OLEH :
MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan makalah system
infomasi manajemen.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memnuhi salah satu tugas mata kuliah system
informasi manajemen. Untuk itu kami selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah
system informasi manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi kami selaku penyusun.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1......................................................................................................Latar Belakang
1.2.................................................................................................Rumusan Masalah
1.3...................................................................................................................Tujuan
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara
umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan
untuk mendukung operasi, manajemen serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM
juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti : Sistem Informasi, Sistem Pemrosesan
Menurut Raymond McLeod, Jr. dan George P. Schell (2011:3) Sistem Informasi
Manajemen (SIM) adalah sistem pertama yang berorientasi pada informasi dan sasarannya
adalah memberikan dukungan secara luas kepada seluruh manajer dari sebuah unit
organisasi.
membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Para
pengguna SIM biasanya terdiri atas entitas-entitas organisasi formal – perusahaan atau sub
unit anak perusahaannya. Informasi yang diberikan oleh SIM menjelaskan perusahaan atau
salah satu system utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang
terjadi, dan apa yang kemungkinan akan terjadi dimasa depan. (Raymond, 2008:12)
1.3 Tujuan
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan,pengendalian,pengevaluasian,dan perbaikan berkelanjutan.
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
3. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok ,rekruitmen
atau tujuan – tujuan yang diinginkan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur Hirarki
Struktur keorganisasian dasar adalah sebuah struktur hirarki dengan manajemen puncak
paling atas dalam bagan, manajemen menengah/madya di tengah, dan manajemen bawahan
di tempat paling bawah. Bagan berbentuk sebuah piramida karena manajemen puncak
jumlahnya relatif sedikit terhadap manajemen tingkat lebih rendah.
Spesialisasi
Organisasi membagi pekerjaan atas tugas-tugas khusus hingga menimbulkan spesialisasi.
Akuntan dalam fungsi perakunan mengkhususkan dalam perakunan. Petugas pemasaran
mengkhususkan dalam pemasaran. Spesialisasi dapat berlanjut sedemikian sehingga dalam
sebuah fungsi terdapat para spesialis untuk bidang-bidang lebih kecil – perpanjakan, riset
pasar, dan seterusnya.
Lini (garis utuh) menjelaskan wewenang perintah langsung dari fungsi-fungsi dalam
organisasi. Wewenang mengalir dari atas ke bawah. Posisi-posisi staf (garis putus)
berhubungan dengan kegiatan pendukung e seperti analisis dan konsultasi.
Rentang Kendali
Rentang kendali (span of control) menunjukkan banyaknya bawahan yang diawasi oleh
seorang penyelia (yaitu banyaknya yang melapor pada sang atasan). Jumlah ini tidak
ditentukan berdasarkan teori manajemen tradisional, tetapi secara mudahnya adalah bahwa
jumlahnnya harus kecil (tiga sampai tujuh). Riset terakhir menunjukkan bahwa rentang
kendali yang efektif tergantung pada banyaknya komunikasi yang diperlukan antara atasan
dengan para bawahannya. Akibatnya, batas pengolahan informasi pada manusia menjadi
variable pembatasnya.
Model dasar (teori manajemen tradisional) menekankan garis wewenang, kesatuan perintah
(setiap bawahan hanya memiliki seorang atasan), tentang kendali yang sempit, dan penggunaan
dukungan staf terhadap organisasi ini. Wewenang dan tanggung jawab memiliki lingkup yang
identik. Eksekutif lini harus bertanggung jawab atas prestasi semua bawahannya. Model dasar ini
bekerja dengan memuaskan dalam sebagian kasus, tetapi banyak organisasi mendapatkan
struktur alternative yang lebih efektif.
Tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian banyak dipakai: organisasi berdasarkan
produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral dalam sebuah organisasi fungsional dan
organisasi proyek.
Organisasi berdasarkan produk atau jasa mandiri
Organisasi berdasarkan produk atau jasa menghasilkan sebuah organisasi yang lebih
diarahkan pada keluaran/output dibandingkan pengolahan nya. Organisasi berusaha
berlangsung dibawah kesatuan perintah dalam semua keputusan yang mempengaruhi
pengeluaran kelompok.
sebuah organisasi fungsional dapat digabungkan sebagian dengan organisasi produk atau
jasa melalui penggunaan hubungan lateral. Organisasi fungsional dapat dipandang sebagai
suatu arus kegiatan menurun. Produk atau jasa dipandang sebagai aliran melalui organisasi
fungsional. Hubungan lateral adalah cara mengkoordinasikan kegiatan berbagai departemen
atau fungsi dalam beroperasi untuk menghasilkan barang atau jasa.beberapa metode
hubungan lateral adalah :
Berapa pola keorganisasian telah disajikan. Sebuah pertanyaan yang relevan adalah
bagaimana cara menentukan bentuk yang paling efektif dalam suatu situasi tertentu. Sebuah
ancangan yang sangat berguna atas pertanyaan ini adalah berdasarkan pada persyaratan
pengolahan informasi dan komunikasi yang berbagai situasi dihadapi organisasi. Anggapan
dasarnya adalah bahwa variasi-variasi dalam bentuk keorganisasian dijelaskan oleh variasi
dalam kebutuhan akan pengolahan informasi dan perbedaan dalam kemampuan berbagai
bentuk keroganisasian untuk mengolah dan mengkomunikasikan informasi.
Banyaknya pengolahan infomasi
Faktor Uraian
Ketidakpastian tugas. Semakin besar ketidakpastian tugas, semakin besar
pula jumlah informasi yang harus diolah untuk
menjamin efektifitas prestasi. Hal ini konsisten
dengan konsep informasi yang disajikan. Sebuah
kegiatan yang dipahami dengan baik dapat
direncanakan dimuka ; bila tidak dipahami dengan
baik akan timbul banyak perubahan selama
pelaksanaan tugas.
Banyaknya unsure relevan untuk Banykanya unsure adalah sebanding dengan
pengambilan keputusan. banyaknya departemen, produk, klien, dan
sebagainya. Peningkatan dalam jumlah unsur akan
meningkatkan pula kebutuhan informasi.
Saling ketergantungan unit Bila unit-unit keorganisasian tidak saling
keorganisasian. tergantung atau saling berhubungan, jumlah
komunikasi untuk menyelesaikan konflik akan
kecil. Bila unit-unit sangat saling berhubungan,
pengolahan informasi yang dibutuhkan untuk
menangani koordinasi akan menjadi besar.
3. Subsistem mandiri.
Perubahan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Perubahan mengandung
makna beralihnya keadaan sebelumnya menjadi keadaan setelahnya. Perubahan merupakan hal
yang cukup sulit dalam perusahaan kecil. Di lain pihak, perusahaan besar yang melakukan
perubahan juga membutuhkan kekuatan yang besar. Perubahan dalam organisasi merupakan
tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku saat ini ke kondisi yang akan
datang guna meningkatkan efektivitas.
Perubahan dalam organisasi merupakan isu penting dalam suatu perusahaan, perubahan dapat
memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja dari yang sebelumnya.
Banyak hal yang dapat menjadi penyebab sebuah organisasi akan berubah, diantaranya adalah
karena perusahaan perlu untuk merespon terhadap lingkungan bisnis yang selalu berubah.
Dikutip dari Jurnal yang ditulis oleh Jeaw Mei Chen yang berjudul Organizational Change and
Development, perubahan pada organisasi dapat dikarenakan oleh tiga teori yaitu :
- Teori teleological, yang menjelaskan bahwa perubahan pada organisasi terjadi karena
organisasi ingin menjadi yang lebih baik dengan selalu mengevaluasi, eksekusi,
merancang tujuan – tujuan baru, dan sebagainya
- Teori Life Cycle, yang menjelaskan bahwa perubahan dalam sebuah organisasi
disebabkan tergantung pada lingkungan eksternal, siklus melalui tahapan awal hingga
akhir.
- Teori Dialectical, yang menjelaskan bahwa organisasi adalah seperti multi cultural
society. Ketika ada satu bagian yang menguasai yang lainnya, maka nilai dan tujuan
organisasi akan diperbaharui.
Mengelola Perubahan
Apabila sebuah organisasi mengalami perubahan, tentu organisasi tersebut akan menemui
tantangan – tantangan yang harus diselesaikan, oleh karena itu pemimpin organisasi perlu
mengelola perubahan tersebut agar dapat berhasil sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu
permasalahan yang sering terjadi saat melakukan perubahan di organisasi adalah adanya
penolakan dari perubahan tersebut. Disinilah peran dari para pemimpin untuk meyakinkan dan
memberikan motivasi kepada karyawan. Beberapa hal yang dapat menimbulkan penolakan
terhadap perubahan adalah :
- ketidakpercayaan kepada orang yang mengusulkan perubahan, hal ini akan menyebabkan
efek yang besar terhadap sumber penolakan yang lain
- kepercayaan bahwa perubahan tidak diperlukan dikarenakan tanpa adanya perubahan,
orang – orang didalam organisasi merasa sudah sangat baik.
- Perubahan biasanya berbiaya tinggi, walaupun perubahan biasanya membawa
keuntungan besar bagi perusahaan, tetapi besarnya biaya yang harus dikeluarkan
membuat perusahaan berfikir lebih mendalam sebelum menentukan perubahan.
- Ketakutan akan kegagalan. Apabila orang – orang dalam organisasi sudah terbiasa
menggunakan cara / metode lama, maka rencana perubahan membuat mereka ketakutan
jika mereka tidak bisa menggunakan metode baru.
Untuk dapat mengelola perubahan dalam organisasi dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut:
1. Memotivasi Perubahan
Perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu yang baru, oleh karena itu diperlukan
komitmen yang tinggi dari angota organisasi.
2. Komunikasi, penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi dengan melakukan
komunikasi yang lebih baik kepada karyawan, dengan komunikasi yang lebih baik,
karyawan akan melihat rencana perubahan sebagai suatu realita yang harus dilakukan.
3. Partisipasi, jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai dari persiapan
hingga proses pengimplementasian sehingga nantinya karyawan akan merasa
berkepentingan untuk melakukan perubahan, hal ini juga dapat mengurangi penolakan
terhadap perubahan.
4. Mengelola Transmisi
Proses perubahan melewati masa transisi dari situasi saat ini menuju situasi yang
diharapkan di masa yang akan datang. Masa transisi tersebut membutuhkan struktur
manajemen dan aktivitas khusus untuk menjamin keberhasilan. Masa transisi
membutuhkan arahan yang jelas sehingga perubahan yang dihasilkan dapat sesuai dengan
apa yang diinginkan perusahaan.
5. Melanjutkan Momentum Perubahan
Setelah perubahan dilakukan oleh organisasi, perusahaan harus senantiasa meningkatkan
semangat untuk berubah sehingga tidak kehilangan momentum untuk terus melakukan
perubahan. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk dapat terus berubah adalah dengan
menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan membangun
sistem pendukung untuk agen perubahan.
Tak ada teori manajemen satu-satunya; melainkan ada banyak teori yang saling melengkapi
maupun bertentangan. Sebuah titik awal tradisional khususnya bagi perancang system informasi
manajemen adalah memandang pada fungsi-fungsi manajemen (apa yang dilakukan oleh para
manajer).
Ada beberapa klasifikasi fungsi manajemen yang berlainan terutama berdasarkan orientasi
penulisnya. Untuk tujuan survai ini, digunakan sebuah klasifikasi dengan lima fungsi. Fungsi-
fungsi ini beranggapan organisasi memiliki tujuan dan sasaran yang tak dapat dicapai tanpa
manajemen sumber daya bahan (material) dan manusia.
Dalam menjalankan kelima fungsi ini, manajer terlibat dalam membentuk kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan fungsi ini, pengambilan keputusan, dan interaksi manusia. Interaksi
manusia adalah dengan orang-orang di dalam dan di luar organisasi dan dengan atasan serta
bawahan. Baik mutu pengambilan keputusan maupun mutu dengan interaksi orang akan
mempengaruhi efektivitas dalam mana organisasi beroperasi. Fungsi manajemen, pengambilan
keputusan, dan interkasi manusia dibatasi oleh sumber daya yang tersedia bagi organisasi dan
kendala luar lingkungan (industri, masyarakat, dan sebagainya) dalam mana organisasi
beroperasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Davis, Gordon B. 1997. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen.Jakarta pusat: PT Pustaka
Binaman Press Indo.
https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-perubahan-organisasi/6277
https://www.mamasapip96.blogspot.com/2018/5/tugas-sistem-informasi-manajemen.html?m=1