Anda di halaman 1dari 27

SEKURITAS DAN INVESTASI

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Nama Kelompok :

1. RAIHANA SALSABILA ANGKAT 230430114


2. NUR DAHLIA LUBIS 230430100
3. ELSA BULAN 230430123
4. DINA JUNITA 230430107
5. BACILIO ARNOLDI KAYAME 230430124

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
DESEMBER,2023
KATA PENGANTAR

Kami mengawali kesempatan ini dengan rasa syukur kepada Allah SWT
atas rahmat-Nya yang telah memberikan kemudahan bagi kami untuk
menyelesaikan makalah berjudul Sekuritas dan Investasi.Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah
Pengantar Bisnis yang telah memberikan kami tugas ini. Dalam proses penyusunan
makalah ini, kami juga ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut
membantu.
Kami sadar bahwa karya kami tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan ke depan.
Semoga makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi kami, namun juga bagi mereka
yang memiliki kepentingan terhadap topik ini.

Lhoksomawe, 7 Desember 2023

Kelompok Produksi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I ........................................................................................................................

PENDAHULUAN ....................................................................................................

1.1 Latar Belakang .........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................

1.3 Tujuan Makalah .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

2.1 Sekuritas Indonesia................................................................................................

2.2 SAHAM .....................................................................................................

2.2.1 Pengertian Saham .............................................................................

2.2.2 Jenis Jenis Saham..............................................................................

2.2.3 Kekurangan Dan Kelebihan Saham ................................................

2.2.4 Manfaat Saham ...............................................................................

2.3 OBLIGASI ................................................................................................

2.3.1 Pengertian Obligasi ...........................................................................

2.3.2 Karakteristik Obligasi ......................................................................

2.3.3 Jenis Jenis Obligasi ...........................................................................

2.3.4 Penilaian Obligasi .............................................................................

2.3.5 Resiko Obligasi ..................................................................................

BAB III .....................................................................................................................

PENUTUP ................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................


3.2 Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekuritas dan investasi memiliki peran yang krusial dalam
perekonomian global, membentuk landasan bagi pertumbuhan
finansial, investasi jangka panjang, dan perlindungan terhadap risiko
keuangan. Dalam konteksnya, sekuritas merujuk pada instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar finansial, seperti saham,
obligasi, dan derivatif. Mereka merupakan instrumen yang
memberikan pemegangnya hak atas aset atau klaim atas pendapatan
yang dihasilkan oleh aset tersebut. Pasar sekuritas menjadi
panggung utama bagi berbagai entitas ekonomi, mulai dari
perusahaan besar hingga investor individual, yang berpartisipasi
dalam kegiatan investasi.
Investasi, di sisi lain, merupakan penempatan dana dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Hal ini dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari investasi di pasar
saham, obligasi, properti, hingga aset kripto. Tujuan dari investasi
tidak hanya untuk meningkatkan nilai kekayaan, tetapi juga untuk
mengamankan keuangan di masa depan, seperti persiapan pensiun
atau menciptakan sumber pendapatan pasif. Investasi juga berperan
dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan menyediakan
modal bagi perusahaan untuk berkembang, menciptakan lapangan
kerja, dan mendorong inovasi.
Pasar sekuritas dan investasi memiliki dinamika yang
kompleks, dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, politik, sosial,
dan teknologi. Regulasi pemerintah juga memainkan peran penting
dalam mengatur transparansi, keamanan, dan keadilan dalam
perdagangan sekuritas. Perubahan tren global, seperti teknologi
blockchain dalam industri keuangan atau perkembangan pasar
global yang terkait dengan kebijakan perdagangan internasional,
dapat mempengaruhi nilai aset dan strategi investasi.
Keputusan untuk berinvestasi membutuhkan pengetahuan
yang mendalam, analisis yang cermat, serta pemahaman yang kuat
terhadap risiko dan imbal hasil. Diversifikasi portofolio,
pemantauan pasar secara terus-menerus, dan reevaluasi strategi
investasi menjadi kunci dalam mencapai tujuan keuangan jangka
panjang. Selain itu, pendidikan finansial juga memiliki peran yang
penting dalam mempersiapkan individu untuk memahami,
mengelola, dan mengoptimalkan investasi mereka.
Dengan adanya kemajuan teknologi dan akses yang lebih
mudah ke informasi keuangan, individu dari berbagai latar belakang
sekarang memiliki kesempatan untuk terlibat dalam dunia investasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa investasi mengandung risiko,
dan konsultasi dengan profesional keuangan sebelum membuat
keputusan investasi besar sangat disarankan. Dalam keseluruhan,
pasar sekuritas dan investasi menjadi fondasi bagi pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, memainkan peran vital dalam
membentuk arah keuangan individu, perusahaan, dan masyarakat
secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Sekuritas Indonesia ?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Saham ?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Obligasi ?
1.3 Tujuan Makalah :
1. Untuk mengetahui apa itu sekuritas Indonesia ?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan saham ?
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan obligasi ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sekuritas Indonesia

Sekuritas di Indonesia merujuk pada instrumen keuangan


yang diperdagangkan di pasar modal, termasuk saham, obligasi, dan
derivatif lainnya. Pasar modal Indonesia telah mengalami
perkembangan yang pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi
negara ini. Bursa Efek Indonesia (BEI), yang didirikan pada tahun
1912 dan sekarang dikenal sebagai Indonesia Stock Exchange
(IDX), menjadi pusat utama perdagangan saham di Indonesia. IDX
merupakan platform penting bagi perusahaan untuk memperoleh
akses ke modal dengan cara menerbitkan saham untuk
diperdagangkan kepada investor. Perkembangan sektor sekuritas
Indonesia juga terdorong oleh regulasi yang disesuaikan untuk
meningkatkan transparansi, perlindungan investor, dan
pertumbuhan pasar modal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan pasar modal,
memastikan adanya kepatuhan terhadap peraturan serta melindungi
kepentingan investor. Pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan
upaya pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi telah menjadi
faktor penting dalam menarik minat investor baik domestik maupun
asing dalam berinvestasi di sekuritas Indonesia. Namun, pasar
sekuritas di Indonesia juga dihadapkan pada berbagai tantangan,
termasuk fluktuasi harga yang signifikan, likuiditas yang terbatas
untuk beberapa saham, serta perluasan akses dan edukasi keuangan
bagi masyarakat yang masih terbatas. Meskipun demikian, pasar
sekuritas Indonesia terus berkembang, menawarkan peluang
investasi yang menarik bagi para pelaku pasar yang ingin
berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi yang dinamis di
Indonesia.

Pengembangan infrastruktur finansial, seperti perusahaan


sekuritas, lembaga keuangan, dan perusahaan manajemen investasi,
telah menjadi bagian integral dalam menyediakan layanan yang
mendukung investor dalam mengelola portofolio mereka. Selain itu,
adopsi teknologi dalam perdagangan, seperti sistem elektronik,
aplikasi perangkat seluler, dan platform perdagangan online, telah
mempermudah akses dan memungkinkan partisipasi yang lebih luas
dari investor individu. Upaya untuk meningkatkan literasi keuangan
juga menjadi fokus, dengan program-program edukasi yang
diselenggarakan oleh lembaga keuangan dan pemerintah guna
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi dan pasar
modal.

Peran pasar sekuritas Indonesia dalam mendukung


pertumbuhan ekonomi negara tidak bisa diabaikan. Melalui akses ke
modal dan investasi yang stabil, perusahaan-perusahaan dapat
memperluas usaha mereka, menciptakan lapangan kerja, dan
menggerakkan inovasi di berbagai sektor ekonomi. Selain itu,
penetrasi pasar modal ke segmen-segmen baru, seperti green bonds
untuk proyek-proyek berkelanjutan atau instrumen keuangan
berbasis teknologi, menjadi indikator penting bagi kemajuan pasar
modal Indonesia dalam mengikuti tren global dan mendukung
pembangunan berkelanjutan.

Kendati demikian, tantangan-tantangan seperti perlunya


peningkatan likuiditas pasar, perbaikan tata kelola perusahaan, dan
peningkatan pendidikan investasi tetap menjadi fokus utama untuk
memperkuat fondasi pasar sekuritas Indonesia. Dengan adanya
komitmen pemerintah, kerjasama antara berbagai pemangku
kepentingan, serta terus menerusnya inovasi dan adaptasi terhadap
perubahan pasar global, pasar sekuritas Indonesia terus bergerak
maju, menawarkan peluang yang menarik bagi investor lokal dan
global untuk terlibat dalam pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan
berkelanjutan.

Sekuritas Indonesia mencakup berbagai instrumen keuangan


yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Salah satu jenis
utama sekuritas adalah saham, yang mewakili kepemilikan sebagian
dari perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang berbeda, seperti PT
Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(Telkom), PT Astra International Tbk (Astra), adalah contoh-contoh
saham yang aktif diperdagangkan di BEI.

Selain saham, obligasi juga merupakan bagian penting dari


sekuritas Indonesia. Obligasi pemerintah seperti Surat Utang Negara
(SUN) dan Surat Berharga Negara (SBN) adalah contoh obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendanai proyek-
proyek infrastruktur, proyek pembangunan, atau untuk memenuhi
kebutuhan anggaran negara lainnya. Selain itu, terdapat juga
obligasi korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan
swasta untuk mendapatkan dana guna ekspansi bisnis,
restrukturisasi keuangan, atau pengembangan proyek-proyek
tertentu.

Instrumen pasar uang juga menjadi bagian dari sekuritas


Indonesia, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang merupakan
instrumen pasar uang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Selain
itu, ada juga instrumen pasar uang lainnya seperti deposito
berjangka, commercial paper, dan lainnya yang diperdagangkan di
pasar uang Indonesia.
Sekuritas Indonesia juga mencakup Reksa Dana, yang
merupakan kumpulan dana dari berbagai investor yang dikelola oleh
manajer investasi dan diinvestasikan dalam portofolio saham,
obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Investor dalam reksa
dana memiliki kepemilikan proporsional terhadap portofolio
investasi yang dikelola oleh manajer investasi.

Semua instrumen keuangan ini merupakan bagian dari


sekuritas Indonesia yang memainkan peran penting dalam ekosistem
keuangan negara ini. Mereka memberikan berbagai pilihan investasi
bagi investor dengan berbagai profil risiko dan tujuan investasi,
sambil mendukung pertumbuhan perusahaan, pembangunan
infrastruktur, serta pertumbuhan ekonomi nasional.

2.2 SAHAM
2.2.1 Pengertian Saham
Saham merupakan instrumen keuangan yang
mewakili kepemilikan bagian atau sebagian dari
suatu perusahaan. Setiap lembar saham merupakan
bagian dari kepemilikan perusahaan yang
diperdagangkan di pasar modal. Pemegang saham,
disebut juga pemilik atau investor, memiliki hak atas
pendapatan perusahaan dalam bentuk dividen serta
hak untuk ikut serta dalam keputusan strategis
perusahaan melalui hak suara dalam rapat pemegang
saham. Saham diperoleh baik melalui proses
penawaran umum (IPO) ketika perusahaan pertama
kali memperdagangkan sahamnya di bursa, maupun
melalui perdagangan di pasar sekunder seperti bursa
saham.
Harga saham ditentukan oleh penawaran dan
permintaan di pasar, yang dipengaruhi oleh kinerja
perusahaan, faktor eksternal, dan sentimen pasar.
Investasi dalam saham memiliki potensi keuntungan
yang tinggi namun juga mempunyai risiko yang
sebanding, tergantung pada performa perusahaan dan
kondisi pasar. Melalui saham, investor memiliki
kesempatan untuk pertumbuhan nilai investasi
jangka panjang, sementara perusahaan menggunakan
saham sebagai salah satu cara untuk mendapatkan
modal guna ekspansi dan pengembangan usaha.
Perdagangan saham menjadi salah satu pilar
utama dalam pasar keuangan global, memungkinkan
partisipasi dari investor individu hingga institusi
keuangan besar, dan menjadi indikator penting dari
kesehatan ekonomi suatu negara.

2.2.2 Jenis Jenis Saham


Jenis-jenis saham merupakan perwujudan
dari keragaman struktur kepemilikan dan hak-hak
yang dimiliki oleh pemegang saham dalam suatu
perusahaan. Saham dapat dibagi menjadi beberapa
kategori berdasarkan karakteristik, hak, atau
keistimewaannya. Pertama, saham biasa (common
stock) adalah jenis saham yang memberikan hak
kepemilikan dan partisipasi dalam pengambilan
keputusan perusahaan kepada pemegangnya.
Pemegang saham biasa memiliki hak untuk
menerima dividen, jika perusahaan
mengeluarkannya, dan juga memiliki hak suara
dalam rapat pemegang saham untuk memilih dewan
direksi. Kedua, saham preferen (preferred stock)
memberikan sejumlah keistimewaan tertentu kepada
pemegangnya. Saham preferen biasanya mendapat
prioritas dalam pembayaran dividen, yang tetap atau
dapat bervariasi, sebelum pembayaran dividen
kepada pemegang saham biasa. Selain itu, dalam
kasus likuidasi perusahaan, pemegang saham
preferen memiliki prioritas atas pemegang saham
biasa dalam mendapatkan pembagian aset
perusahaan.
Selain jenis saham berdasarkan hak-hak
tersebut, saham juga dapat dikelompokkan
berdasarkan sifatnya dalam struktur perusahaan.
Saham pengendali (controlling shares) adalah saham
yang memberikan kekuasaan besar kepada
pemiliknya untuk mengendalikan atau mengatur
keputusan perusahaan. Saham ini sering dimiliki oleh
individu atau kelompok yang memiliki mayoritas
saham, memberikan kendali dalam pemilihan dewan
direksi dan arah strategis perusahaan. Sebaliknya,
saham minoritas (minority shares) dimiliki oleh
individu atau entitas yang memiliki proporsi kecil
dari total saham perusahaan. Saat pengambilan
keputusan dalam rapat pemegang saham, saham
minoritas umumnya memiliki pengaruh yang lebih
terbatas dibandingkan dengan saham pengendali.
Dalam beberapa kasus, saham juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan sektor atau industri
tertentu. Misalnya, saham sektor teknologi, saham
sektor kesehatan, atau saham sektor keuangan. Setiap
jenis saham memiliki karakteristik dan risiko
tersendiri, dan pemilihan jenis saham yang sesuai
dengan tujuan investasi dan toleransi risiko
merupakan bagian penting dari strategi investasi
yang sukses. Mempelajari jenis-jenis saham dan
memahami implikasi dari setiap jenis saham dapat
membantu investor membuat keputusan yang lebih
terinformasi dalam mengelola portofolio
investasinya.

2.2.3 Kekurangan Dan Kelebihan


Saham
Saham sebagai instrumen investasi memiliki
sejumlah kelebihan yang menarik sekaligus
kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan
hati-hati oleh investor. Salah satu kelebihan utama
dari saham adalah potensi keuntungan yang tinggi.
Saham dapat memberikan imbal hasil yang lebih
besar daripada instrumen investasi lainnya, terutama
dalam jangka panjang. Di samping itu, pemegang
saham memiliki hak suara dalam keputusan
perusahaan dan berpotensi mendapatkan dividen
yang dibagikan oleh perusahaan.
Namun, investasi dalam saham juga memiliki
sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah
satu kekurangan utama adalah volatilitasnya yang
tinggi. Harga saham bisa sangat fluktuatif dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi
pasar, kinerja perusahaan, dan situasi ekonomi
global. Ini bisa mengakibatkan nilai investasi yang
turun secara tiba-tiba dan menimbulkan risiko
kerugian bagi investor, terutama jika tidak ada
diversifikasi dalam portofolio.
Selain itu, saham juga memiliki risiko
likuiditas, terutama untuk saham yang tidak likuid.
Proses menjual saham bisa memakan waktu dan bisa
saja sulit untuk menemukan pembeli dengan harga
yang diinginkan, terutama pada saham yang jarang
diperdagangkan. Ini dapat menyulitkan investor yang
ingin segera menjual sahamnya untuk mendapatkan
dana secara cepat.
Kemudian, kekurangan lainnya adalah posisi
terakhir dalam pembagian keuntungan dan likuidasi.
Ketika sebuah perusahaan bangkrut atau di likuidasi,
pemegang saham biasa berada di posisi terakhir
dalam mendapatkan pembagian aset perusahaan
setelah membayar hutang dan pembayaran kepada
pemegang saham preferen serta kreditur lainnya. Ini
berarti risiko kerugian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemegang saham preferen atau
pihak lain yang memiliki prioritas pembayaran lebih
tinggi.Dalam menyusun portofolio investasi, penting
bagi investor untuk mempertimbangkan dengan
cermat kelebihan dan kekurangan dari investasi
dalam saham. Diversifikasi, pemahaman yang kuat
tentang profil risiko, serta rencana investasi jangka
panjang dapat membantu mengurangi dampak dari
kekurangan-kekurangan yang terkait dengan
investasi dalam saham.

2.2.4 Manfaat Saham


Saham merupakan instrumen investasi yang
memberikan sejumlah manfaat penting bagi para
investor. Pertama-tama, saham memiliki potensi
pertumbuhan nilai investasi yang tinggi. Dalam
jangka panjang, harga saham dapat meningkat secara
signifikan, memberikan kesempatan bagi investor
untuk memperoleh keuntungan yang substansial.
Selain itu, investasi dalam saham memungkinkan
partisipasi dalam kepemilikan perusahaan.
Pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat
umum pemegang saham dan berpotensi
mempengaruhi keputusan strategis perusahaan. Hal
ini memungkinkan investor untuk merasakan
keterlibatan dalam perjalanan dan pertumbuhan
perusahaan yang mereka dukung.

Kemudian, saham juga memberikan


kesempatan untuk mendapatkan pendapatan pasif
dari dividen. Dividen merupakan bagian dari
keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Meskipun tidak semua perusahaan
memberikan dividen, bagi investor yang mencari
pendapatan reguler dari investasi, saham yang
membayar dividen bisa menjadi pilihan yang
menarik. Selain itu, investasi dalam saham dapat
memberikan keuntungan dari diversifikasi. Dengan
memiliki berbagai saham dari berbagai sektor dan
industri, investor dapat mengurangi risiko
konsentrasi pada satu jenis aset atau perusahaan
tertentu.

Peran saham dalam melindungi nilai dari


inflasi juga menjadi manfaat penting. Saham, sebagai
aset yang sering mengalami kenaikan nilai dalam
jangka panjang, cenderung dapat melampaui tingkat
inflasi, membantu investor untuk mempertahankan
daya beli dari investasi mereka. Terakhir, saham juga
memberikan fleksibilitas dan likuiditas yang tinggi.
Saham dapat diperdagangkan di pasar saham dengan
relatif mudah, memungkinkan investor untuk
membeli atau menjual aset mereka sesuai dengan
kebutuhan atau perubahan situasi keuangan pribadi.

Namun, penting untuk diingat bahwa


investasi dalam saham juga melibatkan risiko,
termasuk risiko kehilangan nilai investasi, volatilitas
pasar, dan ketidakpastian performa perusahaan.
Maka dari itu, pemahaman yang baik tentang pasar
saham, analisis yang cermat, serta diversifikasi
portofolio menjadi kunci dalam memanfaatkan
manfaat-manfaat investasi saham sambil mengelola
risiko secara efektif.

2.3 OBLIGASI
2.3.1 Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan instrumen keuangan
yang mewakili pinjaman yang diberikan oleh
investor kepada penerbit obligasi, biasanya
perusahaan atau pemerintah, untuk jangka waktu
tertentu dengan imbalan bunga tetap yang dibayarkan
secara berkala. Dalam esensi, obligasi adalah surat
utang yang menjamin pengembalian pokok pinjaman
pada tanggal jatuh tempo tertentu dan pembayaran
bunga secara periodik kepada pemegang obligasi.
Mekanisme obligasi mirip dengan pinjaman, di mana
penerbit obligasi (peminjam) membayar bunga
kepada investor (pemberi pinjaman) selama periode
tertentu hingga obligasi mencapai tanggal jatuh
tempo dan pokok pinjaman dikembalikan
sepenuhnya.
Obligasi dapat diterbitkan oleh pemerintah
(obligasi pemerintah) atau perusahaan (obligasi
korporasi). Obligasi pemerintah sering digunakan
untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur atau
untuk mendukung anggaran pemerintah, sementara
obligasi korporasi biasanya diterbitkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan dana guna ekspansi,
investasi, atau restrukturisasi keuangan. Imbal hasil
atau bunga yang ditawarkan oleh obligasi bisa tetap
(fixed-rate) atau bisa berubah-ubah (floating-rate),
tergantung pada jenis dan struktur obligasi yang
diterbitkan.
Salah satu keuntungan utama dari obligasi
adalah tingkat keamanannya yang relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan saham. Biasanya, obligasi
dianggap sebagai investasi yang lebih stabil karena
adanya janji pembayaran bunga secara berkala dan
pengembalian pokok pada tanggal jatuh tempo.
Selain itu, obligasi juga dapat memberikan
diversifikasi dalam portofolio investasi,
mengimbangi risiko dari investasi lain seperti saham.
Meskipun demikian, investasi dalam obligasi
juga memiliki risiko tersendiri. Salah satu risiko
utamanya adalah risiko kredit, di mana penerbit
obligasi mungkin gagal membayar bunga atau
mengembalikan pokok pinjaman sesuai dengan yang
dijanjikan. Selain itu, terdapat risiko suku bunga, di
mana perubahan suku bunga pasar dapat
mempengaruhi nilai pasar obligasi yang diterbitkan
dengan suku bunga tetap.
Obligasi memainkan peran penting dalam
pasar keuangan global, menawarkan kesempatan
kepada investor untuk mendapatkan pendapatan
yang stabil dan beragam pilihan investasi. Pilihan
berbagai jenis obligasi, struktur, dan tingkat risiko
yang berbeda memungkinkan investor untuk
mengelola portofolio mereka dengan lebih baik
sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko
masing-masing.

2.3.2 Karakteristik Obligasi


Obligasi memiliki karakteristik yang
menjadikannya instrumen keuangan yang menarik
bagi para investor yang menginginkan pendapatan
tetap dan diversifikasi portofolio mereka. Pertama,
obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang
menentukan kapan penerbit obligasi akan
mengembalikan pokok pinjaman kepada pemegang
obligasi. Selama jangka waktu tersebut, pemegang
obligasi menerima pembayaran bunga secara
periodik, biasanya setiap enam bulan atau satu tahun
sekali, sebagai imbal hasil dari pinjaman yang
diberikan.
Karakteristik kedua adalah tingkat bunga atau
yield yang ditawarkan oleh obligasi. Tingkat bunga
ini bisa tetap (fixed-rate) atau mengambang
(floating-rate) tergantung pada struktur obligasi yang
diterbitkan. Obligasi dengan tingkat bunga tetap
menawarkan pembayaran bunga yang konsisten
selama masa berlaku obligasi, sementara obligasi
dengan tingkat bunga mengambang bisa berubah
sesuai dengan indeks suku bunga yang menjadi
acuan.
Selain itu, kualitas kredit penerbit obligasi
menjadi karakteristik kunci lainnya. Obligasi dapat
memiliki peringkat kredit yang diberikan oleh
lembaga peringkat kredit, seperti Moody's, S&P, atau
Fitch, yang mengindikasikan tingkat kepercayaan
terhadap kemampuan penerbit untuk membayar
kembali pinjaman dan bunga sesuai dengan janji
yang diberikan.
Perbedaan dalam struktur pembayaran juga
menjadi karakteristik yang penting. Beberapa
obligasi memiliki struktur yang memberikan
prioritas tertentu dalam pembayaran bunga dan
pengembalian pokok kepada pemegang obligasi.
Misalnya, obligasi senior memberikan prioritas lebih
tinggi dalam pembayaran dibandingkan dengan
obligasi subordinat dalam situasi likuidasi atau
kebangkrutan perusahaan.
Terakhir, karakteristik likuiditas obligasi juga
perlu dipertimbangkan. Beberapa obligasi memiliki
likuiditas tinggi, yang berarti dapat dengan mudah
diperdagangkan di pasar sekunder. Namun, ada juga
obligasi yang memiliki likuiditas rendah, yang
membuatnya sulit untuk dijual tanpa mempengaruhi
harga secara signifikan.
Memahami karakteristik-karakteristik ini
membantu investor untuk memilih obligasi yang
sesuai dengan tujuan investasi, profil risiko, dan
kebutuhan likuiditas mereka. Diversifikasi portofolio
dengan mempertimbangkan berbagai jenis obligasi
dengan karakteristik yang berbeda juga menjadi
strategi penting dalam manajemen investasi yang
efektif.

2.3.3 Jenis Jenis Obligasi


Obligasi, sebagai instrumen utama dalam
pasar keuangan, memiliki beragam jenis yang
mencerminkan perbedaan dalam struktur, penerbit,
jangka waktu, dan karakteristik lainnya. Salah satu
jenis obligasi yang umum adalah obligasi
pemerintah, yang diterbitkan oleh pemerintah suatu
negara. Obligasi pemerintah dapat terbagi menjadi
obligasi pemerintah pusat dan obligasi pemerintah
daerah, dan sering dianggap sebagai salah satu
instrumen keuangan yang paling aman karena
dianggap memiliki risiko kredit yang rendah.
Obligasi korporasi merupakan jenis lain yang
diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana
guna keperluan ekspansi, restrukturisasi, atau
pembiayaan proyek. Obligasi ini memiliki beragam
karakteristik, seperti obligasi konversi yang
memberikan pemegangnya hak untuk menukarkan
obligasi menjadi saham perusahaan penerbit, atau
obligasi dengan tingkat bunga yang mengambang
(floating-rate bonds) yang tingkat bunganya berubah
sesuai dengan perubahan suku bunga pasar.
Selain itu, terdapat obligasi municipal atau
obligasi daerah yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah untuk mendanai proyek infrastruktur atau
proyek publik lainnya. Obligasi ini sering kali
menawarkan keuntungan pajak bagi pemegangnya.
Obligasi dapat pula dibagi berdasarkan
jangka waktu. Obligasi jangka pendek, dengan jatuh
tempo kurang dari satu tahun, dan obligasi jangka
panjang, dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun,
adalah dua kategori utama berdasarkan jangka
waktu. Jenis-jenis obligasi ini menawarkan
keuntungan dan risiko yang berbeda, dengan obligasi
jangka pendek cenderung lebih stabil namun dengan
imbal hasil yang lebih rendah, sementara obligasi
jangka panjang memiliki potensi keuntungan yang
lebih tinggi namun juga rentan terhadap fluktuasi
suku bunga dan risiko lainnya.
Perbedaan-perbedaan ini memberikan
berbagai pilihan bagi investor untuk diversifikasi
portofolio mereka sesuai dengan tujuan investasi,
profil risiko, dan preferensi tertentu. Pemahaman
mendalam tentang jenis-jenis obligasi dan
karakteristiknya menjadi kunci dalam mengelola
portofolio investasi dengan baik dan
mengoptimalkan imbal hasil investasi dalam jangka
waktu yang diinginkan.

2.3.4 Penilaian Obligasi


Penilaian obligasi adalah proses penting
dalam mengevaluasi nilai dan risiko dari instrumen
keuangan ini. Terdapat beberapa faktor yang menjadi
dasar dalam menilai obligasi. Pertama-tama, tingkat
kredit penerbit obligasi menjadi faktor kunci.
Peringkat kredit yang diberikan oleh lembaga
peringkat kredit seperti Moody's, Standard & Poor’s,
atau Fitch, memberikan gambaran tentang kualitas
kredit dari penerbit obligasi. Peringkat ini
mencerminkan kemampuan penerbit untuk
membayar bunga dan mengembalikan pokok
pinjaman tepat waktu.
Selanjutnya, tingkat suku bunga atau yield
menjadi pertimbangan penting dalam penilaian
obligasi. Yield yang ditawarkan oleh obligasi
merupakan imbal hasil yang diharapkan oleh investor
dari investasi tersebut. Perbedaan antara tingkat yield
yang ditawarkan oleh obligasi dan tingkat bunga
pasar dapat memberikan indikasi apakah obligasi
tersebut dihargai dengan baik atau tidak. Semakin
besar perbedaan antara yield obligasi dengan yield
pasar, semakin menarik secara relatif obligasi
tersebut sebagai investasi.
Selain itu, jangka waktu obligasi juga
menjadi pertimbangan. Obligasi dengan jangka
waktu yang lebih panjang cenderung memiliki risiko
suku bunga yang lebih besar, karena nilai obligasi
dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan
suku bunga. Namun, obligasi jangka panjang juga
memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi.
Faktor-faktor lain seperti likuiditas obligasi,
struktur pembayaran bunga, kondisi ekonomi, dan
situasi pasar juga memainkan peran dalam penilaian
obligasi. Memahami karakteristik dan faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai obligasi membantu
investor untuk membuat keputusan investasi yang
lebih terinformasi. Selain itu, analisis yang cermat
terhadap obligasi yang ingin dibeli atau dijual
menjadi penting dalam manajemen risiko dan
pencapaian tujuan investasi yang diinginkan oleh
investor.

2.3.5 Resiko Obligasi


Investasi dalam obligasi tidak terlepas dari
berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan oleh para
investor. Salah satu risiko utama adalah risiko kredit,
di mana penerbit obligasi tidak mampu membayar
bunga atau mengembalikan pokok pinjaman tepat
waktu. Risiko ini berkaitan dengan kemampuan
penerbit untuk memenuhi kewajibannya, dan dapat
dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan atau
pemerintah yang menerbitkan obligasi.
Selain itu, risiko suku bunga juga menjadi
faktor penting. Obligasi dengan tingkat bunga tetap
(fixed-rate bonds) rentan terhadap perubahan suku
bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, nilai
obligasi yang sudah diterbitkan dapat turun, karena
obligasi baru yang diterbitkan akan menawarkan
tingkat bunga yang lebih tinggi. Begitu pula
sebaliknya, jika suku bunga turun, nilai obligasi yang
sudah diterbitkan bisa naik, namun hal ini juga akan
mengurangi imbal hasil yang akan diperoleh investor
jika mereka ingin membeli obligasi yang baru
diterbitkan dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Risiko likuiditas juga perlu diperhatikan.
Beberapa obligasi mungkin memiliki likuiditas
rendah, yang berarti sulit untuk menjualnya di pasar
sekunder tanpa mempengaruhi harga secara
signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan
bagi investor yang ingin menjual obligasi mereka
jika mereka membutuhkan dana secara cepat.
Selain risiko-risiko tersebut, risiko inflasi,
risiko perubahan regulasi, dan risiko default
(pembayaran yang tidak dilakukan oleh penerbit
obligasi) juga menjadi faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi nilai dan performa investasi dalam
obligasi. Memahami dan mengelola risiko-risiko ini
menjadi penting dalam mengambil keputusan
investasi yang cerdas dan membangun portofolio
yang seimbang dan sesuai dengan tujuan keuangan
serta toleransi risiko investor.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam menginvestasikan dana mereka, pemahaman
mendalam tentang obligasi menjadi kunci dalam mengelola
risiko dan memaksimalkan imbal hasil. Obligasi, sebagai
instrumen keuangan yang menawarkan imbal hasil tetap dengan
risiko yang terkendali, memiliki kelebihan dalam memberikan
stabilitas pendapatan periodik kepada pemegangnya. Namun,
serangkaian risiko juga terkait dengan investasi dalam obligasi.
Risiko kredit, yang berkaitan dengan kemampuan penerbit untuk
membayar kembali pokok pinjaman dan bunga, serta risiko suku
bunga yang dapat mempengaruhi nilai obligasi, adalah dua dari
beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan. Selain itu, risiko
likuiditas, risiko inflasi, dan risiko perubahan regulasi juga
memainkan peran dalam penilaian dan pengelolaan investasi
dalam obligasi.
Dalam menyusun portofolio investasi, diversifikasi menjadi
strategi yang krusial untuk mengurangi risiko dan
memaksimalkan potensi imbal hasil. Kesadaran akan risiko-
risiko ini memungkinkan para investor untuk mengambil
keputusan yang lebih terinformasi dan untuk menyesuaikan
strategi investasi mereka dengan tujuan keuangan dan profil
risiko masing-masing.

3.2 Saran
Mengingat risiko dan karakteristik yang terkait dengan
obligasi, ada beberapa saran yang bisa dipertimbangkan bagi
para investor :
 Pertama penting untuk melakukan diversifikasi
portofolio. Dengan memiliki beragam obligasi dari
berbagai penerbit, sektor, dan tingkat risiko, investor
dapat mengurangi eksposur terhadap risiko tertentu.
 Kedua, pemahaman mendalam tentang profil risiko dan
tujuan investasi Anda sangat penting. Hal ini akan
membantu dalam pemilihan obligasi yang sesuai dengan
toleransi risiko dan tujuan keuangan Anda.
 Ketiga, pantau kondisi pasar dan berita terkini yang
dapat mempengaruhi kinerja obligasi. Kondisi ekonomi,
perubahan suku bunga, atau peringkat kredit penerbit
obligasi adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi
nilai obligasi.
 Keempat gunakan pendekatan jangka panjang dalam
investasi obligasi. Kebijakan investasi jangka panjang
cenderung mengurangi dampak fluktuasi pasar yang
mungkin terjadi, memungkinkan investor untuk
mencapai tujuan keuangan mereka dalam jangka waktu
yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Thau, Annette. "The Bond Book: Everything Investors Need to Know About
Treasuries, Municipals, GNMAs, Corporates, Zeros, Bond Funds, Money Market
Funds, and More”

Wild, Russell. "Investing in Bonds For Dummies."

Tuckman, Bruce, dan Angel Serrat. "Fixed Income Securities: Tools for Today's
Markets."

Graham, Benjamin. "The Intelligent Investor."

Fabozzi, Frank J. "Bond Markets, Analysis, and Strategies

Fabozzi, Frank J. "The Handbook of Fixed Income Securities.”

Anda mungkin juga menyukai