Nim : 2008203156
Kelas : Perbankan Syariah E/6
Mata Kuliah : Manajemen Investasi Syariah
Dosen : Prof. Dr. H. Abdus Salam Dz, MM
2. Tujuan Investasi
Tujuan umum investasi ialah memberikan keuntungan secara finansial untuk
kebutuhan masa depan. Selain itu, tujuan investasi adalah sebagai berikut :
1) Menambah aset dan harta kekayaan.
2) Mempersiapkan kondisi finansial yang stabil di masa depan, atau mempersiapkan
dana pensiun.
3) Membentuk dan memupuk kebiasaan gaya hidup hemat.
4) Memiliki dana darurat.
5) Mencapai tujuan keuangan di masa depan.
6) Memberikan proteksi terhadap aset dari tekanan inflasi, atau menjaga nilai uang dari
inflasi.
3. Jenis-jenis Investasi
Berdasarkan waktunya, investasi terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1) Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek dimulai dengan modal kecil bahkan tidak sedikit instrument
yang bisa dimulai dengan budget ratusan ribu rupiah, dilakukan dalam jangka waktu
yang singkat, kurang dari satu tahun, biasanya tujuan investasi jangka pendek
diantaranya ialah untuk menikah, liburan maupun dana darurat.
2) Investasi Jangka Menengah
Investasi jangka menengah adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu satu
tahun hingga lima tahun, tujuan investasi ini umumnya untuk melanjutkan
pendidikan, mempersiapkan DP rumah dan lainnya.
3) Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka Panjang memiliki modal awal yang cukup besar sehingga perlu
dana ekstra untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, investasi jangka waktu
panjang memiliki waktu yang lebih lama, yakni lebih dari lima tahun. Biasanya
investasi ini bertujuan untuk keuangan masa depan, seperti membeli rumah, biaya
pendidikan anak, dana pensiun dan lainnya.
Adapun jenis investasi berdasarkan bentuknya ada dua, yaitu :
1) Investasi Aktiva Riil
Investasi aktiva riil merupakan aktivitas investasi yang dilakukan dengan aset
investasi yang terlihat atau tidak terlihat seperti tanah, properti dan logam mulia
(Emas).
a) Investasi Properti
Investasi properti adalah salah satu jenis investasi berbentuk fisik yang mana
memiliki benda fisik yang nyata, investasi ini sangat menguntungkan karena
harganya terus meningkat setiap tahunnya.
Ada beberapa cara melakukan investasi properti, yang paling sederhana yaitu
membeli tanah kemudian membangunan properti diatasnya, yang kemudian dijual
atau disewakan untuk mendapatkan keuntungan.
b) Investasi Emas
Emas adalah Jenis investasi riil atau berbentuk fisik yang sangat digemari, emas
menjadi salah satu pilihan menarik karena memiliki risiko yang cukup rendah,
mas juga memiliki nilai yang stabil dan selalu naik setiap tahunnya.
2) Investasi Aktiva Finansial
Investasi aktiva finansial adalah aktiva investasi dengan aset investasi dalam bentuk
sekuritas, seperti saham, reksa dana, obligasi dan deposito.
a) Investasi Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (Badan Usaha)
dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Dengan menyertakan modal,
maka pihak tersebut dapat memiliki klaim atas asset aset perusahaan, dan berhak
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
b) Investasi Reksa Dana
Reksa Dana adalah jenis investasi yang cocok untuk investor pemula. Reksa
Dana juga menjadi wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
Manajer Investasi (MI).
c) Investasi Obligasi (Surat utang)
Obligasi adalah salah satu efek yang tercatat di bursa, obligasi biasanya
diterbitkan oleh korporasi maupun negara, obligasi dapat dikelompokkan sebagai
efek bersifat utang disamping sukuk.
d) Investasi Deposito
Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu, menyimpan uang di bank dalam
jumlah dan waktu tertentu akan mendapatkan bunga sebagai imbalan.
4. Manfaat Investasi
1) Menghindari dari Inflasi
Inflasi yang terjadi setiap tahunnya membuat nilai aset berkurang, dengan
melakukan inflasi maka aset juga akan berkembang menghasilkan nilai tambah
sehingga bisa mengimbangi gerusan inflasi.
2) Meningkatkan Nilai Uang/Kekayaan
Manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan nilai kekayaan.
3) Kebutuhan Darurat
4) Mempersiapkan Kebutuhan Masa Depan
5) Mencapai Financial Freedom
Financial Freedom adalah kondisi dimana kamu merdeka secara finansial, artinya
penghasilan yang didapat lebih cukup untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari.
6) Pensiun lebih siap
7) Melatih dalam Pengambilan Keputusan
8) Membuka Wawasan
5. Risiko Investasi
Setelah melakukan investasi adalah hal yang tidak mudah, maka Grameds harus bisa
memperkirakan resiko yang akan terjadi. Ada istilah “Risiko tinggi, imbalan tinggi”
artinya semakin tinggi potensi pengembalian inventasi Grameds maka semakin tinggi
juga risikonya. Sebaliknya, produk dengan potensi pengembalian rendah biasanya
berisiko lebih rendah.
Kebanyakan orang mengasosiasikan deposito berjangka sebagai “risiko rendah,
engembalian renda” sebagai salah satu pilihan terakhir dalam spektrum. Sebab, dana
yang dikembangkan dalam deposito biasanya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS). Namun, deposito berjangka juga memiliki kelemahan yaitu memiliki imbal hasil
yang relative rendah dibandingkan dengan produk lainnya.
Sebaliknya, saham atau saham biasanya tergolong memiliki potensi kenaikan yang
besar, namun resikonya relative tinggi jika dibandingkan dengan komoditas seperti
deposito dan obligasi.