Disusun Oleh :
Galuh Thifal Khalda (0116101370)
Kania Putri Aulia (0116101359)
Yosie Dwiana (0116101378)
Meida Megiarestu (0116101372)
Andri Wijaya Kusuma (0116101394)
Citra Melati Putri ( 0116101360)
Ainaya Octaviyanti (0116101381)
Kelas I
Universitas Widyatama
Bandung
2019
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)…...………………………………………………....…...................……...…..1
BAB II (PEMBAHASAN)…………………………………….……………………………………...……..2
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….17
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan serta akuisisi dan pembayaran, audit atas siklus
penggajian dan personalia juga mencakup pemahaman tentang Pengendalian internal, penilaian
risiko pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur
analitis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus
penggajian dan personalia serta siklus lain yang meliputi:
1. Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian.
2. Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
3. Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan, bahkan
perusahaan yang kecil sekalipun.
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian biasanya auditor
menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dalam prosedur analitis.
Pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar akun yang
berhubungan dengan penggajian.
- Kas di bank
- Upah, gaji bonus, dan komisi akrual
- Pemotongan pajak penghasilan dan pengurangan lainnya
- Tenaga kerja langsung
- Beban pajak gaji akrual
- Beban pajak gaji
Catatan personalia(personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi
personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal berhenti
bekerja.
Formulir otorisasi pengurangan. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji,
termasuk jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan, 401(K) dan program
tabungan pension lainnya, obligasi tabungan A.S. serta iuran serikat pekerja.
Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting dalam
audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam setiap periode.
Untuk mencegah salah saji dalam epat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai :
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi kartu waktu. Mereka
hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cutih libur atau sakit.
Tiket waktu pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan pekerjaan mana
yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini hanya digunakan oleh
seorang karyawanmelakukan pekerjaan berbeda atau bekerja dalam departemen yang berbeda.
Tiket waktu pekerjan seringkali diakukan secra electronic dengan system pelaporan waktu dan
beban
File transaksi penggajian. File yang dibuat oleh computer ini mencantumkan semua transaksi
penggajian yang diproses aoleh system akuntansi selama satu periode, seperti satu hari, satu
minggu, satu bulan, satu tahun. File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkankedalam
system dan informasi tentang setiap transaksi seperti nama karyawan, dan nomer identifikasi,
tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah pemotongan pajak dan klasifikasi akun
atau klasifikasi. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi mengenai penggajian
digunakan untuk berbagai catatan, daftar dan laporan, seperti jurnal penggajian file induk
penggajian, dan rekonsiliasi bank penggajian.
Jurnal atau data penggajian. Laporan inidibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya
mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlsh pemotongan, serta
klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang sama dimasukkan kedalam jurnal atau
daftar juga diposting secara simultan kebuku besar umum dank e file besar induk penggajian.
File induk penggajian (payroll master file).adalah file computer yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar
selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini. Catatansetiap karyawan mencantumkan pembayaran
kotor selama setiap periode penggajian, pengurangan dari pembayaran kotor, pembayaran bersih,
nomer cek, dan tanggal. File induk ini diperbaharui dari file transaksi peggajian. Total penghasilan
setiap karyawan dalam file induk sama dengan saldo penggajian kotor dalam berbagai akun buku
besar umum
Cek gaji. Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas
jasa yang dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak
dan potongan lainnya. Cek itu disimpan sebagai bagian dari fungsi penyiapan penggajian, tetapi
tanda tangan yang diotorisasi telahmembuat cek tersebut sebagai aktiva. Setelah cek gaji
dicairkanoleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu dikembalikan keperusahaan dari bank. Cek gaji
seringkali disetorkan secara langsung dari rekening bank setiap karyawan.
Rekonsiliasi rekening bank penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang
penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan.
Akun oenggajian impress (imprest payroll account) adalah akun penggajian terpisah dimana saldo
bernilai kecil dipertahankan. Jimlah setiap gaji bersih yang ditransfer berdasarkan cek atau
transferdna elektronik dari akun umum kevakun impress segera sebelum distribusi penggajian.
Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk mengikhtisarkan setiap
menghasilan karyawan slama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, dan potongan FICA
(jaminan sosial). Informasi yang sama juga diserahkan kepada internal revenue service dan komisi
pajak Negara bagian serta local jika dapat diberlakukan. Informasi ini disiapkan dari file induk
penggajian dan biasanya dibuat oleh koputer.
SPT pajak penghasilan. Adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local, Negara
bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi tergantung pada jenis pajaknya. Formulir
trsebut disiapkan dari informasi yang ada pada induk file penggajian dan biasanya dibuat oleh
computer.pembayaran pemotongan pajak federal dan jaminan social akan jatuh tempo secara
setengah mingguan atau bulanan, tergantung pada julah pemotongan pajaknya.sebagian besar
pajak pengangguran negaara bagian jatuh tempo secara kuartalan.
Kelas transaksi akun, fungsi bissnis, dan dokumen serta catatan trkait
untuk siklus penggajian dan personalia
Dokumen dan
Kelas transaksi Akun Fungsi bisnis catatan
Catatan
Kas penggajian personalia
semua akun formulir otorisasi
beban gaji semua pengurangan
akun pemotongan formulir otorisasi
pajak gaji semuaPersonalia dantingkat
Penggajian akun gaji akrual kesempatan kerja pembayaran
Cek gaji,
rekonsiliasi atau
Table 18-1 Pembayaran gaji bankpenggajian
Penyusunan SPT
pajak gaji dan
pembayaran Formlir w2SPT
pajak pajak gaji
Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus
dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak,umumnyaperusahaan
menggunakan jasa penggajian dari luar untuk pemproses penggajian. Auditor juga dapat
mengandalkan pada pengendalian internal organisasi jasa. Hal ini bias diterima jika auditor
organisasi jasa menerbitkan laporan ( yang sering kali disebut sebagailaporan SAS 70 ) Mengenai
pengendalian internal organisasi jasa.
3. Trnsaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pegangguran.
Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan keperusahaan. Karena itu, auditor harus
mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang merial
untuk setiap organisasi.
Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi peniaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pngendalian.
Jika klien merupakan sebuah perusahaan public, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang keefektifan
pengendalian internal terhadap laporan keuangan.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan ara senyaman mungkin, dengan menggunakan
programaudit format kinerja.
Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam
sikluspenggajian dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan
danpembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap
independen dari departemen sumber daya manusia,yang pengendalian aktivitas penggajian kunci,
seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus terpisah dari
penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah
serta pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi leh
penelia karyawan. Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan atas
pengecualian hanya untuk jam lembur saja.
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai tergantung pada
sifat system penggajian . kartu waktu atau catatan memang diperlukan untuk karyawan perjam
atau paruh waktu tetapi tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayarkan berdasarkan
tingkat potongan atau system intensif lainnya, diperlukan catatan yang berbeda.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses kecek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangini oleh karyawan yang bertanggung jawab,
dan penggajian harus didistribusikan oleh seorang yang independen dari fungsi pengendalian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang idak diklaim atau dicairkan harus dikembalikan untuk disetor
ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tandatangan , akses kemesin tersebut harus dibatasi.
Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu. Auditor
harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk menyerahkan pembayaran
semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari pengujian penggajian walaupun
pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.
Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Jika penggajian merupakan bagian
yang signifikan dari persediaan, yang merupakan hal yang umum agi perusahaan manufaktur dan
konstruksi, klasifikasi akun penggajianyang tidak tepat dapat mempengaruhipenilaian aktiva
material untuk akun akun seperti barang dalam proses, barang jadi, atau konstruksidalam proses.
Pengujian atas karyawan yang tidak ada.mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang tidak
bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan oleh masih
dibayarnya cek karyawan padahaldia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan
jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mungkin mantan
karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada
cek yang dibatalkan dengankartu waktu dan catatan lainnya ntuk mengetahui tanda tangan yang
diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga
dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak disalah gunakan. Untuk menguji
karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggaian
kedepartemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar benar
bekerja selama periode penggajian. Prosedur yang menguji apakah karyawan yang telah berhenti
ditandatangani dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada
tahun berjalandari catatan personalia untuk menentukan apakah masing masing menerima
pesangon yang konsisten dengan kebijakan perusahaan.
Table 18-2 mengikhtisar tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, pengendalian kunci,
pengujian pengendalian, danpengendalian substantive atas transak sipenggajian.
Tujuan audit yang Pengujian
berkaitan denganPengendalian internalPengujian pengendaliansubstantive atas
transaksi kunci umum transaksiumum
-menghitung ulang
pembayaran bersih
-membandingkan
cek yang dibatalkan
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya*
-menguji
keakuratan klerikal
Transaksi penggajian-isi file induk dengan memfooting
telah dimasukkanpenggajian telah jurnal penggajian
dengan benar dalamdiverifikasi -memeriksa indikasidanmenelusuri
file induk peggajiansecarainternal-total fileverifikasi internal-memeriksaposting kebuku
dan diikhtisarkaninduk penggajian telahlaporan total ikhtisar awalbesar umum serta
dengan benar (postingdibandingkan denganyang menunjukkan bahwafile induk
dan pengikhtisaran) total buku besar umum perbandingan telah dilakukanpenggajian
-membandingkan
klasifikasi bagan
akun atau prosedur
manual-mereview
Transaksi -bagan akunyang
kartu karyawan
penggajiantelah memadai telah
departemen dan
diklasifikasikan diguanakan-klasifikasi -mereview bagan akun-
tiket pekerjaan
dengan benarakun telah diverifikasimemeriksaindikasi verifikasi
penugasan
(klasifikasi) secara internal internal
pekerjaan serta
menelusurike
distribusi tenaga
kerja
-membandingkan
tanggal cek yang
tercatat dalam jurnal
penggajian dengan
-prosedur tanggal pada cek
memerlukanpencatatan yang dibatalkan dan
transaksi sesegera kartu waktu-
mungkin setelah-mmeriksa prosedur manualmembandingkan
Transaksi penggajianpenggajian dibayarkan-dan mengamati kapantanggal pada cek
telah dicatata padatanggal telahpencatatan dilakukan-dengan tanggal cek
tanggalyang benardiverifikasi secaramemeriksa indikasi verifikasitersebut dicairkan
(tepatwaktu) internal internal bank*
Risiko Bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin
sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, risiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada
kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencangkup bonus dan rencana opsi saham serta
kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya. Sebagai contih perusahaan telnologi dan
lainnya menyediakan opsi saham yang ekstensif sebagai bagian dari paket kompensasinya untuk
karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban kompensasi dan ekuitas pemegang
saham. Contoh risiko lainnya termasuk peristiwa seperti negosiasi kontrak serikat kerja dan klaim
diskriminasi. Auditor harus memahami kemungkinan terjadinya pcristiwa tersebut dan
menentukan pengaruh potensialnya terhadag laporan keuangan. saja terjadi pada termasuk
pengungkapan catatan kaki
Tahap II Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren
Sebagian besar hubungan pada kolom pertama dapat diprediksikan sehingga bermanfaat
untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan investigasi tambahan.
Tahap III Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban
Verifikasi akum kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa transaksi
penggajian telah dicatat dengan benar dalam jurnal penggajian dan formulir pajak penggajian
teakait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu, pengujian atas rincian saldo
tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah :
1. Akrual dalam neraca sldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Tranasaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada yang benar (pisah
batas)
Perhatian atama dalam kedua tujuan itu adalah memastikan bahwa tidak ada kurang saji atau akrual
yang dihilangkan.
Akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan personalia yaitu :
Kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan : pemisahan tugas dalam siklus penggajian kurang tepat
karena semua siklus tertuju pada bagian kasir. Maka, dengan tidak adanya pembagian tugas dan
otorisasi yang tepat, kasir tersebut dapat memanipulsi seperti gaji/ kartu waktu.
Solusinya : harus ada pemisahan tugas yang memadai dan otorisasi yang tepat terutama dalam
sistem penggajian yang telah terjadi.
Seperti : Seorang kasir hanya diberikan tugas untuk membayar kerja karyawan sesuai laporan data
penggajian dan memasukkan uang ke dalam amplop gaji.
Mempekerjakan seseorang selain dari sistem penggajian untuk melakukan pembayaran gaji, minta
tanda tangan dan membubuhkan tanda lunas setelah karyawan menukarkan slip/ check gaji.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan kompensasi
eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut meliputi gaji, upah per jam, dan insentif lembur (upah
lembur), komisi, bonus, dan berbagai bentuk tunjangan karyawan.
Tujuan audit siklus jasa personalia meliputi: (1) asersi keberadaan dan keterjadian, (2) asersi
kelengkapan, (3) asersi hak dan kewajiban, (4) asersi penilaian dan pengalokasian, dan (5) asersi pelaporan
dan pengungkapan.
Risiko bawaan asersi penilaian atau alokasi pada siklus jasa personalia mungkin saja tinggi karena
adanya kompleksitas perhitungan biaya gaji dan upah misalnya besarnya volume, perhitungan gaji dan upah
berdasar satuan jumlah produk yang dihasilkan maupun jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji
berikut bonus dan kompensasi yang berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji akhir tahun sering tidak
material. Pertimbangan struktur pengendalian intern meliputi: (1) lingkungan pengendalian, (2) penaksiran
risiko, (3) sistem akuntansi, dan (4) pemantauan.
Penghimpunan dan pendokumentasian pemahaman pada audit siklus jasa personalia meliputi: (1)
Review pendahuluan, (2) Dokumentasi sistem, (3) menganalisa alur transaksi, dan (4) indentifikasi
pengendalian untuk memperoleh keyakinan.
Dalam menentukan risiko pengendalian, auditor perlu menyadari bahwa salah saji gaji dan upah
dapat disebabkan karena kesalahan yang tidak disengaja maupun manipulasi. Auditor perlu memperhatikan
adanya risiko overstatement gaji dan upah. Risiko understatement (asersi kelengkapan) dapat dikatakan
sangat kecil karena tenaga kerja akan mengklaim apabila gajinya dibayar dalam jumlah lebih kecil dari
semestinya.
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus gaji dan upah dibedakan atas
prsedur: pengujian pengendalian biaya gaji dan upah, dan pengujian pengendalian pendistribusian cek gaji.
Pengujian substantif saldo utang gaji dan upah meliputi: prosedur analitis, perhitungan kembali utang gaji
dan upah yang dibebankan, verifikasi kompensasi eksekutif, dan menganalisis penyajian dan pengungkapan
laporan keuangan.