bonus, dan komisi akrual
- Pemotongan pajak penghasilan dan pengurangan lainnya
- Tenaga kerja langsung
- Beban pajak gaji akrual
- Beban pajak gaji

2.3 FUNGSI FUNGSI DALAM SIKLUS ,DOKUMEN DAN CATATAN


TERKAIT , DAN PENGENDALIAN INTERN
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh
pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut melibatkan
perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat
untuk jasa tersebut.

Departemen sumber daya manusian menyediakan sumber yang independen untuk


mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga
merupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk
penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan upah dan pengurangan.

Catatan personalia(personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi
personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal berhenti
bekerja.

Formulir otorisasi pengurangan. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji,
termasuk jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan, 401(K) dan program
tabungan pension lainnya, obligasi tabungan A.S. serta iuran serikat pekerja.

Formulir otorisasi tingkat pembayaran.formulir ini digunakan untk mengotorisasi tingkat


pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen, atau
dlam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi.

Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting dalam
audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam setiap periode.
Untuk mencegah salah saji dalam epat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai :

 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan

 Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran bersih

 Penyiapan cek gaji

 Penyiapan catatan gaji


Kartu waktu (time card). Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam karyawan mulai
dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa. Kartu waktu ini dapat berupa
formulir kertas atau electronic, dan dapat disiapkan secara otomatis oleh jam waktu atau pembaca
kartu identifikasi. Kartu waktu ini biasanya diserahkan setiap minggu.

Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi kartu waktu. Mereka
hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cutih libur atau sakit.

Tiket waktu pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan pekerjaan mana
yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini hanya digunakan oleh
seorang karyawanmelakukan pekerjaan berbeda atau bekerja dalam departemen yang berbeda.
Tiket waktu pekerjan seringkali diakukan secra electronic dengan system pelaporan waktu dan
beban

File transaksi penggajian. File yang dibuat oleh computer ini mencantumkan semua transaksi
penggajian yang diproses aoleh system akuntansi selama satu periode, seperti satu hari, satu
minggu, satu bulan, satu tahun. File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkankedalam
system dan informasi tentang setiap transaksi seperti nama karyawan, dan nomer identifikasi,
tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah pemotongan pajak dan klasifikasi akun
atau klasifikasi. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi mengenai penggajian
digunakan untuk berbagai catatan, daftar dan laporan, seperti jurnal penggajian file induk
penggajian, dan rekonsiliasi bank penggajian.

Jurnal atau data penggajian. Laporan inidibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya
mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlsh pemotongan, serta
klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang sama dimasukkan kedalam jurnal atau
daftar juga diposting secara simultan kebuku besar umum dank e file besar induk penggajian.

File induk penggajian (payroll master file).adalah file computer yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar
selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini. Catatansetiap karyawan mencantumkan pembayaran
kotor selama setiap periode penggajian, pengurangan dari pembayaran kotor, pembayaran bersih,
nomer cek, dan tanggal. File induk ini diperbaharui dari file transaksi peggajian. Total penghasilan
setiap karyawan dalam file induk sama dengan saldo penggajian kotor dalam berbagai akun buku
besar umum

Cek gaji. Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas
jasa yang dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak
dan potongan lainnya. Cek itu disimpan sebagai bagian dari fungsi penyiapan penggajian, tetapi
tanda tangan yang diotorisasi telahmembuat cek tersebut sebagai aktiva. Setelah cek gaji
dicairkanoleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu dikembalikan keperusahaan dari bank. Cek gaji
seringkali disetorkan secara langsung dari rekening bank setiap karyawan.
Rekonsiliasi rekening bank penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang
penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan.
Akun oenggajian impress (imprest payroll account) adalah akun penggajian terpisah dimana saldo
bernilai kecil dipertahankan. Jimlah setiap gaji bersih yang ditransfer berdasarkan cek atau
transferdna elektronik dari akun umum kevakun impress segera sebelum distribusi penggajian.

Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk mengikhtisarkan setiap
menghasilan karyawan slama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, dan potongan FICA
(jaminan sosial). Informasi yang sama juga diserahkan kepada internal revenue service dan komisi
pajak Negara bagian serta local jika dapat diberlakukan. Informasi ini disiapkan dari file induk
penggajian dan biasanya dibuat oleh koputer.

SPT pajak penghasilan. Adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local, Negara
bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi tergantung pada jenis pajaknya. Formulir
trsebut disiapkan dari informasi yang ada pada induk file penggajian dan biasanya dibuat oleh
computer.pembayaran pemotongan pajak federal dan jaminan social akan jatuh tempo secara
setengah mingguan atau bulanan, tergantung pada julah pemotongan pajaknya.sebagian besar
pajak pengangguran negaara bagian jatuh tempo secara kuartalan.

Kelas transaksi akun, fungsi bissnis, dan dokumen serta catatan trkait
untuk siklus penggajian dan personalia

Dokumen dan
Kelas transaksi Akun Fungsi bisnis catatan
Catatan
Kas penggajian personalia
semua akun formulir otorisasi
beban gaji semua pengurangan
akun pemotongan formulir otorisasi
pajak gaji semuaPersonalia dantingkat
Penggajian akun gaji akrual kesempatan kerja pembayaran

Kartu waktu tiket


waktu kerja, file
transaksi
Pencatatan waktupenggajian, file
dan persiapan induk penggajian

Cek gaji,
rekonsiliasi atau
Table 18-1 Pembayaran gaji bankpenggajian
Penyusunan SPT
pajak gaji dan
pembayaran Formlir w2SPT
pajak pajak gaji

2.4 PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIVE


ATAS TRANSASKI
Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangan tersruktur dan terkendali dengan
baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhandan ketidak puasan para karyawan,
serta miminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji dan semua jurnal yang terkait serta catatan
penggajian biasanya diproses oleh computer. Karena perihal pembayaran gaji relative umum dari
perusahaan keperusahaan,maka harus tersedia system computer yang berkualitas tinggi.

Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus
dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak,umumnyaperusahaan
menggunakan jasa penggajian dari luar untuk pemproses penggajian. Auditor juga dapat
mengandalkan pada pengendalian internal organisasi jasa. Hal ini bias diterima jika auditor
organisasi jasa menerbitkan laporan ( yang sering kali disebut sebagailaporan SAS 70 ) Mengenai
pengendalian internal organisasi jasa.

Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantive atatransaksi merupakan bagian


yang paling penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya tidak bersifat
ekstensif. Banyak audit menghadapi riiko salah saji yang material yang rendah atau minimal,
wlaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total beban. Ada tiga alas an
atas hal ini :
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajkan keluhan kepada manajemen jika mereka
dibayar terlalu rendah.

2. Semua transaksi penggajian tipikal seragam dan tidak rumit

3. Trnsaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pegangguran.

Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal,


pengujianpengendalian, dan pengujian substantive atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi diikhtisarkan.

 Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan keperusahaan. Karena itu, auditor harus
mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang merial
untuk setiap organisasi.
 Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi peniaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pngendalian.

 Jika klien merupakan sebuah perusahaan public, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang keefektifan
pengendalian internal terhadap laporan keuangan.

 Pengujian substantive atas transaksi berfariasi tergantung pada risikopengendalian yang


dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh pengendalian terhadappersediaan.

 Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan ara senyaman mungkin, dengan menggunakan
programaudit format kinerja.

Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam
sikluspenggajian dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan
danpembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap
independen dari departemen sumber daya manusia,yang pengendalian aktivitas penggajian kunci,
seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus terpisah dari
penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.

Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah
serta pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi leh
penelia karyawan. Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan atas
pengecualian hanya untuk jam lembur saja.

Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai tergantung pada
sifat system penggajian . kartu waktu atau catatan memang diperlukan untuk karyawan perjam
atau paruh waktu tetapi tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayarkan berdasarkan
tingkat potongan atau system intensif lainnya, diperlukan catatan yang berbeda.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses kecek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangini oleh karyawan yang bertanggung jawab,
dan penggajian harus didistribusikan oleh seorang yang independen dari fungsi pengendalian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang idak diklaim atau dicairkan harus dikembalikan untuk disetor
ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tandatangan , akses kemesin tersebut harus dibatasi.

Pengecekan yang independen atas kinerja. Penghitungan penggajian harus diverifikasi


secara independen,termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar. Seorang anggota
manajemenatau karyawan lain yang bertanggung jawab harus mereview output penggajian untuk
melihat salah saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenagakerja manufaktur mempengaruhi
peniaian persediaan atau jika diperlukan untuk mengakumulasi buaya berdasarkan pekerjaan,
akan dibutuhkan pengendalian yang memadai untuk memverifikasi pembebanan yang tepat.
Penyipan formulir pajak penggjian. Ebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian
internal, auditor haru mereviewpenghasilan dari setidaknya salah saji stu jenis formulir pajak
penggajian yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yangbelum
dibayar, denda, dan bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajaksecara benar.
Formulir pajak penggajian adalah untuk pajak seperti pajak penghasilan pemerintah federal dan
pemotongan pajak FICA, pemotongan pajak pemerintah bagian dan kota, serta pajak
pengangguran pemerintah federal dan Negara again.

Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu. Auditor
harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk menyerahkan pembayaran
semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari pengujian penggajian walaupun
pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.

Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Jika penggajian merupakan bagian
yang signifikan dari persediaan, yang merupakan hal yang umum agi perusahaan manufaktur dan
konstruksi, klasifikasi akun penggajianyang tidak tepat dapat mempengaruhipenilaian aktiva
material untuk akun akun seperti barang dalam proses, barang jadi, atau konstruksidalam proses.

Pengujian atas karyawan yang tidak ada.mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang tidak
bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan oleh masih
dibayarnya cek karyawan padahaldia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan
jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mungkin mantan
karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada
cek yang dibatalkan dengankartu waktu dan catatan lainnya ntuk mengetahui tanda tangan yang
diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga
dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak disalah gunakan. Untuk menguji
karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggaian
kedepartemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar benar
bekerja selama periode penggajian. Prosedur yang menguji apakah karyawan yang telah berhenti
ditandatangani dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada
tahun berjalandari catatan personalia untuk menentukan apakah masing masing menerima
pesangon yang konsisten dengan kebijakan perusahaan.

Pengujian atas kecurangan waktu.kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan


melaporkan waktu lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang
tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu
prosdurnya adalah merekonsilisasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan
catatanjam kerja yang indepeden, seperti yang seringkali diselenggarakan oleh pengendalian
produksi.

Table 18-2 mengikhtisar tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, pengendalian kunci,
pengujian pengendalian, danpengendalian substantive atas transak sipenggajian.
Tujuan audit yang Pengujian
berkaitan denganPengendalian internalPengujian pengendaliansubstantive atas
transaksi kunci umum transaksiumum

-Kartu waktu yang


-memeriksa kartu untuk-Mereview jurnal
disetujui oleh penyelia-
indikasi persetujuan-penggajian, buku
Jam waktu digunakan
memeriksa kartu waktu-besar umum, dan
untukmencatat waktu-
mereviewkebijakan atatangaji yang
Mempertahankan file
personalia diperoleh
personil yang memadai
menyangkut jumlah
-memeriksa file personalia
-Perekrutan tenaga yang besar atau tiak
kerja diotorisasi -mereview bagian organisasi,biasa*-
membahasnya denganmembandingkan
-Ada pemisahan
karyawan, dan mengamaticek yang
tugasdiantara
tugas yang sdangdibatalkandengan
personalia, pencatat
dilaksanakan jurnal menyangkut
waktu, dan pengeluaran
nama, jumlah, dan
gaji -memeriksa printout transaksi
tanggal-memeriksa
yang dotolak oleh computer
-Hanya karyawan yang cekyang dibatalkan
karena memiliki nomer
ada dalamfile data untuk endorsemen
Pembayaranpenggajian karyawan yang tidak ada
koputer yang yang tepat
yang tecatat adalah
diterimaketika mereka-memeriksa catatan
untuk pekerjaan yang -membandingkan
dimasukkan penggajian menyangkut
dilakasanakan oleh cek yang telah
indikasi persetujuan
karyawan yang benar-Cek otorisasi sebelum dibatalkan dengan
benar ada (keterjadian) mereka dikeluarkan catatan personalia*
-merekonsiliasi
pengeluaran dalam
-cek gaji telah jurnal penggajian
dipranomori dan dengan pengeluaran
diperhitungkan-akun -memperhitungkan urutanpada rekening bank
Transaksi penggajianbank telahcek gaji-membaha denganpenggajian-
yang ada telahdirekonsiliasi secarakaryawan danmengamatimembuktikan
dicatat(kelengkapan) independen rekonsilisasi rekonsiliasi bank

Transksi -perhitungan dan-memerksa verifikasi indikasi-menghitung ulang


penggajianyang jumlah telahinternal-memeriksa file totaljam yang digunakan
dicatat adalah untukdiverifikasi secarabatch untuk melihatdari kartu waktu-
jumblah waktu yanginternal- total batchtandatangan klerk pengendalimembandingkan
benar benar dikerjalandibandingkan dengandata ; membandingkattingkat upah dengan
dan pada tingkat upahlaporan ikhtisartotalnya dengan laporankontak serikat
yang sesuaicomputer-tingkat upah,ikhtisar-memeriksa catatanpekerja, persetujian
pemotonganpajak telahgaji, atau tingkatpenggajian menyangkutoleh dewan direksi,
dihitung dengan benarkomisi diotorisasiindikasi otorisasi atau sumber
(keakuratan ) secara layak lainnya-menghitung
-memeriksa otorisasi dalam
ulang pembayaran
-pemotongan, temasukfile personalia
kotor
jumlah untuk asuransi
dan tabungan Mengecek
penggajian, telah pemotongan dengan
diotorisasi secaralayak mengacu pada tebel
pajak dan formulir
otorisasi dalam file
personalia

-menghitung ulang
pembayaran bersih

-membandingkan
cek yang dibatalkan
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya*
-menguji
keakuratan klerikal
Transaksi penggajian-isi file induk dengan memfooting
telah dimasukkanpenggajian telah jurnal penggajian
dengan benar dalamdiverifikasi -memeriksa indikasidanmenelusuri
file induk peggajiansecarainternal-total fileverifikasi internal-memeriksaposting kebuku
dan diikhtisarkaninduk penggajian telahlaporan total ikhtisar awalbesar umum serta
dengan benar (postingdibandingkan denganyang menunjukkan bahwafile induk
dan pengikhtisaran) total buku besar umum perbandingan telah dilakukanpenggajian

-membandingkan
klasifikasi bagan
akun atau prosedur
manual-mereview
Transaksi -bagan akunyang
kartu karyawan
penggajiantelah memadai telah
departemen dan
diklasifikasikan diguanakan-klasifikasi -mereview bagan akun-
tiket pekerjaan
dengan benarakun telah diverifikasimemeriksaindikasi verifikasi
penugasan
(klasifikasi) secara internal internal
pekerjaan serta
menelusurike
distribusi tenaga
kerja

-membandingkan
tanggal cek yang
tercatat dalam jurnal
penggajian dengan
-prosedur tanggal pada cek
memerlukanpencatatan yang dibatalkan dan
transaksi sesegera kartu waktu-
mungkin setelah-mmeriksa prosedur manualmembandingkan
Transaksi penggajianpenggajian dibayarkan-dan mengamati kapantanggal pada cek
telah dicatata padatanggal telahpencatatan dilakukan-dengan tanggal cek
tanggalyang benardiverifikasi secaramemeriksa indikasi verifikasitersebut dicairkan
(tepatwaktu) internal internal bank*

2.5 METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN


SALDO
Setelah melaksanakan pengujian pengendalian dan substantive serta menilai kemungkinan
salah saji akun laporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia, auditor akan mengikuti
metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo.
Tahap I Mengidentifikasikan Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Penggajian

Risiko Bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin
sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, risiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada
kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencangkup bonus dan rencana opsi saham serta
kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya. Sebagai contih perusahaan telnologi dan
lainnya menyediakan opsi saham yang ekstensif sebagai bagian dari paket kompensasinya untuk
karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban kompensasi dan ekuitas pemegang
saham. Contoh risiko lainnya termasuk peristiwa seperti negosiasi kontrak serikat kerja dan klaim
diskriminasi. Auditor harus memahami kemungkinan terjadinya pcristiwa tersebut dan
menentukan pengaruh potensialnya terhadag laporan keuangan. saja terjadi pada termasuk
pengungkapan catatan kaki
Tahap II Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren

Kebanyakan perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang mclibatkan penggajian,


sering kali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi, akun-akan neraca biasanva tidak berjumlah
signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke persediaan. Jika sebagian transaksi melibatkan
kas, ada resiko inheren berupa kecurangan penggajian. Karena ini, auditor sering kali
mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi transaksi keterjadian.
Sebagian bagian dari pemahaman klien, auditor dapat mengidentifikasi masalah yang
berhubungan dengan penggajian yang kompleks seperti rencana kompensasi berdasarkan saham,
yang dapat meningkatkan risiko inheren yang berhubungan dengan akuntansi dan pengungkapan
kesepakatan tersebut
Tahap III Melaksanakan prosedur analitis

Prosedur analitis untuk siklus penggajian dan personalia


Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelurmya (disesuaikan
dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan
volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung Salah saji tenaga kerja langsung dan
sebegai persentase dari penjualan dengan persediaan
tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban komisi
persentase dari penjualan dengan tahun-tahun
sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dan
sebagai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun tahun sebelumnya (disesuaikan dengan
tarif pajak)
Membandinghan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akual dan beban
dengan tahun-tahun sebelumnya pajak penggajian.

Sebagian besar hubungan pada kolom pertama dapat diprediksikan sehingga bermanfaat
untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan investigasi tambahan.

Tahap III Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban

Verifikasi akum kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa transaksi
penggajian telah dicatat dengan benar dalam jurnal penggajian dan formulir pajak penggajian
teakait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu, pengujian atas rincian saldo
tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah :
1. Akrual dalam neraca sldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Tranasaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada yang benar (pisah
batas)

Perhatian atama dalam kedua tujuan itu adalah memastikan bahwa tidak ada kurang saji atau akrual
yang dihilangkan.
Akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan personalia yaitu :

1. Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan.


Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji
dengan membandingkan saldonya dengan iurnal penggajian, formulir pajak penggajian
yang dibuat pada periode selanjutnya dan pengeluaran kas periode selanjutnya. Pos-pos
yang dipotong seperti tabungan pensiun, iuran serikat pekerja, obligasi tabungan, dan
asuransi dapat diverifkasi dengan cara yang sama. Jika pengendalian internal sudah
beroperasi secara efektif pisah batas maka akan mudah diuji.
2. Gaji dan Upah Akrual
Gai dan Upah akrual terjadi setiap karyawan belum menerima upah yang telah menjadi
haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga periode selanjutnya. Biasanya gaji
personil akan diberikan semuanya kecuali lembur pada hari terakhir bulan tersebut,
sementara upah karyawan per jam selama beberapa hari sering kali belum akan dibayarkan
pada akhir tahun. Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji serta upah akrual
tergantung kebijakan perusahaan, yang harus dikuti secara konsisten dari tahun ke tahun.
Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan upah dan
mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun sebelunnya, prosedur audit yang
tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien.
Salah saji yang paling mungkin dari setiap signifkansi saldo adalah kelalaian untuk
memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
3. Komisi Akrual
Meskipun akrual ini umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan sering kali
memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengan
komisi lainnya. Sebgai contoh, beberapa wiraniaga mungkin menerima gaji bulanan
ditambah komisi yang dibayarkan secara kuartalan. Dalam memveriñkasi komisi akrual,
hal yang perlu dilakukan adalah menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji
perhitungannya berdasarkan perjanjian tersebut. Auditor harus membandingkan metode
untuk mengakrualkan komisi dengan sebelumnya demi tujuan konsistensi.
4. Bonus Akrual
Bonus akhir tahun yang belum dibayarkan kepada pejabat dan karyawan merupakan pos
yang sangat besar sehingga kelalaian untuk mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang
material. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkan dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
5. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya
Kewajiban perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini harus sesuai
dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
6. Pajak Penggajian Akrual
Pajak penggajian seperti FICA dan pajak pengangguran negara bagian serta federal dapat
diverifikasi dengan memeriksa jumlah formulir pajak yang disiapkan pada periode
selanjutnyauntuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada
tanggal neraca.
7. Pengujian atas 5incian Saldo untuk Akun Be!an
Dsini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor gaji dan komisi
penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung. Auditor hanya perlu melakukan
pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun akun laporan laba rugi pada
sebagian besar audit selain prosedur analitis pengujian pengendalian, pengujian substantif
atas transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas. Pengujian
tambahan yang ekstensif hanya akan diperlukan apabila auditor mengungkapkandefisiensi
yang signifikan atau kelemahan yang material dalam pengendalian internal salah saji yang
signifikan dalam pengujian kewajiban atau varians utama yang belum dijelaskan dalam
prosedur analitis
8. Kompensasi Pejabat
Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah yang
diotorisasi oleh dewan direksi karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan dalam laporan
10 K-SEC dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi kompensasi pejabat juga dijamin
karena beberapa individu mungkin saja mampu membayar dirinya sendiri lebih besar dari
jumlah yang diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap
pejabat yang diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan
catatan pendapatan yang berhubungan.
9. Komisi
Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuk setiap jenis
penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika informasi yang
diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau
bulanan untuk tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.
10. Beban Pajak Penggajian
Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan mula / mula
merekonsiliasitotal penggajian di setiap formulir pajak penggajian dengan total penggajian
untuk seluruh tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan
mengalikan tingkat yang sesuaidengan penggajian yang dikenakan pajak.
Pada sebagian besar audit, perhitungan tersebut memerlukan banyak biaya dan biasanya
tidak diperlukan kecuali jika prosedur analitits mengindikasikan bahwa terdapat masalah
yang tidak dapat dipecahkan melalui prosedur lainnya.
11. Total Penggajian
Pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak penggajian adalah rekonsiliasi
total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian dan formulir
W-2. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian
dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan cara yang lebih
baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
12. Tenaga Kerja Kontrak
Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi melakukan kontrak dengan
organisasi luar untuk menyediakan staf.Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji
dengan membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.
13. Tujuan Penyajian dan Pengungkapan
Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah
mendalam akan tetapi beberapa transaksi yang kompleksi seperti opsi saham dan rencana
kompensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki.
Auditor dapat menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban
dan beban.

2.6 CONTOH KASUS NEW ANGGONO MEUBEL


New Anggono Meubel merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Rental/ Sewa Alat Berat.
Perusahaan ini memiliki sebanyak 50 karyawan. Perusahaan ini masih menerapkan sistem
penggajian masih yang manual.
Dalam sistem penggajian terdapat tiga bagian yang saling terkait antara satu sama lainnya, yaitu :

a) Bagian adminitrasi, bertugas : mencatat daftar hadir karyawan dan waktu .


b) Kasir, bertugas : membuat laporan penerimaan gaji, membayar kerja karyawan sesuai
laporan data penggajian, memasukkan uang ke dalam amplop gaji, membayarkan gaji dan
minta tanda tangan, membubuhkan tanda lunas.
c) Bagian departemen SDM, bertugas : membuat perubahan dalam penggajian
Keterkaitan ini dapat dilihat melalui aktivitas penggajian berikut ini :

1. Bagian Departemen SDM memberikan informasi mengenai perubahan penggajian. Setelah


itu file yang telah diperbaharui akan disimpan ke dalam file induk.
2. Validasi data waktu dan kehadiran. Bagian administrasilah yang melakukannya.
3. Dalam melakukan penyiapan penggajian atas data dan waktu kehadiran yang telah
divalidasi oleh bagian administrasi beserta file induk penggajian yang telah digunakan
untuk menghitung berapa jumlah gaji yang diterima karyawan. Kemudian informasi
tersebut disimpan kembali di file induk penggajian.
4. Melakukan penggajian terhadap karyawan. Pada aktivitas ini daftar gaji akan diberikan ke
bagian kasir. Kemudian dengan data dan informasi yang diterima maka kasir akan
melaksanakan tugasnya, seperti : membuat laporan penerimaan gaji, membayar kerja
karyawan sesuai laporan data penggajian, memasukkan uang ke dalam amplop gaji. Dan
dalam proses mencairkan / mengambil gajinya seorang karyawan cukup menukarkan slip/
ceck gajinya kepada kasir maka, kasir akan membayarkan gaji dan minta tanda tangan dan
membubuhkan tanda lunas pada slip gaji karyawan yang telah diterima.

Kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan : pemisahan tugas dalam siklus penggajian kurang tepat
karena semua siklus tertuju pada bagian kasir. Maka, dengan tidak adanya pembagian tugas dan
otorisasi yang tepat, kasir tersebut dapat memanipulsi seperti gaji/ kartu waktu.

Solusinya : harus ada pemisahan tugas yang memadai dan otorisasi yang tepat terutama dalam
sistem penggajian yang telah terjadi.
Seperti : Seorang kasir hanya diberikan tugas untuk membayar kerja karyawan sesuai laporan data
penggajian dan memasukkan uang ke dalam amplop gaji.
Mempekerjakan seseorang selain dari sistem penggajian untuk melakukan pembayaran gaji, minta
tanda tangan dan membubuhkan tanda lunas setelah karyawan menukarkan slip/ check gaji.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan kompensasi
eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut meliputi gaji, upah per jam, dan insentif lembur (upah
lembur), komisi, bonus, dan berbagai bentuk tunjangan karyawan.

Tujuan audit siklus jasa personalia meliputi: (1) asersi keberadaan dan keterjadian, (2) asersi
kelengkapan, (3) asersi hak dan kewajiban, (4) asersi penilaian dan pengalokasian, dan (5) asersi pelaporan
dan pengungkapan.

Risiko bawaan asersi penilaian atau alokasi pada siklus jasa personalia mungkin saja tinggi karena
adanya kompleksitas perhitungan biaya gaji dan upah misalnya besarnya volume, perhitungan gaji dan upah
berdasar satuan jumlah produk yang dihasilkan maupun jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji
berikut bonus dan kompensasi yang berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji akhir tahun sering tidak
material. Pertimbangan struktur pengendalian intern meliputi: (1) lingkungan pengendalian, (2) penaksiran
risiko, (3) sistem akuntansi, dan (4) pemantauan.

Penghimpunan dan pendokumentasian pemahaman pada audit siklus jasa personalia meliputi: (1)
Review pendahuluan, (2) Dokumentasi sistem, (3) menganalisa alur transaksi, dan (4) indentifikasi
pengendalian untuk memperoleh keyakinan.

Dalam menentukan risiko pengendalian, auditor perlu menyadari bahwa salah saji gaji dan upah
dapat disebabkan karena kesalahan yang tidak disengaja maupun manipulasi. Auditor perlu memperhatikan
adanya risiko overstatement gaji dan upah. Risiko understatement (asersi kelengkapan) dapat dikatakan
sangat kecil karena tenaga kerja akan mengklaim apabila gajinya dibayar dalam jumlah lebih kecil dari
semestinya.

Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus gaji dan upah dibedakan atas
prsedur: pengujian pengendalian biaya gaji dan upah, dan pengujian pengendalian pendistribusian cek gaji.
Pengujian substantif saldo utang gaji dan upah meliputi: prosedur analitis, perhitungan kembali utang gaji
dan upah yang dibebankan, verifikasi kompensasi eksekutif, dan menganalisis penyajian dan pengungkapan
laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai