Anda di halaman 1dari 9

Makalah Manajemen Investasi

Dosen Pengampu: Ibram Pinondang Dalimunthe SE.Sy., M.M

Mata Kuliah: Manajemen Investasi

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Aida Rahmayanti 181011200954

Deska Haris Sandi 181011201923

Kelas:

07SAKP011 – Ruang OL 1056

UNIVERSITAS PAMULANG PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1

1.3 Tujuan……………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perspektif Umum Investasi………………………………………………… 2

2.2 Kerangka Kerja Investasi…………………………………………………. . 2

2.3 Pentingnya Mempelajari Manajemen Investasi……………………………. 3

2.4 Proses-Proses Keputusan Investasi………………………………………… 3

2.5 Pertimbangan Penting Dalam Keputusan Investasi……………………….. 4

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 6

3.2 Saran……………………………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi dalam artian umum merupakan keseluruhan aktiva selain kas atau setara kas yang
dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan manfaaat keekonomian dimasa yang akan datang
dalam bentuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

Investasi merupakan salah satu aktifitas yang sangat menarik di masa sekarang ini. Di
negara yang sedang berkembang terutama, investasi dapat menjadi aktifitas yang menguntungkan
bagi siapa saja yang melakukan kegiatan investasi.

Kegiatan investasi diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi peningkatan


keuntungan terutama dari modal yang telah dikeluarkan untuk investasi tersebut di masa yang
akan datang. Namun, investasi juga merupakan suatu aktifitas yang dihadapkan pada berbagai
macam resiko dan ketidakpastian yang sulit untuk diprediksi oleh para pelaku investasi atau
investor.

Maka dari itu diperlukan ilmu dan pengetahuan yang baik mengenai investasi agar tidak
terjadi kesalahan dalam melakukan investasi dan kerugian yang akan terjadi di masa yang akan
datang.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Perspektif Umum Investasi?
b. Bagaimana Membuat Kerangka Kerja Investasi?
c. Apa Pentingnya Mempelajari Manajemen Investasi?
d. Apa Proses-Proses Keputusan Investasi?
e. Apa Pertimbangan Penting Dalam Keputusan Investasi?

1.3 Tujuan
a. Untuk Mengetahui Persektif Umum Investasi.
b. Untuk Mengetahui Membuat Kerangka Kerja Investasi.
c. Untuk Mengetahui Pentingnya Mempelajari Manajemen Investasi.
d. Untuk Mengetahui Proses-Proses Keputusan Investasi.
e. Untuk Mengetahui Pertimbangan Penting Dalam Keputusan Investasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perspektif Umum Investasi


Investasi pada dasarnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dapat
diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa datang. Dengan kata lain, investasi merupakan komitmen
untuk mengorbankan konsumsi sekarang dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa
datang. Sharpe et all (2005), merumuskan investasi dengan pengertian mengorbankan aset
yang dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang yang tentu saja dengan
jumlah yang lebih besar. Sedangkan Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai komitmen
menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode padamasa
mendatang. Aset tersebut bisa berupa aset finansial (saham, deposito, obligasi, dan surat
berharga pasar uang lainnya) atau berupa aset riil (bangunan, mesin, tanah, dan benda fisik
lain yang bernilai ekonomi).
Pihak-pihak yang melakukan investasi (investor) bisa bersifat perorangan (individual
investor) ataupun bersifat institusional (institutional investor). Institutional Investor umumnya
adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang finansial seperti perusahaan asuransi,
bank dan lembaga simpan pinjam, investment company, dan lain-lain.
Dapat di simpulkan investasi adalah suatu bentuk penanaman dana atau modal untuk
menghasilkan kekayaan, yang akan dapat memberikan keuntungan tingkat pengembalian
(return) baik pada masa sekarang atau dan di masa depan. Pada umumnya investasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu investasi pada asset riil (real assets) dan investasi pada
asset finansiil (financial assets). Investasi pada asset riil antara lain dapat berupa tanah, emas,
mesin, sedangkan investasi pada asset finansiil antara lain dapat berupa saham, obligasi.

Ada 2 cara dalam berinvestasi pada asset finansiil (financial assets):

1) Investasi Secara Langsung, artinya: dengan memiliki surat berharga (saham) tersebut
pemilik dapat menentukan jalannya kebijaksanaan yang juga berpengaruh pada
investasi surat berharga yang dimilikinya.

2) Investasi Secara Tidak Langsung,artinya: pengelolaan surat berharga diwakilkan oleh


suatu badan atau lembaga yangmengolah investasi para pemegang surat berharganya,
untuk sedapat mungkin menghasilkan keuntungan yang memuaskan para pemegang
surat berharganya. Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui lembaga-
lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara. Contohnya
membeli Reksadana.

2.2 Kerangka Kerja Investasi


Kerangka kerja keputasan investasi yaitu serangkaian aturan dasar dalam
menjalankan investasi. Yang berisikan estimasi biaya dan manfaat masa depan juga arus kas
incremental. Estimasi biaya ini untuk menghitung apakah pendapatan nantinya akan lebih

2
besar dari biaya yang dikeluarkan perusahaan atau tidak. Sementara arus kas incremental
adalah dampak kas atas pergerakan dana positif atau negative yang disebabkan oleh investasi.
Seberapa besar dana tambahan yang akan diperlukan untuk melaksanakan alternatif yang
akan dipilh dan pendapatan tamabahan yang akan dihasilkan dari dana yang sudah
diinvestasikan.

2.3 Pentingnya Mempelajari Manajemen Investasi


Manajemen investasi merupakan pelayanan yang disediakan oleh perusahaan
professional untuk mengelola dan menginvestasikan dana milik klien. Layanan ini sendiri
hamper digunakan di setiap perusahaan. Tujuanya sendiri untuk mencapai target investasi
yang menguntungkan bagi para investor, dan juga kebebasan finansial. Kebebasan finansial
merupakan kondisi dimana mendapatkan uang tidak perlu melalui bekerja keras karena sudah
melakukan investasi sejak dini. Manfaat manajemen investasi yaitu :
a) Menjaga Nilai Aset
Dengan manajemen investasi maka nilai dari aset-aset perusahaan dapat dijaga karena
dapat menentukan keputusan dalam melakukan investasi
b) Menghindari Pembelian Berlebih
Dengan manajemen investasi dapat menghindari pembelian berlebih sehingga baik
perusahaan maupun investor dapat mengetahui stock mana saja yang akan dibeli sehingga
bisa memantau pengeluaran yang digunakan
c) Memonitor Penyusustan Aset
Dengan manajemen investasi maka dapat memonitor penyusutan aset yang ada, karena
dalam manajemen investasi segala hal terkait investasi akan dicatat dan dapat dilihat
apabila terjadi penyusutan terhadap aset
d) Mempermudah Pembuatan Anggaran
Dengan manajemen investasi maka akan mempermudah dalam pembuatan anggaran,
karena anggaran akan dibuat sesuai dengan praduga yang akan datang dengan melihat data
yang ada. Data yang ada juga dapat dilihat melalui apa yang sudah dicatat dalam
manajemen investasi sehingga memudahkan dalam pembuatan anggaran
e) Menciptakan Manajemen Risiko
Dengan manajemen investasi akan menciptakan manajemen risiko, karena dengan adanya
manajemen investasi maka risiko-risiko yang diprediksi akan ada di masa yang akan
datang terkait investasi dapat dihindari menggunakan manajemen risiko
f) Meningkatkan Keamanan
Dengan manajemen investasi dapat meningkatkan keamanan, yaitu keamanan dalam hal
berinvestasi. Karena dengan manajemen investasi dapat mengetahui bagaimana proses
pengambilan keputusan investasi dan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi

2.4 Proses-Proses Keputusan Investasi


Proses investasi merupakan manajemen yang paling mendasar bagi seoranginvestor
dalam melakukan investasi. Proses manajemen investasi menurut Fabozzimeliputi 5 langkah
sebagai berikut:
a) Menetapkan Sasaran Investasi
Dalam menetapkan sasaran investasi tergantung dari keinginan investor, yaitu memperoleh
pengembalian dari dana yang diinvestasikan yang jumlahnya lebih besar dari dana yang
dikeluarkan.
b) Membuat Kebijakan Investasi

3
Dalam membuat kebijakan investasi sesuai dengan sasaran investor, yaitu investor harus
memutuskan bagaimana dana sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok
aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva umumnya meliputi saham,obligasi, real estat dan
sekuritas-sekuritas lain
c) Memilih Strategi Portofolio
Dalam pemilihan strategi portofolio harus konsisten terhadap sasaran dan kebijakan
investasi. Strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif. Strategi
portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersediadan teknik-teknik
peramalan untuk memperoleh kinerja terbaik. Sedangkanstrategi portofolio pasif adalah
strategi yang mendasarkan kinerja pasar (strategi pasif mengasumsikan bahwa pasar akan
merefleksikan seluruh informasi yangtersedia pada harga sekuritas).
d) Memilih Aktiva
Dalam pemilihan strategi portofolio harus konsisten terhadap sasaran dan kebijakan
investasi. Strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif. Strategi
portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersediadan teknik-teknik
peramalan untuk memperoleh kinerja terbaik. Sedangkanstrategi portofolio pasif adalah
strategi yang mendasarkan kinerja pasar (strategi pasif mengasumsikan bahwa pasar akan
merefleksikan seluruh informasi yangtersedia pada harga sekuritas).
e) Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
Dalam mengukur dan mengevaluasi kinerja mendasarkan pada patokan(benchmark) secara
relatif dari portofolio sekuritas yang telah ditentukan dengan portofolio lain yang sesuai.

2.5 Pertimbangan Penting Dalam Keputusan Investasi


Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan
(going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahapk eputusan yang berjalan
terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan
investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:
1. Penentuan tujuan investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuaninvestasi
yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda
tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya,investor yang
berupa sebuah lembaga dana pensiun (institutional investor ) yang bertujuan untuk
memperoleh dana untuk membayar dana pensiun nasabahnya dimasa depan mungkin
akan memilih investasi pada portofolio reksadana karena berharap bahwa investasi
pada reksadana akan memberikan pendapatan yang relatiflebih pasti dibanding
investasi pada saham. Sedangkan bagi institusi penyimpandana, seperti bank
mempunyai tujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi diatas biaya investasi
yang dikeluarkan. Mereka biasanya lebih menyukai investasi pada sekuritas yang
mudah diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit yanglebih berisiko, tetapi
memberikan harapan return yang tinggi.
2. Penentuan kebijakan investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi
tujuaninvestasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan
keputusanalokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut
pendistribusiandana yang dimiliki pada berbagai kelas-kelas aset yang tersedia
(saham, obligasi,real estate ataupun sekuritas luar negeri). Investor juga harus
memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi, seperti

4
seberapa besardana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut serta beban
pajak dan pelaporan yang harus ditanggung.
3. Pemilihan strategi portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya.
Adadua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan
strategi portofolio pasif.Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan
informasiyang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari
kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas
investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi
pasif ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan
direfleksikan pada harga saham.
4. Pemilihan aset dan pembentukan portofolio
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan aset-
asetyang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian
setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah
untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan
Return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya
menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi.
Meskipundemikian, salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap ini
adalah tahapterakhir karena sekali lagi, proses keputusan investasi merupakan proses
keputusan yang berkesinambungan dan terus-menerus. Artinya, apabila tahap
pengukuran danevaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik
maka proseskeputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian
seterusnyasampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran
danevaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan
hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses
benchmarking. Proses benchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks
portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah
ditentukan dibanding kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar).

5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulam
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terkat manajemen investasi dan
langkah-langkah apa saja yang digunakan untuk mengambil keputusan akhir untuk melakukan
investasi nantinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa investasi adalah suatu bentuk
penanaman dana atau modal untuk menghasilkan kekayaan, yang akan dapat memberikan
keuntungan tingkat pengembalian (return) baik pada masa sekarang atau dan di masa depan, dan
manajemen investasi sendiri merupakan pelayanan yang disediakan oleh perusahaan professional
untuk mengelola dan menginvestasikan dana milik klien. Memepelajari manajemen investasi
membuat investor lebih dapat mempertimbangkan keputusan saat melakukan investasi berdasarkan
informasi dan kebijakan yang diterapkan.

3.2 Saran
Menyadari penulisan makalah ini masih belum sempurna, kedepanya penulis akan lebih
baik lagi dalam menjelaskan terkait materi dan sumber-sumber yang ada. Untuk saran yang diberkan
kepada penulis dapat berupa kritik yang menanggapi dan juga membangun terkait penjelasan dalam
makalah. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca makalah yang sudah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini, dan terima kasih kepada dosen pengampu atas pemberian
tugas makalah manajemen investasi ini kepada penulis.

6
DAFTAR PUSTAKA

ABD.WEFI. 2019.Manajemen Investasi dan Pasar Modal.Madura:Ian Madura

Dr.Tona Aurora Lubis, SE.,MM. 2016. Manajemen Investasi dan Perilaku


Keuangan.Jambi: Salim Media Indonesia.

Investasi, D. M. (n.d.). Dasar-dasar Manajemen Investasi. 1–34.

Witanti, W. (2007). VAL IT : Kerangka Kerja Evauasi Investasi Teknologi Informasi.
2007(Snati), 1–7.

Anda mungkin juga menyukai