Oleh :
FINKY FATMA FAUZIAH 24023120002
RINI ALPIANI PUTRI 24023120004
MOHAMMAD GILAR ALDIANTO 24023120006
MILA AMELIA 24023120010
PUTRI FATMAH 24023120012
AGIT FUZI ARIANI 24023120032
RAHMA ERICA 24023120038
YAYANG IMAN NUR RAMADHAN 24023120040
HILDA RAHMAWATI 24023220044
SRI DEWI SAFITRI 24023220310
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan khadirat ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ PASAR MODAL ( capital market ) “. Penyusunan makalah
ini untuk ememnuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Kami
berharap dengan penyusunan makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca khususnya kami sebagai penyusun.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memebantu selama proses penyusunan makalah ini.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. PENGERTIAN PASAR MODAL......................................................................2
B. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA.................................2
C. MANFAAT PASAR MODAL...........................................................................5
D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL................5
E. PROSES PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC)..........................................10
F. PROSES PENCATATAN EFEK DI BURSA EFEK JAKARTA...................17
G. PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL..................................................20
H. STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL.......................................26
I. PASAR MODAL SYARIAH...........................................................................27
BAB III PENUTUP.....................................................................................................39
A. KESIMPULAN................................................................................................39
B. SARAN.............................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan
perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai
melakukan transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adlah
dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar
modal dibentuk untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan
mempermudah perusahaan menjual asset.
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak
untuk mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam
hal ini, untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk
Bursa Efek. Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga
menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di
Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para
investor dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan bursa efek di Indonesia?
2. Apakah fungsi bursa efek di Indonesia?
3. Produk apa saja yang ada di pasar modal yang menjadi tujuan para
investor dan perusahaan untuk bertransaksi?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar
modal di Indonesia.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di
Indonesia
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di pasar
modal
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
dikeluarkan oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual
beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912,
Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di
tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah
Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan
sebagai aktivitas pasar midal sudah sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini
pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia yang dikenal
sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda
mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai
salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan
sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan
Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan
penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu
mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri
secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada
tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den
Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang
dperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik
perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia
dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun
1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di
Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.
Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya
pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia.
Didahului dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1
September 1951, yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang No. 15 tahun
1952, setelah terhenti 12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan
kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri
dari 3 bangk negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank
Indonesia sebagai penasihat. Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank
4
pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil
guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan
pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana
a. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,
harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
2. Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
3. Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan
sarana-sarana penunjang).
b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan
c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan
usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan
atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak
ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
8
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka
emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer)
yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan
pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada
pemesan.
f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan
penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar
dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
2. Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
3. Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4. Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5. Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6. Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan
emiten.
7. Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8. Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila
diperlukan.
9
b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman
pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang
obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi
kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya
dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah
jatuh tempo.
4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan
jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang
terdiri dari:
a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek
juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga
keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli
dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk
kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker
mengenakan fee kepada investor.
c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat
menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat
investasi.
d. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur
menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,
pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan
10
Penawaran Umum
1. Laporan
1. Rencana go public 1. Penawaran oleh sindikasi
Berkala
2. RUPS penjamin emisi dan agen
2. Laporan
3. Penunjukan penjual
kejadian
2. Penjatahan kepada pemodal
Underwriter penting
3. Penyerahan efek kepada
Profesi Penunjang dan
pemodal
Lembaga Penunjang relevan
4. Mempersiapkan
dokumen
1. Emiten mencatatkan
5. Konfirmasi sebagai
efeknya di bursa
agen penjual oleh
1. Emiten menyampaikan pendaftaran
2. Perdagangan Efek di
penjamin emisi
2. Expose terbatas di Bapepam bursa
6. Kontrak pendahuluan
3. Tanggapan
dengan bursa efek
7. Tanda tangan Kelengkapan dokumen
perjanjian Kejalasan informasi
8. Public Expose Keterbukaan (hukum, akuntansi, keuangan dan
manajemen)
4. Komentar tertulis dalam waktu 45 hari
5. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif
Gambar 1 Proses Penawaran Umum di Pasar Modal
Meski proses untuk go public ini relatif mudah, ada beberapa hal yang
harus disiapkan oleh pihak emiten agar proses untuk go public ini dapat
berjalan lancar sesuai dengan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi
perencanaan internal dan eksternal. Perencanaan internal dilakukan dengan
12
(legal opinion).
Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta
perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga
notulen-notulen rapat.
b. Tahap pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung
calon emien menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas
Pasar Modal hingga BAPEPAM menyatakan Pernyataan Pendaftaran
menjadi Efektif.
c. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah
emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat
membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah
ditunjuk. Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu
diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam
tahapan ini. Misal, saham dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta
saham sementara yang ingin dibeli seluuh investor berjumlah 150 juta
saham. Jika invstor tidak mendapatkan sham pada pasar perdana, maka
investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham
dicatatkan di bursa efek.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham dipasar perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan di bursa efek, di Indonesia adalah Bursa Efek
Jakarta (BEJ).
3. Persyaratan Pencatatan Saham di BEJ
a. Papan Utama
No. Kriteria
1. Telah memenuhi persyarat umum pencatatan saham.
2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah
melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core
business) yang sama minimal 36 buln berturut-turut.
3. Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan
15
b. Papan Pengembagan
No. Kriteria
16
puluh juta) saham tau 35% dari modal disetor (mana yang lebih
kecil).
7. Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemenang
saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek,
dengan ketentuan;
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan
penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut
adalah pemegang saham setelah penawaran umum
perdana.
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari
perusahaan publik, maka jumlah peegang saham tersebut
adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan
permohonan pencatatan.
Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa
Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut dihitung
berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan
terakhir.
8. Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian
emisinya harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full
commiment).
F. PROSES PENCATATAN EFEK DI BURSA EFEK JAKARTA
Proses pencatatan efek di BEJ, dilakukan setelah pernyataan efektif oleh
Bapepam dan emiten bersama dengan penjamin emisi telah melakukan
penawaran umum, maka:
Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan ketentuan
pencatatan efek di BEJ;
a. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan;
b. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, BEJ memberikan surat
persetujuan pencatatan;
c. Emiten membayar biaya pencatatan;
d. BEJ mengumumkan pencatatan efek tersebut di bursa;
18
Perlakuan untuk waran yang tidak dikonversi sampai jatuh tempo dan
Perlindungan pemegang waran dari dilusi karena turunnya harga saham
akibat keputusan perusahaan.
g. Harga pelaksanaan waran tidak menyimpang dari yang ditetapkan dalam
perjanjian penerbit waran;
h. Sertifikat waran diterbitkan atas nama.
gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi yang disertai waran
mendapatkan diskon pada saa melakukan pembelian. Pada saat jatuh tempo
ia akan mendapatkan pelunasan sebesar harga pari. Capital gain juga bisa
didapat bila setelah melakukan konversi saham biasa, pemodal bisa
menjual sahamnya diatas harga perolehan.
6. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat
untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham,
yang otomatis diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat
diperdagangkan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya
memberikan penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan
modal yang lebih rendah. Biasanya harga saham hasil right issue lebih
murah dari saham lama. Karena membeli right issue berarti membeli hak
untuk membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan haknya otomatis
pemodal telah melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka
imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan
membeli saham, yaitu dividen dan capital gain.
H. STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL
Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal
disamping akan memperoleh keuntungan juga ada kemungkinan akan
mengalami kerugian. Strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja
atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik adalah dengan senantiasa
mengikuti prinsip “Keep your alpha high and your beta low”. Prinsip ini
berarti bahwa investor akan selalu mempertimbangkan berapa tingkat risiko
dan keuntungan yang akan diperoleh. Keuntungan atau kerugian tersebut
sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor untuk menganalisis berbagai
jenis saham kemudian memilih beberapa saham sesuai dengan kemampuan
dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut merupakan portofolio. Oleh
karena itu, bermain di pasar modal tidak memberikan jaminan untuk
mendapatkan capital gain yaitu selisih lebih dari harga beli saham dan harga
27
jual saham. Dengan demikian bermain di bursa akan sangat mungkin pula
investor mengalami capital loss.
Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di
bursa efek khususnya dalam bentuk saham antara lain sebagai berikut:
a. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio. Strategi ini
dapat memperkecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke berbagai
jenis saham.
b. Membeli di pasar perdana dan dijual setelah saham tersebut dicatat di
bursa.
c. Beli dan simpan. Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki
keyakinan berdasarkan analisis bahwa perusahaan yang bersangkutan
memiliki prospek untuk berkembang yang cukup pesat beberapa tahun
mendatang sehingga sahamnya diharapkan akan mengalami kenaikan
yang cukup besar pada saat itu.
d. Membeli saham tidur. Saham tidur adalah saham yang jarang atau tidak
pernah ada transaksi. Saham tidur ini bisa disebabkan karena jumlah
saham yang dicatatkan terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor institusi
dan pemilik saham lama. Dapat pula disebabkan karena kinerja
perusahaan yang bersangkutan kurang baik atau prospek usahanya masih
cerah sehingga kurang mendapat perhatian pemodal.
e. Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain. Investor
yang memiliki strategi in cenderung bersifat lebih spekulatif. Mereka
akan cepat-cepat melepas saham-saham yang diperkirakan harganya akan
mengalami penurunan atau buru-buru membeli saham yang menurut
anggapannya akan mengalami kenaikan kurs.
f. Konsentrasi pada industri tertentu. Strategi ini lebih cocok bagi investor
yang benar-benar menguasai kondisi suatu jenis industri sehingga
mengetahui prospek perkembangannya dimasa yang akan datang.
g. Reksa dana (mutual fund). Melakukan investasi dengan membeli unit
sertifikat atau saham yang diterbitkan oleh investment trust. Strategi ini
28
mengalami masa surut selama kurun waktu yang relatif lama pada
masa imperium negara-negara Eropa.
Pada awalnya prinsip syariah islam diterapkan pada industri
perbankan dan Cairo adalah merupakan negara yang pertamakali
mendirikan bank Islam sekitar tahun 1971 dengan nama “Nasser Social
Bank” yang operasionalnya berdasarkan sistem bagi hasil (tanpa riba).
Berdirinya Nasser Social Bank tersebut, kemudian diikuti dengan
berdirinya beberapa bank Islam lainnya seperti Islamic Development
Bank (IDB) dan the Dubai Islamic pada tahun 1975, Faisal Islamic
Bank of Egypt, Faisal Islamic Bank of Sudan dan Kuwait Finance
House tahun 1977.
Selanjutnya penerapan prinsip syariah pada sektor di luar
industri perbankan, juga telah dijalankan pada industri asuransi
(takaful) dan industri Pasar Modal (Pasar Modal Syariah). Pada
industri Pasar Modal, prinsip syariah telah diterapkan pada instrumen
obligasi, saham dan fund (Reksa Dana). Adapun negara yang pertama
kali mengintrodusir untuk mengimplementasikan prinsip syariah di
sektor pasar modal adalah “Jordan dan Pakistan”, dan kedua negara
tersebut juga telah menyusun dasar hukum penerbitan obligasi syariah.
Selanjutnya pada tahun 1978, pemerintah Jordan melalui Law Nomor
13 tahun 1978 telah mengijinkan Jordan Islamic Bank untuk
menerbitkan Muqaradah Bond. Ijin penerbitan Muqaradah Bond ini
kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Muqaradah Bond Act
pada tahun 1981. Sementara pemerintah Pakistan, baru pada tahun
1980 menerbitkan the Madarabas Company dan Madarabas Ordinance.
Secara umum, penerapan prinsip syariah dalam industri pasar
modal khususnya pada instrumen saham dilakukan berdasarkan
penilaian atas saham yang diterbitkan oleh masing-masing perusahaan,
karena instrumen saham secara natural telah sesuai dengan prinsip
syariah mengingat sifat saham dimaksud bersifat penyertaan. Para ahli
fiqih berpendapat bahwa suatu saham dapat dikatergorikan memenuhi
30
modal syariah kita hingga saat ini adalah minimnya jumlah pemodal
yang melakukan investasi, terutama jika dibandingkan dengan jumlah
pemodal yang ada pada sektor perbankan.
Pasar modal merupakan salah satu pilar penting dalam
perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang
menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap
investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Menurut
Irfan Syawqy, secara faktual, pasar modal telah menjadi financial
nerve-centre (saraf finansial dunia, Red) dunia ekonomi modern.
3. Fungsi Pasar Modal Syariah
Menurut metwally (1995, 177) fungsi dari keberadaan pasar modal
syariah :
a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam kegiatan bisnis
dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.
b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna
mendapatkan likuiditas
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk
membangun dan mengembangkan lini produksinya
d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek
pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal
konvensional
e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja
kegiatan bisnis
1. Saham Syariah
Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti
penyertaan modal kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan
tersebut pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari
usaha perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak
bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai
kegiatan musyarakah atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka
secara konsep saham merupakan efek yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham yang diterbitkan
oleh Emiten dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai saham
syariah. Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika
saham tersebut diterbitkan oleh:
a. Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan
Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.
b. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan
Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun
memenuhi kriteria. kegiatan usaha tidak bertentangan dengan
prinsip syariah sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13, yaitu
tidak melakukan kegiatan usaha:
34
8. Sertifikat musaqa.
9. Sertifikat mugharasa.
3. Reksa Dana Syariah
Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Reksa
Dana syariah didefinisikan sebagai reksa dana sebagaimana
dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang
pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah
di Pasar Modal. Reksa Dana Syariah sebagaimana reksa dana pada
umumnya merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak
memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas
investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Reksa Dana Syariah dikenal pertama kali di Indonesia pada
tahun 1997 ditandai dengan penerbitan Reksa Dana Syariah
Danareksa Saham pada bulan Juli 1997. Sebagai salah satu
instrumen investasi, Reksa Dana Syariah memiliki kriteria yang
berbeda dengan reksa dana konvensional pada umumnya. Perbedaan
ini terletak pada pemilihan instrumen investasi dan mekanisme
investasi yang tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah. Perbedaan lainnya adalah keseluruhan proses manajemen
portofolio, screeninng (penyaringan), dan cleansing (pembersihan).
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping
mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun
mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
1. Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham,
sukuk, dan surat berharga syariah lainnya) yang masuk dalam
portfolio Reksa Dana tersebut. Ini berkaitan dengan kemampuan
37
A. KESIMPULAN
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah
pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun,
bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha,
pemerintah dan masyarakat umum.
Produk yang Terdapat di Pasar Modal
1. Reksa Dana
2. Saham
3. Saham Preferan
4. Obligasi
5. Waran
6. Right Issue
Manfaat Pasar Modal
a. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
b. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital
gain
40
41
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Salemba Empat
http://www.google.com/pasar modal
http://www.google.com/pasar modal syariah
iii