Anda di halaman 1dari 4

MATERI I – PENGERTIAN DAN TUJUAN INVESTASI

Investasi adalah istilah yang barangkali sudah tidak asing lagi. Dalam ilmu ekonomi, arti
investasi adalah aktivitas penanaman modal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Investasi adalah sesuatu hal yang perlu dilakukan sedini mungkin untuk menyiapkan masa depan
yang lebih baik. Dikutip dari laman ojk.go.id, 1 pengertian investasi adalah penanaman modal,
biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan
surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.

Investasi adalah kegiatan menempatkan dana pada satu atau beberapa jenis aset selama periode
tertentu, dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil di masa depan. Dengan kata lain, investasi
adalah aktivitas menanamkan modal ke dalam bentuk aset tertentu agar nilai aset yang lebih besar
dibandingkan saat awal menanamkan modal. Orang atau pihak yang melakukan investasi adalah
disebut sebagai investor atau penanam modal. Investasi bukan untuk mencari kekayaan dalam
waktu singkat, tetapi investasi adalah salah satu cara untuk memenuhi tujuan keuangan. Tujuan
keuangan yang dimaksud misalnya keinginan membuka usaha, menikah, menyekolahkan anak,
membangun rumah, dan lain sebagainya.

Berikut ini beberapa pengertian investasi dari beberapa sumber:


• Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan
atau keuntungan tertentu atas uang dana tersebut (Ahmad, 2004).
• Menurut Mulyadi (2006:121), investasi adalah suatu keputusan melepaskan dana saat sekarang
dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar
dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal.
• Menurut Sunariyah (2003:4), Investasi adalah suatu penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.

Adapun tujuan investasi diktip dari laman bca.co.id, secara umum tujuan investasi adalah
memberikan memberikan keuntungan secara finansial untuk kebutuhan masa depan. Selain itu,
tujuan investasi adalah sebagai berikut:
• Menambah aset dan harta kekayaan,
• Mempersiapkan kondisi finansial yang stabil di masa depan, atau mempersiapkan dana
pensiun,
• Membentuk dan memupuk kebiasaan gaya hidup hemat,
• Memiliki dana darurat,
• Memberikan proteksi terhadap aset dari tekanan inflasi, atau menjaga nilai uang dari inflasi

1
Web OJK merupakan web resmi badan pemeriksaan keuangan negara www.ojk.co.id
MATERI II – MENGAPA HARUS MELAKUKAN INVESTASI
Saat ini, masih banyak orang berpikir lebih baik menabung daripada investasi. Padahal
tabungan dan investasi adalah dua hal yang berbeda meskipun sama-sama memberikan imbal hasil.
Tabungan bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dalam jangka pendek. Sementara, investasi
adalah konsep untuk memperoleh hasil yang lebih besar atau meraih barang dan jasa di masa depan
yang sifatnya jangka panjang. Selain itu, investasi juga menawarkan imbal hasil yang lebih besar
dibandingkan tabungan.

Selain perbedaan dasar itu, sebenarnya ada alasan kenapa seseorang dan keluarga perlu
memiliki investasi. Berikut tiga alasan kenapa investasi itu penting untuk pribadi dan keluarga
seperti dikutip dari laman DJPPR Kemenkeu.2

1. Tingkat Inflasi
Apa itu inflasi? Inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus dalam jangka waktu tertentu. Pengaruh tingkat terhadap kondisi keuangan pribadi dapat
menjadi hambatan dalam hal yang berpotensi menurunkan daya beli rumah tangga. Sayangnya,
apabila dana Anda hanya ditempatkan pada tabungan saja, kenaikan nilai uang umumnya lebih
rendah daripada tingkat inflasi. Oleh karena itu, menempatkan sebagian dana yang dimiliki dalam
bentuk aset investasi bisa menyeimbangkan tingkat inflasi yang terjadi.
Sebagai contoh, pada 1990-an, harga satu liter beras berkisar antara Rp950-Rp1.000 per liter.
Namun, pada 2000, harga satu liter beras naik menjadi sekitar Rp10.000-Rp12.500 per liter.
Artinya, selama kurun waktu 20 tahun harga beras mengalami kenaikan tajam sekitar 1150 persen

2. Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan


Jika pemasukan Anda hanya bersumber dari gaji bulanan, maka menabung dan investasi bisa
dilihat dari tujuan kebutuhan antara menabung dan investasi. Menabung bersifat jangka pendek
seperti pajak, premi asuransi, biaya hiburan, biaya keagamaan, dan biaya tak terduga lainnya.
Investasi lebih bersifat jangka panjang yang bisa ditujukan untuk dana pendidikan anak, dana
liburan besar, dana naik haji, dan dana pensiun.

3. Potensi Keuntungan
Ada banyak instrumen investasi yang menawarkan potensi tingkat imbal hasil yang menarik
untuk perencanaan masa depan. Namun, perlu diingat bahwa semakin tinggi potensi imbal
hasilnya, semakin tinggi pula risikonya (high risk, high return). Oleh karena itu, pemilihan aset
investasi sebaiknya dimulai dengan mengelai berbagai pilihan yang tersedia untuk perencanaan
keuangan pribadi dan keluarga.

2
DJPPR Kemenkeu tentang keuangan dan investasi beserta tujuannya hal 1-2
4. Memperluas Pengetahuan
Melakukan investasi juga dapat membantu memperluas pengetahuan dan pengalaman kita
tentang dunia keuangan. Dalam melakukan investasi, kita harus mempelajari berbagai jenis produk
dan aset, serta memahami risiko dan keuntungan dari masing-masing jenis investasi. Hal ini dapat
membantu kita memperluas pengetahuan dan pengalaman kita tentang dunia keuangan, serta
mempersiapkan kita untuk membuat keputusan yang lebih bijak di masa depan. Dalam melakukan
investasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar investasi kita berhasil dan
menguntungkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Tentukan Tujuan
Sebelum melakukan investasi, seseorang perlu memiliki tujuan investasi yang jelas. Apakah
investasi tersebut untuk jangka pendek atau jangka panjang? Apakah tujuannya untuk mencapai
keuntungan atau untuk mempersiapkan pensiun di masa depan? Dengan mengetahui tujuan
investasi yang jelas, seseorang dapat memilih jenis investasi yang sesuai dengan tujuannya.

b. Profil Risiko
Setiap jenis investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Beberapa investasi memiliki
risiko rendah, seperti deposito bank, sementara investasi lain memiliki risiko yang lebih tinggi,
seperti saham. Oleh karena itu, seseorang perlu mengetahui profil risiko mereka sebelum
melakukan investasi. Jika seseorang memiliki profil risiko yang lebih konservatif, maka ia
sebaiknya memilih investasi yang memiliki risiko rendah.

c. Pengetahuan Tentang Investasi


Sebelum melakukan investasi, seseorang perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang jenis
investasi yang akan dilakukan. Jika seseorang ingin berinvestasi di saham, maka ia perlu
memahami bagaimana cara membeli saham, faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, dan
bagaimana cara mengelola portofolio saham. Dengan memiliki pengetahuan yang cukup,
seseorang dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.

d. Memilih Investasi Yang Sesuai


Setiap jenis investasi memiliki keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
seseorang perlu memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi
mereka. Jika seseorang memiliki profil risiko yang lebih konservatif, maka ia sebaiknya memilih
investasi yang memiliki risiko rendah, seperti deposito bank atau obligasi. Namun, jika seseorang
memiliki profil risiko yang lebih tinggi dan ingin mencapai keuntungan yang lebih besar, maka ia
dapat memilih investasi yang memiliki risiko lebih tinggi, seperti saham atau properti.

e. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi portofolio 3merupakan suatu strategi investasi di mana seseorang menanamkan
uang mereka dalam berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi
keuntungan. Misalnya, seseorang dapat membeli saham di beberapa perusahaan yang berbeda atau
membeli properti di beberapa daerah yang berbeda. Diversifikasi membantu seseorang
mengurangi risiko kerugian yang besar karena hanya menanamkan uang di satu jenis aset.

3
Eduardus Tendelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi I, cet. I (Yogyakarta, BPFE, 2001), hlm 1.

Anda mungkin juga menyukai