Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEUANGAN

REKSA DANA

Dosen Pengampu :

Wahyuddin, S.E., M.Si., Ak

Disusun Oleh:

Ade Sulistiawati (220420040)

Dinda Putri Ramadani (220420060)

Nurhaliza (220420164)

Safira Nurul Huda (220420066)

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2023/2024
KATA PENGANTAR

Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin populer dalam masyarakat.
Dalam era ketidakpastian ekonomi dan tingginya tingkat inflasi, reksa dana telah menjadi pilihan
yang menarik bagi banyak individu dan investor. Makalah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih dalam mengenai reksa dana, termasuk definisi, jenis-jenisnya, keuntungan,
risiko, serta bagaimana cara berinvestasi di dalamnya.

Dalam perkembangannya, reksa dana memiliki peran penting dalam memobilisasi dana dari
berbagai lapisan masyarakat, baik yang memiliki pengetahuan keuangan mendalam maupun yang
baru memasuki dunia investasi. Semakin banyak masyarakat yang memahami potensi dan manfaat
dari reksa dana, semakin baik pula kontribusi reksa dana terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat menggali pengetahuan yang bermanfaat mengenai
reksa dana dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Selain itu, diharapkan juga dapat
menginspirasi pembaca untuk terlibat lebih aktif dalam pengelolaan keuangan pribadi dan mencari
peluang investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Lhokseumawe, Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ...................................................................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian ..................................................................................................................................... 5
2.2 Jenis Reksa Dana ............................................................................................................................ 5
1) Reksa Dana Pendapatan Tetap ................................................................................................. 5
2) Reksa Dana Saham ................................................................................................................... 6
3) Reksa Dana Pasar Uang ............................................................................................................ 6
4) Reksa Dana Campuran ............................................................................................................. 6
2.3 Kinerja Reksa Dana ........................................................................................................................ 7
2.4 Keuntungan Reksa Dana ................................................................................................................ 7
2.5 Resiko Reksa Dana ......................................................................................................................... 8
1) Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan ............................................................................... 8
2) Risiko Likuiditas ........................................................................................................................ 8
3) Risiko Wanprestasi ................................................................................................................... 8
BAB III ..................................................................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 9
3.2. Pertanyaan dan jawaban kelompok 2 ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reksa dana, sebagai bentuk investasi kolektif, memiliki akar yang dalam dalam sejarah
pasar keuangan. Konsepnya pertama kali muncul pada awal abad ke-19 di Belanda dan Inggris,
di mana kelompok investor berkumpul untuk berinvestasi dalam saham dan obligasi. Namun,
perkembangan yang lebih signifikan terjadi pada abad ke-20, ketika reksa dana mulai
menyebar ke seluruh dunia.
Pada tahun 1924, Amerika Serikat meluncurkan reksa dana pertama yang dikenal sebagai
Massachusetts Investors Trust, yang menandai awal perkembangan industri reksa dana di
Amerika. Selama era pasca-Perang Dunia II, reksa dana mulai populer di berbagai negara,
sebagai alat investasi yang memungkinkan individu untuk berpartisipasi dalam pasar keuangan
tanpa harus menjadi investor aktif.
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi dan akses yang lebih mudah ke
informasi keuangan telah memperluas popularitas reksa dana. Saat ini, reksa dana adalah salah
satu opsi investasi yang paling umum dan mudah diakses oleh individu, baik yang memiliki
pengetahuan keuangan mendalam maupun yang baru memulai investasi. Reksa dana telah
berkembang menjadi berbagai jenis, termasuk reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap,
reksa dana pasar uang, dan banyak lagi.

Latar belakang ini menggambarkan perkembangan dan evolusi reksa dana sebagai sarana
investasi yang telah berkontribusi pada diversifikasi dan inklusi dalam dunia keuangan. Terus
berkembangnya industri ini mencerminkan peran yang semakin penting dalam memfasilitasi
pertumbuhan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan bagi individu di seluruh dunia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengaruh perubahan suku bunga terhadap kinerja reksa dana pasar uang?
2. Bagaimana reksa dana saham berkinerja dibandingkan dengan reksa dana obligasi dalam
kondisi pasar ekonomi yang tidak stabil?
3. Apakah biaya manajemen reksa dana berdampak signifikan pada hasil investasi investor?
4. Bagaimana faktor-faktor regulasi dan peraturan mempengaruhi operasi dan pengelolaan
reksa dana?
5. Apa dampak inovasi teknologi dan platform daring terhadap distribusi dan kepemilikan
reksa dana?
6. Bagaimana cara investor memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan dan
toleransi risiko mereka?

3
7. Apa strategi pengelolaan risiko yang dapat digunakan dalam investasi reksa dana untuk
mengurangi eksposur terhadap fluktuasi pasar?

1.3 Tujuan

1. Memberikan pemahaman dasar tentang konsep dan mekanisme kerja reksa dana kepada
pembaca yang mungkin awam atau sedikit berpengalaman dalam investasi.
2. Menggambarkan manfaat investasi dalam reksa dana, seperti diversifikasi risiko, akses ke
profesional keuangan, dan potensi pertumbuhan kekayaan, sambil juga membahas risiko
yang terkait dengan jenis investasi ini.
3. Menjelaskan berbagai jenis reksa dana yang tersedia, termasuk reksa dana saham,
pendapatan tetap, pasar uang, dan lainnya, serta membantu pembaca memahami bagaimana
memilih yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
4. Menampilkan studi kasus atau contoh nyata tentang investasi dalam reksa dana untuk
memberikan wawasan praktis.
5. Mendorong pendidikan keuangan dan kesadaran tentang pentingnya berinvestasi secara
cerdas dan bertanggung jawab.
6. membantu pembaca membuat keputusan investasi yang bijak dan sesuai dengan situasi
keuangan mereka.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat
(27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi.

Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung
risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat
pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut
dikelola oleh manajer investasi.

Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal,
sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

2.2 Jenis Reksa Dana

Menurut peraturan Bapepam jika ditinjau dari portofolio investasinya, reksa dana di
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu: reksa dana pasar uang (money market
funds), reksa dana pendapatan tetap (fixed income funds), reksa dana saham (equity funds), dan
reksa dana campuran (discretionary funds) (Darmadji dan Fakhruddin, 2001). Berikut dijelaskan
masing-masing jenis reksa dana tersebut.

1) Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang (Pratomo dan
Nugraha, 2005). Efek bersifat hutang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga,
seperti deposito, SBI, obligasi dan instrumen lainnya. Umumnya RDPT di Indonesia
memanfaatkan instrumen obligasi sebagai kompoonen terbesarnya. RDPT dengan komponen

5
obligasi sangat menarik investor individu maupun institusi seperti asuransi dan bank, karena
investasi RDPT tersebut tidak dikenakan pajak atas kupon bunga yang diterima-nya.

2) Reksa Dana Saham

Reksa dana saham (RDSH) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham) (Pratomo dan Nugraha,
2005). Berbeda dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, di mana investor lebih
berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih
tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain hasil dari capital gain,
efek saham juga memberikan hasil lain berupa dividen.

3) Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang didefinisikan sebagai reksa dana yang melakukan investasi 100% pada efek
pasar uang (Pratomo dan Nugraha, 2005). Efek pasar uang sendiri didefinisikan sebagai efek-efek
hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Secara umum instrumen atau efek yang masuk
dalam kategori ini meliputi deposito, SBI, obligasi serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo
kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana dengan tingkat risiko paling
rendah. Di lain pihak, potensi keuntungan reksa dana ini juga terbatas. Hasil investasi reksa dana
pasar uang umumnya sangat mirip dengan tingkat suku bunga deposito, karena hampir sebagian
besar portofolio investasi reksa dana pasar uang terdiri dari deposito. Reksa dana pasar uang sangat
cocok untuk investasi jangka pendek (kurang dari satu tahun), sebagai pelengkap investasi
deposito atau tabungan yang sudah ada. Tujuan investasi RDPU umumnya untuk perlindungan
kapital dan untuk menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga jika dibutuhkan, investor dapat
mencairkannya setiap hari kerja dengan risiko penurunan nilai investasi yang hampir tidak ada.

4) Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran (RDCP) dapat melakukan investasinya baik pada efek hutang maupun
ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Per definisi, reksa dana campuran (RDCP) adalah
reksa dana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya
(alokasi) tidak termasuk dalam kategori RDPT dan RDSH (Pratomo dan Nugraha, 2005). Jadi
reksa dana yang tidak dapat dikategorikan ke dalam RDPU, RDPT dan RDSH akan masuk dalam
kategori jenis reksa dana campuran RDCP. Melihat fleksibilitas baik dalam pemilihan jenis
investasinya (saham, obligasi, deposito, atau efek lainya) serta komposisi alokasinya, RDCP dapat
berorientasi ke saham, ke obligasi atau bahkan ke pasar uang. Dari sisi pengelolaan investasi,
fleksibilitas ini dapat dimanfaatkan untuk berpindah-pindah dari saham ke obligasi, atau deposito,
atau sebaliknya tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading, atau sering
juga disebut usaha melakukan market timing.

6
2.3 Kinerja Reksa Dana

Kinerja reksa dana adalah kemampuan reksa dana dalam memberikan keuntungan kepada
investor. Metode yang di gunakan untuk mengukur kinerja reksa danaadalah metode Sharpe
(Jones, 1996).

a) Metode Sharpe Pengukuran dengan metode Sharpe didasarkan atas apa yang disebut premium
atas risiko atau risk premium. Risk premium adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata return yang
dihasilkan oleh reksa dana dengan rata-rata return investasi yang bebas risiko (risk free asset).
Dalam pembahasan ini, investasi bebas risiko diasumsikan merupakan tingkat bunga rata-rata dari
Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pengukuran kinerja reksa dana dengan menggunakan metode
Sharpe diformulasikan sebagai perbandingan antara risk premium terhadap standard deviasinya
sebagai berikut (Jones, 1996);

RVAR = TRp – RF

SDp

Keterangan:

RVAR = Reward-to-Variability Ratio

TRp = Rata-rata return total reksa dana p selama beberapa periode waktu.

RF = Rata-rata return bebas risiko selama beberapa periode waktu.

SDp = Deviasi standar return reksa dana p selama beberapa periode waktu.

Berdasarkan formula yang digunakan untuk menghitung kinerja reksa dana tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa metode Sharpe: (1) mengukur excess return per unit risiko total (deviasi
standar), (2) semakin tinggi RVAR (Reward-to-Variability Ratio) semakin baik kinerja reksa dana,
(3) reksa dana dapat diperingkat berdasarkan nilai RVAR (Jones, 1996).

2.4 Keuntungan Reksa Dana

Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:

1. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi
investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal
dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika
tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah
yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal
maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito,
saham, obligasi.

7
2. Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan
saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan
pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan
tersebut.
3. Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola
oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau
kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

2.5 Resiko Reksa Dana

Disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung


berbagai peluang risiko, antara lain:

1) Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya)
yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

2) Risiko Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar
pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya.
Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

3) Risiko Wanprestasi

Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi
yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar
lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi
dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau
bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Reksa dana adalah jenis investasi kolektif di mana sejumlah investor mengumpulkan
dana mereka untuk diinvestasikan secara bersama-sama dalam berbagai instrumen
keuangan, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Kesimpulannya adalah:
1. Diversifikasi: Reksa dana memungkinkan investor dengan modal terbatas untuk
mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam berbagai aset,
mengurangi risiko.
2. Manajemen Profesional: Dana tersebut dikelola oleh manajer investasi yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola aset, membantu investor yang kurang
berpengalaman.
3. Likuiditas: Investor dapat membeli atau menjual saham reksa dana mereka dengan
mudah, memberikan likuiditas yang lebih baik dibandingkan dengan investasi langsung
di pasar saham atau obligasi.
4. Biaya: Reksa dana biasanya membebankan biaya manajemen tahunan, yang perlu
dipertimbangkan oleh investor.
5. Risiko: Meskipun diversifikasi mengurangi risiko, investasi reksa dana tetap
melibatkan risiko pasar yang terkait dengan performa aset yang ada di dalamnya.
6. Tujuan Investasi: Penting bagi investor untuk memilih reksa dana yang sesuai dengan
tujuan dan toleransi risiko mereka.
7. Regulasi: Reksa dana biasanya tunduk pada regulasi dan pengawasan oleh otoritas
pasar modal untuk melindungi investor.
8. Investasi dalam reksa dana dapat menjadi pilihan yang baik untuk investor yang ingin
mengembangkan portofolio mereka dengan berbagai instrumen keuangan tanpa harus
mengelolanya secara langsung.

3.2. Pertanyaan dan jawaban kelompok 2

1. Nama penanya : Putri Zakia Rahma (220420148)

kelompok : 1

Penjawab : Safira Nurul Huda (220420066)

Pertanyaan : Reksa dana jenis apa yang resiko nya paling tinggi?

Jawaban : Reksa dana yang memiliki tingkat risiko paling tinggi adalah reksa dana saham.
Reksa dana saham menginvestasikan dana Anda dalam saham-saham perusahaan, yang

9
cenderung memiliki fluktuasi harga yang lebih besar daripada instrumen investasi lainnya.
Ini berarti potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga potensi kerugian yang besar. Pilihan
reksa dana sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Jika Anda
tidak bersedia mengambil risiko tinggi, mungkin reksa dana pendapatan tetap atau reksa
dana pasar uang lebih cocok untuk Anda.

2. Nama penanya : Siti Hadisa Fitri (220420107)

Kelompok: 3

Penjawab : Ade Sulistiawati (220420040)

Pertanyaan : Bagaimana reksa dana menghasilkan keuntungan dan bagaimana keuntungan


nya didistribusikan kepada investor?

Jawaban : Reksa dana menghasilkan keuntungan melalui beberapa cara, tergantung pada
jenis reksa dana dan aset yang dipegang. Berikut adalah beberapa cara umum bagaimana
reksa dana menghasilkan keuntungan:

1. Kenaikan Nilai Aset: Jika reksa dana menginvestasikan dana dalam saham, obligasi,
atau instrumen keuangan lainnya, keuntungan dapat diperoleh dari kenaikan nilai aset-aset
ini. Ketika harga aset meningkat, nilai portofolio reksa dana juga naik.

2. Pendapatan Dividen dan Bunga: Reksa dana saham dapat menerima pendapatan dividen
dari saham yang dimilikinya, sementara reksa dana pendapatan tetap dapat memperoleh
pendapatan bunga dari obligasi yang dipegang.

3. Capital Gains: Reksa dana dapat menghasilkan keuntungan dari penjualan aset-aset
dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pembeliannya.

4. Keuntungan dari Transaksi: Beberapa reksa dana mungkin juga menghasilkan


keuntungan dari biaya transaksi saat membeli atau menjual aset-aset.

Keuntungan yang dihasilkan oleh reksa dana biasanya didistribusikan kepada investor
dalam bentuk dividen atau capital gains. Cara distribusi keuntungan dapat berbeda-beda
antara reksa dana, dan biasanya terdapat pilihan untuk memilih apakah keuntungan tersebut
akan diterima dalam bentuk tunai atau direinvestasikan dalam reksa dana. Selain itu, reksa
dana juga mungkin mengenakan biaya pengelolaan, yang akan mempengaruhi jumlah
keuntungan yang diterima oleh investor. Penting untuk memahami struktur biaya dan
kebijakan distribusi reksa dana sebelum berinvestasi.

10
3. Penanya : Ade Andriana Salsabila (220420110)

kelompok : 4

Penjawab : Nurhaliza (220420164)

Pertanyaan : Reksa dana memiliki beberapa jenis, jenis reksa dana apa yang mudah
mengalami kerugian dan keuntungan dan apa penyebabnya?

Jawaban : Reksa dana yang cenderung memberikan keuntungan yang relatif stabil dan
lebih rendah risikonya adalah reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.

1. Reksa Dana Pasar Uang : Reksa dana ini menginvestasikan dana Anda dalam instrumen
keuangan yang memiliki jatuh tempo pendek, seperti surat utang jangka pendek dan
deposito. Mereka cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dan potensi keuntungan
yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana saham. Mereka cocok untuk tujuan
keamanan modal dan likuiditas.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap : Reksa dana ini berinvestasi dalam obligasi dan
instrumen utang lainnya. Meskipun risikonya lebih rendah daripada reksa dana saham,
mereka masih menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada reksa dana pasar
uang. Keuntungan utama adalah stabilnya pendapatan bunga dan potensi kenaikan nilai
aset.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun potensi keuntungan reksa dana pasar uang
dan pendapatan tetap lebih rendah, mereka juga lebih rendah risikonya dibandingkan
dengan reksa dana saham. Profil risiko dan tujuan investasi Anda harus selalu
dipertimbangkan saat memilih jenis reksa dana.

4. Penanya : Annisa Qur'aini (220420075)

Kelompok : 5

Penjawab : Safira Nurul Huda (220420066)

Pertanyaan: Bagaimana peran reksa dana dalam meningkatkan investasi di pasar modal?

Jawaban: Reksa dana memiliki beberapa peran penting dalam meningkatkan investasi di
pasar modal:

1. **Diversifikasi Portofolio**: Reksa dana menghimpun dana dari sejumlah investor dan
menginvestasikannya dalam berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, atau instrumen
pasar modal lainnya. Ini menciptakan diversifikasi otomatis untuk investor, yang dapat
membantu mengurangi risiko. Dengan berinvestasi dalam reksa dana, investor dapat

11
memiliki akses ke portofolio yang lebih beragam daripada jika mereka mengelola investasi
sendiri.

2. **Akses ke Profesionalisme**: Reksa dana dikelola oleh manajer investasi profesional


yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola portofolio investasi. Mereka
melakukan penelitian, analisis, dan pengambilan keputusan investasi yang berdasarkan
pada strategi dan tujuan yang telah ditetapkan. Ini membantu investor yang tidak memiliki
pengetahuan mendalam tentang pasar modal untuk mengakses keahlian ini.

3. **Liquidity dan Kemudahan**: Investasi dalam reksa dana umumnya lebih likuid
daripada berinvestasi langsung dalam saham atau obligasi individual. Investor dapat
membeli dan menjual saham reksa dana dengan relatif mudah, memberikan fleksibilitas
untuk mengelola investasi mereka.

4. **Skala Ekonomi**: Reksa dana dapat memanfaatkan skala ekonomi karena mereka
menghimpun dana dari banyak investor. Ini dapat mengurangi biaya transaksi dan
manajemen, sehingga investor dapat menghemat biaya.

5. **Pendidikan dan Kesadaran Investasi**: Reksa dana juga membantu meningkatkan


pendidikan dan kesadaran tentang investasi di pasar modal. Mereka menyediakan laporan
kinerja dan informasi yang membantu investor memahami bagaimana investasi mereka
berkembang.

Sebagai tambahan, investasi dalam reksa dana juga dapat mendukung pertumbuhan pasar
modal karena dana yang dihimpun oleh reksa dana dapat dialokasikan ke berbagai
instrumen pasar modal, yang pada gilirannya dapat mendukung likuiditas dan
perkembangan perusahaan di pasar saham.

5. Penanya: Sentiani (220420024)

kelompok : 7

Penjawab : Nurhaliza (220420164)

Pertanyaan: Apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih reksa dana yang sesuai
dengan profil resiko dan tujuan keuangan seseorang?

Jawaban: Ketika memilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan
seseorang, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

1. Profil Risiko Pribadi : Pertama-tama, Anda harus menilai sejauh mana Anda bersedia
mengambil risiko. Investor dengan profil risiko konservatif mungkin lebih memilih reksa

12
dana pasar uang atau pendapatan tetap, sementara investor yang lebih bersedia mengambil
risiko mungkin memilih reksa dana saham.

2. Tujuan Investasi : Anda perlu menentukan tujuan investasi Anda. Apakah Anda
berinvestasi untuk pensiun, pendidikan anak, atau tujuan jangka pendek? Tujuan-tujuan ini
akan memengaruhi jenis reksa dana yang paling cocok untuk Anda. Misalnya, untuk tujuan
jangka pendek, reksa dana pasar uang mungkin lebih sesuai, sementara untuk tujuan jangka
panjang seperti pensiun, reksa dana saham bisa menjadi pilihan.

3. Horizon Investasi : Lama investasi Anda juga sangat penting. Jika Anda memiliki
jangka waktu investasi yang panjang, Anda mungkin lebih bersedia menghadapi fluktuasi
pasar dan lebih bisa mempertimbangkan reksa dana saham. Jika jangka waktu investasi
Anda pendek, reksa dana dengan risiko lebih rendah mungkin lebih cocok.

4. Biaya dan Pengelolaan : Perhatikan biaya-biaya terkait dengan investasi dalam reksa
dana, termasuk biaya pengelolaan dan biaya penjualan. Biaya-biaya ini dapat
mempengaruhi hasil investasi Anda. Selain itu, pelajari siapa manajer investasi dan sejarah
kinerja reksa dana tersebut.

5. Diversifikasi : Periksa tingkat diversifikasi yang diberikan oleh reksa dana. Diversifikasi
membantu mengurangi risiko. Pastikan reksa dana memiliki portofolio yang sesuai dengan
tujuan dan risiko Anda.

6. Sejauh Mana Anda Terlibat : Beberapa investor mungkin lebih suka memilih reksa dana
dan lupa, sementara yang lain ingin lebih aktif dalam mengelola investasi mereka. Pilih
reksa dana yang sesuai dengan tingkat keterlibatan yang Anda inginkan.

7. Kebijakan Pendapatan : Pahami bagaimana keuntungan dan pendapatan dari reksa dana
tersebut akan didistribusikan. Apakah Anda ingin dividen tunai atau reinvestasi? Ini bisa
memengaruhi aliran kas Anda.

8. Evaluasi Terus-Menerus : Terakhir, evaluasi portofolio Anda secara berkala dan


sesuaikan jika ada perubahan dalam profil risiko Anda atau tujuan keuangan Anda.

Penting untuk memahami bahwa tidak ada reksa dana yang cocok untuk semua orang, dan
pilihan reksa dana harus disesuaikan dengan situasi dan preferensi individu. Konsultasikan
dengan penasihat keuangan atau profesional investasi jika kita merasa perlu bantuan lebih
lanjut dalam memilih reksa dana yang sesuai.

6. Penanya: Amanda Putri Wijaya (220420137)

kelompok :6

13
Penjawab : Dinda Putri Ramadhani (220420060)

Pertanyaan: Bagaimana cara menanggulangi resiko dari reksa dana?

Jawaban: Kita bisa mengurangi risiko investasi dalam reksa dana dengan beberapa cara:

1. Diversifikasi: Investasikan dana Anda dalam berbagai jenis aset dan sektor. Dengan cara
ini, jika satu investasi tidak performa baik, yang lain bisa memberikan hasil yang lebih
baik.

2. Pilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko Anda: Ada reksa dana dengan berbagai
tingkat risiko. Pastikan Anda memilih yang sesuai dengan toleransi risiko Anda.

3. Perhatikan biaya: Biaya administrasi dan manajemen reksa dana dapat memengaruhi
hasil investasi Anda. Cari reksa dana dengan biaya yang kompetitif.

4. Pelajari kinerja manajer dana: Tinjau sejarah kinerja manajer dana dan perusahaan
manajemen investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

5. Pantau investasi Anda: Tetap terhubung dengan perkembangan investasi Anda dan siap
untuk melakukan perubahan jika diperlukan.

6. Gunakan instrumen keuangan lainnya: Selain reksa dana, pertimbangkan untuk


diversifikasi dengan investasi dalam saham, obligasi, properti, dan instrumen keuangan
lainnya

7. Tentukan jangka waktu investasi yang tepat: Jangka waktu investasi Anda dapat
mempengaruhi tingkat risiko yang dapat Anda tanggung. Semakin panjang jangka waktu,
semakin tinggi toleransi risiko yang dapat Anda miliki.

14
DAFTAR PUSTAKA

Berita. 2018. Pengertian reksa dana jenis keuntungan dan resiko. https://www.bareksa.com/berita/reksa-
dana/2018-06-18/pengertian-reksadana-jenis-keuntungan-dan-risikonya

Frontend. 2019. Reksa dana adalah wadah untuk obligasi dan instrumen pasar uang.
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/291#:~:text=Reksa%20Dana%20adalah%
20wadah%20untuk,obligasi%2C%20dan%20instrumen%20pasar%20uang

Indonesia stock exchange. 2023. Reksa dana. https://www.idx.co.id/id/produk/reksa-dana

15

Anda mungkin juga menyukai