Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN DAN STRUKTUR PASAR MODAL DI

INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :

A. Muara Arumbarkah, S.E,. M.M

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

Sispa Dasilpa (02220200043)

Nur Malasari (02220200040)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya makalah yang berjudul “Perkembangan dan Struktur Pasar Modal di

Indonesia”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan

makalah ini, maka kami sebagai tim penyusun makalah mengucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih

terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 13 September 2023

Penyusun

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Perkembangan Pasar Modal Indonesia..............................................................5
a. Sejarah Perkembangan Pasar Modal.............................................................5
b. Investasi di Pasar Modal Mengimbangi Kenaikan Inflasi............................6
B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal.......................7
C. Struktur Pasar Modal..........................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan serta kemajuan yang

sangat pesat sejak tahun 1989 setelah pemerintah mengambil keputusan dalam

bidang keuangan akhir tahun 1988. Pasar modal secara formal dapat didefinisikan

sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang

bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

diterbitkan oleh pemerintah (public authorities), maupun perusahaan swasta

(Husnan, 1996:3).

Para investor sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham,

mereka tentunya sangat memerlukan tersedianya informasi yang diperlukan dalam

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi yang

akan memberikan tingkat keuntungan tertinggi dengan tingkat resiko tertentu.

Kesalahan dalam pemilihan saham akan berpengaruh terhadap return, sehingga

return yang diperoleh dari portofolio tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan dan struktur pasar modal di indonesia?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pasar Modal Indonesia

Pasar modal, menurut UU Pasar Modal No.8 tahun 1995, didefinisikan sebagai

segala aktifitas dan penawaran efek/ surat berharga kepada masyarakat, segala

aktifitas perusahaan publik yang berkaitan dengan surat berharga yang telah

diterbitkannya, serta segala aktifitas yang berkaitan dengan institusi dan profesi yang

berkaitan dengan surat berharga.

Perbedaan mendasar antara pasar modal dan pasar uang adalah pada jenis aset

yang diperdagangkan di dalamnya. Di pasar uang, yang diperdagangkan adalah

foreign exchange melalui berbagai instrument seperti option dan forward, sedangkan

di pasar modal adalah saham yang berjangka minimal 1 tahun, dan obligasi baik yang

diterbitkan oleh swasta maupun pemerintah. Aliran modal internasional ke bursa efek

tercatat pada pada sisi investasi portfolio dalam neraca pembayaran.

Mengenai sistem kelembagaan pasar modal, otoritas tertinggi dalam pasar

modal Indonesia adalah menteri keuangan yang memiliki wewenang untuk

menetapkan kebijaksanaan umum di bidang Pasar Modal, sedangkan pembinaan,

pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal dilakukan oleh Badan

Pengawas Pasar Modal transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang

menjadi nasabahnya.

a. Sejarah Perkembangan Pasar Modal

Mengutip dari BEI, secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum

Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman

5
kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,

perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang

diharapkan, bahkan pada periode 1956 - 1977 kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia

ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada

pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan

operasi pasar modal tidak dapat berjalan dengan seharusnya. Pemerintah

Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus 1977.

Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. Bursa Efek Jakarta

berjalan dibawah Badan Pelaksana Pasar Modal (sebelum berubah menjadi

Badan Pengawas Pasar Modal, BAPEPAM). Maka, setiap 10 Agustus

diperingati sebagai hari ulang tahun pasar modal Indonesia.

b. Investasi di Pasar Modal Mengimbangi Kenaikan Inflasi

Secara umum, inflasi di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.

Kenaikan inflasi ini akan berdampak terhadap harga barang yang kalian

konsumsi. Terkadang, besaran kenaikan pendapatan tidak seimbang dengan

peningkatan inflasi. Di sini lah peran penting untuk melakukan investasi, dan

return yang diberikan oleh berinvestasi di pasar modal secara rata-rata mampu

menyaingi tingkat inflasi. Karena sifatnya yang terus mengikuti inflasi, jadi

bisa diperkirakan bahwa semakin lama Sobat Sikapi menanam modal, nilai

6
saham kalian berpotensi semakin besar. Bisa dibayangkan keuntungan yang

akan kalian peroleh jika berinvestasi dalam jangka panjang.

B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal

a. Supply sekuritas

b. Deman akan sekuritas

c. Kondisi politik dan ekonomi

d. Masalah Hukum dan Peraturan

e. Keberadaan lembaga yang mengatur & mengawasi kegiatan pasar modal

& berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara

efisien.

C. Struktur Pasar Modal

Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1985, struktur

pasar modal Indonesia adalah sebagai berikut:

7
Keterangan:

a. Menteri Keuangan

b. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Bertugas dalam melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan

kegiatan sehari-hari pasar modal.

c. Bursa Efek Indonesia

Merupakan lembaga resmi yang telah memperoleh izin dari OJK (dahulu

BAPEPAM-LK) selaku pihak yang berwenang untuk menjalankan

perdagangan efek serta menyediakan sarana pendukung dan mengawasi

kegiatan anggota bursa efek.

d. Lembaga Kliring dan Penjaminan

8
Bertugas untuk menyediakan jasa kliring serta penjaminan penyelesaian

transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.

e. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Bertugas untuk menyediakan jasa custodian sentral serta penyelesaian

penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.

f. Perusahaan efek

Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,

Perantara Pedagang Efek dan atau Manajer Investasi.

Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri dari:

 Biro Administrasi Efek (BAE)

Merupakan pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten

melakukan pencatatatn kepemilikan efek dan pembagian hak yang

berkaitan dengan efek.

 Bank Kustodian

Merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif dan harta

lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk

menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi

efek, mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

 Wali Amanat

Adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat

utang. Tugasnya antara lain menghadiri Rapat Umum Pemegang

9
Obligasi (RUPO) dan mewakili kepentingan pemegang obligasi dalam

hubungan dengan emiten.

g. Profesi Penunjang

Profesi penunjang pasar modal terdiri dari:

 Akuntan

Akuntan Publik hádala (adalah) pihak yang memberikan pendapat atas

kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

usaha, serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum, serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan

yang baik (jika diperlukan).

 Konsultan Hukum

Konsultan hukum bertugas melakukan pemeriksaan secara

menyeluruh dari segi hukum (legal audit), memberikan pendapat dari

segi hukum (legal opinion) terhadap emiten dan perusahaan publik.

 Penilai

Merupakan pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap

perusahaan, kemudian menerbitkan dan menandatangani laporan

penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun

berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.

 Notaris

Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta

Anggaran Dasar dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk

pembuatan Perjanjian Emisi Efek, Perjanjian Antar Penjamin Emisi

10
Efek dan Perjanjian Agen Penjual, menyiapkan Kontrak Investasi

Kolektif (KIK) reksa dana serta perubahannya, serta membuat berita

acara RUPS.

h. Pemodal

Pemodal (investor) adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik

ataupun non domestik yang melakukan suatu bentuk penanaman modal

(investasi) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasar modal bergerak karena adanya motif ekonomi dari kedua pihak.

Emiten mendapat kemudahan mengumpul dana dari publik untuk kebutuhan dana

jangka panjang dengan biaya yang relatiflebih rendah ketimbang kredit perbankan.

Investor sendiri mendapatkan keuntungan dari return yang dia terima dari

investasinya atas instrumen pasar modal yang dikuasainya. Namun ada satu unsur

yang sangat erat kaitannya dengan pasar modal, yaitu resiko. resiko inilah yang

menjadi ketakutan utama dan terbesar investor. Resiko harus ditangani dengan

langkah yang preventif dan preemtif oleh investor.

11
B. Saran

Penulisan makalah ini masih ada kekurangannya. Untuk itu saran dan

masukan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah, dan

semoga makalahl ini dapat menjadi referensi untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Balfas, Hamud, 2006, Hukum Pasar Modal, Tata Nusa, Jakarta.

Cahyono,E. Jaka, 2000, Cara Jitu Meraih Untung Dari Reksa Dana, Elek Media

Komputindo, Jakarta

Fahmi, Irham dan Lavianti, Novi, 2009, Teori Portofolio dan Analisis Investasi,

Alfabeta, Bandung.

M, Hayman, Adler, 2008, Reksa Dana Investasiku, Kompas Media Nusantara,

Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai