Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Upah atau gaji merupakan hal yang paling penting dalam pekerjaan karena tujuan orang yang
bekerja adalah untuk menerima upah yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika nilai
upah yang ditawarkan oleh perusahaan dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
pekerja, pekerja tersebut akan menolak posisi yang ditawarkan. Salah satu alasan yang umum
digunakan dan menimbulkan citra buruk pekerja adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja.
Jika melihat data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), antara tahun 2001 hingga 2010
produktivitas tenaga kerja Indonesia cenderung meningkat %. Melihat solusi yang ditengahi
pemerintah, sepertinya masalah perburuhan di Indonesia tidak akan pernah selesai. Buruh
Nasional selalu mempertanyakan kelayakan upah minimum, yang tidak pernah disepakati antara
buruh dan pengusaha.
Pemberian upah yang adil dan setimpal akan memicu motivasi kerja yang tinggi sehingga
kinerja para pekerja menjadi lebih baik dan tentunya pengaruh terhadap pendapatan perusahaan.
Pemberian upah berguna untuk meningkatkan output dan efisien, kita haruslah menyadari akan
berbagai kesulitan yang timbul dari sistem pengupahan insentif. Bagi pemerintah, upah dianggap
sebagai standar hidup masyarakat, sehingga pemerintah berupaya untuk merumuskan gaji agar
dapat menciptakan iklim usaha yang baik di satu sisi dan menciptakan kehidupan sosial yang
sejahtera di sisi lain, sehingga perusahaan dapat berkembang secara alami dan pekerja dapat
hidup dengan bermartabat.
Bagi pengusaha, upah dipandang sebagai biaya produksi. Jadi jika ingin mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya, upah pekerja dijaga serendah mungkin. Bagi pekerja, upah
dipandang sebagai komponen/elemen kunci dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga
dapat mempertahankan martabatnya sebagai manusia pada umumnya di masyarakat sekitar. Oleh
karena itu, pekerja cenderung menginginkan gaji yang setinggi-tingginya atau selalu meningkat
sesuai dengan kebutuhannya.
ISI
Sistem secara etimologi berasal dari kata sistem yang berasal dari bahasa latin
system atau bahasa yunani sustema yang memiliki arti suatu kesatuan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia upah adalah uang dan sebagainya yang dibayarkan sebagai balas
jasa atau sebagai pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu.
Sedangkan upah secara terminologi adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari
pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan
dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang, yang ditetapkan menurut suatu
persetujuan atau peraturan per UU, dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja
antara pengusaha dan buruh pekerja.
Dalam teori ekonomi, upah secara umum dimaknai sebagai harga yang
dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan seperti faktor produksi
lainnya. Tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya yang disebut upah. Sementara
Sadono Soekirno mendefinisikan upah sebagai pembayaran yang diperoleh berbagai
bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.
Sedang T. Gilarso memaknai upah sebagai balas karya untuk faktor produksi tenaga kerja
manusia, yang secara luas mencakup gaji, honorarium, uang lembur, tunjangan, dan lain-
lain. Secara lebih jelas pengertian tentang upah dipaparkan dalam Undang Undang nomor
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam pasal 1 Undang-Undang tersebut
dikatakan bahwa upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan
dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang
undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Upah harus mencerminkan nilai jabatan yang dipangku seseorang di suatu
organisasi perusahaan dan organisasi-organisasi pada umumnya dalam suatu industri.
Nilai jabatan yang lebih tinggi akan memberikan besaran upah yang lebih tinggi.
Besarnya upah yang diterima seseorang atau perbedaan nilai jabatan harus mencerminkan
rasa keadilan dalam organisasi itu (equity) dan nilai jabatan yang ada di pasar
(kompetitif). Tidak ada kenaikan upah tanpa kenaikan nilai jabatan kecuali bagi
perusahaan yang mampu dapat melakukan penyesuaian atau pemberian insentif untuk
mempertahankan karyawan yang baik. Mekanisme penyesuaian diatur dalam ketentuan
perusahaan dengan mempertimbangkan prestasi kerja yang telah dicapai secara individu.
a. Ketetapan pemerintah
Yaitu setiap pekerja memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup
tidak buat dirinya saja melainkan juga keluaranya
b. Tingkat upah dipasaran
Yaitu besarnya upah dibayarkan perusahaan lain yang sejenis dan peroperasi pada
sektor atau industri yang sama, dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
besarnya upah pada perusahaan tersebut.
c. Kualifikasi SDM yang digunakan
Yaitu sesuai perkembangan zaman teknologi yang digunakan oleh perusahaan
menentukan tingkat kualifikasi sumber daya manusianya. Semakin canggih
teknologinya akan semakin dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
d. Tuntunan pekerja
Faktor lain juga meentukan besar-kecilnya upah adalah adanya tuntutan para
pkerja dan kemauan perusahaan, biasanya dilakukan dengan cara negosiasi atau
tawar-menawar.
2.4 Indikator Upah
Yang menentukan bahwa besar kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-
masing tenaga kerja, tergantung pad banyak sedikitnya waktu kerja mereka.
Definisi penghasilan atau imbalan yang diterima karyawan atau pekerja ada empat yaitu:
1. Upah atau gaji dalam bentuk uang
2. Tunjangan dalam bentuk natura
3. Fringe Benefit
4. Kondisi Lingkungan Kerja.
Sistem pengupahan di Indonesia juga mendasarkan penentuannya melalui mekanisme
konsultasi tripartit dalam menetapkan upah minimum antara wakil pengusaha, wakil
pekerja dan wakil dari pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Upah secara terminologi adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha
kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan,
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang, yang ditetapkan menurut suatu persetujuan
atau peraturan per UU, dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha
dan buruh pekerja. Dalam teori ekonomi, upah secara umum dimaknai sebagai harga
yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan seperti faktor
produksi lainnya. Tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya yang disebut upah.
Adapun macam-macam upah yaitu sistem upah menurut waktu, sistem upah borongan,
sistem co-partnership, sistem upah premi, dan sistem upah berkala. Selain itu, faktor-
faktor yang mempengaruhi upah antara lain ketetapan pemerintah, tingkat upah
dipasaran, kualifikasi SDM yang digunakan,serta tuntunan pekerja.
Jika membahas mengenai upah,terdapat juga indikator upah antara lain dibagi
menjadi :
Menurut Lamanya Kerja
Menurut Lamanya Dinas
Menurut Kebutuhan
Menurut Banyaknya Produk
Terdapat indikator lain yang mempengaruhi tingkat tinggi rendahnya upah adalah
sebagai berikut:
Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Organisasi buruh
Pemberian upah
Produktivitas kerja
Biaya hidup
Pemerintah
Sistem pembayaran upah antara lain :
Sistem Upah Menurut Waktu
Sistem Upah Menurut Unit Hasil
Sistem Upah Dengan Insentif,
Seno Aji. Macam Sistem Upah di Indonesia | Ekonomi Kelas 11. Ruangguru.com. Published
2020. Accessed April 29, 2022. https://www.ruangguru.com/blog/macam-sistem-upah-di-
indonesia
Yuliana, N. (2016). pengaruh Tingkat Upah Terhadap Kinerja Buruh Dalam Perseoektif
Ekonomi Islam (studi kasus pada CV. Tedmond Fibre Glass Jl. Ahmad Yani Kabupaten
Banyuasin Km.20). Radefatah, 14–22. http://eprints.radenfatah.ac.id/537/1/Nova
Yuliana_FebEkoIsl.pdf