Anda di halaman 1dari 26

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Keputusan Investasi

2.1.1 Pengertian

Keputusan investasi merupakan keputusan yang terpenting dari

keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai

perusahaan. Keputusan investasi pada dasarnya adalah keputusan untuk

mengalokasikan sumber dana atau akan digunakan untuk apa dana

tersebut. Efisiensi penggunaan dana secara langsung akan menentukan

besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi

tersebut (Syahyunan 2015). Manajer keuangan harus mengalokasikan

dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan

keuntungan di masa yang akan datang.

Ada beberapa hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi

yaitu pemahaman hubungan antara return harapan dan resiko investasi.

Semakin besar return harapan suatu investasi maka semakin besar pula

risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor ( Van home dan

Wachowicz, 2014:3 ). Sedangkan menurut Berk dan DeMarzo ( 2017 :

41 ) keputusan investasiadalah manajer keuangan harus

mempertimbangkan biaya dan manfaat dari semua investasi dan proyek

dan memutuskan mana di antara mereka yang memenuhi syarat sebagai

9
10

penggunaan yang baik dari uang yang telah di investasikan pemegang

saham diperusahaan.

Hal tersebut bermaksud bahwa, keputusan investasi adalah

bagaimana manajer keuangan harus menimbang biaya dan manfaat dari

semua investasi dan proyek dan memutuskan mana yang memenuhi

syarat sebagai penggunaan yang baik dari pemegang saham uang yang

diinvestasikan di perusahaan. Dari beberapa pengertian keputusan

investasi, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan mengenai investasi

merupakan keputusan yang paling penting diantara keputusan

pendanaan dan kebijakan dividen, keputusan investasi merupakan

keputusan untuk mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk

investasi yang menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang..

2.1.2 Jenis-jenis Investasi

Jenis-jenis investasi menurut Singgih ( 2015 : 12 )adalah:

a. Investasitunai

Investasi tunai karena bentuk investasinya berupa uang tunai.

Investasi tunai masih dibagi menjadi dua, yakni:

1) Tabungan

Tabungan adalah uang yang disimpan di bank, ada dua jenis

bank, yakni bank konvensional dan bank syari’ah. Masing-

masing bank mempunyai keuntungan yang berbeda


11

2) Deposito

Merupakan investasi yang menyerupai tabungan.

Persamaan depositto dengan tabungan yakni ada sejumlah uang

yang disetorkan melalui bank. Bedanya, jika memilih deposito

maka jumlah yang dibayarkan di bank adalah jumlah minimal.

Uangpun tidak bisa diambil setiap saat, seperti halnya tabungan.

b. Invetasi pendapatan tetap

Investasi pendaapatan tetap terdiri dari obligasi, reksadana

surat hutang, dan lain-lain.

1) Obligasi

Obligasi yakni surat berharga, yang menunjukkan

bahwa penerbit obligasi telah meminjam sejumlah dana

yang disepakati oleh kedua belah pihak. Dana yang

dipinjam adalah dana dari masyarakat. Peminjam

mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara

berkala.

2) Reksadana

Reksadana yakni sebuah wadah untuk mengumpulkan dana

dari investor untuk diinvestasikan dalam berbagai produk

investasi lain. Reksadana dapat dilakukan oleh siapa saja

dengan kemudahan yang ditawarkan oleh reksadana.


12

c. Saham

Jenis investasi yang ketiga adalah saham. Saham adalah bukti

penyetoran modal disuatu perusahaan. Saham merupakan bukti

kepemilikan atas suatu perusahaan. Kepemilikan saham dihitung

dengan berapa jumlah lembar saham yang kita beli.

d. Asset fisik

Disebut asset fisik karena invetasi ini berupa fisik. Asset

fisik sendiri masih dibagi menjadi asset property dan emas.

Properti masih dibagi menjadi tanah bangunan dan lain-lain. Ada

dua jenis investor asset fisik, pertama membeli kemudian menjual

ketika sudah untung. Kedua, membeli dan disimpan dalam waktu

yang lama.

2.1.3 Manfaat keputusan investasi

Dilihat dari manfaat yang ditimbulkannya, investasi dapat

dikelompokan sebagai berikut :

a. Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik)

Investasi yang bermanfaat untuk umum seperti, investasi

dibidang infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, pasar, investasi

dibidang konservasi alam, investasi dibidang pengelolaan sampah,

investasi dibidang teknologi, investasi dibidang penelitian dan

pengembangan, investasi dibidang olahraga, investasi dibidang

pertahanan dan keamanan, serta investasi dibidang lannya yang

bermanfaat bagi masyarakat luas.


13

b. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu

Investasi yang mendatangkan manfaat pada kelompok

masyarakat tertentu, dan lingkungan tertentu, seperti investasi

dibidang keagamaan, menbangun sarana ibadah dan sarana

keagamaan lainnya, investasi pada lembaga pendidikan dan sumber

daya manusia, investasi dibidang olahraga tertentu, investasi

dibidang infrastruktur tertentu,dll, serta investasi dibidang lainnya

yang bermanfaat bagi masyarakat atau kelompok tertentu.

c. Investasi yang bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga

Investasi yang mendatangkan manfaat bagi pribadi atau rumah

tangga, dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya

dimasa mendatang, seperti investasi untuk perumahan pribadi

maupun keluarga, investasi untuk pendidikan pribadi maupun

keluarga, investasi dibidang keagamaan, investasi untuk usaha

(mendapat penghasilan), serta investasi dibidang lainnya yang

bermanfaat bagi pribadi maupun keluarga.

Investasi dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan (need),

dan kenginan (want) masyarakat, baik individu, kelompok, bahkan

negara, diperlukan investasi. Dengan demikian maka investasi

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.


14

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Menurut Sutri (2019) Faktor yang dapat mempengaruhi investasi

yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan

modalnya, anatara lain :

a. Suku Bunga

Jika tingkat bunga rendah maka tingkat investasi

yang terjadi akan tinggi, karena kredit dari bank

menguntungkan untuk mengadakan investasi. Sebaliknya

jika tingkat bunga tinggi, maka tingkat investasi akan

rendah, karena tingkat kredit dari bank tidak dapat

memberikan keuntungan dalam proyek investasi.

b. Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat

investasi. Hal ini disebabkan karena apabila tingkat

inflasi yang tinggi maka akan terjadi penurunan output.

Namun inflasi juga dapat berdampak positif terhadap

investasi apabila tingkat investasinya rendah. Karena

dapat memberikan keuntungan kepada pengusaha.


15

c. Pendapatan nasional

Pendapatan nasional yang semakin meningkat

akan memerlukan barang modal yang semakin banyak.

Dengan demikian perusahaan harus melakukan

investasi yang lebih tinggi dan lebih banyak modal yang

diperlukan.

d. Upah Minimum

Upah minimum yang tinggi akan menurunkan

tingkat investasi. Penurunan investasi ini disebabkan

karena perusahaan investor mengalami peningkatan

penngeluaran atau biaya produksi, perubahan biaya

produksi berdampak secara langsung terhadap jumlah

investasi yang akan ditanamkan perusahaan.

Sebaliknya, jika tingkat upah menurun, maka akan

meningkatkan tingkat investasi perusahaan. Namun

pada kenyataannya tingkat upah tidak pernah

mengalami penurunan

2.1.5 Indikator – indikator Keputusan Investasi

Dalam penilaian ini indikator dipakai untuk mengukur

keputusan investasi dengan mengunakan price earning ratio ( PER ).

Tersebut merupakan perbandingan harga saham dengan laba bersih

perusahaan.
16

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Setia ( 2015 ) dalam

Fernandar menyatakan bahwa “price earning ratio”( PER ) yang

tinggi menunjukan investasi perusahaan yang bagus dan prospek

pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga para investor akan

tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor

akan menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat

pada neraca perusahaan, sehingga price book value ( PBV ) perusahaan

yang tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi.

PER= Harga saham

Laba per lembar saham

2.1.6 Hubungan Keputusan investasi dengan nilai perusahaan

Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut tentang

alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana

yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan

kata lain, investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan.Secara

garis besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi

jangka pendek seperti misalnya investasi dalam kas, persediaan, piutang

dan surat berharga maupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung,

peralatan produksi, tanah, kendaraan dan aktiva tetap lainnya.

Nilai perusahaan merupakan penilaian kolektif investor tentang

seberapa baikkah keadaaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun

proyeksi masa depannya, nilai perusahaan akan tercermin melalui harga


17

saham perusahaannya. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham

perusahaan akan meningkat.

Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan

investasi.Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi

keuangan perusahaan, semakin tinggi minat investor dalam berinvestasi

pada perusahaan maka keputusan investasi tersebut berdampak pada

meningkatnya nilai perusahaan. Keputusan yang tepat yang dilakukan oleh

seorang manajer dalam membuat keputusan investasi akan menciptakan

suatu peningkatan nilai pada perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai

perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila seorang manajer yang berhasil

menciptakan keputusan investasi yang tepat maka akan menghasilkan

kinerja yang optimal yang nantinya akan dapat meningkatkan nilai

perusahaan.

Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang

pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga

meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Maka

berdasarkan teori di atas korelasi keputusan investasi berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi naik maka nilai

perusahaan juga naik. PER yang tinggi menunjukkan investasi perusahaan

yang bagus dan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga

para investor akan tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat

para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang
18

tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PER perusahaan tinggi dan nilai

perusahaan pun tinggi.

2.2 Keputusan Pendanaan

2.2.1 Pengertian

Keputusan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana

memperoleh dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan juga

harus dilakukan secara efisien. Sehingga manajer keuangan harus

mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan

dengan biaya yang minimal dengan syarat-syarat yang paling

menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan

cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana mempunyai

konsekuensi finansial yang berbeda. Oleh karena itu, manajer keuangan

harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana untuk kemudian

dianalisis, dan dari hasil analisis tersebut harus diambil keputusan

alternatif sumber dana atau kombinasi sumber dana mana yang akan

dipilih (Syahyunan, 2015:2).

Menurut Syafe’I (2014 : 21 ) dana adalah konsep keuangan yang

umum untuk menyebut sumber daya diwujudkan oleh perusahaan dalam

bentuk saldo kas, piutang, persediaan, dan aktiva tetap. Diperoleh

perusahaan dalam bentuk kredit dari pemasok obligasi, atau modal

pemegang saham.

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Keputusan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana memperoleh


19

dana untuk membiayai investasi. Fungsi pendanaan keputusan pendanaan

adalah keputusan manajemen keuangan dalam melakukan pertimbangan

antara sumber-sumber dana yang paling ekonomis bagi perusahaan untuk

mendanai kebutuhan investasi serta kegiatan operasional perusahaan.

fungsi pendaan harus dilakukan secara efesien. dimana manajer keuangan

harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang

diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat menguntungkan.

2.2.2 Bagian-bagian dari sumber dana

a. Klasifikasi berdasarkan sumber dana

1) Sumber dana internal dan ekternal

 Sumber dana internal adalah sumber dana yang berasal dari

kegiatan perusahaan. sumber dana internal berasal dari

kumulasi laba sesudah pajak yang ditahan, dana

penyusutan dan amortisasi.

 Sumber dana eksternal adalah sumber dana yang tidak

berasal dari kegiatan perusahaan. sumber dana eksternal

seperti pinjamana pada pihak ketiga atau dari modal

sendiri.

2) Sumber dana modal sendiri, semi modal sendir dan pinjaman pada

pihak ketiga

 Sumber dana modal sendiri adalah dana yang berasal dari

hasil kegiatan perusahaan dan dana dari pemegang saham.

yang tergolong dalam dana modal sendiri yaitu modal


20

saham disetor, laba yang tidak dibagi dan modal saham

biasa.

 Sumber dana semi modal adalah sumber dana yang bukan

dari modal sendiri.Yang termasuk dalam semi modal yaitu

pinjaman dari para pemegang saham.

 Sumber dana pinjaman dari pihak ketiga seperti kridit

penjulana dari perusahaanpemasok bahan atau barang jadi,

kredit bank umum jangka pendek dan menengah, obligasi,

lasing barang modal dan kredit ekspor barang.

2.2.3 Kebutuhan Pendanaan Perusahaan

Dalam hal ini, anggaran kas, laporan proyeksi sumber dan

penggunaan dana, serta perkiraan laporan arus aks akan digunakan.

Intinya adalah menentukan arus kas dan posisi kas perusahaan yang akan

terjadi tidak ada perusahaan kebijakan deviden.

Perusahaan mungkin ingin menetukan apakah ada yang tersisa

setelah memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan, termasuk

pendanaan untuk berbagai proyek investasi yang dapat diterima. Dimana

perusahaan haru melihatt situasi selama beberpa tahun kedepan guna

untuk memperkecil fluktuasi. Kemungkinan kemampaun perusahaan

untuk mempertahankan deviden harus dianalisa dalam kaitannya dengan

distribusi probabillitas kemungkinan arus kas msa depan dan juga saldo

kas. Berdasarkan analisis ini, perusahaan dapat menentukan dana

residual yang mungkin dimilikinya dimasa depan.


21

2.2.4 Indikator- indikator Keputusan Pendanaan

Dalam penelitian ini untuk mengukur keputusan pendanaan

mengunakan rasio Debt to assets ratio (DAR) Rasio ini digunakan untuk

mengukur jumlah asset perusahaan yang dibiayai oleh utang:

a. Debt to Assets Ratio ( DAR )

DAR digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva

perusahaan yang dibiayai dengan total utang. Semakin tinggi rasio ini

maka semakin besar jumlah modal pimjaman yang digunakan untuk

investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

DAR dihitung mengunakan rumus :

Total Utang(Total Liabillitas )


DAR=
Total Assets

b. Debt to Equity Ratio ( DER )

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

melunasi pinjaman dari pihak luar, dan merupakan rasio yang menafsir

pengeluaran perusahaan yang didanai oleh pinjaman dari luar.

Total Utang(Total Liabillitas)


DER=
Total Modal

2.2.5 Korelasi Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan

Keputusan pendanaan merupakan kebijakan tentang keputusan

pembelanjaan atau pembiayaan investasi.keputusan pendanaan ini


22

mencakup cara bagaimana mendanai kegiatan perusahaanagar optimal,

cara memperoleh dana untuk investasi yang efesien, dan cara

mengkomposisikan sumber dana yang optimal yang harus dipertahankan.

Nilai perusahaan merupakan penilaian kolektif investor tentang

seberapa baikkah keadaaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun

proyeksi masa depannya, nilai perusahaan akan tercermin melalui harga

saham perusahaannya. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham

perusahaan akan meningkat.

Keputusan pendanaan dilakukan, karena seorang manajer akan

berusaha meningkatkan tingkat utang sampai pada suatu titik di mana nilai

perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar terimbangi oleh

tambahan biaya masalah keuangan, artinya penggunaan utang akan

meningkatkan nilai perusahaan hanya sampai pada suatu titik optimal.

Setelah titik tersebut penggunaan utang justru dapat menurunkan nilai

perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan utang tidak

sebanding.

Penggunaan modal akan menguntungkan apabila iklim bisnis baik

sehingga manfaat dari penggunaan hutang akan lebih besar dari biaya

bunga, namun demikian dalam iklim bisnis yang tidak menentu manfaat

dari penggunaan hutang bisa lebih kecil dari biaya yang ditimbulkan.

Berdasarkan teori keputusan pendanaan di atas maka korelasi antara

keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan itu adalah positif. Dimana

seorang manajer akan berusaha meningkatkan tingkat utang sampai pada


23

suatu titik di mana nilai perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar

terimbangi oleh tambahan biaya masalah keuangan, artinya penggunaan

utang akan meningkatkan nilai perusahaan hanya sampai pada suatu titik

optimal.Oleh sebab itu peningkatan penggunaan utang menyebabkan

penurunan nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi atau

rendahnya hutang yang dimiliki oleh perusahaan tidak akan

mempengaruhi nilai perusahaan. Maka dapat disimpulkan besar kecilnya

hutang yang dimiliki perusahaan tidak terlalu diperhatikan oleh investor,

karena investor lebih melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan

menggunakan dana tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai

nilai tambah bagi perusahaan.

2.3 Nilai Perusahaan

2.3.1 Pengertian

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli apabaila perusahaan itu dijual. nilai perusahaan dapat diukur dari

tinggi rendahnya harga saham pada perusahaan tersebut. tinggi rendahnya

harga saham teresebut dapat dilihat dari nilai perusahaan itu sendiri.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangatlah penting bagi suatu

perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan

utama perusahaan. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai

harga saham pada sebuah perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan

membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini
24

namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan. Nilai perusahaan

akan tercemin pada harga sahamnya.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan

yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang tinggi

menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang

tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Hemastuti,

2014:3).

Tujuan perusahaan jangka panjang adalah memaksimumkan nilai

perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin sejahtera pula

pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercemin dari harga pasar sahamnya.

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu

perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun,

yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.

Dari penjelasan di atas dapat diambilkesimpulkan bahwa nilai

perusahaan adalah mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang

seberapa baikkah keadaaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun

proyeksi masa depannya, nilai perusahaan akan tercermin melalui harga

saham perusahaannya.

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan

Menurut Sujoko dan Seobiantoro dalam Deska ( 2016 ) faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan adalah :


25

a. Leverage

Leverage dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

memaksimalkan kemakmuran. Kebijakan harus

mempertimbangkan dan menganalisa kombinasi sumber-

sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna

membiayai kebutuhan-kebutuhan rutin serta investasi

perusahaan.

b. Suku bunga

Tingkat suku bunga sering digunakan sebagai ukuran

pendapatan yang diperoleh pemillik saham, tingkat suku

bunga ini disebut dengan bunga simpanan atau bunga

investasi.

c. Tingkat inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga barang-barang yang

bersifat umum dan terus menerus. Dengan inflasi

kemampuan daya beli masyarakat meningkat.

Menurut Wihardjo dalam Deska (2016) faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan adalah :

a. Keputusan pendanaan diproksikan dengan DER

DER merupakan rasio yang membandingkan antara

total hutang dengan ekuitas. Semakin besar nilai DER maka


26

struktur pendanaan yang ada di perusahaan lebih banyak

memanfaatkan hutang-hutang relatif ekuitas.

rumus:

Total Utang(Total liabillitas )


DER=
Total Ekuitas(Total equity)

b. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

ROA merupakan cara ukur efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA yang

tinggi mengindentifikasikan bahwa semakin efesiensi

operasional perusahaan dan sebaliknya.

ROA = Net Profit After Tax  x 100%

                        Total Asset

Keterangan :

Net Profit After Tax = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Asset = Total Aktiva

c. Firm Size yang diproksikan dengan Size

Ukuran perusahaan adalah skala untuk menentukan

besar kecilnya perusahaan. Semakin besar total aset maka

semakin besar ukuran dari perusahaan.

2.3.3 Mengukur nilai perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan

dimana hal ini sering dikaitkan dengan saham perusahaan tersebut.Nilai

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.Nilai perusahaan


27

merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

perusahaan tersebut dijual.Nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian

kolektif investor tetang seberapa baikkah keadaan perusahaan, baik

kinerja saat ini maupun proyeksi masa depannya.Nilai perusahaan akan

tercemin melalui harga saham perusahaan.

Nilai perusahaan merupakan padanga seoang investor terhadap

tingkat keberhasilan perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham.

harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. nilai

perusahan yang tinggi bisa membuat seorang investor yakin dalam

membeli saham pada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan biasanya

dilihat dari price to book value (PBV). Price to book value

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu

perusahaan. Semakin tinggi rasio perusahaan maka pasar percaya akan

prospek perusahaan tersebut.

Price to book valuedapat diartikan sebagai hasil perbandingan

antara harga pasar saham dengan nilai buku saham. Price to book

valuedapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Harga Saham per Lembar Saham


PBV = x 100
Nilai Buku Lembar Saham

2.3.4 Indikator-Indikator Nilai Perusahaan

Indikator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan

diantaranya adalah :

a. PER ( Price Earning Ratio)


28

Price Earning Ratio adalah harga per lembar saham, indikator ini

secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi

bagian akhir dan menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi

perusahaan publik di Indonesia. Rasio ini menunjukan seberapa besar

investor menilai harga saham terhadap kelipatan earnings (Harmono,

2014:57). Rumus perhitungan Price Earning Ratio adalah sebagai

berikut:

Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :

1. Tingkat pertumbuhan laba

2. Dividend Payout Ratio

3. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal

MPS(harga pasar saham)


PER=
EPS (laba per lembar saham)

Keterangan :

PER = Price Earning Ratio atau rasio harga laba

MPS = Market Price Pershare atau harga pasar saham

EPS =Earning Per Share atau laba per lembar saham

b. PBV (Price Book Value)

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

nilai pasar. Nilai pasar merupakan persepsi pasar yang berasal dari

investor, kreditur dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan

yang tercermin pada nilai pasar saham perusahaan yang bisa

menjadi ukuran nilai perusahaan. Nilai perusahaan diukur dengan


29

Price Book Value (PBV), Rasio ini merupakan rasio antara harga

saham terhadap nilai bukunya. Perusahaan yang berjalan dengan

baik umumnya mempunyai rasio PBV di atas satu, yang

menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai

bukunya.

Price to book value dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Harga Saham per Lembar Saham


PBV = x 100
Nilai Buku Lembar Saham

2.4 Penelitian terdahulu

Dalam penelitian dilahat dari tinjauan penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan pengaruh keputusan investasi dan keputusan pendanaan

terhadap nilai perusahaan

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Sri Ayem (2016) Pengaruh Profitabilitas, Berpengaruh positif dan

Struktur Modal, Kebijakan signifikan:

Deviden dan Keputusan Profabilitas,kebijakan

Investasi Terhadap Nilai deviden,kebijakan

Perusahaan di Bursa Efek investasi

Indonesia (2010-2014)

2 Rudianto (2016) Pengaruh Keoutusan Pengaruh Positif dan

Investasi, Keputusan signifikan : Keputusan

Pendanaan, Kebijakan
30

Deviden dan Kinerja Investasi

Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan (2011-2014)

3 Wulan Noviani Pengaruh Keputusan Pengaruh Positif dan

(2017) Investasi dan Kebijakan signifikan : Keputusan

Deviden Terhadap Nilai investasi

Perusahaan pada

Perusahaan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

(2013-2016)

4 Ida Setyowati Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh Positif dan

(2017) Investasi, Keputusan Signifikan : Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan investasi, keputusan

Deviden Terhadap Nilai pendanaan , kebijakan

Perusahaan Pada Industri deviden

Properti yang Terdaftar di

BEI (2012-2016)

5 Agus Suprijanto Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh Positif dan

(2017) Investasi, Keputusan Signifikan : Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan investasi, keputusan

Deviden Terhadap Nilai pendanaan , kebijakan

Perusahaan Pada Industri deviden

Properti yang Terdaftar di


31

BEI (2012-2016)

6 Paulina Van Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh positif dan

Rate (2018) Investasi, Keputusan signifikan : Kebijakan

Pendanaan dan Kebijakan Deviden

Deviden Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Industri

Perbankan Yang Terdaftar

di BEI (2014-2017)

7 Victoria N. Untu Pengaruh Kpeutusan Berpengaruh positif :

(2018) Investasi, Keputusan Kebijakan deviden

Pendanaan dan Kebijakan Berpengaruh Negatif:

Deviden Terhadap Nilai Keputusan investasi dan

Perusahaan Pada Industri keputusan pendanaan

Perbankan Yang Terdaftar

di BEI (2014-2017)

8 Melina Salma Pengaruh Kpeutusan Kebijakan Investasi :

(2018) Investasi, Keputusan Berpengaruh Negatif

Pendanaan dan Kebijakan Kebijakan Pendanaan

Deviden Terhadap Nilai Berpengaruh Negatif

Perusahaan Pada Industri Kebijakan Deviden

Perbankan Yang Terdaftar Berpengaruh Positif

di BEI (2014-2017)

9 Rifia Karima Pengaruh Kpeutusan Pengaruh positif dan


32

(2018) Investasi, Keputusan signifikan : Kebijakan

Pendanaan dan Kebijakan Deviden

Deviden Terhadap Nilai

Perusahaan

10 Gita Anggia Pengaruh Kpeutusan Pengaruh Positif dan

(2019) Investasi, Keputusan signifikan : keputusan

Pendanaan dan Kebijakan investasi dan keputusan

Deviden Terhadap Nilai pendanaan

Perusahaan di Bei

2.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran penelitian ini, pada gambar di bawah ini:

Keputusan

Investasi (X1) H1
Nilai Perusahaan

(Y)
Keputusan pendanaan H2
(X2)

H3

2.6 Hipotesis
33

Dari rumusan masalah, landasan teori dan kerangka pikir di atas maka

hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah bagaimana seorang manjer

keuangan perusahaan dalam mengalokasikan dana kedalam bentuk

investasi yang akan dapat memberikan keuntungan dimasa yang

akan datang.

H1 Diduga bahwa Keputusan Investasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan tanggung jawab utama

kedua manajer keuangan untuk menggalang dana yang dibutuhkan

perusahaan untuk investasi dan operasinya. Ketika suatu

perusahaan perlu mendapatkan dana, perusahaan itu bisa

mengundang para investor untuk menanamkan uang kas sebagai

ganti bagian laba di masa depan, atau menjanjikan untuk melunasi

kas investor itu plus tingkat bunga tetap.

H2 Diduga bahwa Keputusan Pendanaan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

3. Nilai Perusahaan
34

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar

oleh calon pembeli apabaila perusahaan itu dijual. nilai perusahaan

dapat diukur dari tinggi rendahnya harga saham pada perusahaan

tersebut. tinggi rendahnya harga saham teresebut dapat dilihat dari

nilai perusahaan itu sendiri.

H3 Diduga bahwa Keputusan Investasi dan Keputusan

Pendanaan, secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Nilai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai