Anda di halaman 1dari 14

PERMASALAHAN KASUS KARYAWAN DENGAN PIHAK PERUSAHAAN

Ditulis oleh : angga wipat wijaya

Tanggal : 22 April 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Gaji merupakan sejumlah uang yang diberikan kepada seseorang


baik itu seorang pegawai atau karyawan sebagai imbalan jasa atas
usaha atau kerja yang telah dilakukannya terhadap perusahaan.
Dalam memberikan gaji setiap perusahaan memiliki sistem yang
berbeda-beda. Di mana gaji yang diberikan kepada para tenaga
kerja juga berbeda sesuai dengan jabatan dan tingkat golongannya.
Sehingga bukanlah suatu hal yang mengherankan apabila suatu
perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan gaji
tenaga kerja tersebut. Hal ini umumnya disebabkan karena adanya
jumlah tenaga kerja yang sangat banyak dan waktu yang digunakan
untuk menghitung gaji sangatlah singkat yang biasanya dilakukan
diakhir bulan.

1. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah salah satu


perusahaan distributor yang bergerak dibidang penjualan
minuman ringan Teh Sosro dan Fruit Tea yang mana pada
akhir periode akuntansi (bulan) melakukan proses penggajian
kepada para karyawannya dan membuat laporan gaji sebagai
pertanggung jawaban kepada pimpinan perusahaan. Proses
pencatatan dan perhitungan gaji yang diterapkan oleh
perusahaan masih bersifat manual sehingga menyebabkan
proses gaji sering terlambat. Oleh sebab itu perusahaan ini
sebenarnya membutuhkan suatu sistem perhitungan gaji yang
cepat dan akurat sehingga proses kerja bagian personalia dan
kasir menjadi lebih efisien.

1. Permasalahan dan Batasan Masalah

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT. Surya Lagang


Ostentasi Medan adalah seringnya proses pembayaran gaji
karyawan yang terlambat, hal ini diakibatkan oleh penyusunan
laporan penggajian masih manual sehingga lambat dan tidak
efisien, serta menyulitkan pihak keuangan yaitu bagian penggajian
untuk membayar gaji karyawan.

Karena keterbatasan waktu dan mengingat banyaknya permasalahan


yang dihadapi oleh perusahaan maka penulis melakukan
pembatasan masalah. Adapun batasan masalah ini adalah mengenai
apa penyebab perusahaaan mengalami keterlambatan dalam
memberikan gaji karyawannya.

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah memberikan masukan


kepada perusahaan PT. Surya Lagang Ostentasi Medan sehingga
membantu pihak perusahaan untuk menyusun laporan penggajian
menjadi cepat dan lebih efisien.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian gaji, Profil Perusahaaan, Struktur Organisasi

2. Gaji dan Upah

Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan


oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan seperti manajer.
Penggajian dapat diartikan sebagai proses pembayaran upah kepada
seseorang atau individu untuk pengganti hasil kerja atau jasa yang
telah dilakukan. Jadi Sistem penggajian atau kepegawaian adalah
sistem yang mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian
pelaporan kepegawaian. (Mulyadi, 2001, 377).Sistem menyajikan
cara-cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat,
menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan dan
menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajamen.
Pemrosesan harus meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu,
pelaporan kepada pemerintah dan persyaratan-persyaratan
kepegawaian lainnya. Pemrosesan penggajian merupakan satu
kegiatan yang peka terhadap hukuman denda maupun penjara jika
pencatatan yang dibuat tidak memadai.
Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik
antara pegawai dan perusahaan. Sering sekali gaji dan upah
dianggap mempunyai pengertian yang sama oleh kebanyakan
masyarakat. Anggapan ini terjadi mungkin disebabkan karena gaji
dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan kepada
karyawannya. Pada kenyataannya kedua istilah tersebut mempunyai
perbedaan.Perusahaan manufaktur, pembayaran kepada karyawan
biasanya dibagi menjadi 2 golongan yaitu gaji dan upah. Gaji
umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,
sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan
jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya
gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayar
berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang
dihasilkan oleh karyawan.

Menurut undang-undang tenaga kerja no 13 tahun 2003, Bab 1,


Pasal 1 berisikan Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau
pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang
telah atau akan dilakukan. Menurut Dewan Penelitian Pengupahan
Nasional, memberikan definisi upah sebagai sebagai berikut upah
ialah suatu penerimaan sebagai suatu kerja berfungsi sebagai suatu
jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan
produktifitas yang dinyatakan dalam nilai atau bentuk yang
ditetapkan menurut suatu persetujuan Undang-Undang dan
peraturan yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara
pemberi kerja dengan penerima kerja.Selanjutnya pengertian gaji
dan upah menurut Hadi Purwono adalah sebagai berikut: Gaji
(salary) biasanya dikatakan upah (wages) yang dibayarkan kepada
pimpinan, pengawas, dan tata usaha pegawai kantor atau manajer
lainnya. Gaji umumnya tingkatnya lebih tinggi dari pada
pembayaran kepada pekerja upahan. Upah adalah pembayaran
kepada karyawan atau pekerja yang dibayar menurut lamanya jam
kerja dan diberikan kepada mereka yang biasanya tidak mempunyai
jaminan untuk dipekerjakan secara terus-menerus. (Hadi Purwono,
2003, 2).

Dari definisi Gaji dan upah di atas maka dapat disimpulkan bahwa
gaji merupakan pengganti jasa bagi tenaga-tenaga kerja dengan
tugas yang sifatnya lebih konstan. Ditetapkan melalui perhitungan
masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan atau tahunan.

Sedangkan upah adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang


dilakukan oleh karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan misalnya jumlah unit produksi.Dalam keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. 150 Tahun 2001 dan keputusan Menteri
Keuangan tentang PPh pasal 21 tahun 2003, ada dijelaskan
mengenai tingkat upah yang diterima karyawan.

2. Sejarah Singkat Perusahaan

3. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah salah satu perusahaan


distributor yang bergerak di bidang penjualan minuman
ringan Teh Sosrodan Fruit Teayang mana pada akhir periode
akuntansi (bulan) melakukan proses penggajian kepada para
karyawannya dan membuat laporan gaji sebagai pertanggung
jawaban kepada pimpinan perusahaan. Perusahaan ini
beralamat di Jalan KL. Yos Sudarso Km 6.9 Medan.
Seperti pada perusahaan dagang lainnya PT. Surya Lagang
Ostentasi Medan juga adalah salah satu perusahaan yang membeli
dan menjual barang dagangnya dengan tujuan untuk mencapai laba
(profit) penjualan yang semaksimum mungkin. Oleh sebab itu
dalam melakukan kegiatan operasionalnya perusahaan ini juga
mempunyai sistem pembelian dan penjualan.
3. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan


suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.
Adapun struktur organisasi perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan


suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.
Adapun struktur organisasi perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Dewan Direksi :

Dewan direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang
wakil direktur utama dan enam orang direktur.

1. Tugas utama dari direksi :

 Menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola


perusahaan.
 Memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab
terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan.
 Menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan,
melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan.
 Tanggung jawab dari direksi adalah mengelola usaha
perseroan sesuai anggaran dasar. Pada tahun 2006 secara
formal direksi mengadakan tiga kali rapat direksi untuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan perseroan,
serta meninjau strategi dan hal-hal penting lainnya. Selain itu
beberapa pertemuan informal juga dilaksanakan untuk
membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan
perhatian dengan segera.

2. Direktur Utama :

Tugas dari direktur utama adalah:

1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di


bidang administrasi keuangan,kepegawaian dan kesekretarian.
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan
dan peralatan perlengkapan.
3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
4. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening
penggunaan air dari langganan.
5. Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan Dewan Direksi.
6. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum
bertanggung jawab kepada Dewan direksi.
7. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
8. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya
bekerja sama dengan MD atau CEO)
9. Memimpin rapat umum, dalam hal; untuk memastikan
pelaksanaan tata tertib: keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; mengarahkan diskusi kea rah
consensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan
kebijakan.
10. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam
hubungannya dengan dunia luar.
11. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan
komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapai
keselarasan dan efektivitas.
12. Mengambil keputusan sebagaimana di delegasikan oleh
BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang
diputuskan dalam meeting-meeting
13. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan
sesuai dengan standaretika dan hokum, sebagai refrensi dalam
(apapun standar dokumen kebijakan direktur yang mungkin
anda gunakan)

14. Direktur :

Tugas dari seorang direktur adalah:

1. Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer


untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan.
2. Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
3. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer
secara periodik dan pertanggungjawabannya.
4. Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian
karyawan beserta gajinya.
5. Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka
pendek.
6. Sebagai pimpinan dari perusahaan.

1. Direktur Keuangan:

Tugas dari seorang direktur keuangan adalah:

1. Direktur keuangan dapat membentuk organ setingkat di


bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan
Dewan Direksi.
2. Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
3. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
4. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada
dibawahnya
5. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai
bagian keuangan
6. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang
keuangan
7. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak
adanya kebocoran dalam bagian keuangan.
8. Direktur Personalia :

Tugas dari seorang direktur personalia adalah:

1. Mengembangkan system perencanaan personalia dan


pengendalian kebijakan pegawai.
2. Melaksanakan Kebutuhan administrasi dan kepagawaian.
3. Membina pengembangan staff administrasi
4. Manager :
5. Tugas seorang manager adalah mengintegrasikan berbagai
macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain
sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama
dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian. Adapun
mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas
adalah sebagai berikut:

 Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan,


kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
 Rancangan organisasi dan pekerjaan.
 Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
 Sistem komunikasi dan pengendalian.
 Sistem reward.

7. Manager Personalia :
Tugas seorang manager personalia adalah:

1. Membuat pengorganisasian, perencanaan program &


pengendalian unit personalia.
2. Membuat flow processadministrasi seluruh kegiatan
personalia.
3. Memproses & memprosedur rekrutmen seperti searching,
interview, testdanselection.
4. Remuneration management: struktur dan skala gaji, basic
sallary, allowance, incentive dan overtime.
5. Sistem penilaian kinerja karyawan
6. Seluruh perizinan ketenagakerjaan
7. Promosi, mutasi dan demosi serta PHK
8. Handlingkaryawan tetap, kontrak dan harian serta PKL
9. Perjalanan dinas dalam/luar negeri serta fasilitasnya.
10. Training dan evaluasi.
11. Medical, hospital, asuransi dan dana pensiun karyawan.
12. Benefit dan fasilitas lainnya.
13. Manager Pemasaran :

Tugas seorang manager pemasaran adalah:

1. Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien


2. Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
3. Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai
kepala bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.
4. Manager Pabrik :

Tugas seorang manager pabrik adalah:

1. Berkaitan Kepada Direktur :


 Bertanggung jawab kepada direktur perusahaan langsung.
 Melakukan konsultasi berkala supaya tercapai keselarasan
pelaksanaan tugas.
2.Berkaitan Dengan Produksi :
 Bersama-sama dengan bagian lain untuk mengantisipasi dan
mengatasi berbagai persoalan produksi
 Mengarahkan setiap bagian yang di tunjuk oleh direktur
perusahaan.
 Bersama-sama dengan supervisor menangani masalah pabrik.
 Manajer pabrik membawahi PPC, produksi, pembelian, dan
gusang bahan buku.
10. ADM & Gudang :

Bagian ini akan mengecek semua administrasi dan transaksi


berhubungan dengan jalannya perusahaan. Bagian ini terdiri dari
CMT,Acounting, dan Kasir.

1. CMT bertugas untuk mengurus hal hal berkaitan dengan pihak


Outsourcing.
2. Accounting bertugas untuk melakukan membukukan transaksi
yang terjadi.
3. Kasir bertugas untuk membuat laporan penerimaan dan
pengeluaran uang harian.
4. Divisi regional :

Tugas seorang divisi regional adalah:

1. Mengelola asset untuk menjalankan bisnis secara benar sesuai


arah perusahaan.
2. Menyepakati target kinerja dengan direksi.
3. Beroperasi sebagai badan usaha yang member keuntungan
kepada pemilik modal.
4. Menjalankan kebijakan dan prosedur baku yang di tetapkan
oleh Kantor Pusat.
5. Menciptakan dan Meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi
pemilik modal, calom penanam modal dan pemangku
kepentingan.
1. Analisis

Setelah saya mengetahui masalah ini, sebenarnya karyawan tidak


mengetetahui bahwa sebenarnya penyebab seringnya keterlambatan
pembayaran gaji adalah Proses pencatatan dan perhitungan gaji
yang diterapkan oleh perusahaan masih bersifat manual sehingga
hal menyebabkan proses gaji sering terlambat. Hak yang membuat
pihak keuangan yaitu bagian penggajian untuk membayar gaji
karyawan sering terlambat membayar gaji.

Semua kesalahan manajemen tersebut akan berdampak buruk bagi


perusahaan baik itu dalam jangka waktu pendek atau panjang.
Berikut akibat-akibat yang mungkin diterima perusahaan: kualitas
dan kuantitas produk yang dihasilkan menurun berkelanjutan,
pekerja akan beralih dengan cepat saat ditawarkan pekerjaan
dengan tingkat upah lebih tinggi, pekerja sangat perhitungan pada
perusahaan, dan cenderung malas bekerja jika tidak sesuai dengan
job description mereka, konflik kecil internal akan menyulut
kemarahan pekerja dan terjadi demonstrasi besar-besaran, pekerja
cenderung membolos kerja jika ada peluang, seperti yang telah
terjadi pihak penanam modal (Nike Internasional) akan
memutuskan kontrak kerja karena kualitas menurun, terjadi demo
besar-besaran saat pekerja menemukan NGO yang mampu
menerima aspirasi mereka, pekerja merasa jalan kekerasan lebih
baik daripada duduk berdikusi dengan damai, efek jangka
panjangnya akan mempengaruhi kesan penanam modal asing di
Indonesia, jika kinerja Indonesia buruk maka penanam modal
enggan menginvestasikan dana mereka.

Menurut saya kejadian ini telah merugikan perusahaan terutama


karyawan. Akibat permasalahan ini kinerja dari karyawan juga akan
terganggu, demikian juga produktivitas perusahaan juga akan
menurun.
Jadi sebaiknya perusahaan harus menggunakan teknologi
komputerisasi, walaupun perusahaan harus mengeluarkan kas yang
besar, akan tetapi hal itu menunjang proses pembayaran gaji yang
lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Agustini fauzia,2010,” Manajemen Sumber Manusia”. Medan

Mangkunegara, AA, Ap., 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. PT. Refika Aditama,
Bandung

Mowen, JC. dan M. Minor, 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-lima. Alih Bahasa : Lina
Salim. Penerbit erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai