Oleh :
M. YUSRIL MAHENDRA
A1B017075
MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN
di Indonesia yang selalu berubah dan tidak tetap menjadikan suatu perusahaan terus
untuk memperoleh laba. Disamping itu juga perusahaan dengan baik agar perusahaan
dapat berkembang sesuai dengan kegiatan yang dijalankan pada waktu yang akan
datang. Dengan adanya harapan tersebut maka perusahaan diharuskan dan dituntut
untuk dapat mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat dalam segala aktivitasnya
periode ke periode, hal ini terbukti dengan menimkatkan jumlah saham yang
industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan
berkembang. Hal ini terlihat semakin meningkat industri makanan dan minuman di
negera ini khususnya dan memasuki krisis kepanjangan. Kondisi ini membuat
perekonomian bangsa. Hal ini tidak lepas dari perusahaan-perusahaan yang bergerak
(Rindyah hanafi, 2002) posisi dan kinerja perusahaan sangat penting artinya
dapat dinilai dengan menggunakan beberapa alat analisis keuangan, salah satunya
yaitu laporan keuangan beberapa alat analisis keuangan, beberapa rasio keuangan
isalnya rasio profibalitas, rasio likuiditas, rasio leverage, dan lain-lain. Laporan
Perhitungan ini hanya melihat hasil akhirnya (laba perusahaan) tanpa memperhatikan
resiko yang dihadapi perusahaan. Metode Economic Value Added (EVA) dan Market
Value Added (MVA) berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan
rasio kemudian muncullah pendekatan baru yang disebut Economic Value Added
(EVA).
Manajer berusaha untuk berfikir dan bertindak seperti para investor yaitu
Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tetang adanya penciptaan nilai
dari investasi, sedangkan Market Value Added (MVA) merupakan perbedaaan anatara
nilai modal yang ditanamkan diperusahaan sepanjang waktu investasi modal, pajang,
laba ditahan, dan uang yang diambil sekarang atau sama dengan selisih antara nilai
Selain Economic Value Added (EVA) ada pendekatan lain yang menggunakan
juga untuk mengukur kinerja perusahaan yang didasarkan pada nilai pasar.
Perhitungan pada nilai pasar tersebut dikenal istilah Market Value Added (MVA).
Market Value Added (MVA) adalah perbedaaan antara pasar saham perusahaan
dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan (F Eugene Brigham,
2006).
pesat. Perusahaan makanan dan minuman mendapatkan peluang yang lebih besar
untuk terus berkembang. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk menjadikan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setiap
perusahaan di sektor perusahaan makanan dan minuman harus mampu dan bersaing
di Bursa Efek Indonesia (BEI) agar tidak tersingkir dikeranakan persaingan yang
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa
perusahaan INDF yang memiliki jumlah asset tertinggi di periode 2017 dengan
jumlah asset Rp. 87.939.488.000 dari perusahaan MYOR dan Perusahaan ROTI,
pada perusahaan MYOR yang memiliki jumlah asset tersedang di periode 2017
dengan jumlah asset Rp. 14.915.850.000 dari perusahaan INDF dan perusahaan
ROTI, sedangkan yang memiliki jumlah asset terkecil yaitu perusahaan ROTI pada
periode 2017 dengan jumlah asset Rp. 4.559.574.000 dari perusahaan MYOR dan
Perusahaan INDF. Akan tetapi jumlah asset yang tertinggi tidak menjamin jumlah
merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan ditengah kondisi perekonomian
kebutuhan masyarakat, selain itu prospek yang dimiliki oleh perusahaan sektor ini
lebih baik pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan makanan dan minuman.
maupun faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal
yang berasal dalam perusahaan, seperti kinerja perusahaan, baik kinerja keuangan
perusahaan seperti ekonomi, politik, dan kondisi pasar. Secara umum untuk
(EVA) dan Market Value Added (MVA). Mengukur laba ekonomis dalam suatu
perusahaan menggunakan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA).
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan bahan yang
khususnya mengenai kinerja keuangan diukur dengan Economic Value Added (EVA)
dan Market Value Added (MVA). Disamping itu, secara praktis semoga hasil
penelitian ini dapat bermaanfaat sebagai masukan dan dapat mengenai informasi yang
diperoleh dari hasil kienrja keuangan pada perusahaan makanan dan minuman diukur
dengan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) periode 2017-
Dengan Menggunakan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
Periode 2017-2019.”
1.2. Identifikasi Masalah
1. Perbedaan yang sangat mencolok dari jumlah aset yang dimiliki oleh
bagus.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam
periode 2017-2019?
periode 2017-2019 ?
1.4. Tujuan Penelitian
(EVA) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
(MVA) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
1. Manfaat Teoritis
Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) pada perusahaan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Investor
c. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja
performance. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
kontribusi ekonomi. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari sutu proses (Nurlaila,
2010).
kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang
melakukan pekerjaan (Luthans, 2006). Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau
sasaran atau kriteria yang telah dilakukan terlebih dahulu telah disepakati bersama
pelaksaan tugas tertentu. kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam
rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan
tersebut.
merupakan sangat penting bagi perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga
dituntut untuk meningkatkan kinerjanya. Penilaian kinerja ini sangat penting sebagai
proses merger perusahaan sehingga diketahui nilai perusahaan. Penilaian kinerja juga
penilaian kinerja sangat penting jika perusahaan akan menjual perusahaan kepada
umum (dibusa) harus melakukan penilai untuk menentukan nilia wajar saham yang
Menurut Nursa (2011) bahwa salah satu faktor penting dapat menjamin
pelaporan dari keberhasilan suatu program yang dilakukan secara terus menerus
terutama kemajuan yang mengarah pada tujuan berdirinya organisasi atau
perusahaan.
pada suatu waktu tertentu maupun operasinya selama beberapa periode yang lalu.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan
laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik
perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat
dilakukan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.
Selama beberapa tahun terakhir ini, didalam menilai kinerja suatu perusahaan
telah berkembang suatu pendekatan baru yang dikenal Economic Value Added (EVA)
atau nilai tambah ekonomis. Istilah Economic Value Added (EVA) pertama kali
dipopulerkan pada tahun 1980-an oleh Stren Management Service yang merupakan
professional Stern Stewart Management Service yang terdiri dari Joel M. Stern, G.
Bennett Stewart, David Glassman, dan Gregory Milano. Sebelumnya pada tahun
1970-an telah dikembangkan metode arus bebas atau free cash flow (FCF) yang amat
mudah diterapkan sepanjang tahun 1980-an. free cash flow (FCF) berbeda dengan
Economic Value Added (EVA) ysng sering negatif bila perusahaan sedang bagus-
daripada yang dihasilkan Economic Value Added (EVA) akan meningkat secara
dramatis hanya bila perusahaan suskses dan akan menurun bila perusahaan gagal
melakukan investasi.
Economic Value Added (EVA) adalah nilai yang ditambahkan oleh manajemen
kepada pemegang saham selama satu tahun tertentu (F Eugene Brigham, 2006).
Sedangkan Economic Value Added (EVA) juga didenfinisikan sebagai laba usaha
dikurangi dengan pajak dan biaya bunga kas hutang serta dikurangi cadangan untuk
sebenarnya atau true economic profit suatu perusahaan pada tahun tertentu dan sangat
berbeda jika dibanding laba akuntansi. Economic Value Added (EVA) menerminkan
residual income yang tersisa setelah semua biaya modal, termasuk modal saham,
nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham (Sartono, 2001).
kesempatan perusahaan. Biaya modal dapat didefinisikan sebagai biaya peluang atas
(Warsono, 2003).
Economic Value Added (EVA) secara sederhana dan digambarkan sebagai berikut:
EVA = Laba Operasi Setelah Pajak (NOPAT) – Biaya Modal Atas Ekuitas
EVA = (EBIT – 1) – (Total Modal Operasi x Estimasi Baiaya Modal Setelah Pajak)
sebagai berikut:
perusahaan.
Value Added (EVA) merupakan alat analisis finansial untuk menilai tigkat profabilitas
yang realistis dari operasional perusahaan dan juga mempertimbangkan dengan adil
harapan para penyandang dana melalui perhitungan biaya modal tertimbang dari
meningkatkan nilai atau value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang
saham dalam operasi perusahaan. Oleh karenanya Economic Value Added (EVA)
merupakan selisih laba operasi setelah pajak (net operating profit after tax atau
NOPAT) dengan biaya modal (cost of capital). Konsep Economic Value Added
(EVA) mengukur nilai tambah dengan cara mengurangi biaya modal (cost of capital)
yang timbul akibat invetasi yang dilakukan oleh perusahaan. Economic Value Added
(EVA) yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik
melebihi tingkat modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimumkan
nilai perusahaan. Sebaliknya Economic Value Added (EVA) yang negatif menunjukan
bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya
Keterangan:
atau laba bersih operasi setelah pajak. “laba setelah pajak dengan laba operasi neto
setelah pajak (net operating profit after tax/NOPAT).”NOPAT diperoleh dari hasil
Pendek
Capital (WACC)
Keterangan:
Total Hutang
Total Hutang (D) = x 100%
Total Hutang dan Ekuitas
Beban Bunga
Biaya Bunga Hutang (Rd) = x 100%
Total Hutang
Beban Pajak
Tingkat Pajak (T) = x 100%
Laba Sebelum Pajak
Total Ekuitas
Total Ekuitas (E) = x 100%
Total Hutang dan Ekuitas
Modal berasal dari dua sumber dana yaitu hutang dan ekuitas, kompensasi
yang diterima oleh pemilik ekuitas adalah dalam bentuk deviden dan capital gain
setiap sumber dan baik hutang maupun modal memiliki cost of capital. Total biaya
berinvestasi.
perusahaan.
b. Menghitung Invested Capital atau Modal yang Diinvestasikan
kewajiban perusahaan.
asset lancar atau menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harus segera
dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi
of Capital (WACC)
Menurut Margaretha (2007:132), rata-rata tertimbang biaya modal
sumber dana yang akan dipakai perusahaan. Sumber dana ini disebut
dilakukan perusahaan, baik dana yang berasal dari utang atau dari
pemegang saham.
digunakan dalam mengukur kinerja keuangan dimana fokus penilaian kinerja adalah
pada penciptaan nilai perusahaan. Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan
kepentingan pemegang saham. Dengan Economic Value Added (EVA), para manajer
akan berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi
modal sehingga nilai perusahaan, Economic Value Added (EVA) secara langsung
Value Added (EVA) dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori yang berbeda, yaitu:
2. Nilai EVA = 0
ekonomis bagi perusahaan, dalam arti laba yang dihasilkan tidak dapat
memenuhi harapan para kreditor dan pemegang saham perusahaan
(investor).
manfaat yaitu:
(value creation).
dimaksimumkan.
(EVA), yaitu:
Value Added (EVA) juga memiliki beberapa kelemahan yang belum dapat ditutupi,
antar lain:
a. Sulitnya menentukan biaya modal yang benar-benar akurat, khususnya
maupun jasa maka sasaran utama atau tujuan dari setiap perusahaan tersebut adalah
menggunakan pendekatan Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added
(EVA).
memaksimumkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri)
Nilai tambah pasar atau Market Value Added (MVA) adalah perbedaan antara nilai
pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan
(F Eugene Brigham, 2006). Selain itu, Market Value Added (MVA) dapat dirumuskan
sebagai berikut:
MVA = nilai pasar ekuitas – modal yang diinvestasikan
mempunyai hubungan yang kuat dengan Market Value Added (MVA). Oleh karena
itu, jika nilai Market Value Added (MVA) tunggi menunjukkan perusahaan telah
menciptakan kekayaan yang substansial bagi pemegang saham. Market Value Added
(MVA) negatif berarti nilai dari investasi yang dijalankan manajemen kurang dari
modal yang diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal yakni kekayaan telah
1. Nilai MVA > 0 atau MVA bernilai positif berarti menunjukan pihak
Kelebihan Market Value Added (MVA) menurut Zaky dan Ary (2002) Market
Value Added (MVA) merupakan ukuran tunggal dan dapat berdiri sendiri yang tidak
membutuhkan analisis trend sehingga bagi pihak manajemen dan penyedia dan akan
lebih mudah dalam menilai kinerja perusahaan. Sedangkan kelemahan Market Value
Added (MVA) adalah Market Value Added (MVA) hanya dapat diaplikasikan pada
2.4.4. Hubungan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
sebagai bagian dari program kompensasi insentif, Economic Value Added (EVA)
dilahirkan.
divisi atau unit-unit yang lainnya dari sebuah perusahaan besar sedangkan
keseluruhan.
Market Value Added (MVA) digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh
kinerja manjerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang. Economic Value Added
Market Value Added (MVA) merupakan pengukuran kinerja ekstrenal dan hanya
dapat diukur jika perusahaan telah go public, dimana Market Value Added (MVA)
cendrung memberikan penilaian yang telah besar dari tambah kekayaan investasi
yang sesungguhnya.
untuk penelitian ini. Kegunaan untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh
kegiatan penelitian berikutnya. Berikut ini merupakan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, yaitu:
Metode Market Value Added (MVA) (Studi Pada PT. Japfa ComFeed
(studi komperasi pada PT. Aqua Golden Missisipi, Tbk dan PT.
Added (MVA).
antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap
perusahan makanan dan minuman maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
Kinerja Keuangan
Keterangan:
keuangan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Economic
Proses tahun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode 2017-
2019.
Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Hasil yang diperoleh
ditarik kesimpulan.