Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PASAR MODAL”

MATA KULIAH HUKUM BISNIS

Dosen Pengampu:

Ririn Susilawati, S.H.I,

Disusun Oleh :

M. Nasrul Muzaqi (3122043)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS BISNIS DAN BAHASA

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM

JOMBANG 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Pasar Modal”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut

memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa

maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari

penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami

dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga

inspirasi untuk pembaca.

Jombang,15 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ..................................................................................................... 4
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3.TujuanPembuatan.................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pasar Modal ........................................................................................ 5
2.2. Sejarah Pasar Modal ............................................................................................ 5
2.3. Fungsi dan Ciri Pasar Modal ............................................................................... 6
2.4. Produk-Produk Pasar Modal ............................................................................... 7
2.5. Tujuan dan Manfaat Pasar Modal ......................................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….....12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara karena
pasar modal memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dari segi
fungsi ekonomi, pasar modal memberikan kemudahan mempertemukan kepentingan pihak
yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten).
Dengan adanya pasar modal, pihak yang kelebihan dana dapat menginvestasikan dana
tersebut dengan maksud untuk memperoleh keuntungan (return), dan perusahaan (emiten)
dapat menggunakan dana tersebut untuk tujuan investasi tanpa menunggu dana operasional
perusahaan tersedia. Dari segi fungsi keuangan, pasar modal memberikan kemungkinan
dan kesempatan kepada pemilik dana untuk memperoleh keuntungan (return) sesuai
dengan karakteristik investasi yang dipilih.Keberadaan pasar modal Indonesia merupakan
salah satu faktor penting bagi perkembangan perekonomian nasional, terbukti banyak
industri dan perusahaan yang menggunakan lembaga ini sebagai media penyerap investasi
dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Bahkan, pasar modal telah menjadi
pusat saraf keuangan dunia ekonomi modern saat ini, bahkan ekonomi modern tidak dapat
hidup tanpa pasar modal yang kuat, kompetitif secara global dan terorganisir dengan baik.
Selain itu, pasar modal juga digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat
perkembangan ekonomi suatu negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pasar modal ?
2. Apa saja pengertian pasar modal menurut para ahli ?
3. Apa saja fungsi pasar modal ?
1.3 Tujuan Pembuatan

Untuk mengetahui tentang pasar modal dan apa saj fungsi pasar modal..

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang
terorganisasi tempat efek-efek di perdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa
efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual
dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal “sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran umum
dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”
Selain dilihat dari persepektif umum, ada juga pengertian yang dijabarkan oleh para
ahli, antara lain sebagai berikut:
a) Tjipto Darmaji, pasar modal merupakan tempat untuk memperjualbelikan
berbagai macam instrument investasi jangka panjang, baik dalam bentuk utang
maupun modal pribadi.
b) Jhon Dowrs dan Jordan Goodman, pasar modal adalah pasar yang memperjual
belikan dana modal berupa uang ataupun ekuitas.
c) Dahlan Slamet, Pasar modal dalam arti luas adalah pasar konkret ataupun
abstrak yang mempertemukan pihak penawar dan pihak yang membutuhkan
dana jangka panjang minimal satu tahun, sedangkan menurut arti sempit, pasar
modal adalah suatu tempat terorganisasi yang berfungsi sebagai media untuk
memperjualbelikan efek dan disebut pula sebagai bursa efek.
d) Sri Susilo, Pasar modal merupakan pasar yang konkret dan meliputi aktivitas
jual beli instrument investasi jangka panjang.

2.2 Sejarah Pasar Modal


Pasar modal Indonesia sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Pada masa penjajahan
Belanda, pasar modal ada, namun diprakarsai oleh pemerintah kolonial Belanda. Namun,
tidak ada yang yakin kapan atau bagaimana itu dibuat. Dikutip dari website (Indonesia,
2021) Bursa Efek Indonesia, Bursa Efek Indonesia atau dikenal juga dengan Bursa Efek atau
Pasar Modal ini awalnya berdiri pada tahun 1912 di Batavia. Pada saat Pemerintah Kolonial
Belanda memprakarsai pasar modal menguntungkan perdagangan dan perekonomian,
5
terutama VOC. Namun, menurut buku "Effectengids" oleh Vereeniging Voor Den
Effectenhandel, transaksi sekuritas sudah ada pada tahun 1880, transaksi awal dilakukan oleh
perusahaan yang tidak diakui secara resmi, akibatnya pencatatan transaksi tidak akurat.
Perusahaan yang melakukan perdagangan adalah Dunlop & Koff, perusahaan ini berfungsi
sebagai perusahaan komunikasi dan perdagangan saham. Kemudian pada tahun 1892
transaksi saham pada perdagangan efek pertama kali, dilakukan oleh Perusahaan Perkebunan
di Batavia yaitu Cultuur Maatschappij Goalpara. Dikutip dari Glints (21/04/2021) dituliskan
bahwa perusahaan tersebut menjual 400 saham dengan harga 500 gulden per saham yang
beredar. Empat tahun kemudian, Het Centrum juga merilis prospektus penjualan saham yang
memiliki nilai hingga 105 ribu gulden dengan harga per lembar sahamnya sebesar 100
gulden. Setelah transaksi-transaksi tersebut, pemerintah Hindia Belanda, yakni Vereenigde
Oostindische Compagnie (VOC) mendirikan bursa efek di Batavia pada tahun 1912. Ketika
itu bursa efek didirikan untuk kepentingan pemerintah kolonial, sebagai penguasa
perdagangan di Asia. VOC membuka bursa efek juga untuk mencari modal dalam
pembangunan perkebunan massal di Indonesia.
Hanya berselang dua tahun, Bursa Efek terpaksa ditutup pada tahun 1914 karena
adanya Perang Dunia I. Pada tahun 1925 Bursa Efek kembali dibuka sekaligus membentuk
dua bursa efek baru di Indonesia, yaitu Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Semarang.
Sayangnya kabar menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena BEI dihadapkan pada
resesi ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II. Keadaan yang semakin memburuk
membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup, yang diikuti juga oleh Bursa Efek
Jakarta pada 10 Mei 1940. Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia, Bursa Efek Jakarta
dibuka kembali dibuka oleh Presiden Soekarno pada 3 Juni 1952.
2.3 Fungsi dan Ciri Pasar Modal
Pasar modal berperan dalam perkembangan ekonomi suatu bangsa. Di samping itu,
terdapat beberapa fungsi dan ciri yang dipegang oleh pasar modal, antara lain :
 Fungsi Pasar Modal
1. Fungsi Tabungan
Pasar Modal bertindak sebagai wadah tempat seseorang menginvestasikan modal nya
untuk keuntungan jangka panjang.
2. Fungsi Kekayaan
Penyimpanan uang atau modal dipasar modal terbilang lebih aman dibanding
menyimpan uang di bank sebab tidak mengalami depresiasi.
3. Fungsi Likuiditas
Kekayaan yang di investasikan dalam pasar modal dapat dicairkan dengan resiko
yang lebih kecil

 Ciri-Ciri Pasar Modal


1. Dalam konteks mekanisme pasar, pasar modal atau bursa efek mempertemukan pihak
yang kekurangan dana dengan pihak yang tengah membutuhkan dana.
2. Menakankan pada target pemenuhan dana jangka pendek.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu layaknya pasar konvensional.

6
2.4 Produk-Produk Pasar Modal
1. Reksa dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi)
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui dana reksa ini nasihat
investasi yang baik “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang” bisa
dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan
investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di
pasar modal dan pasar uang.

2. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Membeli saham
tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan
kepemilikan saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang
tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham
biasa sangat besar, tetapi tergantung pada perkembangan perusahaan
penerbitnya. Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar
maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati
keuntungan yang besar pula. Karena laba yang besar tersebut menyediakan
dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham sebagi
dividen. Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga.
Sejalan dengan itu, risiko yang ditanggung pemilik saham juga relatif paling
tinggi. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi karena pemodal memiliki
hak klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit saham bangkrut. Secara
normal, artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang akan dihadapi
pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen dan menderita
capital loss. Keuntungan lainnya adalah capital gain akan diperoleh bila ada
kelebihan harga jual diatas harga beli. Ada kaidah-kaidah yang harus
dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli saat
harga turun dan menjual saat harga naik.

3. Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham
biasa. Disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki
karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen
memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen
memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Ada pembeli saham
preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap
tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian dividen,
dan lain sebagainya.
Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh keistimewaan
alat investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti. Bahkan
7
kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga deposito
apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, dan
pemegang saham preferen memiliki keistimewaan mendapatkan dividen yang
dapat disesuaikan dengan suku bunga.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar
kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman
kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki
obligasi sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi
dapat diperdagangkan. Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu
berupa bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang
telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk mendapatkan
capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian.
Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya
memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat
tergantung dari perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank
menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita
kerugian. Disamping menghadapi risiko perkembangan suku bunga yang sulit
dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability
risk), yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di
pasar, terlebih dahulu dibuat peringkat (rating) oleh badan yang berwenang.
Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari
semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman
suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuan
untuk membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.

5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga
yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat
berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus
memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun
setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi,
saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.

6. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk
membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang
otomatis diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat diperdagangkan.
Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan
penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang
lebih rendah. Biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham
lama. Karena membeli right issue berarti membeli hak untuk membeli saham,
maka kalau pemodal menggunakan haknya otomatis pemodal telah melakukan
pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan yang akan didapat oleh
8
pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen dan
capital gain.
2.5 Tujuan dan Manfaat Pasar Modal
Secara garis besar tujuan dibentuk pasar modal sesuai dengan(Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan., 2011) mengenai Otoritas Jasa
Keuangan adalah untuk dapat menghimpun dana dari masyarakat guna mendorong
pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki
perusahaan dan pada saat yang saat juga dapat menjadi salah pilihan bagi masyarakat untuk
mendapat keuntungan atau investasi atas dana yang mereka telah tanamkan di dalam
perusahaan yang telah menjual saham di pasar modal.
Sedangkan manfaat pasar modal secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
masyarakat, emiten dan pemerintah.
 Bagi masyarakat manfaat yang dapat dirasakan adalah:
 Menambah lapangan pekerjaan.
 Mendapatkan produk yang berkualitas, perusahaan yang terdaftar di pasar
modal dituntut agar dapat menjaga kualitas produknya agar saham perusahaan
tersebut selalu menarik bagi masyarakat.
 Mempermudah masyarakat mendapatkan barang konsumsi yang murah,
karena persaingan yang terjadi akibat setiap perusahaan inginmenjadi terbaik
maka membuat perusahaan yang terdaftar di pasar modal berlomba
memberikan pelayanan yang terbaik.
 Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi. Pasar modal
adalah salah sarana bagi masyarakat untuk dapat berinvestasi selain bank,
karena investasi lewat pasar modal memiliki kelebihan dari bank, salah
satunya tingkat return nya biasanya lebih tinggi dari bunga bank.
 Bagi emiten manfaat yang bisa dirasakan adalah:
Emiten ialah istilah yang dipakai perusahaan yang menjual sahamnya dipasar
modal.
 Sarana mencari dana segar. Salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan
untuk mencari tambahan modal adalah lewat penjualan saham mereka dipasar
modal.
 Mengurangi ketergantungan terhadap Bank. Pendanaan yang biasanya lewat
bank sekarang mempunyai alternatif lain di mana mekanisme pendanaan di
pasar modal memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bank hal ini tentunya
akan memungkinkan bagi emiten untuk dapat lebih leluasa dalam penggunaan
pendanaan.
 Mempermudah ekspansi perusahaan. Pendanaan yang didapatkan di pasar
modal akan membuat perusahaan lebih cepat dalam pengembangannya karena
jumlah pendanaan yang didapat biasanya lebih besar dari jumlah pendanaan
yang didapatkan melalui bank sehingga dengan pendanaan yang lebih besar ini
akan membuat perusahaan lebih agresif dalam melakukan ekspansi dan
diversifikasi usaha.
 Meningkatkan Produktivitas. Emiten yang telah terdaftar di pasar modal akan
berlomba untuk meningkatkan produktifitas karena tata kelola di dalam
9
perusahaan tersebut harus selalu memberikan laporan yang rutin terhadap
badan pengawas pasar modal yang sekarang dikelola oleh Otoritas Jasa
Keuangan (sebuah lembaga independen). Pengawasan yang dilakukan
sangatlah ketat, di mana setiap pelanggaran atas ketentuan peraturan dan
undang undang yang dilakukan oleh emiten akan mendapatkan sanksi.
 Bagi Pemerintah :
 Mendorong iklim investasi yang baik
 Menciptakan lapangan pekerjaan
 Kualitas ekonomi akan menjadi lebih baik 4. Mendorong pertumbuhan
ekonomi.
 Mengurangi beban APBN dalam pembangunan berbagai sector

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar Modal adalah tempat di mana perusahaan mencari pendanaan baru untuk
meningkatkan operasi mereka, hal ini akan menyebabkan keuntungan meningkat. Dana baru
yang hadir di pasar modal berasal dari orang-orang yang juga disebut sebagai investor.
Investor menggunakan berbagai metode analisis untuk menentukan investasi mana yang
memiliki potensi keuntungan terbesar dan risiko terendah, sehingga permintaan investor atau
perusahaan untuk berinvestasi di perusahaan meningkat. Jenis investasi pasar modal yang
paling umum adalah saham dan obligasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmanto, Eko. dkk. 2021. ‘Pasar Uang dan Pasar Modal’. Yayasan Kita Menulis.
Rahmah, Mas. 2019. ‘Hukum Pasar Modal’. Jakarta. KENCANA (Divisi Prenada Media
Group).
Samsul, Mohammad. 2006. ‘Pasar Modal dan Manajemen Portofolio’. Erlangga.
Hidayat, Wastam Wahyu. 2019. ‘Konsep Dasar Investasi dan Pasar Modal’. Ponorogo.
Uwais Inspirasi Indonesia.
Muklis, F. (2016). Perkembangan dan tantangan pasar modal Indonesia. Al-Masraf: Jurnal
Dewan Keuangan dan Perbankan , 1 (1), 65-76.

12

Anda mungkin juga menyukai