NIM : 2002112591
Dosen : Julita,SE,M.Si,Ak.CA
Understanding of Investment
Banyak cara untuk melipat gandakan tabungan kita, salah satunya dengan cara berinvestasi.
Untuk berinvestasi tentunya juga banyak cara dan macamnya. Kebanyakan dari kita akan
memburu investasi yang menjanjikan banyak keuntungan dengan resiko yang minimal. Hal ini
sangatlah wajar dan manusiawi, tapi itulah yang biasanya dimanfaatkan oleh banyak pihak dan
alih-alih berakhir dengan kerugian karena investasi yang ditawarkan adalah fiktif.istilah yang
sering kita dengar dengan investasi merugikan ini adalah investasi bodong. Kita harus lebih
cermat dan teliti dalam berinvestasi, mengingat dewasa ini semua hal dapat dengan mudah
dilakukan dengan bantuan teknologi. Penipuan investasi bodong masih marak, aksinya gencar
dilakukan secara online maupun offline. Beberapa penipuan ini berhasil terungkap setelah bukti-
bukti disebarkan melalui sosial media.
A. Pengertian Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang.
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan dana
pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun asset finansial (deposito,
saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang umum di lakukan. Menurur Jogiyanto,
investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan
dalam produksi yang efesien selam periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Menurut
Sukirno kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari
tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni
1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga
kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional serta
kesempatan kerja;
2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas
produksi;
3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi
b. Mulyadi
Menurut Mulyadi pengertian investasi adalah pengaitan sumber-sumber dana
dalam jangka panjang untuk mendapatkan hasil laba di masa mendatang.
c. Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno pengertian investasi adalah aktivitas pengeluaran atau
pembelanjaan penanam modal untuk membeli barang-barang modal dan juga
perlengkapan-perlengkapan produksi dengan tujuan menambah kemampuan
memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
d. Henry Simamora
Menurut Henry Simamora definisi investasi adalah suatu aktiva yang digunakan
oleh perusahaan untuk meningkatkan kekayaannya melalui distribusi hasil
investasi (misal; pendapatan bunga, royalti, dividen, pendapatan sewa, dan
lainnya) untuk apresiasi nilai investasi atau juga untuk manfaat lain bagi sebuah
perusahaan yang melakukan investasi melalui hubungan dagang.
e. Sunariyah
Menurut Sunariya pengertian investasi adalah penanaman modal untuk satu
ataupun lebih aktiva yang dimiliki yang biasanya memiliki jangka waktu lama
dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
f. James C VanHorne
Menurut James C VanHorne arti investasi adalah aktivitas memanfaatkan kas
pada saat ini, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan
datang.
g. Fitz Gerald
Menurut Fitz Gerald pengertian investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan
usaha penarikan berbagai sumber dana yang digunakan untuk pengadaan modal
barang pada saat sekarang. Barang modal tersebut kemudian akan diharapkan
akan menghasilkan aliran produk baru di masa mendatang.
B. Tujuan Investasi
Menurut Dewi dan Vijaya (2018:5), dalam mencapai suatu efektivitas dan efisien dalam
keputusan investasi maka diperlukan ketegasan pada tujuan yang diharapkan antara lain:
1. Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut Dengan adanya perolehan capital
gain dan pembagian dividen, diharapkan investasi akan dilakukan secara terus
menerus dengan harapan investasi yang dilakukan oleh investor merupakan suatu
keputusan dalam melakukan investasi jangka panjang.
2. Terciptanya profit yang maksimal Dengan adanya pemasukan dana pada suatu
perusahaan yang diperoleh melalui investor, diharapkan dapat memaksimalkan laba
yang diperoleh oleh suatu perusahaan dalam kegiatan operasinya.
3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham Para pemegang saham akan
memperoleh dividen dari laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
4. Memberikan andil bagi pembangunan bangsa Dengan adanya investasi dari investor,
diiharapkan dana yang diterima perusahaan dari investor akan di maksimalkan dalam
memperoleh laba operasi perusahaan. Melalui laba tersebut maka perusahaan akan
membayarkan besaran pajak yang di peroleh.
5. Mengurangi tekanan inflasi Menghindari dari risiko penurunan kekayaan atau hak
milik akibat pengaruh dari inflasi.
C. Fungsi Investasi
Fungsi Investasi yaitu suatu pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan
sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang-
barang modal dalam suatu perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa di masa depan.(sudono,2000).
Fungsi Investasi yang kedua yaitu kurva yang menunjukkan sebuah hubungan antara
tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional.
Fungsi investasi yang satu ini dibedakan menjadi dua yakni :
1. Sejajar dengan sumbu datar
2. Bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan
D. Jenis-jenis Invistasi
Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada asset finansial dan
investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi dua, yaitu
investasi langsung dan investasi tidak langsung.
1. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang
dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau pasar turunan. Investasi
langsung juga dapat dilakukak dengan membeli aktiva yang tidak diperjual belikan,
biasanya diperoleh dari bank komersial. Aktiva ini dapat berupa tabungan dan
sertifikat deposito.
2. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat berharga dari
perusahaan investasi, seperti reksadana.
Berikut penjelasannya
a. Deposito
Penanaman modal dalam bentuk simpanan uang kepada suatu perusahaan dengan
jaminan investor akan menerima keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang
sudah disepakati. Investasi dalam bentuk deposito dibedakan menjadi deposito
berjangka dan sertifikat deposito.
b. Saham
Invetasi berupa saham sudah umum dilakukan pada perusahaan –perusahaan besar.
Saham adalah bentuk lain dari perusahaan. Misalnya jika Anda memiliki saham 50%
dari suatu perusahaan maka sama saja Anda memiliki aset setengah dari total aset
yang dimiliki perusahaan tersebut. Saham umumnya dibuat dalam bentuk surat
berharga yang menunjukkan kepemilikan.
c. Obligasi
Obligasi umumnya dilakukan pada bisnis yang menyediakan jasa pinjaman modal.
Keuntungan yang didapatkan dengan cara investasi obligasi lebih tinggi daripada
deposito karena bunga yang dipatok juga lebih tinggi. Namun cara ini lebih berisiko
karena jika peminjam modal bangkrut maka ada kemungkinan utang tidak
dibayarkan.
d. Reksadana
Selain saham, reksadana kini juga sedang populer di kalangan pebisnis maupun
masyarakat. Reksadana adalah tempat untuk menghimpun uang secara kolektif dan
dana yang terkumpul tersebut akan dikelola oleh manajer. Untung dan rugi akan
dibagi rata kepada seluruh investor. Sehingga reksadana bisa disebut juga tempat
berkumpulnya para investor.
e. Investasi Properti
Jenis investasi ini termasuk investasi non riil karena bukan berupa uang namun
berupa bangunan seperti rumah, gedung atau apartemen. Bentuk investasi ini
terbilang paling menguntungkan karena harga jual properti jarang turun bahkan selalu
naik.
f. Emas
Investasi juga bisa dalam bentuk emas. Sama halnya dengan properti, investasi emas
cenderung lebih menguntungkan daripada bentuk investasi yang riil. Umumnya emas
yang diinvestasikan berupa emas batangan.
E. Proses Investasi
Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman pola hubungan antara
return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Secara umum, hubungan risiko dan
return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear.
Artinya semakin besar risiko suatu investasi maka semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan dari investasi tersebut dan sebaliknya. Hubungan seperti itulah yang
menjawab pertanyaan mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang
menawarkan tingkat return yang paling tinggi. Di samping memperhatikan return yang
tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.
1. Dasar Keputusan Investasi
a. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam
konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return.
Adalah suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu
atas dana yang telah diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari
investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan
(opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang
diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return
yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa
datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return
yang telah benar-benar diperoleh investor. Ketika investor menginvestasikan
dananya, dia akan mensyaratkan tingkat return tertentudan jika periode investasi
telah berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang
sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat
return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja
berbeda.
b. Risiko
Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan
return yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi pada umumnya dan ilmu investasi
pada khususnya terdapat asumsi bahwa investor adalah makhluk yang rasional.
Investor yang rasional tentunya tidak akan menyukai ketidakpastian atau risiko.
Investor yang mempunyai sikap enggan terhadap risiko seperti ini disebut sebagai
risk-averse investors. Investor seperti ini tidak akan mau mengambil risiko suatu
investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan return yang layak
sebagai kompensasi terhadap risiko yang harus ditanggung investor tersebut.
Sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor
tersebut terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan memilih risiko investasi
yang lebih tinggi, yang diikuti oleh harapan tingkat return yang tinggi pula.
Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung risiko yang
terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu
tinggi.
c. Hubungan tingkat risiko dan return yang diharapkan
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah terlihat mempunyai risiko yang
cenderung rendah dan tingkat return diharapkan yang juga tidak terlalu tinggi.
Sedangkan di sisi lain jika kita berinvestasi pada kontrak futures misalnya, sesuai
dengan gambar di atas, terlihat bahwa risiko yang harus ditanggung tergolong
sebagai risiko yang tinggi, dengan tingkat return diharapkan yang tinggi pula.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan return yang
diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan mempunyai
hubungan yang searah dan linear. Artinya, semakin tinggi risiko suatu aset,
semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari aset tersebut, demikian
sebaliknya.
4. Pengaruh Infrastruktur
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang
dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan
infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh
pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai,
efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat
semakin meningkat.
5. Beinvestasi
Berinvestasi itu sifatnya konsisten dan improvisasi. Artinya, dilakukan secara
konsisten dan belajar terus. Bukan hanya pada produk tapi juga pengetahuan kita
tentang apapun yang berkaitan dengan produk investasi. Gunanya adalah untuk
meminimalisir kerugian yang bisa kita alami. Hal itu karena tidak ada produk
investasi yang tidak memiliki kerugian. Namun, kabar baiknya kerugian bisa kita
minimalisir meski tidak bisa kita hindari.
Jika ingin investasi berhasil, berikut beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan:
- Memahami risiko yang bisa terjadi sebagai investor dan jenis investasi yang dipilih.
DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Kane, dan Marcus. (2002). Essentials of Investment. Edisi 4. International Edition.
McGraw-Hill.
Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE.
Jogiyanto, (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi III, Yogyakarta: BPFE.
Chairul Nizar, Abubakar Hamzah, Sofyan Syahnur. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga
Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Indonesia, Jurnal Ekonomi Pascasarjana Universitas Syah Kuala, Volume
1, No. 2
https://www.slideshare.net/budiharsonos/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-investasi-127315037