Anda di halaman 1dari 14

REKSADANA

Disusun Oleh :
Nama NPM
Silvi Aprillia Bella 220301003
Dina Anggraini 220301008
Vivi Andela 220301011

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pasar
Modal

Dosen Pengampu : Fauzan Fuadi, S.Ak., M.Sc.

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS SOSIAL DAN BISNIS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Reksadana”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah


SAW yang telah menuntun ummatnya dari masa kegelapan hingga menuju masa
yang terang benderang dengan banyak keilmuan seperti sekarang.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Fauzan Fuadi, S.Ak., M.Sc
selaku dosen pengampuh mata kuliah Pengantar Pasar Modal serta teman-teman
kami yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan makalah ini. Dan juga
terima kasih kepada teman-teman kelompok 3 yang sudah bekerja sama dalam
pembuatan makalah ini yang berjudul dan menjelaskan tentang “Reksadana”.

Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu, 09 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i


KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................1
B. Tujuan Penulisan .......................................................................1
C. Manfat Penulisan........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reksadana.................................................................3
B. Keuntungan Dan Risiko.............................................................4
C. Pihak-Pihak yang Terkait Dengan Reksadana...........................7
D. Tipe Reksadana..........................................................................8
E. Kategori Reksadana....................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan ReksaDana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat
diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan
Reksa Dana dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan khusus untuk
menunjang kegiatan pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada
pengaturan khusus mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana lebih dikenal
pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan
Reksa Dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar
Modal. Keberadaan Reksa Dana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai
pada saat diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu
penerbitan Reksa Dana dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan
khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat
itu belum ada pengaturan khusus mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana
lebih dikenal pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk
menerbitkan Reksa Dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar
Modal.

Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri
reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres
Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act
of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of
1934).

Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada


Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah
komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar
modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan
prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana,
juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi
mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.

1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang pengertian reksadana
2. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan risiko yang ada pada
reksadana
3. Untuk mengetahui siapa saja pihak-pihak yang terkait dengan reksadana
4. Untuk mengetahui apa saja tipe yang ada pada reksadana
5. Untuk mengetahui apa saja kategori yang ada pada reksadana

C. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam menambah
khasanah invetasi pasar modal bagi ilmu pengetahuan manajemen keuangan,
pengetahuan yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan masalah
perbandingan kinerja reksadana saham syariah dan reksadana saham
konvensional di bursa efek indonesia yang diharapkan bisa menjadi dasar
penelitian pada masa akan datang.
2. Manfaat Praktis

Hasil yang dicapai dari penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi bursa
Efek Indonesia sebagai pasar modal di Indonesia khususnya manajemen yang
berada dalam bursa efek indonesia , untuk dapat mengetahui perbandingan
kinerja reksadana saham baik yang syariah maupun yang konvensional. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan juga dapat
digunakan sebagai suatu gambaran tentang kinerja reksadana saham di bursa
efek indonesia, serta memberikan referensi dalam meningkatkan penilaian
terhadap investasi pada reksadana di bursa efek Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.2.1 Pengertian Reksadana


Secara etimologi kata reksa dana berasal dari dua kata yaitu
“reksa” yang berartikan jaga atau pelihara dan “dana” berarti uang. Secara
sederhana dapat kita simpulkan bahwa reksa dana adalah kumpulan uang yang di
jaga atau dipelihara. Sehingga dalam hal ini istilah reksa dana didefinisikan
sebagai suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarkaat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi.
Reksadana merupakan terjemahan dari mutual fund. Bagi masyarakat
Indonesia, meskipun reksadana bukan hal baru, tetapi kurang populer, sehingga
kurang menarik bagi investor. Konsep mutual fund sendiri lahir sekitar seratus
tahun lalu di London, Inggris. Di Indonesia, lembaga reksadana dipelopori oleh
PT Danareksa, sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di bawah kontrol
Departemen Keuangan.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat
(27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu:
1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang
ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun
kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai
Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.

3
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib
untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer
investasi, di mana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat
penitipan kolektif dan administratur.

2.2.2 Keuntungan dan Risiko Reksadana


Keuntungan Reksadana

Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu
alternatif investasi yang menarik antara lain:

1. Dikelola oleh manajemen professional


Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi
yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran
Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya
mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara
langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar
modal.
2. Diversifikasi investasi

Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan


mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau
kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga
risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko
bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
3. Transparansi informasi

Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya


dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat
memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana
wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar
serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta
prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin.

4
4. Likuiditas yang tinggi

Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus


mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal
dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan
yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor
mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit
Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
5. Biaya Rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan


kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya
kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula
efisiensi biaya transaksi.

Risiko Reksadana

Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis


risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.

1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan

Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang
dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan
dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar
portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya
akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang
memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak
penyebab fundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas

Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan
reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan
penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.

5
Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara
besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada
faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk
melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar
biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk,
terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham
atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya
perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.
3. Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami


penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar
obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi
bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami
penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak
langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit
Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu,
apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa
memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
4. Risiko Default

Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi
milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja
keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten
tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya
dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi
pembelian portofolio investasi secara ketat.

6
2.2.3 Pihak-Pihak yang Terkait dengan Reksadana
Lembaga reksadana adalah emiten (penerbitan) unut- unit sertifikat saham
yang kegiatan utamanya adalah melaukan investasi dalam efek, investasi kembali
atau perdaganagn efek di bursa efek ( keputusan Mentri keuangan No 1548/KMK
013/1990)
Lembaga-Lembaga Fasilitator Reksa Dana
1. Bapepam-LK (badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan), bertugas
untuk membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal
serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis
dibidang lembaga keuangan.
2. Pengelola Investasi (Manajer Investasi), perusahaan ini haruslah mendapat izin
dari Bapepam-LK. Perusahaan pengelola reksa dana dapat berbentuk :
a. Perusahaan efek yang secara umum berbentuk divisi tersendiri atau PT yang
khusus menangani reksa dana, selain dua divisi yang lain yakni pedagang
efek dan penjamin emisi.
b. Perusahaan secara khusus yang bergerak sebagai Perusahaan Manajemen
Investasi (PMI) atau manajer investasi (MI).
3. Bank Kustodian, berwenang dan bertanggungjawab dalam menyimpan,
menjaga dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta
pembayaran/penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang
telah dibuat dengan manajer investasi.
4. Notaris, berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi baik
pendirian maupun pembubaran, menyaksikan pengesahan dokumen kontrak
investasi pada tahap persiapan dan perikatan lainnya.
5. Konsultan Hukum, bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan
keabsahan usaha emiten.
6. Akuntan Publik, disahkan oleh BKKP, melakukan pemeriksaan atas laporan
keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya, memeriksa pembukuan,
apakah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam-LK

7
serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik (apabila
diperlukan).
7. Agen Penjual, pihak yang menjualkan produk-produk yang dikelola oleh
manajer investasi kepada nasabah baik perorangan maupun badan hukum.

2.2.4 Tipe Reksadana

Reksadana Pendapatan Tetap


(Fixed Income Fund) Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.
Umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito,
obligasi syariah, swbi, dan instrument lain. RDPT merupakan salah satu upaya
melakukan investasi yang paling baik dalam jangka waktu menengah atau jangka
panjang (>3 tahun) dengan resiko menengah

Reksadana Saham. (Equity Fund)


Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya efek saham memberikan
kontribusi dengan memberikan hasil yang menarik, dalam bentuk caoutak gain
dengan pertumbuhan harga-harga saham dan dividen. Banyak perspeksi yang
menganggap bahwa berinvensti pada saham sebih cenderung spekulatif, atau
berudi. Namun secara teori dan pengalaman dilapangan menghatakan bahwa
investasi pada saham adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang
cukup menjanjikan

Reksadana Campuran. (Siscretionary Fund)


Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham
dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana
lainnya. Reksa dana campuran dalam orientasinya lebih fleksibel dalam
menjalankan investasi. Fleksibel berartikan, pengelolaan investasi dapat

8
digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi, maupun ke deposit.
Atau tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading

Reksadana Pasar Uang. (Money Market Fund)


Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh
tempo yang kurang dari satu tahun. Umumnya investasi dalam kategori reksa dana
pasar uang memiputi, deposito, SBI, Obligasi serta efek hutang lainnya
Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang minim, namun keuntungan
yang di dapat juga sangat terbatas. Tujuannya adalah perlindungan modal dan
untuk menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga ketika dibutuhkan dapat
dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi yang hampir
tidak ada.

2.2.5 Kategori Reksadana

Reksadana terbuka
Reksadana Terbuka adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada
Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme
perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva
Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan
reksadana terbuka.

Reksadana Tertutup
Reksadana Tertutup adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada
perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan
reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui
mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah
Nilai Aktiva Bersihnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan
investor untuk berinvestasi dalam investasi yang tersedia di pasar dengan cara
membeli unit penyertaan reksadana.
Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena
dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-
perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta.
Reksadana merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi (investment
company). Prinsip investasi pada reksadana adalah melakukan investasi yang
menyebar pada sekian alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal
Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan
prinsip Sariah Islam . Reksa dana syariah tidak akan menginvestasikan dananya
pada obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan
dengan syariat Islam.

10
DAFTAR PUSTAKA

Marthalena, S.E., M.M. & Maya Malinda, Ph,. D. 2019. Pengantar Pasar
Modal. Ed. I. Yogyakarta: Andi.
Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga
Finansial Lainnya. Jakarta : Bumi Aksara.
Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga
penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.2004
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
Ekonosia. 2007

11

Anda mungkin juga menyukai