Tentang
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis selaku penyusun Makalah Pengenalan Pasar Modal dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan ini.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Investasi dan
Portofolio. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu
kepada penulis sendiri dan para pembaca. Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini masih
perlu ditingkatkan lagi mutunya dan informasinya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat
penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.......................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar
tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar
menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana
sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah menggariskan
bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek.
Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam
pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif.
2) Rumusan Masalah
a. Pengertian Pasar modal
b. Sejarah perkembangan pasar modal
c. Organisasi pasar modal di indonesia
d. Prosedur pendaftaran sekuritas di Bursa Efek
e. Sistem perdagangan sekuritas di BEI
f. Instrumen pasar modal
g. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
h. Reksa Dana di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai salah satu elemen ekonomi, maka aspek utama memperoleh keuntungan yang
optimal adalah tujuan yang menjiwai pasar modal sebagai lembaga jual beli efek. Di pasar
modal, perusahaan mengharapkan akan memperoleh modal dengan biaya murah melalui
penjualan dari sahamnya.
pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi termasuk bank-
bank komersil dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat-surat kertas
berharga/klaim, jangka penjang dan jangka pendek, primer dan yang tidak langsung.
pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang
memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu
tahun) termasuk saham-saham, obligasi, pinjaman berjangka hipotek, dan tabungan serta
deposito berjangka.
Secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret
dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk
konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek.
Sedangkan pengertian bursa efek menurut J. Bogen : “Bursa efek adalah suatu sistem
yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli
efek secara langung atau melalui wakil-wakil.
Pasar modal di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda.
Perdagangan efek dimulai pada tanggal 14 Desember 1912 bersamaan dengan berdirinya
vereniging voor de Effevtenhadel, anggotanya adalah semula 13 makelar yang
diperjualbelikan adalah saham dan obligasi perusahaan perkebunan Belanda yang
beroperasi di Indonesia, juga obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Belanda, sertifikat
saham perusahaan Amerika dan efek Belanda lainnya.
1. Periode 1926-1959
Pasar modal ini mulai masuk dikalangan perbankan Belanda untuk turut serta sebagai
makelar. Semua anggota bursa adalah pengusaha Belanda dan pemodalnya adalah
perseorangan, pensiunan, lembaga investasi dan perusahaan yang dikuasai Belanda.
Sehingga praktis bursa efek pada saat itu hanya untuk kepentingan masyarakat Belanda
Pada saat berlangsungnya Perang Dunia II sekitar tahun 1939. Buesa Surabaya dan
Semarang ditutup menyusul kemudian Bursa Efek Jakarta, hingga aktivitas pasar modal di
Indonesia terhenti.
Mulai tahun 1958 aktivitasnya lesu dan mundur. Hal ini disebabkan Warga Negara
belanda meninggalkan Indonesia dan juga karena nasionalisasi perusahaan Belanda.
Kelesuan ini terus berlangsung hingga berakhirnya Orde Lama.
2. Periode 1967-1976
Pada tanggal 10 Agustus 1977 kegiatan pasar modal diresmikan oleh Presiden
Suharto di Jalan Merdeka Selatan Jakarta, dengan misi dan motivasi khas Pasar Modal
Indonesia, seperti yang telah disebutkan di muka, yaitu pemerataanlah yang menjadi tujuan
adanya Pasar Modal Indonesia.
Sehingga kepemilikan saham tidak jatuh ke tangan segolongan orang saja. Untuk
tujuan itu kemudian dibentuk Bapepam dan PT Danareksa. Bapepam memberi prioritas
kepada PT Danareksa untuk membeli sedikit - dikitnya 50 % saham yang ditawarkan
Untuk lebih menggairahkan Pasar Modal Indonesia dan untuk menciptakan pasar
modal yang sehat, maka pemerintah telah melakukan berbagai deregulasi seperti Paket
Kebijaksanan Desember 1987. Paket Desember 1988, dan Paket Januari 1990, yang pada
prinsipnya merupakan langkah-langkah penyesuaian peraturan-peraturan yang bersifat
mendorong tumbuhnya pasar modal yang sehat.
Paket kebijaksanaan ini memuat empat perubahan mendasar di bidang pasar modal
antara lain :
Sebelum Pakdes diumumkan oleh pemerintah, penerbitan saham/ obligasi lebih ketat
persyaratannya dibandingkan dengan sekarang ini. Dahulu perusahaan yang ingin go-public
harus memenuhi persyaratan keuntungan 10 % dari modal sendiri dalam dua tahun berturut-
turut. Sekarang persyaratan itu sudah dihapuskan, yaitu hanya disebutkan memperoleh laba
bersih dan laba operasional dalam dua tahun buku terakhir.
Di samping itu proses emisi yang dilaksanakan oleh Bapepam juga jauh lebih
sederhana, yaitu hanya memerlukan waktu 90 hari apabila persyaratan-persyaratannya telah
dipenuhi.
Sebelum adanya deregulasi pasar modal, seluruh saham yang diterbitkan dan
diperdagangkan di bursa adalah saham atas nama tetapi sekarang sudah diperkenankan
saham atas unjuk.
Bursa paralel berbeda dengan bursa reguler dalam banyak hal Salah satu perbedaan
utama adalah bahwa di bursa paralel perusahaan yang baru didirikan atau perusahaan yang
masih merugi pun boleh go-public. Sedangkan operasional perdagangan efek di bursa
paralel dilakukan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE). Dengan adanya
bursa paralel dapat disimpulkan bahwa perusahaan kecil dan menengah yang punya prospek
baik serta perusahaan baru diberi kesempatan yang sama untuk dapat memanfaatkan pasar
modal sebagai alternatif untuk mendapatkan tambahan dana.
Kemudian untuk menunjang isi Pakdes 1987 dan meningkatkan volume perdagangan
saham di Bursa Efek Indonesia yang sebelumnya dibatasi maksimum 4 % naik maupun
turun , dihapuskan . Dengan kemudahan-kemudahan ini diharapkan banyak perusahaan
yang akan turut meramaikan pasar modal.
modal, juga meningkatkan hubungan komplementer antara bank dan pasar modal.
Adapun isi kebijaksanaan tersebut antara lain:
1.) Company listed, artinya perusahaan dapat mencatat seluruh saham yang sudah
ditempatkan dan disetor penuh di bursa, meskipun saham yang diterbitkan tersebut kecil
sekali.
4) Prioritas PT Danareksa untuk membeli saham emiten di bursa tidak lagi sebesar 50
% . Jadi pemodal kecil diutamakan dalam perjatahan saham. Dengan demikian saham di
bursa sekunder akan lebih banyak, harga lebih fair dan akan semakin banyaknya penjual
maupun pembeli saham di bursa.
Organisasi atau lembaga yang terlibat dalam Pasar Modal Indonesia, adalah :
Organisasi diatas dipersiapkan agar tujuan pembentukan pasar modal sebagai alat
untuk mempercepat perluasan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pembangunan dan
pemerataan pendapatan akan dapat terlaksana.
Sesuai Keputusan Presiden N0. 60 Tahun 1988, tujuan utama dibentuknya Badan
Pembina Pasar Modal, adalah :
a. Untuk memberikan pengarahan dan pertimbangan kebijaksanaan kepada Menteri
Keuangan di bidang pasar modal
Sedangkan dapam Keppres No. 37 tahun 1978, susuan personalia Badan Pembinaan
Pasar Modal, adalah :
Sebuah perusahaan yang akan going public mengikuti prosedur yang terdiri dari :
1. Persiapan diri
2. Memproleh izin registrasi dari BAPEPAM – LK (sekarang OJK).
3. Melakukan penawaran perdana ke public ( initial public offering )
4. Memasuki pasar sekunder dengan mencatat efeknya di bursa
Deklarasi pernyataan registrasi efektif berlaku didasarkan pada 3 hal utama, yaitu
kelengkapan dokumen, kebenaran dan kejelasan dari informasi pengungkapan ( disclosure )
tentang aspek – aspek legalitas akuntansi, keuangan, manajemen. Jika selama 30 hari
BAPEPAM tidak memberikan jawaban, maka pernyataan registrasi akan secara otomatis
dianggap efektif
C. Pencatatan di bursa
Setelah BAPEPAM – LK mendeklarasikan keefektifan dari pernyataan registrasi,
selanjutnya underwriter dapat menjual saham perdana tersebut di pasar primer. Setelah
penawaran perdana selesai, emiten ( perusahaan yang going public ) dapat melakukan
proses –proses berikut ini untuk mencantumkan sahamnya di pasar sekunder ( bursa ).
1. Emiten mengisi dan menyerakan aplikasi yang formulirnya disediakan oleh BEI
untuk permintaan mencantumkan sahamnya di bursa efek
2. BEI akan mengevaluasi aplikasi ini berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
3. Jika aplikasi ini memenuhi kriteria yang disaratkan, BEI akan menyetujuinyai
4. Emiten kemudian harus membayar biaya jasa pencantuman (listing fee). Biaya jasa
pencantum anter diri dari 2 macam, yaitu biaya jasa pencantuman awal ( initial listing
fee ) dan biaya jasa pencantuman tahunan ( annual listing fee ). Untuk biaya saham
awal ( initial listing fee ) ditentukan sebesar 10 juta dan maksimum 150 juta ( jika
ada tambahan biaya listing berikutnya dibebankan biaya tambahan sebesar minimum
sebesar minimum 1 juta untuk tiap kelipatan 1 miliar dari kapitalisasi pasarnya
dengan minimum 10 juta dan maksimum 150 juta ). Untuk annual listing fee
ditentukan sebesar 500.000 untuk setiap satu miliar dari nominal sahamnya minimum
5 juta dan maksimum 100 juta
5. BEI kemudian akan mengumumkan pencantuman darisekuritas ini
6. Sekuritas yang telah dicantumkan ini siap untuk diperdagangkan
PELAKSANAAN PERDAGANGAN
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan di Pasar Tunai
dan Pasar Negosiasi pada Sesi I.
Pra-pembukaan
Pada masa Pra-Penutupan, Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan
atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga
(fraksi) dan ketentuan auto rejection. JATS melakukan proses pembentukan Harga
Penutupan dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga
Penutupan berdasarkan price dan time priority.
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS NEXT-G
diproses oleh JATS NEXT-G dengan memperhatikan:
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli
pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah
memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS NEXT-G
memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih
dahulu.
Pasar Negosiasi
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara
individual (negosiasi secara langsung) antara:
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS NEXT-G.
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot)
Efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) Efek. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak
menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot). Satuan Perubahan Harga (Fraksi) sesuai
Peraturan II-A Kep-00023/BEI/04-2016:
Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS NEXT-G
adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota
Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak
oleh JATS NEXT-G (auto rejection).
Khusus untuk Waran, Harga penawaran jual atau permintaan beli atas Waran yang
dimasukkan ke JATS sama atau melebihi harga terakhir perdagangan saham yang mendasari
Waran tersebut.
Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah atas
saham yang dimasukkan ke JATS NEXT-G dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan
Pasar Tunai ditentukan sebagai berikut:
Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-Pembukaan;
atau
Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa sebelumnya
(Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa jual
dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.
Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-2 (T+2).
Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama (T+0).
Penyelesaian Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai akan
ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui pemindahbukuan Efek
dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak yang berada pada KSEI.
Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya
dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar
125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama yang
terjadi di:
Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang sama;
dan
Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya sebagaimana
di atas.
Pasar Negosiasi
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang dihitung
berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa sebagai berikut :
Perdagangan obligasi (Korporasi & Negara) serta Sukuk melelui Bursa dilakukan dengan
menggunakan sistem Fixed Income Trading System (FITS). Pengguna sistem FITS adalah
Perusahaan Efek yang sudah menjadi Anggota Bursa (AB), juga menjadi Anggota Kliring
KPEI. Dalam kegiatan transaksi melalui FITS, Anggota Bursa (AB) bertanggungjawab
terhadap seluruh transaksi baik untuk kepentingan nasabah , maupun kepentingan sendiri.
Fixed Income Trading System (FITS) adalah sarana perdagangan obligasi dan sukuk
yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Obligasi dan Sukuk yang dapat ditransaksikan
melalui sistem FITS ini adalah Obligasi dan Sukuk yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Kegiatan perdagangan Obligasi dan Sukuk melalui sistem FITS ini didukung oleh
peraturan perdagangan yang dibuat oleh BEI dengan persetujuan Bapepam&LK, salah satu
yang diatur adalah Satuan Perdagangan (Lot Size), dimana satuan perdagangan (Lot Size)
adalah 1 Lot sama dengan nilai lima juta rupiah (1 Lot = 5 Juta) hal ini didasarkan dalam
rangka pemerataan investor agar investor individu dapat memiliki Obligasi ataupun SUKUK
yang diterbitkan baik oleh Perusahaan Swasta Nasional maupun oleh Negara.
Sistem FITS menggunakan metode remote acsess dari masing-masing kantor Anggota
Bursa, sehingga AB tersebut dapat memberikan pelayanan order (Jual ataupun Beli) kepada
para Nasabahnya secara efektif dan efisien.
Perdagangan melalui sistem FITS terdiri dari dua papan perdagangan yaitu :
Pasar Negosiasi; merupakan fasilitas yang memungkinkan para Anggota Bursa melakukan
pelaporan hasil kesepakatan transaksi yang telah terjadi sesama Anggota Bursa atau dengan
pihak lain
10%
10% dari Biaya
PPN 10%* dari Biaya
Pelaksanaan Perdagangan
Produk Derivatif yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia saat ini ada 2 (dua),
yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) LQ-45 dan KBSUN. Anggota Bursa Efek
bertanggung jawab atas seluruh transaksi Derivatif yang dilakukan di Bursa baik untuk
kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Produk
Adapun produk derivative yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai
berikut:
Derivatif Produk Periode Kontrak
Liquidity Provider
Auto Rejection
Apabila terdapat penawaran jual dan/atau permintaan beli derivatif yang melampaui batasan
harga yang ditetapkan oleh Bursa, maka penawaran jual dan/ permintaan beli tersebut akan
ditolak secara otomatis oleh JATS. Adapun batasan auto rejection sesuai peraturan yang
berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar KBIE LQ-45 dilaksanakan setelah melalui Kliring
secara Netting oleh KPEI, dengan ketentuan sebagai berikut:
Hak dan kewajiban dari setiap Anggota Bursa Efek yang berkaitan dengan Transaksi Bursa
Derivatif sebagaimana dimuat di dalam daftar transaksi bursa akan ditentukan oleh KPEI
melalui proses Netting pada setiap Hari Bursa.
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi yang dihitung berdasarkan perhitungan
berikut :
Secara umum ada 4 instrumen pasar modal yaitu saham, obligasi, derivatif (terdiri
dari opsi, right dan warrant) serta reksadana. Apa saja pengertian dan penjelasan instrumen
pasar modal tersebut? Berikut pembahasan daftar instrumen pasar modal dan penjelasan
lengkapnya.
1. Saham
Instrumen paling umum yang dijual di bursa efek adalah saham. Saham merupakan surat
tanda ikut penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan atas suatu perusahaan. Saham
merupakan instrumen yang paling banyak dipilih investor, karena memberikan keuntungan
yang menarik.
Secara umum terdapat 2 jenis saham yaitu saham biasa dan saham istimewa atau preferen.
Saham biasa merupakan jenis saham dimana pemegang saham mewakili kepemilikan di suatu
perusahaan sebesar modal yang ditanamkannya di perusahaan tersebut. Sementara saham
istimewa memiliki karakteristik berupa deviden, kumulatif dan convertible.
2. Obligasi
Instrumen pasar modal berikutnya adalah obligasi. Pengertian obligasi adalah instrumen
berbentuk sertifikat atau yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (pemodal) dan yang
diberi pinjaman (emiten). Secara umum obligasi adalah selembar kertas yang berisi tentang
pernyataan pihak pemilik kertas ini berarti telah membeli hutang suatu perusahaan yang telah
menerbitkan obligasi ini.
Selain saham dan obligasi, ada juga instrumen pasar modal berupa derivatif. Derivatif
merupakan salah satu surat berharga turunan dari saham dan atau obligasi yang antara lain
terdiri dari opsi, right dan warrant.
Opsi
Opsi merupakan salah satu derivatif yang berisi surat pernyataan yang dikeluarkan
seseorang atau lembaga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
atau menjual sahamnya dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya.
Right
Right merupakan salah satu instrumen yang termasuk ke dalam produk derivative
atau sering disebut dengan produk turunan dari saham yang berupa surat berharga
yang bentuknya memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh emiten pada suatu harga tertentu dan pada waktu yang telah
ditetapkan dan ditentukan.
Warrant
4. Reksadana
Instrumen pasar moda lain adalah reksadana. Definisi reksadana adalah wadah dan
pola pengelolaan dana atau modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam
instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit
penyertaan reksadana.
Umumnya di bursa saham dunia mengenal lebih dari satu indeks. Contohnya di AS, ada
S&P500, Dow Jones, Nasdaq. Sedangkan di BEI, ada Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) atau Jakarta Composite Index (JCI), Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks
Sektoral, serta Indeks Individual. Selain indeks utama tersebut, indeks lainnya adalah
Kompas-100 dan Bisnis-27.
IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Tapi, hari dasar perhitungan
IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Kalau IHSG merepresentasikan rata-
rata dari seluruh saham di BEI, LQ45 hanya menghitung indeks untuk 45 saham unggulan
yang cukup aktif. Jakarta Islamic Index (JII) memuat 30 saham pilihan yang memenuhi syarat
yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Indeks sektoral sesuai namanya
memuat saham yang memiliki kesamaan bidang bisnis. Sedangkan Indeks Individual, tentu
saja satu saham saja.
Kompas-100 adalah indeks dari 100 saham yang diterbitkan para analis harian Kompas.
Sedangkan Bisnis-27 adalah indeks yang dirilis harian Bisnis Indonesia.
FUNGSI IHSG
Indeks harga saham mempunyai tiga manfaat utama. Yaitu: sebagai penanda arah pasar,
pengukur tingkat keuntungan, dan tolok ukur kinerja portofolio.
Boleh dibilang, Indeks merupakan nilai representatif atas rata-rata dari sekelompok
saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di BEJ dalam perhitungannya,
IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Gampangnya, jika ingin melihat
kondisi bursa saham saat ini, kita tinggal melihat pergerakan angka IHSG.
Jika IHSG cenderung meningkat seperti yang terjadi akhir-akhir ini, artinya harga-
harga saham di BEI sedang meningkat. Sebaliknya, jika IHSG cenderung turun, artinya
harga-harga saham di BEI sedang merosot. Sekedar catatan, persentase kenaikan atau
penurunan IHSG akan berbeda dibanding dengan kenaikan atau penurunan harga masing-
masing saham. Kadang ada kalanya peningkatan atau penurunan harga saham melebihi atau
bahkan berlawanan dengan pergerakan angka IHSG.
Tahun IHSG
2008 1400
2013 4400
Keuntungan 214%
Bila Anda memiliki reksadana atau portofolio saham, Anda bisa membandingkan kinerjanya
dengan IHSG. Misalnya dalam 5 tahun terakhir IHSG naik sebanyak 214%. Kalau reksadana
atau portofolio Anda kinerjanya di bawah angka tersebut, sebaiknya Anda perlu berganti
strategi.
P adalah harga saham. Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan
jumlah saham yang tercatat dalam suatu waktu tertentu. Metode ini dipakai untuk
menghitung indeks saham Dow Jones (Dow Jones Industrial Average/DJIA).
Jadi jumlah harga 30 saham langsung dibagi nilai dasar. Indeks ini tidak
menggunakan pembobotan pada masing-masing saham karena karena DJIA merupakan
indeks 30 saham terpilih di bursa New York. Sebanyak 30 saham yang masuk dalam DJIA
diasumsikan telah memiliki bobot yang setara, sehingga penghitungan bobot dianggap tidak
perlu lagi. Sebagai catatan, 30 saham ini boleh dibilang mewakili setiap industri di Amerika
Serikat (AS) dan memiliki likuiditas transaksi yang tinggi. Cara kedua adalah dengan
menggunakan Capitalization Weight / Weighted Average. Cara inilah yang digunakan untuk
menghitung IHSG dan S&P500. Rumusnya adalah:
P adalah harga saham di pasar reguler. Q adalah bobot atau jumlah masing-masing
saham. Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang
tercatat dalam suatu waktu. Nilai dasar ini bisa berubah jika ada aksi korporasi yang
menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah.
H. REKSADANA DI INDONESIA
izin usaha
ketentuan yang wajib diatur dalam anggaran dasar
kepengurusan
permodalan.
Menurut Peraturan BAPEPAM No.IV.A.1 mengenai tata Cara Permohonan
Izin Usaha Reksa Dana berben perseroan, permohonan izin usaha sebagai Reksa Dana
berbentuk perseroan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Mengisi formulir permohonan izin usaha yang bentuk dan isinya sesuai
dengan Formulir Nomor IV.A.1-1 Lampiran 1 peraturan ini.
b. Menyertakan dokumen sebagai berikut:
Anggaran dasar Reksa Dana yang telah mendapat pengesahan dan
persetujuan Menteri Kehakiman.
Kontrak pengelolaan Reksa Dana
Kontrak antara Reksa Dana dengan Bank Kustodian
Penunjukan konsultan hukum, dan
Penunjukan akuntan
c. Menyertakan dokumen tentang anggota Direksi Reksa Dana
d. Menyertakan dokumen tentang Manajer Investasi
e. Menyertakan dokumen tentang Bank Kustodian
f. Menyertakan neraca pembukuan.
2. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif
Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah Reksa Dana yang dibentuk
berdasarkan kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Penjelasan Pasal
18 Ayat (1) Huruf b UUPM memberi pengertian Kontrak Investasi Kolektif (KIK),
yaitu:
"Kontrak investasi kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank
Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan di mana Manajer Investasi
diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian
diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.”
Reksa Dana KIK menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada
masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis
Efek yang diperdagangkan di pasar uang dan di pasar uang.
Dengan demikian, Reksa Dana KIK adalah wadah di mana pemodal dapat ikut
serta mengadakan investasi dalam suatu portofolio Efek milik bersama yang dikelola
oleh Manajer Investasi yang telah mendapat lisensi dari BAPEPAM, memperoleh jasa
penyimpanan dan pencatatan harta bersama dari bank umum yang telah mendapat izin
usaha sebagai kustodian dari BAPEPAM serta berhak atas informasi nilai bersih dari
harta bersama secara harian.
Bagian harta bersama dalam reksa dana dapat terwujud dalam bentuk saham
atau unit penyertaan sesuai dengan bentuk Reksa Dana yang digunakan.
Saham menurut pandangan Perdata Pasal 511 butir 4 merupakan benda bergerak
yang tidak berwujud. Terhadap benda yang termasuk dalam Pasal 511 butir 4 KUH
Perdata, yang merupakan milik bersama yang bebas, para pemegang saham suatu PT
berhak untuk melakukan perbuat an hukum secara bebas. Atas milik bersama yang
bebas tersebut para pemegang saham dapat membebaninya dengan hak kebendaan
yang terbatas maupun untuk menyerahkan atau mengalihkannya kepada pihak lain.
Jadi, dalam hal ini para pemegang saham Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan
dapat menjual kembali sahamnya kepada Reksa Dana yang bersangkutan. Begitu juga
dalam hal Reksa Dana tertutup di mana pemegang saham dapat menjual kembali
sahamnya namun tidak kepada Reksa Dana yang bersangkutan tetapi melalui bursa.
Seperti sudah dikatakan sebelumnya saham dalam Reksa Dana terbuka dapat
dijual kembali kepada Reksa Dana oleh para pemegang saham. Dalam hal ini Reksa
Dana terbuka wajib membeli saham-saham tersebut. Pengecualian terhadap ketentuan
tersebut hanya terjadi apabila:
a. Bursa Efek di mana sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana diperdagangkan
ditutup.
b. Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana di bursa Efek
dihentikan
c. Keadaan darurat
d. Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi setelah
mendapat persetujuan BAPEPAM.
2. Unit Penyertaan sebagai harta bersama
Seperti diketahui bahwa Reksa Dana KIK menghimpun dana dari masyarakat
dengan menerbitkan Unit Penyertaan. Manajer Investasi akan melakukan penawaran
umum atau pembelian kembali atas Unit Penyertaan dari Reksa Dana KIK secara
terus-menerus sampai dengan jumlah Unit Penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak.
Dalam hal penjualan Unit Penyertaan, Manajer Investasi dapat menambah jumlah unit
Penyertaan setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM.
Seluruh pemegang Unit Penyertaan dalam Reksa Dana KIK mempunyai hak
sebagai berikut:
a. Hak untuk memperoleh pembagian keuntungan yang dibuat oleh Reksa Dana
KIK
b. Hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan Reksa
Dana KIK
c. Hak untuk mendapatkan bukti penyertaan dalam Reksa Dana KIK
d. Hak untuk memperoleh informasi mengenai NAB harian Reksa Dana KIK
e. Hak atas hasil likuidasi secara proporsional dengan kepemilikan Unit
Penyertaan
f. Hak untuk mengalihkan Unit Penyertaan.
Dari penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa harta kekayaan dalam
Reksa Dana KIK adalah milik bersama dari seluruh pemegang Unit Penyertaan.
Tiap-tiap pemegang Unit Penyertaan berhak menjual bagian penyertaannya
kepada setiap pihak yang ingin memiliki bagian dalam harta bersama Reksa Dana
KIK tersebut.
C. Perbedaan Reksa Dana PT dengan Perseroan Terbatas Biasa
Reksa dana berbentuk perseroan walaupun berdiri sebagai suatu perseroan terbatas
(PT), mempunyai perbedaan dengan PT biasa. Jika PT biasa memiliki organ direksi, dan
komisaris, Reksa dana berbentuk Perseroan, mempunyai direksi namun tidak terdapat
komisaris.
Selain itu jual beli saham dalam Raksa Dana PT tidak memerlukan persetujuan
dengan Perseroan Terbatas.
Reksa dana KIK adalah suatu bentuk oersekutuan khusus bagi para pemegang saham
Unit Penyertaan Reksa dana Tersebut.
Seperti dikatakan bahwa Reksa dana KIK tidak berbandan hukum dan didirikan
berdasarkan perjanjian untuk pihak ketiga yaitu antara manajer investasi dan Bank
Kustodian, untuk kepentingan par pemegang Unit Penyertaan. Sedangkan dalam
persekutuan, Pendirian persekutuan berdasarkan pada perjanjian para sekutu yang hendak
mendirikan persekutuan tersebut untuk kepentingan persekutuan tersebut.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Pasar Modal di Indonesia
telah ada sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya pada tanggal 14 Desember 1912, namun
perkembangannya mengalami masa pasang – surut akibat berbagai faktor, mulai dari Perang
Dunia II hingga perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada Pemerintah
Republik Indonesia (RI). Selanjutnya, pihak Pemerintah RI melakukan pembentukan ulang
Pasar Modal Indonesia melalui Undang-Undang Darurat No. 13 tahun 1951 yang kemudian
dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia No.15 tahun 1952.
Dimana Pasar Modal itu sendiri merupakan wahana untuk mempertemukan pihak-
pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana atau bisa
juga diartikan sebagai pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi,
saham, warrant dan right.
DAFTAR PUSTAKA