Anda di halaman 1dari 31

PASAR MODAL INDONESIA

Disusun oleh :

MUH DICKY PUTRA SUWARDI


206601021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM
KENDARI
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat

pada waktunya.

Alhamdulillah Saya Dapat Menyelesaikan Makalah Ini Meskipun Masih Banyak

Terdapat Kekurangan Di Dalamnya. Karena Itu, Kritik Dan Saran Sangat Kami

Harapkan Dalam Upaya Penyempurnaan Makalah Ini. Akhirnya, Semoga

Makalah Ini Dapat Memberi Manfaat Kepada Kita Semua. Amin.

2
DAFTAR ISI

A. PENGERTIAN PASAR MODAL..............................................................................5


B. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA..........................................6
C. MANFAAT PASAR MODAL...................................................................................8
2. Bagi investor......................................................................................................9
D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL.........................9
E. PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL.............................................................15
1. Present value........................................................................................................23
2. Future value..........................................................................................................23
3. Anuitas........................................................................................................23
D. Bagaimana Cara Menghitung Margin Of Safety?...................................25
Manfaat Portofolio.......................................................................................................27
1. Meningkatkan Kredibilitas...................................................................................27
2. Menceritakan Keahlian dalam Bekerja.................................................................27
3. Meningkatkan Kesempatan Mendapatkan Banyak Klien.....................................28
4. Menjadi Pembeda dengan Pesaing.......................................................................28
2. Bagi investor....................................................................................................30

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan


perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan
transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adlah dengan
menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibentuk
untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan mempermudah
perusahaan menjual asset.

Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk


mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini,
untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.
Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait.

Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.


Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga
menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di
Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para investor
dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan Apa itu pasar modal


2. Apa itu margin of safety dan fortofolio
3. Apa itu time value of money

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL

Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana


jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah
dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit
adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek
diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange)
adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli
efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek
adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,
misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper),
saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.

Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang
berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari
satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya
terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito,
commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar
Uang (SPBU).

5
B. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan
obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa
Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar midal sudah
sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-
orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad
ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-
besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung
yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-
orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi
dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial
waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri
secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada
tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den Effectenhandel
(bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan pada
saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta
obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dihentikan pada perang dunia
yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan
aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas
ini terhenti pada perang dunia kedua.

Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya


pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului
dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951,
yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang No. 15 tahun 1952, setelah terhenti
12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan

6
beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat.
Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan
pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli
obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun badan hukum.
Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan luar negeri
terutama dengan Amsterdam.

Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan


di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI
terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan
mengakibatkan banyak warga begara Belanda meninggalkan Indonesia.
Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan
Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan
memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia,
sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian
disusul dengan instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS)
pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan
semua efek dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia, termasuk
semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah
perdagangan efek di Indonesia.

Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen
Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah
memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar 10%-20% selama 5 tahun
sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI
yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan atas
capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai
saham/bukti penyertaan modal.

Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan


perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan
pasar midal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum

7
itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha
pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:

a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.
c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumya dipungut oleh Bapepam.
d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya
30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa


Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan
beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

C. MANFAAT PASAR MODAL

1. Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar


2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

8
2. Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan


tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital
gain
2. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan
bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko

D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL

1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
1) Bursa efek
2) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
3) Reksa dana
4) Perusahaan efek dan perorangan
c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan
ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam rangka
melindungi pemodal dan masyarakat berupa:

9
1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua
perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan
kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi
efek oleh semua pemegang saham utama dan orang dalam serta pihak
terasosiasikan dengannya.
2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah
memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran
profesi.
3) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu
penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan
sertifikat dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam
perdagangan efek pada suatu bursa efek.

Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah


memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh
pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna.
Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di
bidang pasar modal secara fungsional menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan serta berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

a. Penjamin Emisi Efek


Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga
yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen
pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus merancang
spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses evaluasi.
3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan
sarana-sarana penunjang).

10
b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan
pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila
diperlukan

c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha
emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas
kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga,
serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan
anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.

e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang
bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan
pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan
penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan
emisi melalui pasar modal.

11
3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi

Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham


juga dikenal lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten
yang diterima olehnya sebagai jaminan.
3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya
yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan
emiten.
7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.

b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok
obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada
waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.

c. Agen Pembayar (Paying Agent)


Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan
setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder

12
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-
jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri
dari:
a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga
berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan
harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek
tertentu di pasar sekunder.

b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)


Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian
ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee
kepada investor.

c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat
menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.

d. Biro Administrasi Efek


Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan
jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen,
pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.

e. Reksa Dana (Mutual Fund)


Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor
yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau
pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan
unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan
reksadana.

13
2. Pengertian Beroperasi

a. Dalam dua tahun buku terakhir memperoleh laba bersih dari kegiatan
operasional;
b. Memiliki minimal kekayaan (aktiva) Rp 20 miliar, modal sendiri Rp 7,5
miliar, dan modal disetor Rp 2 miliar;
c. Kapitalisasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum
sekurang-kurangnya Rp 4 miliar;
d. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.

1. Persyaratan Pencatatan Obligasi

a. Pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;


b. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat
Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK) tahun buku terakhir;
c. Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp 25 miliar;
d. Rentang waktu efektif dengan permohonan pencatatan tidak lebih dari 6
(enam) bulan dan sisa jangka waktu jatuh tempo obligasi sekurang-kurangnya
4 (empat) tahun;
e. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
f. Dua tahun terakhir memperoleh laba operasional dan tidak ada saldo rugi
tahun terakhir;
g. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.

14
E. PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL

1. Reksa Dana

Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa


pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi)
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui dana reksa ini nasihat
investasi yang baik “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang” bisa
dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan
investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di
pasar modal dan pasar uang.
Adapun sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan, pertumbuhan,
dan keseimbangan. Keputusan untuk memilih saham yang memberikan
dividen/bunga ada ditangan manajer investasi. Manajer investasi mempunyai hak
untuk mendistribusikan atau tidak dividen/bunga yang diperolehnya kepada
pemodal. Jika prospektusnya menerangkan bahwa dividen/bunga akan
didistribusikan maka dalam waktu tertentu pemodal akan mendapatkan
dividen/bunga.
Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran
pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon
obligasi yang menjadi portofolio reksa dana. Manajer investasi harus berhasil
membeli saham pada saat harga rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi.
Selanjutnya manajer investasi akan mendistribusikan pada pemodal. Meski
demikian, pendapatan dari capital gain tergantung kebijakan manajer investasi.
Bila manajer investasi dalam prospektusnya menerangkan akan mendistribusikan
capital gain, maka dalam waktu tertentu pemegang reksa dana akan mendapatkan
distribusi capital gain. Ada juga reksa dana yang tidak mendistribusikan capital
gain ini, tapi menambahkannya pada nilai aktiva bersih. Nilai aktiva bersih
adalah perbandingan antara total nilai investasi yang dilakukan manajer investasi
dengan total volume reksa dana yang diterbitkan.
Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan aktiva bersih ini sangat
tergantung pada jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka akan dibeli
kembali dengan harga nilai aktiva bersih baru. Reksa dana tertutup tidak akan

15
dibeli kembali oleh penerbitnya. Setelah terjadi transaksi di pasar perdana,
selanjutnya reksa dana akan diperjualbelikan di pasar sekunder. Harga yang
terbentuk merupakan pertemuan dari permintaan dan penawaran. Harga inilah
yang merupakan nilai aktiva bersih yang baru.

2. Saham

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau


pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Membeli saham tidak ubahnya
dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan sahma
adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak
terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi
tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan penerbit
mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan para pemegang
sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula. Karena laba yang besar
tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang
saham sebagi dividen.
Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga beli.
Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah
satunya adalah membeli saat harga turun dan menjual saat harga naik.
Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga.
Sejalan dengan itu, risiko yang ditanggung pemilik saham juga relatif paling
tinggi. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi karena pemodal memiliki hak
klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit saham bangkrut. Secara normal,
artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang akan dihadapi pemodal hanya
dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen dan menderita capital loss.

3. Saham Preferen

16
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa.
Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki
karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen
memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen
memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Ada pembeli saham
preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap tahun,
ada pula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain
sebagainya.
Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh
keistimewaan alat investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti.
Bahkan ada kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga
deposito apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, dan
pemegang saham preferen memiliki keistimewaan mendapatkan dividen yang
dapat disesuaikan dengan suku bunga.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar
kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman
kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki obligasi
sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi dapat
diperdagangkan. Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa
bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah
ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk mendapatkan capital
gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian. Kesulitan
untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya memperkirakan
perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari
perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan
meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian.
Disamping menghadapi risiko perkembangan suku bunga yang sulit
dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability risk),

17
yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar,
terlebih dahulu dibuat peringkat (rating) oleh badan yang berwenang. Rating
tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari semua
obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu
obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk
membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.
Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi. Obligasi
konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan
kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai nominal atau nilai pari
(par value). Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar
dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk
melakukan konversi. Misalnya setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3
saham biasa setelah 1 Januari 2005 dengan harga konversi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Sama dengan alat investasi yang lain, obligasi konversi tidak ubahnya
dengan menabung. Bedanya, surat tanda menabung tidak dapat diperjualbelikan;
sebaliknya obligasi konversi dapat diperjualbelikan. Pilihan terhadap alat investasi
ini karena mampunya memberikan penghasilan optimal sebab obligasi konversi
bisa digunakan sebagai obligasi atau saham. Bila suku bunga yang ditawarkan
obligasi konversi lebih tinggi dari suku bunga bank atau perusahaan tidak
membagikan dividen yang besar, maka pemegang obligasi konversi tidak perlu
mengonversikan obligasi konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil
mendapatkan laba yang tinggi sehingga mampu membagi dividen yang lebih
besar daripada bunga obligasi konversi, pemegang obligasi konversi lebih baik
mengonversi obligasinya menjadi saham guna mendapatkan dividen.
Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat terdiri
bunga (bila mempertahankan sebagai obligasi), dividen (bila melakukan
konversi), capital gain (bila berhasil menjual obligasinya dengan harga lebih
tinggi dari harga perolehannya, atau mendapat diskon saat membeli. Capital gain
juga bisa didapat jika pemegang obligasi konversi melakukan konversi, kemudian
berhasil menjual saham tersebut diatas harga perolehannya).

18
Risiko yang dihadapi pemegang obligasi konversi adalah kesalahan
didalam mengambil keputusan konversi, antara lain:
 Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal menggunakan haknya
menukar obligasi konversi menjadi saham, dan ternyata kondisi
menunjukkan suku bunga bank cenderung naik.
 Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga tidak membagikan
dividen. Dengan demikian pemodal menghadapi risiko tidak mendapatkan
kesempatan untuk memperoleh suku bunga. Seandainya ia tidak
menggunakan haknya, maka ia akan memperoleh kesempatan itu.

5. Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang
sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga
lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang
nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham
yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham maupun waran dapat
diperdagangkan secara terpisah.
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat
diperjualbelikna. Selain itu waran dapat ditukar dengan saham. Pilihan terhadap
alat investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan ganda, terutama
waran yang menyertai obligasi. Karena disamping akan mendapatkan bunga
obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi saham akan mendapatkan dividan
dan capital gain.
Pendapatan bunga diperoleh pemodal yang membeli waran yang
menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi otomatis pemodal akan
mendapatkan bunga. Bahwa obligasi ini disertai waran yang yang bisa dikonversi
menjadi saham di waktu-waktu mendatang, itu tidak mempengaruhi hak pemodal
atas bunga obligasi. Suku bunga obligasi yang disertai waran biasanya lebih
rendah dari suku bunga bank.
Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia
menggunakan waran untuk membeli saham. Untuk mendapatkan dividen, ia harus

19
bersedia menahan saham dalam waktu yang relatif lama. Capital gain bisa didapat
bila pemegang obligasi yang disertai waran menjualnya dengan harga yang lebih
tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital gain juga bisa didapat jika
pemegang obligasi yang disertai waran mendapatkan diskon pada saa melakukan
pembelian. Pada saat jatuh tempo ia akan mendapatkan pelunasan sebesar harga
pari. Capital gain juga bisa didapat bila setelah melakukan konversi saham biasa,
pemodal bisa menjual sahamnya diatas harga perolehan.

6. Right Issue

Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk
membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis
diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat diperdagangkan. Pilihan
terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan yang
sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih rendah. Biasanya
harga saham hasil right issue lebih murah dari saham lama. Karena membeli right
issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal
menggunakan haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham.
Dengan demikian maka imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue
adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen dan capital gain.
mengalami masa surut selama kurun waktu yang relatif lama pada masa
imperium negara-negara Eropa.

Pada awalnya prinsip syariah islam diterapkan pada industri perbankan


dan Cairo adalah merupakan negara yang pertamakali mendirikan bank Islam
sekitar tahun 1971 dengan nama “Nasser Social Bank” yang operasionalnya
berdasarkan sistem bagi hasil (tanpa riba). Berdirinya Nasser Social Bank
tersebut, kemudian diikuti dengan berdirinya beberapa bank Islam lainnya seperti
Islamic Development Bank (IDB) dan the Dubai Islamic pada tahun 1975, Faisal
Islamic Bank of Egypt, Faisal Islamic Bank of Sudan dan Kuwait Finance House
tahun 1977.

20
Selanjutnya penerapan prinsip syariah pada sektor di luar industri
perbankan, juga telah dijalankan pada industri asuransi (takaful) dan industri
Pasar Modal (Pasar Modal Syariah). Pada industri Pasar Modal, prinsip syariah
telah

a. pelaku pasar terhadap keberadaan instrumen pasar modal yang sesuai dengan
syariah
b. Diperlukan rencana jangka pendek dan jangka panjang oleh Bapepam untuk
mengakomodir perkembangan instrumen-instrumen syariah dalam pasar
modal. Sekaligus merencanakan keberadaan pasar modal syariah di tanah air.
c. Perlu kajian-kajian ilmiah mengenai pasar modal syariah, oleh karena itu
dukungan akadmisi sangat diperlukan guna memahamkan perlunya
keberadaan pasar modal syariah.

21
BAB 2
PEMBAHASAN

A PENGERTIAN TIME OF VALUE OF MONEY

ime value of money adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa sejumlah
uang yang dimiliki saat ini memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan uang dalam
jumlah serupa di masa depan.

Time value of money juga umum disebut sebagai nilai waktu uang dan menjadi
konsep dasar keuangan.

Sehingga, seperti contoh sebelumnya, akan lebih baik bagimu untuk mengambil
uang sebesar Rp1 juta sekarang ketimbang tiga tahun mendatang dengan nominal
serupa.

Lalu, apa alasannya? Wall Street Prep menyebutkan ada dua faktor yang
mendukung hal tersebut, yaitu opportunity cost dan inflasi.

Opportunity cost

Jika kamu mengambil uang sebesar Rp1 juta sekarang, uang tersebut bisa
diinvestasikan untuk membuat nilainya bertambah di masa depan.

Sedangkan, jika kamu memilih untuk mendapatkannya di waktu yang akan


datang, kamu akan kehilangan kesempatan untuk berinvestasi dan kehilangan
pendapatan tambahan.

Inflasi

Di masa yang akan datang, contohnya dalam tiga tahun ke depan, selalu ada risiko
terjadinya inflasi yang menyebabkan uang Rp1 juta jadi tidak berharga dibanding
sekarang.

Mengutip CFI, jika terjadi inflasi, nilai uang akan melemah yang membuatmu
mendapatkan barang dengan jumlah lebih sedikit ketimbang saat sebelum
kenaikan harga.

Bagi orang awam, uang hanyalah lembaran kertas dan kepingan koin yang
digunakan sebagai alat pembayaran dalam setiap transaksi ekonomi. Namun,
orang-orang ekonomi cenderung memiliki pandangan yang lebih luas. Sebab,

22
ilmu ekonomi tidak hanya menjelaskan uang sebagai alat pembayaran saja dengan
nilai tetap, tetapi nilai uang dipengaruhi oleh waktu, yang disebut dengan time
value of money (TVM) atau nilai waktu dari uang.
Nilai uang saat ini akan berbeda nilainya pada satu tahun yang akan datang. Jika
kita memiliki uang Rp 1 juta saat ini, maka satu tahun mendatang nilai uang
tersebut akan berbeda. Perbedaan nilai uang saat ini dan di masa yang akan datang
disebabkan oleh adanya inflasi dan faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi
harga barang dan daya beli.Time value of money atau dalam bahasa Indonesia
disebut nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang
sekarang akan lebih berharga daripada nilai uang masa yang akan datang atau
suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena
perbedaaan waktu.

B. Konsep Time Value of Money

1. Present value

Present value adalah nilai uang yang kamu punya saat ini dan memiliki potensi
dibungakan untuk menghasilkan pendapatan lebih tinggi di waktu yang akan
datang.

Adapun nilai dari present value bisa digunakan untuk mencari tahu jumlah uang
yang bisa kamu investasikan saat ini untuk mendapatkan hasil tertentu di masa
depan.

2. Future value

Arti dari future value adalah nilai uang yang akan kamu dapatkan di masa depan
dengan jumlah uangmu sekarang.

Apabila uang yang dimiliki sekarang diinvestasikan, terlebih dengan suku


bunga tinggi, maka nilai dan jumlahnya dapat meningkat sangat besar secara
otomatis.

3. Anuitas

Sedangkan, anuitas adalah pembayaran yang dilakukan secara berkala dalam


jangka waktu yang telah ditentukan.

Umumnya, konsep ini digunakan oleh perusahaan asuransi untuk melakukan


pembayaran premi ke nasabahnya secara berkala.

23
Anuitas sendiri dapat digunakan untuk menghitung bunga pinjaman atau investasi
jangka panjang.

C. Pengertian Margin Of Safety Saham


Margin of Safety bisa diterjemahkan secara langsung berarti “batasan pengaman”.
Pengertian secara spesifiknya dalam investasi saham adalah sebuah batasan atau
jarak antara harga saham yang ada pada pasar dengan nilai intrinsik (harga
sesungguhnya) dari saham itu.

Dalam hal ini margin of safety terbentuk ketika nilai intrinsik lebih tinggi
dibandingkan harga pasar saat ini. Semakin besar jarak antara harga pasar dan
nilai intrinsik, maka semakin besar pula Margin of Safety (MoS) yang terbentuk.
Semakin besar margin of safety saham, maka investor akan lebih nyaman dalam
melakukan investasi.

D.Mengapa Perlu Margin Of Safety?

Setiap Investor Yang Baik, Pasti Selalu Menerapkan Margin Of Safety Yang
Memadai, Karena Ia Tahu Bahwa Investasi Yang Dilakukan Bisa Saja Salah.

Misalnya, Setelah Menganalisa Saham A, Investor Yakin Bahwa Prospek Dari


Saham Ini Masih Sangat Bagus, Sehingga Harganya Bisa Naik Mencapai 1.000
Per Lembarnya (Nilai Intrinsik). Tentunya Dibalik Perhitungan Harga Wajar Itu,
Ada Asumsi Yang Digunakan Misalnya Seperti Ekspansi Perusahaan Ke Wilayah
Baru, Atau Adanya Efisiensi Biaya.

Namun, Karena Itu Semua Masih Berbasis Asumsi, Maka Hal Itu Bisa Saja Salah
Atau Setidaknya Tidak Sebaik Yang Diekspektasikan Sebelumnya. Ada Juga
Faktor Lain Yang Dapat Mempengaruhi Performa Perusahaan Namun Tidak Bisa
Diprediksi, Seperti Munculnya Pandemi Covid-19 Atau Kondisi Lainnya.

Akibatnya Nilai Intrinsiknya Bisa Saja Di Bawah 1.000. Maka Itu Mengurangi
Resiko Ini, Investor Perlu Membeli Saham A Tersebut Dengan Nilai Dibawah
1.000 Per Lembarnya.

24
D. Bagaimana Cara Menghitung Margin Of Safety?
Margin Of Safety Dihitung Dengan Selisih Antara Nilai Intrinsik Dengan Harga
Pembelian.

Sebagai Contoh, Kita Telah Menghitung Nilai Intrinsik Saham A Sebesar Rp


1.456 Per Lembar. Namun, Harga Tersebut Dirasa Masih Di Atas Level Risiko
Yang Bisa Kita Tanggung.

Untuk Menghindari Kerugian Yang Tidak Bisa Ditolerir, Kita Menentukan


Margin Of Safety Sebesar 30%.

Harga Pembelian = Nilai Intrinsik X (1 - Margin Of Safety)

= Rp 1.456 X (1 - 30%)

= Rp 1.019,2

Berdasarkan Rumus Margin Of Safety, Kita Bisa Membeli Saham Tersebut


Ketika Harga Saham Tersebut Berada Di Level Beli Kita, Atau Seharga Rp 1.019
per lembar.

Artinya, jika saham perusahaan A dijual di bawah nilai Rp 1.019, itu adalah
kesempatan bagus untuk kita membeli saham perusahaan A karena harganya
sedang murah.

25
E. Pengertian Portofolio

Portofolio terdiri dari dua kata, yakni port yang berasal dari kata report yang
memiliki arti laporan dan folio yang memiliki arti lengkap atau full. Apabila
digabungkan, portofolio merupakan kumpulan dokumen yang berasal dari pribadi,
kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan, dan sejenisnya yang tersusun secara
rapi dari semua pekerjaan yang sudah pernah dilakukan.

Secara umum, pengertian portofolio adalah kumpulan dokumen seseorang,


lembaga, kelompok, perusahaan, organisasi, dan sejenisnya yang memiliki tujuan
untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan. Pengertian yang satu ini bisa saja mengalami perubahan
arti antara bidang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya saja, di dalam bidang
politik, dapat dijelaskan bahwa portofolio merupakan sebuah kewajiban dan juga
pilar pemerintahan para menteri kabinet dan para pejabat pimpinan departemen
yang ada di dalam sebuah institusi pemerintah.

Berbeda lagi dengan yang ada di dalam bidang seni, dimana portofolio dapat
diartikan sebagai kumpulan hasil karya terbaik seorang seniman yang sengaja
diadakan untuk tujuan pameran. Kemudian dalam hal investasi dan juga saham,
portofolio merupakan sekumpulan investasi. Sementara itu, di dalam bidang
keuangan, portofolio merupakan kombinasi atau gabungan dari berbagai macam
aktiva yakni investasi surat berharga finansial seperti properti, deposito, real
estate, dan lain sebagainya.

26
F. Fungsi Portofolio

Apabila dilihat dari pengertian apa itu portofolio sebelumnya, sebenarnya dapat
dikatakan bahwa fungsi dari portofolio sendiri mungkin bergantung dari
bidangnya masing-masing. Misalnya saja, fungsi portofolio di bidang investasi
mungkin akan sedikit berbeda dengan fungsi yang ada di dalam bidang
pendidikan. Walaupun demikian, secara umum fungsi portofolio dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Sebagai dokumentasi terhadap berbagai pekerjaan yang sudah pernah


dilakukan.
2. Sebagai salah satu acuan dari prestasi ataupun pekerjaan yang telah dilakukan
oleh seseorang.
3. Sebagai sumber informasi pengalaman kerja dengan hasil karya terbaik ataupun
prestasi terbaik yang sudah pernah dicapai.
4. Sebagai refleksi atau penggambaran diri yang ditujukan kepada para
pembacanya.
5. Untuk mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki.
6. Sebagai alat penilaian yang otentik dengan berbasis kinerja. Setelah membuat
sebuah portofolio, umumnya penilai akan menilai portofolio tersebut apakah
sudah sesuai dengan fakta atau tidak, yang mana nantinya akan dijadikan
pertimbangan.
7. Sebagai alat pengajaran, dimana fungsi portofolio yang satu ini mungkin akan
lebih berhubungan dengan dunia pendidikan. Portofolio adalah komponen
kurikulum karena mengandung kinerja siswa yang mengharuskan siswa
menunjukkan hasil kerja.

Manfaat Portofolio
Membuat dan mempunyai portofolio sendiri pastinya akan mendatangkan banyak
sekali manfaat, salah satunya dalam hal karir dan juga pekerjaan. Beberapa
manfaat tersebut yaitu:

1. Meningkatkan Kredibilitas
Sesuai dengan pengertiannya, portofolio merupakan kumpulan dari hasil kerja.
Dimana salah satu manfaat yang mungkin akan paling dirasakan ketika
mempunyai portofolio sendiri adalah meningkatnya level kredibilitas. Portofolio
dapat menjadi bukti dari semua yang kita ucapkan kepada rekan kerja, klien,
kolega, ataupun calon atasan. Keahlian dan juga potensi yang tertulis di dalam
portofolio akan terangkum dan akan memudahkan mereka untuk menemukan
posisi yang tepat untuk diisi oleh keahlian yang kita miliki.

2. Menceritakan Keahlian dalam Bekerja


Portofolio akan menunjukkan perkembangan karir kita dari waktu ke waktu, oleh
karena itu kita perlu terus melakukan update pada portofolio pribadi kita. Dengan
demikian, pihak klien ataupun calon atasan akan lebih mudah untuk menilai
perkembangan kinerja dan juga bidang yang digemari. Selain itu, kontribusi

27
dalam sebuah proyek atau bahkan memperkirakan potensi yang sebelumnya tidak
pernah terpikirkan dari diri kita juga dapat dilakukan. Keahlian, kekuatan,
pendidikan, pengalaman, dan juga kegemaran kita akan terlihat dari portofolio
tersebut.

3. Meningkatkan Kesempatan Mendapatkan Banyak Klien


Biasanya, pihak pencari kerja dari perusahaan ataupun calon klien cenderung
tidak ingin repot untuk memikirkan sendiri berapa lama waktu produksi ataupun
berapa biaya yang harus disisihkan. Dengan melihat portofolio, mereka akan
dengan mudah melakukan identifikasi sekilas mengenai jasa ataupun produk yang
ditawarkan. Calon klien akan lebih setia dengan produk ataupun jasa yang pernah
mereka gunakan, maka dari itu, membangun relasi juga menjadi hal yang cukup
penting untuk dilakukan. Kedekatan hubungan akan membantu seseorang
konsumen dalam memberi keputusan.

4. Menjadi Pembeda dengan Pesaing


Sekarang ini, pembuatan portofolio secara online sudah banyak dilakukan.
Dimana portofolio online akan secara otomatis membedakan kita dengan para
pesaing lainnya yang mungkin saja mempunyai jenis usaha, bisnis, ataupun
bidang pekerjaan yang sama. Portofolio online dianggap cukup efektif untuk kita
yang sedang aktif atau pasif dalam mencari pekerjaan. Tren dalam mencari
pekerjaan sekarang ini, perusahaan merupakan pihak yang lebih aktif mencari
kandidat untuk perusahaannya, bukan lagi para pencari kerja yang menyebarkan
resume atau CV mereka ke berbagai perusahaan. Oleh karena itulah, portofolio
online adalah salah satu solusi yang cukup efektif dan efisien.

28
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.

Produk yang Terdapat di Pasar Modal

1. Reksa Dana
2. Saham
3. Saham Preferan
4. Obligasi
5. Waran
6. Right Issue

Manfaat Pasar Modal

1. Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

6. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar


7. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
8. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
9. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
10. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

29
2. Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

4. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan


tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital
gain
5. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan
bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
6. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko

Semakin berkembangnya waktu maka muncul prinsip pasar modal baru


yang menggunakan prinsip syariah.

B.SARAN

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca


untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal. Namun kami sadar bahwa
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan
makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas perhatiannya,
kami tunggu saran dari pembaca.

30
DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Salemba Empat
http://www.google.com/pasar modal
http://www.google.com/pasar modal syariah
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-portofolio/#Pengertian_Portofolio
https://glints.com/id/lowongan/time-value-of-money-adalah/
https://snips.stockbit.com/investasi/margin-of-safety-saham

31

Anda mungkin juga menyukai