Anda di halaman 1dari 11

PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Manajemen Resiko

Dosen Pengampu: Johan Afandi, M.E.

Disusun Oleh:

Kelompok 10-B4ESR

1. Yudistira Adimas Syarifudin (1950110041)


2. Tian yunia rahmawati (1950110069)
3. Indah Wahyuningsih (1950110075)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam melakukan investasi, tahap awal yang harus dilakukan oleh


setiap individu atau organisasi yaitu memilih investasi mana yang tepat
dan menguntungkan bagi individu atau organisasi itu sendiri di waktu
yang akan datang. Tujuan utama dari para investor menanamkan dananya
kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat
pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend
yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga
belinya (capital gain).
Investor pada umumnya merupakan pihak yang tidak menyukai
risiko tetapi menginginkan pengembalian yang maksimal, namun perlu
diingat bahwa semakin besar pengembalian, maka risiko-nya akan
semakin besar pula. Untuk itulah sebagai seorang investor yang rasional,
yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana investasi dapat
menghasilkan pengembalian yang efisien pada tingkat risiko tertentu.
Strategy Foolish Four merupakan metode portofolio yang efisien dan
dapat memberikan pilihan bagi seorang investor untuk menghadapi risiko.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian dan tujuan investasi?


2. Apa saja jenis-jenis investasi?
3. Bagaimana pembentukan program investasi?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi Dan Tujuan Investasi

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga


produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi
digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa datang.1 Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan)
maupun asset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang
umum di lakukan.

Pengertian investasi menurut para ahli:

1. (Sadono Sukirno, 1997: 107)


Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno: Investasi dapat
diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
2. Taswan dan Soliha (2002:168)

1
Eduardus Tendelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi I, cet. I
(Yogyakarta, BPFE, 2001), hlm 1.

2
Mendefinisikan investasi dapat dilakukan oleh individu maupun
badan usaha (termasuk lembaga perbankan) yang memiliki kelebihan
dana. Investasi dapat dilakukan baik di pasar uang maupun di pasar modal
ataupun ditempatkan sebagai kredit pada masyarakat yang membutuhkan.
3. M. Suparmoko
Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau
mempertahankan persediaan kapital (capital stock). Persediaan kapital ini
terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin kantor, barang tahan lama lainnya
yang dipakai dalam proses produksi.
4. Mulyadi (2001: 284)
Menyatakan bahwa: “Investasi adalah pengaitan sumber-sumber
dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan
dating”.

TUJUAN DAN RENCANA INVESTASI

Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun


tujuan dan rencana investasi, yaitu : faktor hasil, faktor resiko, faktor pajak.

1) Memenuhi Kebutuhan Likuiditas


Tiga (3) alasan utama untuk mendapatkan investasi likuid yaitu:
1) menjaga kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
diperkirakan sebelumnya
2) mengantisipasi peluang untuk investasi yang lebih baik dan
kenaikan laju inflasi
3) Sebagai wahana investasi yang memang diinginkan.
2) Kuantifikasi Tujuan Investasi
Prosedur mengkuantifikasi tujuan investasi dilakukan melalui
penetapan tujuan financial jangka panjang yang meliputi penciptaan aliran
penghasilan dan atau akumulasi dana sekaligus dimasa depan.
3) Program Investasi

3
Program investasi merupakan rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Program tersebut selain memuat perencanaan, juga menunjukan strategi
yang akan diambil, serta pemantauan atas kemajuan kearah pencapaian
tujuan.
Tujuan Investasi
a. Untuk mendapatkan sebuah pendapatan yang tetap dalam setiap
periode, yaitu antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang
sewa dan lain sebagainya.
b. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk suatu
kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
c. Untuk mengontrol atau mengendalikan suatu perusahaan lain,
melalui pemilikan sebagian ekuitas suatu perusahaan tersebut.
d. Untuk menjamin tersedianya sebuah bahan baku dan untuk
mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
e. Untuk mengurangi persaingan di antara sebuah perusahaan-
perusahaan yang sejenis.
f. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.2

B. Jenis-jenis Investasi
Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada
asset finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial
dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak
langsung.
a. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva
keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau
pasar turunan. Investasi langsung juga dapat dilakukak dengan membeli
aktiva yang tidak diperjual belikan, biasanya diperoleh dari bank
komersial. Aktiva ini dapat berupa tabungan dan sertifikat deposito.

2
https://www.gurupendidikan.co.id/investasi-adalah/

4
b. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat
berharga dari perusahaan investasi, seperti reksadana.

Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia


di pasaran antara lain:

a. Tabungan di bank
b. Deposito di bank
c. Saham
d. Properti

C. Pembentukan Program Investasi


a. Perencanaan Finansial
Meliputi tiga (3) kegiatan utama :
1) Penilaian Keadaan Finansial Saat ini
Keadaan finansial saat ini ditunjukan dengan dua laporan
utama yaitu Laporan posisi keuangan (neraca) dan Laporan hasil
usaha (laba-rugi) Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan
modal pada suatu saat tertentu. Laporan Rugi laba memuat
kegiatan finansial yang telah terjadi selama suatu periode tertentu,
biasanya satu tahun.laporan ini memuat tiga (3) unsur dasar yaitu
penghasian, biaya dan sumbangan terhadap tabungan/investasi bisa
positif (laba) negatif (rugi).
2) Menetapkan Tujuan Finansial
Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas kemampuan
untuk dapat dicapai, tujuan dapat dibedakan menjadi :
1. Tujuan jangka panjang
2. Tujuan jangka pendek\
3) Penyusunan Anggaran
Anggaran (budget) adalah rencana pendapatan dan
pengeluarann sebagai pedoman arahan kegiatan finansial untuk
mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran umumnya mencakup

5
periode satu tahun yang dipecah-pecah dalam interval bulan sesuai
dengansiklus penagihan dari setiap organisasi. Anggaran terdiri
dari 3(tiga) aspek utama yaitu: perkiraan pendapatan, perkiraan
pengeluaran, dan perkiraan surplus atau defisit.3
b. Asuransi
Asuransi merupakan unsur penting dalam perencanaan finansial,
karena memberikan perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan
keuangan dan memberikan kemanfaatan tunai. Asuransi memerlu-kan
pembayaran sekarang untuk kemanfaatan potensial di masa depan.
Keputusan untuk membeli asuransi dapat mempengaruhi jumlah dana
yang dapat diinvestasikan.
a) Prinsip Asuransi.
Banyak jenis asuransi yang telah berkembang luas,
meskipun setiap bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan,
namun semuanya memiliki sifat-sifat umum tertentu yang
menyangkut: resiko, mekanisme dan resiko yang dapat
diasuransikan.
Resiko dalam asuransi dapat diartikan sebagai
ketidakpastian yang menyangkut kerugian ekonomis. Mekanisme
asuransi, memungkinkan orang untuk mengurangi resiko finansial
dengan membagi kerugian yang menyangkut terjadinya peristiwa
yang tidak pasti. Setiap tertanggung membayar premi yang relative
kecil untuk memperoleh janji penggantian kerugian tertentu. Pihak
penanggung, berdasarkan hukum angka besar, dapat
memperkirakan jumlah penggantian kerugian selama periode
tertentu. Resiko yang dapat diasuransikan, harus memenuhi syarat
tertentu, yaitu: harus ada sekelompok besar orang dengan eksposur
kerugian yang serupa, eksposur kerugian tersebut harus
diakibatkan sebab-sebab yang tidak disengaja dan tidak

3
DESSY HUTAJULU,MANAJEMEN INVESTASI, hal 11-12

6
diharapkan, biaya asuransinya harus relative rendah dan resiko itu
tidak boleh memiliki potensi malapetaka yang luas.
b) Program Pensiun.
Apabila asuransi jiwa pada hakekatnya memberikan
perlindungan terhadap kematian premature, maka pensiun
memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang. Oleh
karena itu setiap orang perlu mempersiapkan diri dengan
menabung (mencicil pembentukan dana) untuk hari tua pada saat
yang bersangkutan harus berhenti bekerja dan tidak memiliki
sumber penghasilan lagi.
Berbagai bentuk asuran dan pension dapat diperoleh baik
secara individual oleh individu yang bersangkutan maupun melalui
jaminan social, programa yang diadakan oleh pengusaha bagi
karyawannya.

c. Pajak
Dalam program investasi pajak juga harus dipertimbangkan untuk
strategi investasi yang berhubungan dengan berbagai jenis wahana
investasi. Bahkan perpajakan mempunyai pengaruh atas seluruh keputusan
finansial, dalam arti pengetahuan mengenai pajak dapat bermanfaat untuk
mengurangi pajak sehingga akan meningkatkan hasil sesudah pajak dalam
rangka mencapai tujuan finansial.
Pajak dalam Investasi.
Bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut
penghasilan berjalan, capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan
pajak.
a) Penghasilan Berjalan.
Investor yang investasinya mendapatkan penghasilan
berjalan seperti deviden & bunga dikenakan pajak tergolong pajak
rendah (low tax bracket) capital gain, perlindungan pajak dan

7
perencanaan pajak. Penghasilan berjalan ini dikenakan pajak
sebagai penghasilan biasa (ordinary income).
b) Capital Gain.
Capital gain jangka pendek dikenakan pajak seperti pajak
penghasilan biasa, sehingga tidak memberikan keuntungan bagi
pajak. Sedangkan 60% capital gain jangka panjang dibebaskan
(totally exempt) dari pajak; sisanya 40% dikenakan pajak seperti
penghasilan biasa, sehingga tariff pajak maksimum dari capital
gain jangka panjang adalah 20% (40% kena pajak dengan tariff
maksimum 50%) 4

4
http://iptekindonesiaef.blogspot.com/2013/11/pembentukan-program-investasi.html?m=1

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa datang.
Tujuan dan rencana investasi
1) Memenuhi Kebutuhan Likuiditas
2) Kuantifikasi Tujuan Investasi
3) Program Investasi
Jenis-jenis Investasi
1) Investasi langsung.
2) Investasi tidak langsung.
Pembentukan Program Investasi
1) Perencanaan Finansial
Meliputi tiga (3) kegiatan utama :
1. Penilaian Keadaan Finansial Saat ini
2. Menetapkan Tujuan Finansial
3. Penyusunan Anggaran
2) Asuransi
3) Pajak

9
DAFTAR PUSTAKA

Eduardus Tendelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi I, cet. I


(Yogyakarta, BPFE, 2001)

https://www.gurupendidikan.co.id/investasi-adalah/ diakses pada tanggal 5 juni


2021 puku 12.00 WIB

DESSY HUTAJULU,MANAJEMEN INVESTASI.

http://iptekindonesiaef.blogspot.com/2013/11/pembentukan-program-
investasi.html?m=1 diakses pada tanggal 5 juni 2021 puku 12.00 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai