Anda di halaman 1dari 14

SEKTOR INVESTASI

Disusun Oleh:
Siti Salha Nazwa 22231912
Wine Cinta Aulia 22231023
Irene Jatayu 22231016
Vivian Stefi Limbong 22231031
Ananda Nafissa 22231904
Nada Cinta Hadesty 22231915
Trisanova Natanaya 22231027
Efrillia Aulia 22231004
Adelia Putri 22231003

ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Sektor Investasi” guna memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami
haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah pentunjuk
yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas
makalah ini kedepannya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat
berguna dan bemanfaat untuk kita semua

Penulis,

Medan,13 Juli 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................0

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

2.1 Investasi............................................................................................................................3

2.2 Sektor Investasi.................................................................................................................4

2.3 Strategi Investasi...............................................................................................................7

BAB III...........................................................................................................................................9

PENUTUP......................................................................................................................................9

Kesimpulan.............................................................................................................................10

3.1 Saran............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi merupakan modal penting bagi negara-negara berkembang, karena
memiliki peranan yang besar dalam proses pembangunan ekonomi. Pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan akan dapat menciptakan kegiatankegiatan produksi,
membuka kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan di dalam negeri sehingga akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ada tiga jenis pengeluaran investasi. Investasi
tetap bisnis mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses
produksi. Investasi residensial mencakup rumah baru yang seseorang beli untuk tempat
tinggal yang dibeli tuan tanah untuk disewakan. Investasi persediaan yaitu mencakup
barangbarang yang disimpan perusahaan di gudang, termasuk bahan-bahan dan
persediaan, barang dalam proses dan barang jadi (Mankiw, 2007: 476).

Sektor industri manufaktur diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-
sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk-produk industri selalu
memiliki “dasar tukar” (terms of trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta
menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lain. Hal
ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang sangat beragam dan
mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pemakainya. Pelaku bisnis
(produsen, penyalur, pedagang, dan investor) lebih suka berkecimpung dalam bidang
industri karena sektor ini memberikan marjin keuntungan yang lebih menarik (Dumairy,
1997: 227). Pemerintah melakukan berbagai upaya mendorong perkembangan sektor
tersebut, yang bertendensi menyebabkan meningkatnya kebutuhan dana untuk membiayai
pembangunan, terutama pada sektor industri. Selain bertumpu pada pembiayaan internal,
pemerintah juga berusaha untuk menarik secara lebih ekspansif pembiayaan eksternal
berupa penanaman modal asing dan utang luar negeri sebagai pelengkap pembiayaan
pembangunan. Karena terbatasnya dana, pemerintah perlu menempuh kebijakasanaan
yang memberikan kesempatan yang lebih luas kepada sektor swasta, baik domestik
maupun asing, untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional (Jamli dan Firmansyah,
1998: 51).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu investasi dan apa jenis-jenis nya?
2. Apa itu sector investasi?
3. Bagaimana sector investasi dalam investasi asset financial?
4. Bagaimana sector investasi dalam investasi rill?
5. Apa strategi berinvestasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi nilai mata kuliah pengantar ilmu ekonomi
2. Menambah wawasan tentang investasi dan sector investasi
3. Agar mengetahui dan menambah wawasan tentang jenis-jenis investasi
4. Agar mengetahui dan menambah wawasan tentang sector investasi dalam investasi
asset financial
5. Agar mengetahui dan menambah wawasan tentang sector investasi dalam investasi
rill
6. Agar mengetahui dan menambah wawasan tentang strategi berinvestasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Investasi
A. Definisi Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan)
maupun asset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang
umum di lakukan. Menurur Jogiyanto, investasi dapat didefinisikan sebagai
penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efesien
selam periode waktu tertentu.
Sedangkan menurut Menurut Sukirno kegiatan investasi yang dilakukan
oleh masyarakat secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf
kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari
kegiatan investasi, yakni
(1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,
sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan
nasional serta kesempatan kerja;
(2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah
kapasitas produksi;
(3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

B. Jenis-jenis Investasi
Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada
asset finansial dan investasi pada asset rill.
Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi
langsung dan investasi tidak langsung.
a. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan
yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau pasar turunan.

3
Investasi langsung juga dapat dilakukak dengan membeli aktiva yang tidak
diperjual belikan, biasanya diperoleh dari bank komersial. Aktiva ini dapat berupa
tabungan dan sertifikat deposito.
b. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat berharga
dari perusahaan investasi, seperti reksadana.

Investasi sektor riil diberikan dalam bentuk fisik. Adapun, untuk bisa
melakukan penanaman modal jenis ini, Anda harus memiliki aset yang jumlahnya
tidak sedikit. Perbedaan selanjutnya antara investasi riil dan investasi finansial
ada pada total keseluruhan waktu yang dibutuhkan.
Waktu yang dibutuhkan pada sektor riil adalah sepuluh tahun, sedangkan
investasi finansial bisa dilakukan dalam jangka pendek maupun panjang,
tergantung keinginan pemodal. Sektor riil adalah penanaman modal yang sudah
cukup populer di Indonesia karena memiliki potensi profit tinggi. Berikut adalah
kategorinya, yaitu:
1. Investasi Emas
2. Investasi Properti
3. Investasi Modal Bisnis
4. Investasi Logam Mulia
5. Investasi Tanah

2.2 Sektor Investasi


Sektor investasi mengacu pada klasifikasi industri atau bidang usaha yang dapat
menjadi target bagi investor untuk menanamkan modal mereka. Setiap sektor memiliki
karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi potensi keuntungan serta risiko yang
terkait.
a. Sector investasi asset finansial
Sektor aset finansial mengacu pada klasifikasi industri yang terkait dengan
pengelolaan dan perdagangan instrumen keuangan. Ini mencakup berbagai
lembaga, perusahaan, dan aktivitas yang terkait dengan investasi, perantara

4
keuangan, dan layanan keuangan lainnya. Beberapa bagian utama dari sektor
aset finansial meliputi:

1. Perbankan: Meliputi bank komersial, bank investasi, bank ritel, dan


bank sentral. Mereka berperan dalam menerima simpanan, memberikan
pinjaman, menyediakan layanan pembayaran, dan melakukan kegiatan
keuangan lainnya.
2. Asuransi: Termasuk perusahaan asuransi jiwa, asuransi umum,
reasuransi, serta perusahaan yang terlibat dalam penawaran produk asuransi
dan manajemen risiko.
3. Manajemen Investasi: Melibatkan perusahaan manajemen investasi
(asset management) yang mengelola dana investasi seperti dana pensiun, reksa
dana, dan dana investasi lainnya untuk kepentingan investor.
4. Pasar Modal: Termasuk bursa efek, lembaga penunjang pasar modal
(securities clearinghouse), serta perusahaan sekuritas dan perantara keuangan
yang terlibat dalam perdagangan saham, obligasi, dan instrumen keuangan
lainnya.
5. Perdagangan Valuta Asing: Aktivitas perdagangan mata uang asing dan
derivatif valuta asing, yang melibatkan bank, perusahaan perdagangan, dan
lembaga keuangan lainnya.
6. Perdagangan Komoditas: Meliputi perdagangan komoditas seperti
minyak, gas, logam, pertanian, dan produk-produk lainnya di pasar komoditas.
7. Layanan Keuangan: Termasuk perusahaan kartu kredit, perusahaan
pemrosesan pembayaran, penyedia layanan keuangan digital, dan fintech
(teknologi keuangan) yang menyediakan solusi keuangan inovatif.
8. Jasa Keuangan Lainnya: Meliputi lembaga keuangan nonbank seperti
perusahaan pembiayaan, perusahaan leasing, perusahaan modal ventura, dan
lain-lain.

Sektor aset finansial memiliki peran penting dalam perekonomian karena


menyediakan layanan keuangan yang mendukung aktivitas ekonomi dan

5
investasi. Namun, sektor ini juga melibatkan risiko yang harus dikelola
dengan baik, seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko
operasional.

b. Sektor investasi rill


Dalam konteks investasi riil, sektor-sektor yang sering menjadi fokus para
investor adalah sebagai berikut:
1. Properti dan Real Estate: Investasi dalam properti komersial, seperti gedung
perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, atau properti industri. Investor
dapat menghasilkan pendapatan dari sewa atau mengambil keuntungan dari
kenaikan harga properti seiring waktu.

2. Infrastruktur: Investasi dalam proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan tol,


bandara, jembatan, atau proyek energi. Investasi ini sering melibatkan
kemitraan dengan pemerintah atau badan publik lainnya dan dapat
memberikan pendapatan jangka panjang dari pengelolaan atau operasi
infrastruktur.

3. Energi terbarukan: Investasi dalam proyek-proyek energi terbarukan,


seperti pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, atau biomassa. Seiring
dengan meningkatnya kesadaran tentang perlunya energi yang ramah
lingkungan, sektor energi terbarukan telah menjadi daya tarik bagi investor.

4. Pertanian: Investasi dalam sektor pertanian, seperti pertanian tanaman


pangan, perkebunan, peternakan, atau perikanan. Permintaan akan pangan
terus meningkat seiring pertumbuhan populasi global, sehingga investasi di
sektor ini dapat memberikan peluang jangka panjang.

5. Manufaktur: Investasi dalam industri manufaktur, seperti otomotif,


elektronik, atau produksi barang konsumen. Investor dapat mencari peluang di

6
sektor ini dengan memilih perusahaan yang memiliki produk atau teknologi
inovatif serta prospek pertumbuhan yang baik.

6. Teknologi: Investasi dalam perusahaan teknologi, termasuk perusahaan


perangkat keras, perangkat lunak, telekomunikasi, atau e-commerce.
Perkembangan teknologi terus berlanjut, dan investor sering mencari
perusahaan yang dapat menghasilkan inovasi atau menguasai pasar yang
berkembang pesat.

7. Industri Kesehatan: Investasi dalam perusahaan farmasi, peralatan medis,


layanan perawatan kesehatan, atau teknologi medis. Pertumbuhan populasi
dan peningkatan kesadaran akan kesehatan mendorong permintaan dalam
sektor ini.
Sebelum melakukan investasi riil, penting untuk melakukan riset,
menganalisis, dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi
pertumbuhan, regulasi, persaingan, dan risiko keuangan yang terkait dengan
sektor tersebut.

2.3 Strategi Investasi


Terdapat berbagai strategi investasi yang dapat dipertimbangkan oleh investor,
dan pilihan strategi yang tepat akan tergantung pada tujuan, toleransi risiko, dan
preferensi masing-masing individu. Berikut adalah beberapa strategi investasi yang
umum digunakan:

1. Investasi Jangka Panjang: Strategi ini melibatkan membeli aset dengan tujuan
memegangnya dalam jangka waktu yang panjang, seringkali bertahun-tahun atau bahkan
dekade. Fokus utama adalah pada pertumbuhan nilai investasi seiring waktu, dan investor
mungkin tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek di pasar.

2. Investasi Nilai (Value Investing): Pendekatan ini melibatkan mencari saham atau aset
yang dianggap dihargai lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Investor value investing

7
mencari kesempatan di pasar di mana ada saham yang dihargai lebih rendah dari nilai
sebenarnya perusahaannya, dan berharap harga akan meningkat seiring waktu saat nilai
tersebut diakui oleh pasar.

3. Investasi Pertumbuhan (Growth Investing): Strategi ini berfokus pada mencari saham
atau aset yang memiliki potensi pertumbuhan pendapatan dan laba yang tinggi di masa
depan. Investor pertumbuhan cenderung berinvestasi dalam perusahaan dengan prospek
pertumbuhan yang kuat dan inovatif, meskipun dengan risiko yang lebih tinggi.

4. Investasi Dividen (Dividend Investing): Pendekatan ini melibatkan membeli saham


perusahaan yang memiliki kecenderungan untuk membayar dividen secara teratur.
Investor dividen mencari pendapatan pasif dari dividen yang dibayarkan oleh perusahaan,
dan seringkali fokus pada perusahaan yang memiliki sejarah konsisten dalam membayar
dividen.

5. Investasi Pasif (Passive Investing): Pendekatan ini melibatkan replikasi kinerja pasar
secara keseluruhan daripada mencoba mengalahkan pasar. Investor pasif umumnya
menggunakan dana indeks atau ETF (Exchange-Traded Fund) yang mengikuti indeks
pasar yang relevan. Pendekatan ini mencoba untuk mencapai diversifikasi yang luas
dengan biaya rendah.

6. Investasi Pasar Tengah (Mid-Cap Investing): Strategi ini melibatkan investasi dalam
saham perusahaan berkapitalisasi menengah. Investor yang tertarik pada pasar tengah
mencari perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang baik, tetapi juga memiliki risiko
yang lebih tinggi daripada perusahaan besar yang mapan.

7. Investasi Kontra-Tren (Contrarian Investing): Pendekatan ini melibatkan membeli atau


menjual saham yang berlawanan dengan tren pasar yang sedang terjadi. Investor kontra-
tren mencari saham yang mungkin terlalu diabaikan atau dijual secara berlebihan oleh
pasar, dengan harapan terjadinya pembalikan tren di masa depan.

8
8. Investasi Sosial dan Lingkungan (Socially Responsible Investing): Pendekatan ini
melibatkan mempertimbangkan faktor-faktor sosial, lingkungan, dan tata kelola
perusahaan (ESG) dalam proses pengambilan keputusan investasi. Investor bertujuan
untuk menghasilkan dampak positif dalam lingkungan dan masyarakat melalui portofolio
mereka.

9. Diversifikasi Portofolio: Strategi ini melibatkan alokasi dana ke berbagai kelas aset,
sektor, dan wilayah geografis untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang
keuntungan jangka panjang. Diversifikasi memungkinkan investor untuk mengurangi
eksposur terhadap risiko spesifik dan memanfaatkan peluang yang mungkin ada di
berbagai sektor atau wilayah.

10. Stop Loss dan Limit Order: Penggunaan perintah stop loss dan limit order adalah
strategi manajemen risiko yang melibatkan menetapkan batasan harga tertentu untuk
membatasi kerugian atau mengunci keuntungan pada suatu investasi.

Penting untuk diingat bahwa setiap strategi investasi memiliki kelebihan dan
kelemahan, dan tidak ada strategi yang terjamin berhasil. Setiap investor harus
melakukan riset, memahami toleransi risiko mereka, dan mempertimbangkan tujuan
keuangan mereka sebelum memilih strategi investasi yang sesuai. Konsultasikan dengan
profesional keuangan atau penasihat investasi untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai
situasi individu Anda.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, kami sebagai penulis dapat menyimpulkan :


1. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun
asset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang umum di
lakukan.
2. Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada asset finansial
dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi dua,
yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
3. Investasi sektor riil diberikan dalam bentuk fisik. Adapun, untuk bisa melakukan
penanaman modal jenis ini, Anda harus memiliki aset yang jumlahnya tidak sedikit.
Tahapan-tahapan penetrasi sosial yaitu; Orientasi, pertukaran penjajakan afektif,
pertukaran afektif, pertukaran stabil.
4. Sektor aset finansial mengacu pada klasifikasi industri yang terkait dengan
pengelolaan dan perdagangan instrumen keuangan. Ini mencakup berbagai lembaga,
perusahaan, dan aktivitas yang terkait dengan investasi, perantara keuangan, dan
layanan keuangan lainnya
5. Dalam konteks investasi riil, sektor-sektor yang sering menjadi fokus para investor
adalah seperti ; Properti dan Real Estate, infrastruktur, pertanian, energi perbarukan,
dan lain-lain.
6. Beberapa jenis strategi dalam investasi seperti investasi jangka panjang, investasi
nilai, investasi dividen, investasi pertumbuhan, pasif, dan lain-lain.

3.1 Saran
Saran kami dari penulis adalah melakukan riset terhadap sector atas investasi
yang anda lakukan dan mengikuti strategi investasi sesuai jenis investasi yang anda pilih
agar investasi tersebut berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Djojohadikusumo Sumitro, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori
Ekonomi

Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, LP3ES. Kuncoro, Mudrajad; 1997, Ekonomi


Pembangunan Teori, Masalah, dan Kebijakan, Yogyakarta, UPP AMP YKPN.

Todaro ,M.P, Smith S.C;2006, Pembangunan Ekonomi, Jakarta,Erlangga

Todaro M.P; 2000,Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga, Jakarta, Erlangga ISEI;


2005,Permasalahan Ekonomi di Indonesia, Yogyakarta, Kanisius

11

Anda mungkin juga menyukai