Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INVESTASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Manajemen Keuangan Bisnis

Dosen Pengampu :

Dr. Ari Kartiko, S.T, M.M

Disusun Oleh :

Ahmad Wasiul Fikri

Rofi Ghofiqi Rahman

Mochaammad Misbakhul Munir

UNIVERSITAS PESANTREN KH. ABDUL CHALIM


FAKULTAS TARBIYAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat taufik dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Investasi” dengan baik. Makalah ini kami buat untuk memenuhui tugas
mata kuliah Manajemen Keuangan Bisnis Yaitu sebagai tugas kelompok untuk
mendapatkan nilai yang baik dari dosen.
Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan-
kekurangan karena keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu, masukan yang
bersifat membangun akan sangat membantu kami untuk semakin membenahi
kekurangannya.Ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen
pengampu mata kuliah ini, untuk teman teman dan semua pihak yang telah
membantu.
Terima kasih banyak untuk semua dan yang sudah bersedia membaca
makalah ini. Mungkin apabila ada kesalahan dalam penulisannya, kami minta maaf.

Mojokerto, Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................2

C. Tujuan ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Definisi Investasi .......................................................................................3

B. Jenis-jenis Investasi ...................................................................................5

C. Analisis Kelayakan Investasi.....................................................................8

BAB III PENUTUP ................................................................................................13

Kesimpulan.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan penanaman modal bukanlah hal yang baru dalam peradaban
manusia, karena sudah sejak zaman dahulu masyarakat sudah melakukan
berbagai bentuk investasi. Hanya saja pada zaman dahulu masyarakat
melakukan investasi dalam bentuk investasi yang dilakukan secara langsung
seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau
investasi dalam pembuatan perkebunan dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan


dan teknologi, corak dan ragam investasi juga mulai mengalami
perkembangan, dari investasi yang bersifat kebendaan dan dilakukan secara
langsung menjadi investasi terhadap modal atau bentuk-bentuk investasi baru
seperti surat berharga, seperti saham, obligasi, emas dan lain-lain.

Investasi juga merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan


perekonomian negara. Semakin banyak investor dalam suatu negara, berarti
menandakan negara tersebut aman dan stabil keadaannya untuk dijadikan
tempat berinvestasi. Indonesia masih dianggap sebagai tempat berinvestasi
yang cukup prospektif karena banyaknya sumber daya yang tersedia di
Indonesia. Beberapa investor luar bahkan tidak ragu untuk berinvestasi di
Indonesia, hal ini membuat pertumbuhan investor dan investasi dalam negeri
cukup positif meskipun tidak terlalu tinggi.

Dalam memulai investasi tidak bisa sembarangan harus ada


pertimbangan yang matang, terutama bagi pemula. Hal-hal yang harus
dipertimbangankan antara lain adalah tujuan investasi, manfaat investasi,
risiko,jenis investasi, analisis infestasi, dan keuntungan. Pertimbangan-
pertimbangan tersebut haruslah diperhatikan dengan baik agar investasi dapat
berlangsung sesuai dengan apa yang kita inginkan, yaitu memperoleh
keuntungan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Investasi?
2. Apa saja jenis-jenis Investasi ?
3. Bagaimana Analisis Kelayakan Investasi ?

C. Tujuan
1. Memahami definisi dari investasi.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis investasi.
3. Mengetahui analisis kelayakan investasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Investasi
1. Pengertian Investasi
Kata investasi berasal dari bahasa inggri yakni Invesment. Dalam
kamus pasar modal dan keuangan, investasi diartikan sebagai penanaman
modal atau dana pada suatu aset dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan di masa depan. Investasi dapat dilakukan pada berbagai jenis
aset seperti saham, obligasi, properti, emas, dan lain sebagainya. 1 Jogiyanto
menyatakan bahwa investasi adalah konsumsi sekarang untuk digunakan
dialam produksi yang efisien selama periode waktu yang ditentukan.2
Kemudian dalam jurnalnya Tendi Haruman, dikatakan bahwa keputusan
investasi mencakup penglokasian dana, baik dana yang berasal dari dalam
perusahaan maupun dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.3
2. Manfaat Investasi
Manfaat Investasi antara lain:4
a. Menghindarkan dari Inflasi: Inflasi yang terjadi setiap tahunnnya
membuat nilai aset berkurang. dengan melakukan investasi maka aset
juga akan berkembang menghasilkan nilai tambah sehingga bisa
mengimbangi gerusan inflasi.
b. Meningkatkan nilai uang/kekayaan: Manfaat dan tujuan investasi adalah
untuk meningkatkan nilai kekayaan. bayangkan jika kamu memiliki
investasi berupa emas yang harganya naik setiap tahunnya. tentunya hal
tesebut akan menjadi sumber penghasilan tambahn untuk meningkatkan
harta.

1
Trisno Wardy Putra, “Investasi Dalam Ekonomi Islam,” Ulumul Syar’i : Jurnal Ilmu-Ilmu
Hukum Dan Syariah 7, no. 2 (11 Desember 2018): 48–57.
2
Jogiyanto Hartono. M., “Teori Portofolio dan Analisis Investasi” edisi revisi. (Jakarta:
PT. Bineka Cipta, 2007), hal. 5
3
Tendi Haruman, “Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, dan Nilai Perusahaan”.
Jurnal Keuangan Universitas Widyatama, Bandung Tahun 2008.
4
“Investasi Adalah: Pengertian, Jenis, Dan Manfaat,” Universal BPR (blog), 16 Februari
2022, https://universalbpr.co.id/blog/investasi-adalah/.

3
c. Kebutuhan darurat: Ketika anda mengalami keadaan dimana
membutuhkan dana untuk suatu kebutuhan, tentunya anda bisa
menggunakan dana atau aset yang telah anda investasikan. tidak perlu
pusing untuk mencari pinjaman karena masih tertutupi dengan investasi.
d. Mempersiapkan kebutuhan masa depan: Berinvestasi dapat
membantumu mempersiapkan modal untuk kebutuhan di masa depan.
Sebut saja biaya pernikahan, pendidikan anak, kesehatan, dan lain-lain.
Melalui investasi, kamu bisa mengatasi peningkatan biaya pada
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
e. Mencapai Financial freedom: Financial Freedom adalah kondisi di mana
kamu merdeka secara finansial. Artinya, penghasilanmu sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
f. Pensiun lebih siap: Tentu seseorang tidak akan bekerja seumur hidup.
Maka dengan investasi bisa mempersiapkan masa depan.untuk
mempersiapkan dana pensiun.
g. Membuka Wawasan: Menjadi seorang investor akan membuat
seseorang memiliki banyak relasi, karena akan sering bertanya dan
bertukar pikiran terkait produk investasi apa yang tepat untuk dipilih.
secara tidak lansgung awasan tentang ekonomi dan finansial pun akan
semakin luas. Tidak menutup kemungkinan, kamu akan menjadi
seorang perencana keuangan yang handal.
3. Tujuan Investasi
Tujuan dari investasi dapat beragam, tergantung pada kebutuhan dan
tujuan finansial masing-masing individu. Namun, secara umum tujuan
investasi adalah untuk meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan
finansial jangka panjang. Menurut burhanudin tujuan investasi dapat
diuraikan sebagai berikut:5
a. Meningkatkan kekayaan: Investasi dapat membantu meningkatkan
kekayaan seseorang melalui pengembalian modal dan pendapatan pasif.

5
Burhanudin Burhanudin, Aisyah Hidayati Siti, dan Mandala Putra Sri Bintang, “Pengaruh
Pengetahuan Investasi, Manfaat Investasi, Motivasi Investasi, Modal Minimal Investasi Dan Return
Investasi Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Mataram),” Distribusi, 20 September 2022, http://eprints.unram.ac.id/31801/.

4
b. Melindungi kekayaan: Investasi dapat membantu melindungi kekayaan
seseorang dari inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan risiko lainnya.
c. Mencapai tujuan finansial: Investasi dapat membantu seseorang
mencapai tujuan finansial jangka panjang seperti pensiun, pendidikan
anak, atau pembelian rumah.
d. Menyediakan dana darurat: Investasi dapat membantu menyediakan
dana darurat yang dapat digunakan dalam situasi darurat seperti
kehilangan pekerjaan atau kecelakaan.

B. Jenis-jenis Investasi
Terdapat berbagai macam alternatif pilihan yang dapat investor
gunakan untuk menanamkan modal yang dimiliki. Berdasarkan jenisnya,
terdapat dua pilihan aset yang dapat digunakan untuk berinvestasi, yaitu:

1. Real asset, merupakan income generating aset seperti tanah, bangunan,


pabrik, hak cipta, merek dagang dan sebagainya.
2. Financial asset, yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai karena
memberikan klaim kepada pemiliknya atas penghasilan atau aset yang
dimiliki oleh pihak yang menerbitkan aset finansial tersebut. Misalnya:
saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya.6 Investasi dalam
financial asset dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak
langsung.7
a. Investasi Langsung
Dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari
suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain.
Investasi langsung dapat dilakukan dipasar uang (money market),
pasar modal (capital market) maupun dipasar turunan (derivative
market). Investasi langsung dipasar uang berupa treasury bill dan
deposito yang dapat dinegosiasi, sedangkan investasi langsung di
pasar modal berwujud surat berharga pendapatan tetap dan saham.
Bentuk terakhir yaitu investasi langsung dipasar turunan dapat

6
Jaja Suteja dan Ardi Gunardi, “Manajemen Investasi dan Portofolio”. (Bandung: Refika
Aditama, 2016).
7
Jogianto Hartono, “Portfolio Theory And Infesment Analysis”. (Yogyakarta: BPFE,
2010).

5
berupa opsi (opsi put dan opsi call), warrant dan kontrak futures.
Investasi langsung juga bisa dilakukan oleh investor lewat
pembelian aset keuangan yang tidak dapat diperdagangkan,
biasanya didapatkan lewat bank komersial. Bentuk dari aset ini
dapat berupa tabungan atau sertifikat deposito
b. Investasi Tidak Langsung
Dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi
yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari
perusahaanperusahaan lain. Investor yang baru terjun ke dunia
investasi dapat memanfaatkan investasi tidak langsung ini. Selain
tidak membutuhkan modal yang besar, perusahaan investasi telah
membentuk portofolio optimal agar risiko yang ditanggung semakin
kecil. Jenis perusahaan investasi yang dapat dipilih, diantaranya:
1) Unit investment trust merupakan perusahaan yang menerbitkan
portofolio yang dibentuk dari surat berharga pendapatan tetap
dan ditandatangani oleh orang kepercayaan yang independen.
Sertifikat portofolio dijual kepada investor sebesar nilai bersil
total aset dalam portofolio ditambah dengan komisi.
2) Close end investment companies adalah perusahaan yang hanya
menjual sahamnya pada waktu emisi perdana (IPO) dan tidak
menwarkan tambahan lembar saham lagi.
3) Open end investment companies ialah perusahaan yang masih
menjual saham baru kepada investor setelah emisi perdana
(IPO). Selain itu, investor juga dapat menjual kembali sahamnya
ke perusahaan yang bersangkutan.
Berikut adalah contoh beberapa jenis investasi yang umum dilakukan:8
a. Investasi Saham
Investasi saham adalah investasi di perusahaan publik melalui
pembelian saham yang diperdagangkan di bursa saham. Saat investor
membeli saham suatu perusahaan, investor memiliki bagian kecil dari

Trisno Wardy Putra, “Investasi Dalam Ekonomi Islam,” Ulumul Syar’i : Jurnal Ilmu-Ilmu
8

Hukum Dan Syariah 7, no. 2 (11 Desember 2018): 48–57.

6
perusahaan tersebut dan berhak atas dividen yang dibagikan oleh
perusahaan jika ada.
b. Investasi Obligasi
Investasi obligasi adalah investasi di surat utang yang diterbitkan
oleh perusahaan atau pemerintah. Surat utang ini merupakan janji dari
penerbit obligasi untuk membayar kembali utang tersebut beserta
bunga dalam jangka waktu tertentu.
c. Investasi Reksadana
Investasi reksadana adalah investasi kolektif di mana uang dari
beberapa investor digabungkan dan dikelola oleh manajer investasi.
Manajer investasi kemudian menginvestasikan dana tersebut ke
berbagai jenis instrumen investasi, seperti saham, obligasi, atau
properti.
d. Investasi Properti
Investasi properti adalah investasi di aset properti seperti tanah,
bangunan, atau properti komersial. Investasi properti biasanya
dilakukan untuk membeli properti dengan harga yang relatif rendah,
kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di masa depan
atau untuk mendapatkan keuntungan dari sewa properti.
e. Investasi Emas
Investasi emas adalah investasi di logam mulia dalam bentuk fisik
atau instrumen keuangan seperti ETF emas. Emas dianggap sebagai
aset yang stabil dan dapat digunakan sebagai lindung nilai terhadap
inflasi.
f. Investasi Kripto
Investasi kripto adalah investasi di aset kripto seperti Bitcoin,
Ethereum, atau altcoin lainnya. Kripto dianggap sebagai aset yang
volatil dan berisiko tinggi tetapi dapat memberikan keuntungan yang
besar dalam jangka panjang.
g. Investasi Forex
Investasi Forex adalah investasi di pasar valuta asing. Investor dapat
memperoleh keuntungan dari fluktuasi nilai tukar mata uang dari
berbagai negara.

7
h. Investasi Komoditas
Investasi komoditas adalah investasi di berbagai produk komoditas,
seperti minyak, gas, bijih besi, atau beras. Investasi ini dilakukan
dengan membeli produk komoditas secara langsung atau melalui
instrumen keuangan seperti ETF komoditas.
Pilihan investasi terbaik tergantung pada tujuan, profil risiko, dan
kebutuhan keuangan dari setiap investor. Penting untuk melakukan riset
dan analisis sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam jenis investasi
tertentu.

C. Analisis Kelayakan Investasi


Sebelum berinvestasi, seorang investor harus melakukan analisis
kelayakan investasi untuk memperkirakan tingkat keuntungan dan risiko yang
akan diperoleh. Kriteria investasi yang layak adalah jika investasi tersebut
menguntungkan investor. Untuk mengetahui hal ini, diperlukan aspek analisis
kelayakan investasi dan sebuah penilaian yang disebut metode penilaian
investasi.

1. Aspek Analisis Kelayakan Investasi


Aspek Kelayakan
Keterangan
Investasi
Aspek Finansial Kondisi keuangan dari perusahaan

Aspek Teknis dan Umumnya berhubungan dengan kapasitas


Produksi perusahaan, biaya produksi, desain, bahan,
lokasi dan lainnya.

Aspek Sosial Berhubungan dengan perindustrian pelayanan


yang merata dan adil kepada masyarakat

Aspek Hukum Berdasarkan legalitas, kesepakatan, hubungan


industrial, perizinan, status perusahaan, hak dan
kewajiban dan sebagainya.

Aspek Organisasi Perumusan organisasi mulai dari tugas, tata


kerja, perumusan organisasi, dan lainnya.

8
Aspek Pemasaran Meneliti potensi penerimaan arus kas selama
usia perusahaan

2. Metode Penilaian Investasi


Metode penilaian investasi yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.9
a. Net Present Value (NPV)
Net present value atau NPV adalah nilai selisih antara nilai
arus kas masuk sekarang dan yang keluar selama dalam kurun waktu
tertentu. Dalam hal ini, NPV menunjukkan besarnya kelebihan atau
kekurangan nilai sekarang penerimaan (benefit) dibandingkan
dengan nilai sekarang dari biaya (cost) selama jangka waktu
pelaksanaan investasi.
Berikut rumusnya:
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

Keterangan:
NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)
t = Periode waktu investasi/ proyek
Asumsi metode NPV ialah:
1) NPV > 0 berarti investasi layak atau menguntungkan.
2) NPV < 0 berarti investasi tidak layak atau merugikan.
3) NPV = 0 berarti investasi tersebut pulang pokok, maksudnya
investasi tersebut tidak rugi tetapi tidak juga memperoleh
keuntungan jika dilaksanakan.
Contoh soal:
Perusahaan Maju Jaya Selamanya akan membeli mesin
produksi untuk meningkatkan jumlah produksinya. Harga mesin
produksi yang baru tersebut adalah Rp150 juta dengan suku bunga

9
“Investasi Dan Miliki Bisnis Menguntungkan Mulai Dari 1 Jutaan Di LandX,” diakses 25
Maret 2023, https://landx.id/.

9
pinjaman sebesar 12 persen per tahun. Arus kas yang masuk
diestimasikan sekitar Rp50 juta per tahun selama lima tahun.
Dengan kasus tersebut, apakah rencana investasi pembelian mesin
produksi ini dapat dilanjutkan?
Jawab:
Diketahui: Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)
t = 5 Tahun

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + … + (Ct/(1+r)t) – C0


 NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) +
(Ct/(1+r)5) – C0
 NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 +
(50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
 NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
 NPV = 180,24 – 150
 NPV = 30,24
Berdasarkan penghitungan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa nilai NPV adalah positif dengan nilai sebesar Rp30,24 juta.
Artinya mesin produksi yang akan dibeli tersebut dapat
menghasilkan sekitar Rp30,24 juta. Dengan begitu, rencana
investasi pembelian mesin produksi baru dapat dilakukan.
b. Payback Period (PBP)
Payback Period atau metode penilaian yang dilakukan
dengan mengkalkulasi dari berapa lama modal investor bisa
kembali. Jadi, satuan ukuran yang digunakan adalah waktu. Makin
singkat jangka waktu pengembalian modalnya, makin bagus
investasi tersebut.
Berikut rumusnya:
PBP = (investasi awal/arus kas) x 1 tahun
Asumsi metode PBP ialah:

10
1) Jika PBP lebih cepat atau singkat dari ketentuan, investasi layak
karena menguntungkan.
2) Jika PBP lama dari ketentuan awal, investasi tidak layak karena
merugikan.

Contoh Soal:

Perusahaan A mempertimbangkan usulan investasi Rp.


450.000.000 yang umurnya diperkirakan 2 Tahun. Sementara itu,
arus kas yang dihasilkan selama itu Rp. 150.000.000. Maka apakah
perusahaan tersebut layak untuk melakukan iinvestasi?

Jawab:

Diketahui: Investasi awal = 450.000.000

Arus Kas = 150.000.000

PBP = (Investasi awa/arus kas) x 1 Tahun

PBP = (450.000.000 / 150.000.000) x 1 Tahun

PBP = 3 Tahun

Dari hasil jawaban tersebut, kesimpulannya adalan


perusahaan A memiliki investasi yang tidak layak karena prediksi
waktu yang lebih lama dari yang ditentukan.

c. Profitability Index (PI)


Profitability Index atau disingkat PI merupakan metode
penilaian dengan membandingkan antara nilai kas masa di
mendatang dan nilai pengeluaran pada investasi di masa sekarang.
Bisa dikatakan, PI adalah rasio antara present value dari kas masuk
dan present values kas keluar.
Metode ini mengukur investasi dinyatakan layak atau tidak
berdasarkan indeks keuntungannya yang dibandingkan dengan nilai
penerimaan kas bersih secara keseluruhan dan nilai investasi saat ini.

11
Berikut rumusnya:

PI = PV/I

Keterangan:

PI = Profitability Index

PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas bersih)

I = Investasi

Asumsi dari metode PI, ialah:

a) Jika PI > 1, investasi layak karena menguntungkan.


b) Jika PI < 1, investasi tidak layak karena bisa merugikan.

Contoh Soal:

Seorang investor pemula menganalisa suatu perusahaan


yang nilai kas netto dalam 1 tahun Rp. 85.000.000. Kemudian, dari
nilai kas untuk kebutuhan investasi sebesar Rp. 55.700.000. Maka,
apakah perusahaan tersebut layak atau tidak?
Jawab:
Diketahui: PV = 85.000.000
I = 55.700.000
PI = PV/I
PI = 85.000.000 / 55.700.000
PI = 1, 526
Dari jawaban tersebut, bisa disimpulkan bahwa perusahaan
tersebut layak karena nilai PI nya lebih dari 1.

12
BAB III
PENUTUP
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kamus pasar modal dan keuangan, investasi diartikan sebagai
penanaman modal atau dana pada suatu aset dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan di masa depan. Investasi dapat dilakukan pada
berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, properti, emas, dan lain
sebagainya. Salah satu manfaat dan tujuan dari investasi adalah untuk
meningkatkan nilai uang/kekayaan.

Berdasarkan jenisnya, terdapat dua pilihan aset yang dapat


digunakan untuk berinvestasi, yaitu: real asset dan financial asset. Seperti
contoh: properti, tanah, bangunan, saham, obligasi, reksadana, emas, kripto,
dan bitcoin.

Kriteria investasi yang layak adalah jika investasi tersebut


menguntungkan investor. Maka diperlukan analisis kelayakan investasi
dengan mengetahui aspek-aspek kelayakan investasi dan menggunakan
metode penilaian investasi seperti metode net present value, payback period
dan profitability Index. Agar dapat memperkirakan tingkat keuntungan dan
risiko yang akan diperoleh.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. M., Jogiyanto. 2007. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi” edisi revisi.
(Jakarta: PT. Bineka Cipta).
Hartono, Jogianto. 2010. “Portfolio Theory And Infesment Analysis”. (Yogyakarta:
BPFE).
Haruman, Tendi. 2008. “Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, dan Nilai
Perusahaan”. Jurnal Keuangan Universitas Widyatama, Bandung.
Suteja, Jaja dan Ardi Gunardi. 2016. “Manajemen Investasi dan Portofolio”.
(Bandung: Refika Aditama).
Wardy Putra, Trisno. 2018. “Investasi Dalam Ekonomi Islam,” Ulumul Syar’i :
Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum Dan Syariah 7, no. 2.

14

Anda mungkin juga menyukai