Anda di halaman 1dari 15

PAPER

INVESTASI

OLEH : IRENIUS JIMI GAGU (2105222010014)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MAHASARSWATI
DENPASAR
2023
BAB I
PENDAHULUN

1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan salah satu cara sebuah organisasi atau perusahaan dalam
mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang
terdapat dalam perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksud sebagai akumulasi dari
suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya
investasi maka organisasi mengharapkan beberapa keuntungan yaitu terjaminnya manajemen
kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat keuangan suatu organisasi. Investasi
merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh
organisasi akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas suatu organisasi. Penilaian
kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas untuk
investasi. Bagi suatu organisasi investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana
sedangkan untuk organisasi lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan
bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.

Apapun motivasi suatu organisasi dalam melakukan investasi tetap merupakan


sarana dalam menentukan posisi keuangan organisasi. Kinerja investasi saat ini menunjukan
trend positif yang cukup solid, bahkan disaat perekonomian global mengalami perlambatan,
investasi menjelma menjadi salah satu komponen utama penopang pertumbuhan ekonomi
menggantikan kinerja ekspor yang cenderung melambat. Investasi juga dapat disebut juga
sebagai portofolio keuangan. Investasi ekonomi dalam bidang ekonomi memiliki pengertian,
sebuah penyertaan modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan
pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Tapi dengan seiring perkembangan jaman,
seperti sekarang ini. Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak
terlalu besar. Investasi bisa dilakukan secara individu atau perorangan dengan berbagai macam
tujuan investasi yang ada disekitar kita.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan investasi?

1.2.2 Apa saja macam-macam investasi?

1.2.3 Faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat investasi?

1.2.4 Resiko apa saja dalam melakukan investasi?


1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mempelajari dan memahami apa yang dimaksud dengan investasi

1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis investasi

1.3.3 Untuk mengetahui keuntungan dan resiko dalam melakukan investasi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan


dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi
disebut juga sebagai penanaman modal. Investasi merupakan salah satu komponen
pembentuk pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, investasi diartikan sebagai
pengeluaran barang modal yang diarahkan untuk menunjang kegiatan produksi atau
perluasan produksi (Samuelson dan Nordaus). Ini menjadikan investasi mempunyai
multiplier effect yang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga
menstimulasi sisi komsumsi.

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian dan produksi dari modal
barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu
komponen dari PBD dengan rumus PBD = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek
tersebut dibagi pada investasi non- residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga,
dilihat dengan kaitannya I= (Y,i) Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong
investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat
investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahan lain kesempatan dari investasi dana tersebut daripada
meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Dalam bebepa produk investasi dikenal sebagai
efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang
dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham atau obligasi, bukti hutang
(promissory notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Rights), garansi
untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrument yang dapat
diperjualbelikan.Investasi dalam bentuk penciptaan nilai tambah ekonomi, akan
mendorong pembukaan dan perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan
masyarakat, dan kemudian pada gilirannya akan menstimulasi pasar konsumsi masyarakat
dan kemudian memperdalam pasar domsetik. Karena itu komponen investasi seringkali
dijadikan patokan dalam menilai kualitas pertumbuhan ekonomi.

Dalam kerangka MP3EI, komponen investasi memainkan peran yang sangat


stategis karena kunci utama dalam mendorong pembangunan bidang infrastuktur
konektivitas dan kegiatan ekoniomi dipusat-pusat pertumbuhan. Pemerintah mendorong
investor untuk melakukan penanaman modal pada koridor-koridor ekonomi dalam MP3EI
melalui berbagai insentif fiscal, perbaikan layanan perijinan investasi, stabilitas makro
ekomomi, dan kepastian serta perlindungan hukum.
2.2 Klasifikasi Investasi

Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan investasi
jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar.

1. Investasi jangka pendek


investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang jangka
waktunya relative pendek. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai
berikut :
a. Dapat segera diperjualkan/dicairkan.
b. Investasi tersebut ditunjukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat
menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan kas.
c. Beresiko rendah.

Beberapa bentuk penanaman dalam investasi pendek antara lain ;

a. Tabungan di bank
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan
memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang
bersangkutan.
 Kelebihan:
a. Nilai nominal yang ditabungkan tidak akan berkurang nilainya.
b. Mudah di ambil setiap saat.
c. Pemerintah menjamin tabungan hingga 2 milyar.

 Kelemahan
a. Walaupun aman, produk tabungan hanya memberikan bunga yang rendah.
b. Biasanya bunga yang diperoleh dari menabung termakan biaya administrasi perbankan.

b. Deposito
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan
produk tabungan, yang membedakan adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil
dalam waktu sesuai keinginan, kecuali jika uang tersebut sudah menginap di bank selama
jangka waktu tertentu.
 Kelebihan
a. Jumlah nominal yang didepositokan dijamin tidak akan berkurang.
b. Mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan tingkat yang lebih baik dari
tabungan di bank.

 Kelemahan
a. Likuiditas lebih rendah daripada tabungan
b. Jika diambil sebelum jatuh tempo penyimpanan, pemilik deposito bisa terkena denda
yang dikenal dengan istilah “penalti”.
c. Instrument pasar uang (mini market instruments) produk-produk minimarket fund yang
popular di Indonesia adalah sertifikat bank Indonesia (SBI), refurecase-SBI, overnight
interbank, negoatiable, corcertificate of deposit(NCD).
 Kelebihan
a. Dalam hal produk seperti SBI sangat aman,karena mendapat jaminan dari pemerintah.

 Kelemahan
a. Untuk membeli produk-produk tersebut dibutuhkan dana yang relative besar.
b. Tingkat pengendalian yang dapat diperoleh pada umumnya lebih besar dari deposito.

2. Investasi jangka panjang


Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian kekayaan suatu
perusahaan yang lain dengan maksud untuk meperoleh pendapatan tetap dan untuk
menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
Beberapa bentuk penanaman dalam investasi jangka panjang antara lain :
1. Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham
disuatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli
sebagian perusahaan tersebut. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain,baik dengan
harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih
rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss.
 Kelebihan
a. Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi, diatas tabungan dan deposito.
b. Pemilik saham bisa mendapatkan laba dari kegiatan perusahaan yang di sebut dengan “
Deviden” berdasarkan jumlah kepemilikan saham.
c. Selain itu pemilik saham bisa mendapatkan “Capital Gain” yakni keuntungan dari
selisih harga beli saham dan harga jualnya.
 Kelemahan
a. Resiko besar karena harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi.
b. Tidak mendapatkan dividen karena perusahaan bangkrut.
c. Adanya penghentian transaksi untuk perusahaan tertentu membuat pemegang saham
tersebut tidak bisa melakukan jual beli saham.

2. Reksadana
Reksadana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi untuk kemudian
diinvestasikan keaset financial lainnya. Dana ini biasanya disimpan di bank kustudian.

 Kelebihan
a. Pemodal kecil bisa melakukan diversifikasi modal sehingga bisa memperkecil resiko
kerugian.
b. Memudahkan pemodal yang tidak memiliki keahlian atau keuntungan untuk berivestasi
di pasar modal.
c. Pemodal dibantu manajer investasi sehingga pemodal bisa menghemat waktu.

 Kelemahan
a. Resiko berkurangnya unit penyertaan (bukti kepesertaan dalam reksadana berbentuk
kontrak investasi kolektif) jika harga efek saham, obligasi, dan surat berharga lain
turun.
b. Manajer investasi bisa saja mengalami kesulitan menyediakan uang jika banyak
pemodal serentak melakukan penjualan kembali.
c. Resiko wanprestasi jika perusahaan asuransi reksadana tidak segera membayar ganti
rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan reksadana.
3. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu
proyek pemerintah.

 Kelebihan
a. Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar
obligasi.
b. Pemegang obligasi dapat memeperkirakan pendapatan yang akan di terima, sebab
dalam kontrak perjanjian sudah di tentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima
pemegang obligasi.
c. Obligasi dapat digunakan sebagai kredit bank dan untuk membeli instrument aktiva
lain.
 Kelemahan
a. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negative.
Apabila harga obligasi naik maka tingkatan bunga akan turun dan sebaliknya.
b. Tingkat likuiditas obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi.
Khususnya apabila harga obligasi menurun.
c. Resiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan
obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar
sejumlah premi.
d. Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan
tidak mampu melunasi kewajibanya ataupun mengalami kebangkrutan. Maka
pemegang obligasi akan menderita kerugian.
4. Emas Batangan
Emas merupakan barang yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang
asing dari Negara-negara G-7 (sebutan bagi 7 negara yang memiliki perekonomian kuat,
seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Itali, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan
mengikuti kenaikan nilai mata uang dari Negara-negara G7.

 Kelebihan

a. Harga emas cenderung stabil dan naik.


b. Dimanapun akan dijual, nilai emas akan sama.
c. Emas tersedia dari berat satu gram hingga satu kilogram. Sehingga pemodal kecil juga
bisa berinvestasi dalam bentuk emas.
 Kelemahan
a. Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati akan mudah dicuri.
5. Properti

Investasi dalam property yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.

 Kelebihan
a. Harga properti biasanya akan naik seiring inflasi.

 Kelemahan
a. Properti sangat bergantung pada daya beli masyarakat.
b. Pemodal membutuhkan dana besar untuk berinvestasi diproperti.

6. Barang koleksi

 Kelebihan
a. Barang koleksi tidak akan turun saat terjadi krisis ekonomi.
b. Nilainya bergantung pada usia, semakin lama semakin lama semakin mahal.

 Kelemahan
a. Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus.
b. Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut, bukan karena
manfaatnya.
7. Valuta asing

 Kelebihan
a. Modal yang dibutuhkan fleksibel, tergantung kekuatan financial pemodal.
b. Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk ke salah satu
perusahaan pialang seperti pada investasi saham.
c. Jika dibutuhkan mendesak, valuta asing bisa dicairkan sewaktu-waktu, antara lain
melalui “Money Changer”.
 Kelemahan
a. Resiko membeli mata uang sangat besar, ini karena di Indonesia mata uang asing
sangat fluktuatis nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan pemerintah.
8. Asuransi unit link

Perusahaan asuransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur dengan


memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang dipadukan dengan
progam investasi dana pensiun.

 Kelebihan
a. Pemodal bisa menikmati produk asuransi sekaligus berinvestasi pada reksadana.
b. Unit link akan membantu orang awam yang umumnya khawatir dengan investasi
direksadana tetapi ingin mengembangkan modal.
 Kelemahan
a. Hasil pengembangan investasi bisa terbatas, pemodal tidak bisa memantau kinerja
manajer investasi karena hubungan pemodal dengan manajer investasi dilakukan
lewat perantaraan perusahaan asuransi.
b. Besar leuntungan dan bunga yang diperoleh tergantung dari besar kecilnya
keuntungan yang diperoleh dari perusahaan asuransi.

2.1 Manfaat dan Tujuan Investasi

Manfaat umum investasi untuk masa depan investor adalah sebagai berikut.;

1. Memperoleh jaminan pendapatan tetap


2. Mendorong gaya hidup hemat
3. Mencegah adanya jeratan hutang
4. Menciptakan kebahagiaan hidup dalam keluarga

Secara umum tujuan investasi memang mencari keuntungan. Adapun tujuan investasi jangka
pendek ialah :

1. Memanfaatkan kelebihan cashflow untuk sementara waktu


2. Memperoleh tambahan dana

Sedangkan tujuan investasi jangka panjang yaitu ;

1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royaliti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan social.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui kepemilikan sebagian
ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang
dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Berikut ini adalah tujuan seorang melakukan kegiatan investasi pada umumnya ;

1. Memperoleh pengasilan atau return dimasa yang akan datang baik dari sector riil
maupun sector financial. Untuk jangka pendek biasanya didapat dari sector financial,
Sedangkan untuk jangka panjang dari sector riil.
2. Mengurangi atau menekan inflasi.
3. Selain untuk memperoleh penghasilan, kegiatan investasi ini dapat menekan inflasi,
karena dengan adanya kegiatan investasi uang yang beredar akan dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan yang produktif sehingga menekan kegiatan konsumtif.
4. Melindungi nilai terhadap kekayaan, sebab kekayaan yang tidak diproduktifkan suatu
saat akan berkurang nilainya meski tidak digunakan.
5. Mendorong adanya penghematan pajak. Ini karena pajak pertambahan nilai yang bisa
kita bayar jika mengkonsumsi sesuatu akan berkurang. Tentu ini akan membuat kita
hemat membayar pajak.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi

1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)


Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan sangat dipengaruhi
oleh kondisi internal dan external perusahaan.
a. Kondisi internal perusahaan
Kondisi internal adalah factor-faktor yang berada dibawah control perusahaan,
misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek
tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.

b. Kondisi external perusahaan


Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan
investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi
domestic maupun internasional.
Selain pekiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat
menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikan pajak, misalnya diperkirakan akan
menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun.
Factor social politik juga menentukan gairah investasi, juga social politik makin stabil
maka investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula factor keamanan (Kondisi
keamanan Negara).

2. Biaya investasi
Biaya perolehan suatu investasi mencangkup biaya perolehan lain disamping harga
beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pemungutan oleh bursa efek. Yang paling
menentukan biaya investasi adalah tingkat bunga dan pinjaman, makin tinggi tingkat
bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin
menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingat bunga pinjaman rendah permintaan akan
investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi. Factor yang
mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.

3. Marginal efficiency Of Capital, tingkat bunga, dan marginal efficiency of investment.

a. Marginal efficiency of capital (MEC), investasi, dan tingkat bunga yang dimaksud
dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal marginal (EMM)
adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal.

b. Marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment (MEI)


Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional
secara dapat diturunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari
perusahaan- perusahaan yang ada dalam perokonomian, tetapi ada beberapa ekonomi yang
tidak sependapat dengan cara penurunan kurva MEC. Padahal jika permintaan barang akan
modal secara nasional meningkat, logikanya tingkat bunga akan naik. Akibatnya kenaikan
permintaan akan investasi tidak sebesar kurva MEC. Kurva yang lebih relevan adalah kurva
yang marginal efficiency of investment (MEI).

2.3 Resiko Investasi

Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi
yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Jorion (2000), menyatakan risiko sebagai
volatility dari suatu hasil yang tidak diekspektasi, secara general nilai dari aset atau
kewajiban dari bunga. Risiko juga dapat didefinisikan sebagai ketidakpastian dan
berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk investasi atau kemungkinan turun atau
hilangnya dana dari sebuah produk. Oleh karena itu, para investor di pasar modal harus dapat
menyadari sungguh-sungguh bahwa secara teoritis setiap investasi yang dilakukan disamping
mengharapkan keuntungan, investor juga harus sadar terdapat kemungkinan risiko atau
kerugian. Selanjutnya perlu juga dipahami oleh para pemodal bahwa terdapat hubungan kuat
dan positif antara tingkat keuntungan (return) yang diharapkan dengan tingkat resiko (risk).
Semua investasi memiliki resiko, namun dalam skala yang berbeda-beda. Semakin tinggi
potensi keuntungan juga akan diikuti dengan semakin tingginya tingkat resiko dan sebaliknya
semakin rendah potensi keuntungan akan semakin rendah pula risikonya. Risiko merupakan
besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return-ER)
dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar tingkat perbedaannya
berarti semakin besar pula tingkat resikonya. Risiko dapat dibedakan menjadi:

 Risiko sistematis(systematic risk)


Merupakan resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,
karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang serentak mempengaruhi
harga saham di pasar modal, misalnya perubahan dalam kondisi perekonomian, iklim
politik, peraturan perpajakan, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
 Risiko tidak sistematis (unsystematic risk)
Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena
resiko ini hanya ada dalam satu organisasi tertentu. Misalnya faktor struktur modal,
struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan lain sebagainya. Risiko tidak
sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal return (ei). Nilai realitas
merupakan nilai yang sudah pasti tidak mengandung kesalahan pengukuran, sebaliknya
sebaliknya nilai ekspektasi merupakan harapan yang belum terjadi yang masih
mengandung ketidakpastian. Perbedaan nilai ekspektasi dengan nilai realitas yang
merupakan kesalahan residu.Dalam melaksanakan investasi, investor diharapkan
memahami adanya beberapa resiko antara lain ;
1. Resiko financial yaitu resiko yang diterima oleh investor akibat dari ketidakmampuan
emiten saham/ obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden/ bunga serta pokok
investasi.
2. Risiko pasar yaitu resiko akibat menurunnya harga pasar substansial baik keseluruhan
saham maupun saham tertentu akibat perubahan tingkat inflasi ekonomi, keuangan
negara, perubahan manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah.
3. Risiko psikologis yaitu resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimism dan pesimisme yang dapat
mengakibatkan kenaikan dan penurunan harga saham.
4. Risiko likuiditas. Resiko ini berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan
untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
5. Risiko tingkat bunga, merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga
yang berlaku dipasar, biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga
instrument pasar modal.
6. Risiko mata uang, merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai
tukar mata uang domestic (misalnya rupiah) terhadap mata uang negara lain (misalnya
dolar).
7. Risiko daya beli, merupakan resiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat
inflasi. Perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang
diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi, sehingga nilai riil
pendapatan menjadi lebih k
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi pada makalah ini,dapat disimpulkan bahwa Investasi atau yang disebut
sebagai penanaman modal adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Investasi merupakan salah satu
kompunen pembentuk pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, investasi diartikan sebagai
pengeluaran barang modal dengan jumlah tertentu yang diarahkan untuk menunjang kegiatan
produksi atau perluasan produksi dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan
suatu organisasi. Ini menjadikan investasi mempunyai multiplier effect yang luas karena tidak
hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi komsumsi. Seiring
perkembangan jaman, seperti sekarang ini. Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan
dengan modal yang tidak terlalu besar. Investasi bisa dillakukan secara individu atau
perorangan dengan berbagai macam tujuan investasi yang ada disekitar kita. Pelaksanaan dari
investasi dan komponen-komponen yang mendukung investasi itu sendiri. Investasi itu sendiri
dibagi menjadi 2 bagian, yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi
jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang jangka waktunya relative
pendek. Beberapa bentuk penanaman dalam investasi pendek seperti tabungan di bank,
deposito, instrument pasar uang. Sedangkan Investasi jangka panjang merupakan penanaman
atau penyertaan sebagian kekayaan suatu organisasi atau perorangan dalam jangka waktu yang
panjang dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau
mengendalikan organisasi tersebut. Contoh bentuk investasi ini seperti saham, reksadana,
obligasi, investasi emas batangan, property, valuta asing,asuransi.

3.2 Saran
Dalam berinvestasi,ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan
modal.oleh karena itu, sangat perlu mengetahui dengan benar asset-aset yang cocok untuk kita
pilih utuk berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Pilihan baik sangat mempengaruhi
dalam keberhasilan hidup, salah satunya adalah menentukan investasi. Kesuksesan bisnis juga
bergantung pada bagaimana cara kita mengelola pilihan-pilihan yang ada. Karena pada
hakikatnya ilmu ekonomi seperti bisnis dan investasi adalah mengenai pilihan. Investasi sangat
berkaitan dengan perencanaan keuangan untuk mencapai keuangan yang stabil dan terarah.
Untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi, kita harus mampu menyesuaikan jenis
investasi dengan stabilitas keuangan dan tujuan investasi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Pengolahan-Investasi.aspx
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5983819/apa-itu-investasi-ini-pengertian-jenis-dan-
contohnya/amp
https://amp.kompas.com/monay/read/2022/11/14/224033326/apa-itu-investasi-pengertian-tujuan-
jenis-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai