Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

Pelaksanaan kegiatan bisnis pada Pasar Modal

Diajukan untuk memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Ibu Suriyanti SE., MM

Disusun oleh:

1. Epi Sunepih (612010118095)

2. Fitrianah (612010118035)

3. Idah Latifah (612010118096)

SEMESTER : 4A

PROGRAM STUDI MANAGEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIRALODRA

Jl. Ir. H. Juanda Km.3, Singajaya Kec. Indramayu Kab. Indramayu, Jawa Barat 45213

2020
KATA PENGANTAR

           Puji syukut penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “PASAR MODAL” Dan sebagai syarat untuk melengkapi tugas mata

kuliah Manajemen Pemasaran.

Selama proses penulisan makalah ini, pemulis memperoleh banyak bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dari hati

yang paling dalam penulis menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak

yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa dalam rangka penulisan makalah

ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi maupun

dari segi penulisannya. Segala kritikan dan masukan dari semua pihak sangat

kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.

Indramayu, 18 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian pasar modal 1

2.2 Perkembangan pasar modal di Indonesia 4

2.3 Manfaat pasar modal 6

2.4 Lembaga-lembaga yang terlibat di pasar modal 7

2.5 Jenis pasar modal 12

2.6 Pelaku pasar modal 15

2.7 Tahap pembelian dalam pasar modal 16

2.8 Strategi pemasaran pasar modal 17

2.9 Segmentasi Pasar Modal 19

BAB III PENUTUP 21

3.1 Kesimpilan 21

3.2 Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan


perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan
transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adlah dengan
menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibentuk
untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan mempermudah
perusahaan menjual asset.

Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk


mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini,
untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.
Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait.

Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.


Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga
menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di
Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para investor
dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pasar modal itu ?


2. Siapa pelaku dalam pasar itu ?
3. Siapa pembeli dalam pasar itu ?
4. Bagaimana cara mensegmentasikan pasarnya ?
5. Bagaimana produk yang ditawarkannya ?
6. Bagaimana tahap dalam proses pembelian ?

1.3 Tujuan

1
2

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar


modal di Indonesia
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di
Indonesia
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di pasar
modal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pasar modal

Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana


jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah
dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit
adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek
diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange)
adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli
efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek
adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,
misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper),
saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.

Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang
berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari
satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya
terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito,
commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar
Uang (SPBU).

3
4

2.2 Perkembangan pasar modal di Indonesia

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan
obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa
Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar midal sudah
sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-
orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad
ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-
besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung
yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-
orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi
dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial
waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri
secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada
tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den Effectenhandel
(bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan pada
saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta
obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dihentikan pada perang dunia
yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan
aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas
ini terhenti pada perang dunia kedua.

Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya


pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului
dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951,
yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang No. 15 tahun 1952, setelah terhenti
12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan
5

Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan
beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat.
Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan
pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli
obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun badan hukum.
Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan luar negeri
terutama dengan Amsterdam.

Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan


di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI
terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan
mengakibatkan banyak warga begara Belanda meninggalkan Indonesia.
Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan
Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan
memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia,
sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian
disusul dengan instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS)
pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan
semua efek dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia, termasuk
semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah
perdagangan efek di Indonesia.

Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen
Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah
memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar 10%-20% selama 5 tahun
sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI
yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan atas
capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai
saham/bukti penyertaan modal.
6

Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan


perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan
pasar midal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum
itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha
pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:

a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.

b. Diperkenalkan Bursa Paralel.

c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang


sebelumya dipungut oleh Bapepam.

d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.

e. Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.

f.Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.

g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30


hari sejak dilengkapinya persyaratan.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa


Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan
beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3 Manfaat pasar modal

1. Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a) jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar


b) dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
c) tidak ada convenantsehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
7

d) solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan


e) ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

2. Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara


lain:

a) nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan


tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital
gain
b) memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan
bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
c) dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko

2.4 Lembaga-lembaga yang terlibat di pasar modal

1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :

1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat


ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
2) Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga
berikut:
a) Bursa efek
b) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
c) Reksa dana
d) Perusahaan efek dan perorangan
8

1) Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal

Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan


ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam rangka
melindungi pemodal dan masyarakat berupa:

a) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua


perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat
persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat
tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan
orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
b) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah
memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran
profesi.
c) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada
suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn
diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari
jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa
efek.

Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah


memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh
pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna.
Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di
bidang pasar modal secara fungsional menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan serta berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


a. Penjamin Emisi Efek

Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:


9

1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,


harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan
sarana-sarana penunjang).
b. Akuntan Publik

Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan


memberikan pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan
c. Konsultan Hukum

Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan


memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha
emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas
kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga,
serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

d. Notaris

Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta


perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi
efek.
10

e. Agen Penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer)


yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan
pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

f. Perusahaan Penilai

Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan


penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan
emisi melalui pasar modal.

3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi

Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut:

a. Wali Amanat (Trustee)

Tugas wali amanat antara lain:

1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten


2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan
emiten.
7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
b. Penanggung (Guarantor)
11

Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok


obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada
waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.

c. Agen Pembayar (Paying Agent)

Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya


dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh
tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder

Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan


jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang
terdiri dari:

a. Pedagang Efek

Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga
berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan
harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek
tertentu di pasar sekunder.

b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)

Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian
ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee
kepada investor.

c. Perusahaan Efek

Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat


menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.

d. Biro Administrasi Efek


12

Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur


menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,
pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan
untuk emiten.

e. Reksa Dana (Mutual Fund)

Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana


investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal
atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut
diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada
perusahaan reksadana.

2.5 Jenis pasar modal

Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :

1) Pasar Perdana ( Primary Market )

Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada
para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum
saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka
waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan
oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis
fundamental perusahaan yang bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.


Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan
memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat
juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan
usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin
emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan
melalui agen penjualan.

2) Pasar Sekunder ( Secondary Market )


13

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara


investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu
selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus
dicatatkan di bursa.

Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual
efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna
sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar,


pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan
pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya
tidak terbatas.

Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu :

a. Bursa reguler

Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ),
dan Bursa Efek Surabaya (BES)

b. Bursa paralel

Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek
yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang
diatur dan

diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE),


diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara
penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar
diantara kantor para broker atau dealer.

Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan


melalui Bursa atau Stock Exchange. Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat
khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan
14

secara OTC (Over The Counter Market) dilakukan oleh setiap peserta (partisipan)
melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.

Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian adalah


banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai
antara inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari
klien pada periode tertentu dan pada waktu yang lain ia harus mengeluarkan uang
untuk menutupi biaya operasionalnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut (perusahaan pada saat kasnya


mengalami defisit), maka perusahaan tersebut sementara dapat memasuki pasar
uang sebagai peminjam dengan mencari lembaga keuangan atau pihak lain yang
memiliki surplus (kelebihan) dana. Selanjutnya, pada saat perusahaan tersebut
mengalami surplus dana, maka perusahaan tersebut menjadi kreditor dalam pasar
uang untuk memperoleh pendapatan daripada membiarkan dananya tak terpakai
atau idle.

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatarbelakangi adanya kebutuhan


untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau yang sifatnya harus
segera dipenuhi. Dengan demikian pasar uang merupakan sarana alternatif,
khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non
keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dana
jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas
kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak


langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di
Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank
Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.
15

2.6 Pelaku pasar modal

1. Emiten

Selaku pelaku pasar modal, emiten terdiri atas perusahaan publik dan
reksadana. Perusahaan publik adalah perusahaan yang sahamnya telah dimiliki
oleh 300 pemegang saham atau lebih dan telah memiliki modal disetor tiga milyar
rupiah atau lebih. Sedangkan reksadana adalah emiten yang menerbitkan unit –
unit sertifikat saham dengan kegiatan utamanya melakukan investasi dalam efek.
Dalam melakukan penjualannya, emiten dapat memilih dua macam instrumen
pasar modal, yaitu bersifat kepemilikan atau utang. Jika bersifat kepemilikan
maka surat berharga yang diterbitkanlah adalah saham. Jika yang dipilih adalah
utang maka surat berharga yang diterbitkanlah obligasi.

2. Investor

Investor adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di


perusahaan go public yang akan melakukan penjualan surat – surat berharga.
Pemodal yang berlaku sebagai investor dapat merupakan perorangan atau sebuah
badan perusahaan. Pihak investor dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
Investor yang bermaksud menanamkan modalnya ke suatu perusahaan Sebelum
membeli atau menanamkan modalnya, investor melakukan analisis terhadap
perusahaan tersebut, prospek emiten, dan lain-lainnya.

3. Penjamin Emisi (Underwriter)

Penjamin emisi biasa disebut sebagai underwriter. Penjamin emisi


(underwriter) merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi
yang diterbitkan oleh suatu perusahaan go public sampai batas waktu tertentu.
Peran penjamin emisi sebagai pelaku pasar modal bertanggung jawab agar
memperoleh dana yang diinginkan emiten.

4. Perantara Perdagangan (Broker/Pialang)


16

Perantara perdagangan yang menjadi pelaku pasar modal juga disebut sebagai
broker atau pialang. Peran broker atau pialang adalah sebagai perantara antara
penjual dengan pembeli surat – surat berharga. Pihak dalam jual beli efek ada dua
yaitu pihak penjual (emiten) dan pembeli (investor). Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa pialang atau broker adalah pihak yang menjadi perantara antara emiten dan
investor dalam melakukan transaksi surat – surat berharga. Perantara Perdagangan
Pelaku Pasar Modal Tugas pialang atau broker selaku pelaku pasar modal
meliputi memberikan informasi tentang emiten dan melakukan penjualan surat-
surat berharga kepada para investor.

5. Manajer Investasi

Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola efek untuk
para nasabah. Seluruh kegiatan pelaku pasar modal yang berkegiatan di pasar
modal dikelola oleh pihak ini.

2.7 Tahap pembelian dalam pasar modal

Proses pembelian saham di pasar modal dan pihak yang terlibat sebagai berikut :

1. Mendaftar sebagai nasabah untuk pembelian saham, melibatkan


perusahaan efek

Langkah pertama untuk melakukan transaksi jual beli saham adalah harus
menjadi nasabah di Perusahaan Efek. Seseorang yang akan menjadi investor harus
terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu pialang
atau perusahaan efek.  Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor
dapat melakukan kegiatan transaksi.

2. Membuat pesanan saham, melibatkan perusahaan efek

Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan invesror
kepada pialang. Pada tahap ini, perintah atau pesanan dapat dilakukan secara
langsung  di mana invertor datang ke kantor pialang atau pesanan disampaikan
melalui sarana komunikasi seperti telepon, faks atau sarana komunikasi lainnya.
17

3. Meneruskan pesanan ke floor trader, melibatkan pialang saham

Setiap pesanan yang masuk ke perusahaan saham selanjutnya akan diteruskan


ke petugas pialang yang berada di lantai bursa (floor trader).

4. Memasukkan pesanan ke JATS, melibatkan pialang saham

Jakarta Automated Trading System yang disingkat dengan JATS adalah


sistem terkomputerisasi yang diterapkan di Bursa Efek Indonesia. Seluruh
pesanan yang masuk ke sistem JATS dapat dipantau oleh floor trader, petugas di
kantor pialang, atau siapa saja yang memiliki/menyewa sistem informasi bursa.

5. Transaksi terjadi, melibatkan pialang saham

Pesanan yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai
dan tercatat dalam sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (matched),
dalam arti sebuah pesanan beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok.
Pada tahap ini, pihak floor trader atau petugas di kantor pialang akan memberikan
informasi kepada investor bahwa pesanan yang disampaikan telah dipenuhi.

6. Penyelesaian transaksi, melibatkan perusahaan efek

Setelah proses  kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain, maka transaksi selesai


dan hak-hak investor terpenuhi, investor yang menjual saham akan mendapatkan
uang, sementara investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan
saham.

2.8 Strategi pemasaran pasar modal

1. Strategi Menjual Saham

Waktu terbaik untuk menjual saham adalah saat harga saham sedang naik atau
yang biasa disebut profit taking. Namun, bagaimana jika harga saham turun? Saat
tersebut, kamu bisa menjual saham dengan menetapkan cut loss.

Cut loss merupakan istilah yang digunakan saat menjual saham dengan harga
yang lebih rendah dari harga beli sehingga mengalami loss atau kerugian.
18

Langkah ini mampu mencegah kerugian lebih besar akibat harga yang terus
merosot.

Cut loss sangat dianjurkan dilakukan oleh trader dan investor untuk menjaga
modal yang dimiliki. Waktu paling baik untuk melakukan cut loss berbeda-beda,
tergantung posisimu sebagai trader atau investor.

Jika kamu trader aktif, waktu terbaik untuk melakukan cut loss adalah saat
saham yang dipegang terus menerus mengalami penurunan. Selalu perhatikan
arah pergerakan saham untuk menentukan waktu yang tepat melakukan cut loss.

Sedangkan jika kamu investor (tipe investasi jangka panjang), waktu


melakukan cut loss terbaik, yaitu ketika terjadi perubahan fundamental. Hal
tersebut bisa dilihat dari kinerja fundamental perusahaan. Bila muncul berita
buruk mengenai perusahaan atau emiten karena terimbas koreksi IHSG, saat itulah
kamu sebaiknya mengambil langkah cut loss.

a. Promo Indopremier

Ada dua cara yang bisa kamu jadikan acuan dalam menentukan titik cut loss:

1) Berdasarkan harga beli

Berdasarkan titik support. Adalah area atau tingkat harga yang diyakini
sebagai titik terendah sebuah saham.

Jika berdasarkan harga beli, kamu sudah menetapkan cut loss sebesar 5-7%,
maka cara tersebut dinilai kurang fleksibel karena tidak mempertimbangkan
prospek pergerakan saham nantinya.

2) Support

Sedangkan bila pakai titik support sebagai acuan, maka cut loss bisa ditetapkan
dengan mempertimbangkan rekomendasi saham harian yang diberikan perusahaan
sekuritas. Cara tersebut dinilai lebih fleksibel karena mengikuti pergerakan harga
saham yang terjadi setiap hari.
19

2.9 Segmentasi Pasar Modal

Pasar uang untuk pinjaman jangka pendek. Instrumen yang


diperdagangkan antar lain surat-surat berharga pemerintah (bills and notes),
sekuritas badan-badan pemerintah, sertifikat deposit, perjanjian imbal beli,
commercial paper.

Pasar modal untuk pinjaman jangka panjang, yang mencakup non


securities segmen dan securities segment. Segmen non sekuritas menyediakan
dana dari lembaga keuangan langsung kepada perusahaan. Biasanya lembaga
keuangan (bank, asuransi, dana pensiun) akan menahan tanda bukti investasi
perusahaan berupa loan agreement dan credit agreement sampai pembayaran
selesai. Segmen sekuritas dirancang untuk menyediakan sumber pembelanjaan
jangka panjang dan memungkinkan perusahaan melakukan investasi pada barang
modal, memperbanyak alat-alat produksi dan penciptaan kesempatan kerja.
20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-
bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah
dan masyarakat umum.

Produk yang Terdapat di Pasar Modal

1. Reksa Dana

2. Saham

3. Saham Preferan

4. Obligasi

5. Waran

6. Right Issue

Manfaat Pasar Modal

1. Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

3. tidak ada convenantsehingga manajemen dapat lebih bebas dalam


pengelolaan dana/perusahaan

21
22

4.solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca


untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal. Namun kami sadar bahwa
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan
makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas perhatiannya,
kami tunggu saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Salemba Empat

Farid Harianto, dan Siswanto Sudom, 1998, Perangkat dan teknik analisis
investasi di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta ,Jakarta.

www.Sumber Capital Market Education’s.com

Rank J.Fabozzi, 1999, Manajemen Investasi, buku satu, Salemba empat,Grand


Wijaya Center Blok D No.7 Jl.Wjaya 2, Jakarta

Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft
Indonesia

23

Anda mungkin juga menyukai