Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

KONSEP PASAR MODAL

DOSEN PEMBIMBING
Hendri Nurardiansyah, S.Pd.,M.Ak

Kelompok 5
Kelas AK19B

DISUSUN OLEH
Yosua Hermawan 19416262201062
Yogi Prayogi 19416262201130
Wirya Hadi Kusuma 19416262201135
Doni Hermawan 19416262201086
Fitri Nuraeni 19416262201065
Putri Megawati 19416262201083

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat
dan karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan
berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang telah mereka
kontribusikan.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke
depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap
saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Page | i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Modal...........................................................................3
2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia................................................3
2.3 Manfaat Pasar Modal...............................................................................6
2.4 Lembaga-Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal.................................11
2.5 Proses Penawaran Umum (Go Publik)..................................................15
2.6 Proses Pencatatan Efek di Bursa Efek Jakarta.......................................21
2.7 Produk-Produk di Pasar Modal..............................................................24
2.8 Strategi Investasi di Pasar Modal..........................................................30
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN......................................................................................34

3.2 SARAN..................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................35

Page | ii
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 LATAR BELAKANG


Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan
perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan
transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adlah dengan
menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibentuk
untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan mempermudah
perusahaan menjual asset.
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk
mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini,
untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.
Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga
menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di
Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para investor
dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimanakah perkembangan bursa efek di Indonesia?
2. Apakah fungsi bursa efek di Indonesia?
3. Produk apa saja yang ada di pasar modal yang menjadi tujuan para investor
dan perusahaan untuk bertransaksi?

1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar
modal di Indonesia
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di
Indonesia

Page | 1
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di pasar
modal

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PASAR MODAL


Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana
jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah
dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit
adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek
diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange)
adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli
efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek
adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,
misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper),
saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang
berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari
satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya
terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito,
commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar
Uang (SPBU).

2.2 PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA


Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan
obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse

Page | 3
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa
Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar midal sudah
sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-
orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad
ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-
besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung
yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-
orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi
dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial
waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri
secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada
tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den Effectenhandel
(bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan pada
saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta
obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dihentikan pada perang dunia
yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan
aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas
ini terhenti pada perang dunia kedua.
Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya
pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului
dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951,
yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang No. 15 tahun 1952, setelah terhenti
12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan
beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat.
Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan
pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli
obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun badan hukum.
Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan luar negeri
terutama dengan Amsterdam.

Page | 4
Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan
di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI
terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan
mengakibatkan banyak warga begara Belanda meninggalkan Indonesia.
Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan
Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan
memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia,
sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian
disusul dengan instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS)
pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan
semua efek dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia, termasuk
semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah
perdagangan efek di Indonesia.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen
Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah
memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar 10%-20% selama 5 tahun
sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI
yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan atas
capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai
saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan
perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan
pasar midal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum
itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha
pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:
a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.
c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumya dipungut oleh Bapepam.
d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.

Page | 5
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya
30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa
Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan
beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3 MANFAAT PASAR MODAL


Peran negara dalam hal ini dijalankan oleh pemerintahan, mendapatkan
berbagai macam keuntungan dengan adanya pasar modal, dan yang paling utama
adalah negara dapat mengambil keuntungan untuk kepentingan seluruh rakyat.
Selain itu ada manfaat penting lainnya yang erat kaitannya dengan perekonomian
yaitu pemerintah memiliki kesempatan untuk ikut campur dalam menjaga
stabilitas perekonomian negara melalui pasar modal.
Berikut ulasan lengkap beberapa manfaat pasar modal:
 Manfaat pasar modal bagi pemerintah/negara:
1. Pasar Modal adalah Salah Satu Sumber Pendapatan Negara yang Penting
Dari mana negara mendapatkan penghasilan dari adanya pasar
modal? Tentu saja dari pajak. Dengan adanya berbagai macam transaksi di
pasar modal maka negara bisa menarik pajak dari pihak yang melakukan
transaksi. Pajak tersebut kemudian akan masuk ke dalam kas negara yang
kemudian bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan.
2. Pasar Modal Membantu Negara dalam Menjalankan Roda Perekonomian
Laju perputaran uang yang terjadi dalam transaksi jual beli
instrumen investasi sangat mempengaruhi roda perekonomian suatu
negara. Efek yang langsung dirasakan adalah semakin terbukanya peluang
perusahaan untuk tumbuh bersama investor yang membeli instrumen
investasi tersebut.
3. Negara bisa Memantau Transaksi Modal
Dari banyaknya aktivitas di lantai bursa maka kemungkinan besar
juga terjadi transaksi gelap. Oleh karena itu pemerintah memiliki peran

Page | 6
yang sangat besar dalam menjaga stabilitas pasar modal. Pemerintah bisa
mengawasi transaksi di pasar modal melalui Badan Pengawas Pasar Modal
untuk memantau perkembangan aktivitas di lantai bursa.
4. Memantau Perusahaan yang Berlaku Sebagai Emiten
Dengan banyaknya emiten (perusahaan) yang ikut dalam pasar
modal pemerintah juga memiliki kesempatan untuk memantau perusahaan
tersebut. Pemerintah akan bisa membuat kategori mana perusahaan yang
sedang berkembang, ataupun perusahaan yang akan bangkrut.
5. Menarik Investor Asing Agar Ikut Menanamkan Modalnya di Dalam
Negeri
Dengan adanya keterbukaan informasi perusahaan sebagai emiten,
maka pemerintah juga dapat mengambil kesempatan tersebut untuk
menarik investor asing. Dengan adanya persaingan yang sehat dan
perusahaan yang memiliki daya saing tinggi, maka investor asing akan
berduyun-duyun menginvestasikan dana mereka.
6. Memantau Kinerja dan Aktivitas Pihak Asing yang Berkontribusi di
Dalam Pasar Modal
Mengingat pasar modal sifatnya adalah terbuka dan berskala
internasional, maka pemerintah dapat mengetahui dengan mudah seluk
beluk perusahaan yang terdaftar di pasar modal.
7. Tempat bagi Negara untuk Menjual Wurat Berharga kepada Investor
Di pasar modal negara juga bisa melepas obligasi yang bisa dibeli
oleh investor. Ini sangat berguna jika negara sedang membutuhkan dana
segar.
 Manfaat Pasar Modal Bagi Investor?
Dalam pasar modal investor berperan penting sebagai pembeli
instrument modal yang dikeluarkan oleh para emiten. Sebenarnya investor
dapat membeli instrument investasi dimanapun yang mereka inginkan. Salah
satu ceruk pasar yang biasa mereka pilih adalah pasar modal. Lantas, apa saja
manfaat pasar modal bagi investor? Berikut ini ulasannya
1. Tempat Menanamkan Modal untuk Mendapatkan Keuntungan

Page | 7
Pada dasarnya semua orang membutuhkan rencana keuangan
jangka panjang dan investasi menjadi pilihan terbaik. Bagi investor
keberadaan pasar saham sangat membantu untuk memutar uang mereka.
Dengan banyaknya instrumen investasi dari berbagai macam perusahaan
yang bisa dipilih di pasar modal, maka kesempatan investasi juga lebih
menjanjikan.
2. Pengelolaan yang Profesional dan Transparan bisa Meminimalisir Risiko
Investasi
Karena pasar modal sifatnya terbuka, dengan leluasa investor dapat
melihat rekam jejak dari sebuah emiten sebelum mereka memutuskan
untuk investasi. Belum lagi dengan adanya manajer investasi yang akan
mengarahkan kita untuk setiap kebijakan yang kita buat. Di dalam pasar
modal, rata-rata para emiten yang terdaftar disana adalah mereka yang
memiliki reputasi bagus.
3. Mencari Keuntungan dan Deviden
Tentu saja sebagai seorang investor tujuan utamanya adalah
mencari keuntungan. Dengan investasi maka selain mendapatkan
keuntungan dari selisih harga jual terhadap penjualan surat-surat berharga
tersebut, seorang investor juga bisa mendapatkan keuntungan lainnya yang
berupa deviden.
4. Dapat mengambil Alih Kepemilikan suatu Perusahaan
Investor dapat mengambil kesempatan untuk memiliki sebagian
besar saham dari suatu perusahaan. Ini sangat mudah terjadi di pasar
modal ketika ada perusahaan yang memiliki permasalahan keuangan.
5. Memperluas Jaringan Bisnis
Karena banyaknya perusahaan yang terdaftar di pasar modal, maka
investor dapat memanfaatkan data-data yang didapatkan tersebut untuk
memperluas jaringan bisnis. Mengenai caranya bisa bermacam-macam
mulai dari membeli saham dan lain sebagainya.
6. Sebagai Tempat Jual-beli Instrumen Modal

Page | 8
Peran investor selain sebagai pembeli instrumen investasi, tentunya
mereka juga akan menjadi penjual. Di pasar modal itulah mereka bisa
membeli atau menjual kembali surat-surat berharga yang mereka miliki.
7. Memiliki Hak Suara pada Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS adalah rapat yang diadakan oleh para pemegang saham. Di
sini seorang investor dapat mengemukakan pendapatnya tentang kebijakan
suatu perusahaan. Di sini seorang investor dapat mengemukakan
pendapatnya tentang kebijakan suatu perusahaan.
 Manfaat Pasar Modal Bagi Masyarakat
Masyarakat secara tidak langsung juga mendapatkan manfaat dengan
adanya pasar modal. Apa saja manfaatnya? Berikut ini ulasannya:
1. Menambah Lapangan Perkerjaan
Masih ada kaitannya dengan perputaran uang suatu perusahaan,
semakin banyak perusahaan yang bangkit dan produktif maka masyarakat
juga yang akan mendapatkan manfaatnya yaitu kesempatan kerja yang
luas.
2. Merasakan Manfaat dari Produk suatu Perusahaan
Agar perusahaan dapat memproduksi barang yang berkualitas,
maka perusahaan perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak termasuk
dukungan dari investor. Dengan adanya pasar modal, perusahaan lebih
gampang untuk menjaga neraca keuangannya agar selalu stabil. Dengan itu
perusahaan tetap bisa memproduksi barang yang berkualitas untuk
masyarakat.
3. Mempermudah dalam Mencari Barang Konsumsi
Dengan skala produksi yang mumpuni, maka perusahaan dapat
membuat kebijakan harga yang memihak konsumen. Oleh karena itu
dengan adanya perputaran uang kas yang sehat maka perusahaan selalu
memberikan yang terbaik untuk konsumen. Sebagai manfaatnya,
masyarakat lebih mudah mencari barang untuk dikonsumsi dengan harga
yang murah.
4. Membuka Kesempatan bagi Masyarakat untuk Berinvestasi

Page | 9
Manfaat pasti lainnya dengan adanya pasar modal maka ini
memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk ikut berinvestasi dengan
membeli surat-surat berharga dari emiten yang terdaftar di pasar modal.
 Manfaat Pasar Modal bagi Emiten
Manfaat nyata bagi emiten dengan adanya pasar modal, mereka akan
lebih mudah dalam menjual atau menawarkan investasi dengan berbagai
macam instrumen. Selain itu ada berbagai manfaat lain yang dapat diraih oleh
emiten dari pasar modal. Berikut ini adalah manfaat selengkapnya.
1. Sarana dalam Mencari Dana Segar
Neraca keuangan bagi sebuah perusahaan ibarat ujung tombak bagi
kelangsungan kehidupan perusahaan itu sendiri. Semakin bagus neraca
keuangannya maka akan semakin dapat memberikan manfaat kepada
khalayak luas dengan fasilitas atau barang yang mereka produksi. Pasar
modal merupakan sebuah wadah di mana terdapat modal yang melimpah.
Perusahaan dapat menjual instrumen investasi mereka kepada investor.
2. Mengurangi Ketergantungan kepada Bank
Secara otomatis ketika banyak investor yang tertarik untuk
membeli surat-surat berharga dari emiten (perusahaan), maka perusahaan
tersebut secara otomatis akan mendapatkan suntikan dana segar tanpa
harus mengandalkan utang bank. Secara otomatis juga perusahaan akan
bisa memperbaiki neraca keuangan dengan lebih mudah dalam waktu
singkat.
Berlaku sebagai emiten juga membatu perusahaan yang sedang
bangkrut untuk memulihkan keadaan. Mereka bisa menciptakan
mekanisme khusus untuk menarik investor agar mau menginvestasikan
dananya kepada perusahaan tersebut.
3. Mempermudah Perusahaan untuk Ekspansi Usaha
Uang yang terkumpul dari investor dapat digunakan oleh
perusahaan untuk berekspansi atau membangun jaringan bisnis baru.
Sehingga ketika perusahaan tersebut terbukti bonafit, di kemudian hari
akan semakin banyak investor yang ingin menginvestasikan modalnya ke
perusahaan tersebut.

Page | 10
4. Meningkatkan Produktivitas
Secara otomatis dengan adanya modal yang terkumpul maka
perusahaan tidak perlu lagi memikirkan tentang pendanaan. Mereka bisa
lebih fokus untuk meningkatkan produktivitas. Terlebih lagi jika
perusahaan sudah memiliki kondisi keuangan yang bagus, mereka akan
menyerap tenaga kerja yang sangat banyak sehingga manfaatnya akan
meluber ke masyarakat luas.

2.4 LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL


 BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun
1990 tentang Pasar Modal adalah :
a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga
berikut:
1. Bursa efek
2. Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
3. Reksa dana
4. Perusahaan efek dan perorangan
c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal.
Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan
ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam
rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa:
1. Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua
perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat
persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat tentang
semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan orang
dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.

Page | 11
2. Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah
memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran
profesi.
3. Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada
suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya
penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar yang
berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa efek.
Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah
memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh
pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil
guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan
pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
 Lembaga Penunjang Pasar Perdana
1. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
a. Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,
harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas
kredit).
b. Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
c. Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan
menyiapkan sarana-sarana penunjang).
2. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.

Page | 12
b. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
c. Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan
3. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum
emiten dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan
keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti
kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh
emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan
pidana.
4. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep
akta perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam
rangka emisi efek.
5. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang
(broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan
efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan
sertifikat efek kepada pemesan.
6. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan
melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan
untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan
sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
 Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi
saham juga dikenal lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten

Page | 13
2. Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
3. Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4. Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5. Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6. Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan
perusahaan emiten.
7. Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8. Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila
diperlukan.
b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman
pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang
obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi
kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya
dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi
telah jatuh tempo.
 Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang
menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa.
Lembaga penunjang terdiri dari:
a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri,
pedangang efek juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek
tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas
efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)

Page | 14
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor
untuk kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini
broker mengenakan fee kepada investor.
c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company)
dapat menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin
emisi efek (underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau
penasihat investasi.
d. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara
teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan
pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat,
atau laporan tahunan untuk emiten.
e. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola
dana-dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk
instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana
yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

2.5 PROSES PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC)


Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk
menjual efek kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diaur oleh undang-
undang dan peraturan pelaksanaannya. Kegiatan ini lebih populer disebut sebagai
go public. Go public dapat menjadi strategi untuk mendapatkan dana dalam
jumlah besar. Dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan ekspansi,
memperbaiki struktur permodalan, dan investasi. Dengan adanya proses
penawaraan umum, perusahaan emiten akan mendapatkan banyak keuntungan.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah :
a. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa
melalui termin-termin.

Page | 15
b. Proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go
public juga menjadi relatif murah.
c. Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu
perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.
d. Memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta
memiliki saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial.
Dalam hal ini tentu saja juga menuntut keaktifan masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas di pasar modal.
e. Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi media
promosi yang sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan ganda dapat
diperoleh oleh perusahaan karena penyertaan karena penyertaan masyarakat
biasanya tidak akan memengaruhi kebijakan manajemen.
Meski proses untuk go public ini relatif mudah, ada beberapa hal yang
harus disiapkan oleh pihak emiten agar proses untuk go public ini dapat berjalan
lancar sesuai dengan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi perencanaan
internal dan eksternal. Perencanaan internal dilakukan dengan membuat
kesepakatan dengan pemegang saham dan manajemen. Perencanaan eksternal
dilakukan dengan menjalin kerja dengan lembaga-lembaga penunjang dan
Bapepam.
1. Persiapan dalam Rangka Penawaran Umum
a. Menajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go
public.
b. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang
saham dan peruanahan Anggaran Dasar dalam RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham).
c. Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk
membantu menyiapkan kelengkapan dokumen :
1. Penjamin emisi (under writer) untuk menjamin dan membantu emiten
dalam proses emisi.
2. Profesi penunjang :
 Akuntan Publik (auditor independen) untuk melakukan audit atas
laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir.

Page | 16
 Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum
(legal opinion).
 Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap
perusahaan dan menentukan nilai wajar (sound value) dari aktiva
tetap.
 Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membat
akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penewaran umum dan juga
noulen-notulen rapat.
3. Lembaga penunjang :
 Wali amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan
pemegang oblogasi (unuk emisi obligasi).
 Penanggung (guarantor).
 Biro Administrasi Efek (BAE).
 Tempat penitipan Harta atau kusodian (custodian).
d. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi.
e. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek di mana efeknya akan dicatatkan.
f. Penandatangan perjanjian-perjanjian emisi.
g. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya yang bersifat utang, terlebih
dahulu harus memperoleh peringkat dari Lembaga Peringkat Efek.
h. Menyampaikan pernyataan pedaftaran beserta dokumen-dokumennya
kepada BAPEPAM, sekaligus melakukan ekspose terbatas di BAPEPAM.
2. Tahapan dalam Rangka Penawaran Umum
Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi empat
tahap berikut:
a. Tahap persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penawaran
umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan
saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
untuk meminta persetujuan paa pemegang saham dalam rangka penawaran
umum saham. Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya emiten

Page | 17
melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi
penunjang pasr yaitu:
 Penjamin emisi (underwiter). Merupakan pihak yang paling banyak
terlibat membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan
yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai
dokumen, membantu menyiapkan prospektus dan memberikan
penjaminan atas penerbitan.
 Akuntan publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuang calon emiten.
 Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan
dan menentukan nilai wajar dari akviwa tetap tersebut.
 Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion).
 Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta
perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga
notulen-notulen rapat.
b. Tahap pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung
calon emien menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar
Modal hingga BAPEPAM menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi
Efektif.
c. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah
emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat
membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk.
Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula
bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini.
Misal, saham dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara
yang ingin dibeli seluuh investor berjumlah 150 juta saham. Jika invstor
tidak mendapatkan sham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat
membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di bursa efek.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

Page | 18
Setelah selesai penjualan saham dipasar perdana, selanjutnya
saham tersebut dicatatkan di bursa efek, di Indonesia adalah Bursa Efek
Jakarta (BEJ).
3. Persyaratan Pencatatan Saham di BEJ
Papan Utama Papan Pengembangan
Telah memenuhi persyaratan umum Telah memenuhi persyaratan umum
pencatatan saham. pencatatan saham.
Sampai dengan diajukannya
Sampai dengan diajukannya
permohonan pencatatan, telah
permohonan pencatatan, telah
melakukan kegiatan operasional
melakukan kegiatan operasional dalam
dalam usaha utama (core business)
usaha utama (core business) yang sama
yang sama minimal 12 bulan berturut-
minimal 36 bulan berturut-turut.
turut.
Laporan Keuangan telah diaudit 3
Laporan Keuangan Auditan tahun
tahun buku terakhir, dengan ketentuan
buku terakhir yang mencakup minimal
Laporan Keuangan Auditan 2 tahun
12 bulan dan Laporan Keuangan
buku terakhir dan Laporan Keuangan
Auditan interim terakhir (jika ada)
Auditan interim terakhir (jika ada)
memperoleh pendapat Wajar Tanpa
memperoleh pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Pengecualian (WTP).
Berdasarkan Laporan Keuangan
Memiliki Aktiva Berwujud Bersih
Auditan terakhir memiliki Aktiva
(Net Tangible Asset) minimal
Berwujud Bersih (Net Tangible Asset)
Rp5.000.000.000,-.
minimal Rp100.000.000.000,-.
Jumlah saham yang dimiliki oleh Jumlah saham yang dimiliki oleh
pemegang saham yang bukan pemegang saham yang bukan
merupakan Pemegang Saham merupakan Pemegang Saham
Pengendali (minority shareholders) Pengendali (minority shareholders)
setelah Penawaran Umum atau setelah Penawaran Umum atau
perusahaan yang sudah tercatat di perusahaan yang sudah tercatat di
Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan
Publik yang belum tercatat di Bursa Publik yang belum tercatat di Bursa
Efek lain dalam periode 5 hari bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa
sebelum permohonan pencatatan, sebelum permohonan pencatatan,

Page | 19
sekurang-kurangnya 100.000.000 sekurang-kurangnya 50.000.000
saham atau 35% dari modal disetor saham atau 35% dari modal disetor
(mana yang lebih kecil). (mana yang lebih kecil).
Jumlah pemegang saham paling
Jumlah pemegang saham paling sedikit
sedikit 500 pemegang saham yang
1.000 pemegang saham yang memiliki
memiliki rekening Efek di Anggota
rekening Efek di Anggota Bursa Efek,
Bursa Efek, dengan ketentuan:
dengan ketentuan:
a)      Bagi Calon Perusahaan
a)      Bagi Calon Perusahaan
Tercatat yang melakukan penawaran
Tercatat yang melakukan penawaran
umum, maka jumlah pemegang saham
umum, maka jumlah pemegang saham
tersebut adalah pemegang saham
tersebut adalah pemegang saham
setelah penawaran umum perdana.
setelah penawaran umum perdana.
b)      Bagi Calon Perusahaan Tercatat
b)      Bagi Calon Perusahaan Tercatat
yang berasal dari perusahaan publik,
yang berasal dari perusahaan publik,
maka jumlah pemegang saham
maka jumlah pemegang saham tersebut
tersebut adalah jumlah pemegang
adalah jumlah pemegang
saham terakhir selambat-lambatnya 1
saham terakhir selambat-lambatnya 1
bulan sebelum mengajukan
bulan sebelum mengajukan
permohonan pencatatan.
permohonan pencatatan.
c)      Bagi Calon Perusahaan Tercatat
c)      Bagi Calon Perusahaan Tercatat
yang tercatat di Bursa Efek lain, maka
yang tercatat di Bursa Efek lain, maka
jumlah pemegang saham tersebut
jumlah pemegang saham tersebut
adalah dihitung berdasarkan rata-rata
adalah dihitung berdasarkan rata-rata
per bulan selama 6 bulan terakhir.
per bulan selama 6 bulan terakhir.

Jika calon Perusahaan Tercatat


mengalami rugi usaha atau belum
membukukan keuntungan atau
beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib
selambat-lambatnya pada akhir tahun
buku ke-2 sejak tercatat sudah
memperoleh laba usaha dan laba
bersih berasarkan proyeksi keuangan

Page | 20
yang akan diumumkan di Bursa.
Khusus bagi calon Perusahaan
Tercatat yang bergerak dalam bidang
yang sesuai dengan sifatnya usahanya
memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mencapai titik impas (seperti:
infrastruktur, perkebunan tanaman
keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan
(HPH) atau Hutan Tanaman Industri
(HTI) atau bidang usaha lain yang
berkaitan dengan pelayanan umum,
maka berdasarkan proyeksi keuangan
calon perusahaan tercatat tsb
selambat-lambatnya pada akhir tahun
buku ke-6 sejak tercatat sudah
memperoleh laba usaha dan laba
bersih.
Khusus calon Perusahaan Tercatat
yang ingin melakukan IPO, perjanjian
penjaminan emisinya harus
menggunakan prinsip kesanggupan
penuh (full commitment).

2.6 PROSES PENCATATAN EFEK DI BURSA EFEK JAKARTA


Proses pencatatan efek di BEJ, dilakukan setelah pernyataan efektif oleh
Bapepam dan emiten bersama dengan penjamin emisi telah melakukan penawaran
umum, maka:
a. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan
ketentuan pencatatan efek di BEJ;
b. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan;
c. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, BEJ memberikan surat persetujuan
pencatatan;
d. Emiten membayar biaya pencatatan;

Page | 21
e. BEJ mengumumkan pencatatan efek tersebut di bursa;
f. Efek tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di bursa.
 Persyaratan Pencatatan Saham
a. Pernyataan pendaftaran emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;
b. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat
Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK-unqualified opinion) untuk tahun buku
terakhir;
c. Minimal jumlah saham yang dicatatkan 1 juta perlembar;
d. Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal (1 pemodal memiliki
sekurang-kurangnya 500 saham);
e. Wajib mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor
penuh (company listing), sepanjang tidak bertentangan dengan
kepemilikan asing (maksimal 49% dari jumlah saham yang tercatat di
bursa);
f. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun; pengertian
berdiri : telah berdiri pada suatu tahun buku apabila Anggaran Dasarnya
telah memperoleh pengesahan dari Departemen Kehakiman.
 Pengertian Beroperasi
a. Perusahaan dianggap telah beroperasi apabila memenuhi salah satu
pengertian berikut ini:
 Telah memperoleh izin/persetujuan tetap dari BKPM,
 Telah memperoleh izin operasional dari Departemen Teknis,
 Secara akuntansi telah mencatat laba/rugi operasional,
e. Secara ekonomis telah memperoleh pendapatan/biaya yang berhubungan
dengan operasi pokok.
b. Dalam dua tahun buku terakhir memperoleh laba bersih dari kegiatan
operasional;
c. Memiliki minimal kekayaan (aktiva) Rp 20 miliar, modal sendiri Rp 7,5
miliar, dan modal disetor Rp 2 miliar;
d. Kapitalisasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum
sekurang-kurangnya Rp 4 miliar;
e. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.

Page | 22
 Persyaratan Pencatatan Obligasi
a. Pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;
b. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat
Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK) tahun buku terakhir;
c. Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp 25 miliar;
d. Rentang waktu efektif dengan permohonan pencatatan tidak lebih dari 6
(enam) bulan dan sisa jangka waktu jatuh tempo obligasi sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun;
e. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
f. Dua tahun terakhir memperoleh laba operasional dan tidak ada saldo rugi
tahun terakhir;
g. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.
 Persyaratan Pencatatan Reksa Dana
a. Reksadana tersebut telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan;
b. Pernyataan pendaftarannya telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;
c. Nilai nominal saham reksa dana yang ditawarkan minimal Rp 10 miliar;
d. Jumlah pemegang saham orang/badan minimal 200 pemodal (1 pemodal
minimal memiliki 500 saham);
e. Direksi dan manajer investasi memiliki reputasi baik.
 Persyaratan Pencatatan Waran
a. Waran harus diterbitkan oleh emiten yang sahamnya telah tercatat di
bursa;
b. Pernyataan pendaftaran atas waran telah dinyatakan efektif;
c. Setiap waran harus memberikan hak kepada pemegang waran untuk
membeli minimal satu saham atau kelipatannya;
d. Waran yang dinyatakan memiliki masa berlaku minimal 3 tahun dan
pelaksanaan hak (konversi) minimal 6 bulan setelah waran diterbitkan;
e. Harga pelaksanaan hak (konversi) atas waran maksimal 125% dari harga
saham terakhir pada hari saat diputuskannya penerbitan waran oleh RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham) emiten;
f. Perjanjian penerbitan waran memuat ketentuan tentang:
 Perlakuan untuk waran yang tidak dikonversi sampai jatuh tempo;

Page | 23
 Perlindungan pemegang waran dari dilusi karena turunnya harga
saham akibat keputusan perusahaan.
g. Harga pelaksanaan waran tidak menyimpang dari yang ditetapkan dalam
perjanjian penerbit waran;
h. Sertifikat waran diterbitkan atas nama.
 Kewajiban Pelaporan Emiten
Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya di bursa, maka
emiten sebagai perusahaan publik, wajib menyampaikan laporan secara rutin
maupun laporan lain jika ada kejadian penting kepada Bapepam dan BEJ.
Seluruh laporan yang disampaikan oleh emiten kepada bursa, yaitu laporan
adanya kejadian penting, secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa kepada
masyarakat pemodal melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui
papan informasi. Masyarakat dapat memperoleh langsung informasi tersebut
ataupun melalui perusahaan piutang. Hal ini penting karena sebagai pemodal,
terutama pemodal pubik tidak memiliki akses informasi langsung kepada
emiten. Untuk mengetahui kinerja perusahaan, pemodal sangat bergantung
pada informasi tersebut. Oleh karena itu kewajiban pelaporan dimaksudkan
untuk membantu penyebaran informasi agar dapat sampai secara tepat waktu
dan tepat guna kepada pemodal.

2.7 PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL


 Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi)
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui dana reksa ini nasihat
investasi yang baik “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang” bisa
dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan
investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan
di pasar modal dan pasar uang.
Adapun sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan,
pertumbuhan, dan keseimbangan. Keputusan untuk memilih saham yang
memberikan dividen/bunga ada ditangan manajer investasi. Manajer investasi

Page | 24
mempunyai hak untuk mendistribusikan atau tidak dividen/bunga yang
diperolehnya kepada pemodal. Jika prospektusnya menerangkan bahwa
dividen/bunga akan didistribusikan maka dalam waktu tertentu pemodal akan
mendapatkan dividen/bunga.
Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran
pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon
obligasi yang menjadi portofolio reksa dana. Manajer investasi harus berhasil
membeli saham pada saat harga rendah dan menjualnya pada saat harga
tinggi. Selanjutnya manajer investasi akan mendistribusikan pada pemodal.
Meski demikian, pendapatan dari capital gain tergantung kebijakan manajer
investasi. Bila manajer investasi dalam prospektusnya menerangkan akan
mendistribusikan capital gain, maka dalam waktu tertentu pemegang reksa
dana akan mendapatkan distribusi capital gain. Ada juga reksa dana yang
tidak mendistribusikan capital gain ini, tapi menambahkannya pada nilai
aktiva bersih. Nilai aktiva bersih adalah perbandingan antara total nilai
investasi yang dilakukan manajer investasi dengan total volume reksa dana
yang diterbitkan.
Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan aktiva bersih ini sangat
tergantung pada jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka akan dibeli
kembali dengan harga nilai aktiva bersih baru. Reksa dana tertutup tidak akan
dibeli kembali oleh penerbitnya. Setelah terjadi transaksi di pasar perdana,
selanjutnya reksa dana akan diperjualbelikan di pasar sekunder. Harga yang
terbentuk merupakan pertemuan dari permintaan dan penawaran. Harga inilah
yang merupakan nilai aktiva bersih yang baru.
 Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Membeli saham
tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan
kepemilikan sahma adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang
tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham

Page | 25
biasa sangat besar, tetapi tergantung pada perkembangan perusahaan
penerbitnya. Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar
maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati
keuntungan yang besar pula. Karena laba yang besar tersebut menyediakan
dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham sebagi
dividen.
Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga
beli. Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain.
Salah satunya adalah membeli saat harga turun dan menjual saat harga naik.
Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga.
Sejalan dengan itu, risiko yang ditanggung pemilik saham juga relatif paling
tinggi. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi karena pemodal memiliki
hak klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit saham bangkrut. Secara
normal, artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang akan dihadapi
pemodal hanya dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen dan menderita
capital loss.
 Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham
biasa. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga
memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham
preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham
preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Ada
pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang
besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam
pembagian dividen, dan lain sebagainya.
Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh
keistimewaan alat investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih
pasti. Bahkan ada kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari suku
bunga deposito apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang
besar, dan pemegang saham preferen memiliki keistimewaan mendapatkan
dividen yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.
 Obligasi

Page | 26
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah
selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan
pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya
memiliki obligasi sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya
saja obligasi dapat diperdagangkan. Obligasi memberikan penghasilan yang
tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada
waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk
mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga
pembelian. Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan
oleh sulitnya memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga
obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku bunga. Bila suku bunga
bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan
menderita kerugian.
Disamping menghadapi risiko perkembangan suku bunga yang sulit
dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability
risk), yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di
pasar, terlebih dahulu dibuat peringkat (rating) oleh badan yang berwenang.
Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari
semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman
suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuan
untuk membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.
Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi. Obligasi
konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya
memberikan kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai
nominal atau nilai pari (par value). Hanya saja obligasi konversi memiliki
keunikan yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi
selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya setiap
obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 saham biasa setelah 1 Januari
2005 dengan harga konversi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sama dengan alat investasi yang lain, obligasi konversi tidak ubahnya
dengan menabung. Bedanya, surat tanda menabung tidak dapat

Page | 27
diperjualbelikan; sebaliknya obligasi konversi dapat diperjualbelikan. Pilihan
terhadap alat investasi ini karena mampunya memberikan penghasilan
optimal sebab obligasi konversi bisa digunakan sebagai obligasi atau saham.
Bila suku bunga yang ditawarkan obligasi konversi lebih tinggi dari suku
bunga bank atau perusahaan tidak membagikan dividen yang besar, maka
pemegang obligasi konversi tidak perlu mengonversikan obligasi
konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil mendapatkan laba yang tinggi
sehingga mampu membagi dividen yang lebih besar daripada bunga obligasi
konversi, pemegang obligasi konversi lebih baik mengonversi obligasinya
menjadi saham guna mendapatkan dividen.
Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat
terdiri bunga (bila mempertahankan sebagai obligasi), dividen (bila
melakukan konversi), capital gain (bila berhasil menjual obligasinya dengan
harga lebih tinggi dari harga perolehannya, atau mendapat diskon saat
membeli. Capital gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi konversi
melakukan konversi, kemudian berhasil menjual saham tersebut diatas harga
perolehannya).
Risiko yang dihadapi pemegang obligasi konversi adalah kesalahan
didalam mengambil keputusan konversi, antara lain:
 Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal menggunakan haknya
menukar obligasi konversi menjadi saham, dan ternyata kondisi
menunjukkan suku bunga bank cenderung naik.
 Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga tidak membagikan
dividen. Dengan demikian pemodal menghadapi risiko tidak mendapatkan
kesempatan untuk memperoleh suku bunga. Seandainya ia tidak
menggunakan haknya, maka ia akan memperoleh kesempatan itu.
 Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga
yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat
berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus
memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun

Page | 28
setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar baik
obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat
diperjualbelikna. Selain itu waran dapat ditukar dengan saham. Pilihan
terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan
ganda, terutama waran yang menyertai obligasi. Karena disamping akan
mendapatkan bunga obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi saham
akan mendapatkan dividan dan capital gain.
Pendapatan bunga diperoleh pemodal yang membeli waran yang
menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi otomatis pemodal akan
mendapatkan bunga. Bahwa obligasi ini disertai waran yang yang bisa
dikonversi menjadi saham di waktu-waktu mendatang, itu tidak
mempengaruhi hak pemodal atas bunga obligasi. Suku bunga obligasi yang
disertai waran biasanya lebih rendah dari suku bunga bank.
Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia
menggunakan waran untuk membeli saham. Untuk mendapatkan dividen, ia
harus bersedia menahan saham dalam waktu yang relatif lama. Capital gain
bisa didapat bila pemegang obligasi yang disertai waran menjualnya dengan
harga yang lebih tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital gain juga
bisa didapat jika pemegang obligasi yang disertai waran mendapatkan diskon
pada saa melakukan pembelian. Pada saat jatuh tempo ia akan mendapatkan
pelunasan sebesar harga pari. Capital gain juga bisa didapat bila setelah
melakukan konversi saham biasa, pemodal bisa menjual sahamnya diatas
harga perolehan.
 Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk
membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang
otomatis diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat diperdagangkan.
Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan
penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang
lebih rendah. Biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham

Page | 29
lama. Karena membeli right issue berarti membeli hak untuk membeli saham,
maka kalau pemodal menggunakan haknya otomatis pemodal telah
melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan yang akan
didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu
dividen dan capital gain.

2.8 STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL


Investor punya banyak cara dalam mengembangkan modalnya pada
industri pasar modal. Artinya dalam investasi di pasar saham, investor tidak mesti
harus terpaku pada satu strategi saja. Ada kalanya, strategi yang satu
dikombinasikan dengan strategi lain yang lebih menguntungkan. Perubahan
strategi investasi ini juga terkadang tanpa rencana, sebab perubahan strategi itu
sangat tergantung pada kondisi pasar, dan tujuan investasi seorang investor.
Dengan strategi investasi yang sangat fleksibel dan sangat moderat, karena
tergantung pada situsasi dan kondisi. "Maka jadilah investasi di pasar modal
menjadi sangat menarik, mobile, dan menggairahkan," begitu kata banyak pelaku
pasar modal yang sudah menjadikan industri pasar modal sebagai ajang memburu
pendapatannya. Investasi di pasar modal dikatakan mobile (selalu bergerak), dan
tidak bersandar hanya pada satu strategi menyebabkan investasi di pasar modal ini
perlu pengamatan yang serius dan terus menerus.
Pengamatan yang serius lantaran potensi pendapatan yang bisa dibukukan
dalam investasi bursa saham adalah selain dividen juga capital gain. Dividen
merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham,
sedangkan capital gain merupakan selisih harga jual dan harga beli yang positif
dengan kata lain "Menjual pada saat harga lebih tinggi dan membeli pada saat
harga lebih rendah", merupakan tujuan investor saham di pasar modal.
Pengamatan atau monitoring tidak hanya atas saham yang menjadi sasaran
investasi, tapi juga terhadap saham-saham lain, bahkan kondisi pasar serta
informasi yang terkait dengan investasi itu. Monitoring yang cukup serius dan
terus-menerus itu perlu dilakukan agar investor selalu mendapat kesempatan
pertama dalam menerima informasi. Kecepatan menerima informasi ini,
merupakan peluang memperoleh pendapatan dan keuntungan di pasar modal.

Page | 30
Sehingga dalam investasi di pasar modal sedikitnya terdapat 8 (delapan) strategi
yang paling sederhana, dan hampir seluruh investor menerapkannya.
Ke delapan strategi yang biasa dilakukan investor itu antara lain:
1. Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar Sekunder
Strategi ini digunakan karena adanya keyakinan investor bahwa harga
akan naik begitu suatu saham dicatatkan di bursa efek. Hal ini dilandasi
dengan asumsi bahwa underwriter tidak akan membiarkan harga jatuh pada
minggu pertama di pasar sekunder. Dalam strategi membeli di pasar perdana
dan menjual di pasar sekunder ini banyak sudah contoh yang bisa diambil.
Kendati anggapan bahwa underwriter tidak membiarkan harga akan jatuh
pada hari-hari pertama di pasar sekunder, ada benarnya juga tapi dalam
menerapkan strategi ini investor juga tetap berpedoman pada harga saham
yang akan dilepas dengan harga saham sejenis yang sudah tercatat.
Perbandingan harga ini perlu menjadi perhatian, karena bisa saja harga saham
IPO lebih rendah ketimbang saham yang sudah tercatat atau sebaliknya.
Untuk itu, investor perlu membandingkan harga dengan pendapatan kedua
saham tersebut yang akan dilepas dengan saham yang sudah tercatat.
Kendati tidak selamanya benar, tapi banyak pelaku pasar yang
beranggapan bahwa strategi membeli di perdana dan jual di sekunder ini
cocok bila diterapkan pada waktu pasar sedang bullish (harga-harga saham di
pasar sekunder sedang naik).
2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold)
Strategi ini digunakan oleh investor karena berkeyakinan bahwa suatu
perusahaan akan berkembang selama jangka panjang, misalnya perusahaan
yang produknya sangat strategis. Umumnya strategi ini juga cocok digunakan
pada saat harga mencapai titik terendah atau umumnya pasar sedang bearish
(harga-harga saham sangat rendah).
3. Strategi Berpindah
Strategi ini digunakan oleh investor yang aktif mengikuti
perkembangan pasar. Tujuannya adalah memanfaatkan peluang kemungkinan
naiknya harga saham lain dengan harapan pemodal tersebut memperoleh
capital gain dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang, strategi ini

Page | 31
bertujuan mengubah jenis saham yang dimiliki, dengan harapan saham lain
lebih prospektif. Strategi ini cocok digunakan pada saham-saham yang aktif
diperdagangkan di bursa efek (likuid).
4. Strategi Mengurangi Kerugian (Cut Loss)
Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas pembelian
saham yaitu dengan cara menjual saham yang sebelumnya dimiliki dan
mengganti dengan saham lain (berpindah), cara lainnya yaitu dengan
membeli saham sejenis seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu
harganya rendah dan melepaskannya kembali pada waktu harganya naik.
Sehingga kerugian pada saat membeli diwaktu harga tinggi dapat dikurangi
(cut loss).
5. Membeli Saham-saham Tidur
Strategi membeli saham-saham tidur maksudnya membeli saham-
saham yang tidak aktif, karena biasanya saham-saham yang tidak aktif sering
luput dari perhatian orang banyak, sehingga cenderung harganya murah. Tipe
pemodal yang sabar cocok membeli saham-saham yang tidak aktif tersebut,
sebab pada umumnya potensi keuntungan pada saham yang demikian ini akan
nampak dalam jangka waku yang lama.
6. Strategi Konsentrasi pada Industri
Investor yang memusatkan perhatiannya pada perkembangan industri
tertentu, karena lebih mengetahui kondisi, mekanisme kerja dari perusahaan
yang berada pada industri tersebut, tren industri dan sebagainya. Strategi
investasi dengan cara ini adalah memilih saham-saham yang terbaik pada
industri tersebut.
7. Strategi Membeli Pasar
Seorang pemodal dikatakan melakukan strategi membeli pasar,
apabila investor secara relatif proporsional ke dalam saham-saham yang ada
di bursa efek, misalnya 50 persen jenis saham yang tecatat di bursa efek.
Strategi ini mungkin kurang tepat bagi investor kecil, karena untuk
melaksanakan strategi ini tentunya membutuhkan dana yang besar.
8. Strategi Membeli Melalui Reksa dana

Page | 32
Strategi ini dilakukan dengan mempercayakan pengelolaan dana yang
dimiliki oleh investor kepada suatu lembaga yang disebut reksa dana. Reksa
dana akan melakukan penyebaran investasi untuk mencapai tingkat
keuntungan tertentu dan meminimumkan risiko.
Namun semua itu bukan menjadi satu patokan atau keharusan strategi
yang dilakukan oleh investor, karena semua kembali kepada karakter tingkat
risiko yang dimiliki oleh para investor. (tim bei)

Page | 33
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.
Produk yang Terdapat di Pasar Modal
1. Reksa Dana
2. Saham
3. Saham Preferan
4. Obligasi
5. Waran
6. Right Issue

3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca
untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal. Namun kami sadar bahwa
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan
makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas perhatiannya,
kami tunggu saran dari pembaca.

Page | 34
DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Salemba Empat
http://www.google.com/pasar modal

Page | 35

Anda mungkin juga menyukai