Kelompok 2 – B4ESR Dwi Zuliana Rizkiyah (1950110045) Nila Charirotan Na’imah (1950110046) Dilla Erfina Rahmawati (1950110047) A. Pengertian Perizinan
Perizinan adalah suatu persetujuan dari
penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan peraturan perundang-undangan. Izin dapat juga diartikan sebagai dispensasi atau pelepasan/pembebasan dari suatu larangan.
Dalam hal perizinan, yang berwenang
mengeluarkan izin adalah pejabat adiministratif, kaitannya adalah dengan tugas pemerintah dalam hal memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Dalam hal pelayanan public B. Tujuan system perizinan: a. Mengarahkan aktifitas tertentu b. Mencegah bahaya bagi lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas tertentu, contoh: izin penguasahaan hutan. c. Keinginan melindungi objek-objek tertentu, contoh: izin pemugaran benda cagar budaya. d. Hendak membagi benda-benda yang sedikit (mengatur distribusi benda) e. Mengarahkan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas- aktivitas (menyeleksi orang dan/atau aktivitas tetentu), contoh: surat izin praktek (SIP)
Tujuan perizinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu:
Dari sisi pemerintah : Untuk melaksanakan peraturan, Sebagai sumber pendapatan daerah Dari sisi masyarakat : Untuk adanya kepastian hukum, Untuk adanya kepastian hak, Untuk memudahkan mendapat fasilitas. C. Sifat perizinan a) Izin bersifat bebas, dimana penerbitannya tidak terikat pada aturan dan hukum tertulis. b) Izin bersifat terikat, penerbitannya terikat pada aturan hukum tertulis dan tidak tertulis. c) Izin yang bersifat menguntungkan, isi nyata keputusan merupakan titik pusat yang memberi anugrah kepada yang bersangkutan yakni diberikan hak-hak atau pemenuhan tuntutan. d) Izin yang bersifat memberatkan, isinya mengandung unsur-unsur memberatkan dalam bentuk ketentuan-ketentuan yang berkaitan kepadanya (masyarakat). e) Izin yang segera berakhir, tindakan-tindakan yang akan segera berakhir atau masa berlakunya relative pendek f) Izin yang berlangsung lama, tindakan-tindakan yang berakhirnya atau masa berlakunya relative lama. g) Izin yang bersifat pribadi, isinya tergantung pada sifat atau kualitas pribadi atau pemohon izin. h) Izin yang bersifat kebendaan, isinya tergantung pada sifat dan objek izin. D. Unsur-unsur perizinan 1. Wewenang : Pemerintah menjalankan fungsinya harus berdasarkan wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan, tanpa wewenang tidak dapat keputusan yuridis yang bersifat konkret. 2. Izin sebagai bentuk ketetapan : Bentuk ketetapan yang dimaksud adalah wewenang yang dikeluarkan pemerintah dalam menjalankan tugasnya. 3. Lembaga pemerintahan : Lembaga yang menjalankan urusan pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah. 4. Peristiwa konkret : terjadi pada waktu, orang, tempat dan fakta hukum tertentu. 5. Prosedur dan persyaratan : umumnya pemohon izin harus menempuh prosedur dan memenuhi persyaratan tertentu yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah. E. Mekanisme perizinan Tahapan perizinan perusahaan : Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO), syarat mendapatkan SITU dan HO: Membuat surat izin tetangga,Membuat surat keterangan domisili perusahaan, Akta pendirian Perusahaan. Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO), antara lain : 1. Fotocopy KTP permohonan 2. Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah 3. Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani 4. Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan 5. Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan) 6. Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah 7. Denah lokasi tempat usaha 8. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (Izin Tetangga) yang diketahui RT/RW 9. Izin sewa atau kontrak 10. Surat keterangan domisili perusahaan 11. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaris 12. Berita acara pemeriksaan lapangan Akta Perusahaan Pada akta pendirian harus memuat anggaran dasar perusahaan yang berisi ketentuan : 1.Secara formal memuat judul, nomor, tempat, hari dan tanggal pembuatan penandatangan akta pendirian, secara material memuat tentang: pihak pendiri perusahaan, usaha perusahaan, hubungan perusahaan, cara penyelesaian jika terjadi sengketa. 2.Nama perusahaan 3.Hak atas nama perusahaan 4.Pengakuan dan pengesahan Dokumen-dokumen untuk membuat akta perusahaan : Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri Fotocopy Kartu Keluaraga (KK) Fotocopy NPWP penanggung jawab Foto penenggumng jawab perusahaan ukuran 3 x 4 Fotocopy lunas PBB tahun terakhir Fotocopy surat kontrakan/ sewa kantor Surat ketarangan domisili dari pengelola gadung Surat keterangan domisili dari RT/RW Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, dan komputer) Sanksi Terhadap Perusahaan yang tidak Mentaati Hukum Sanksi administrasi yang dapat dikenakan terhadap pelanggaran perizinan yaitu antara lain : Paksaan pemerintahan (bestuurdwang), Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan Pengenaan uang paksa oleh Pemerintah (dwangsom). Pengenaan denda administratif(administratif boete). Kriteria sanksi untuk perusahaan yang melanggar peraturan Unsur–unsur yang dijadikan dasar sanksi tersebut diterapkan Jenis sanksi yang dikenakan Jangka waktu pengenaan sanksi Tata cara penetapan sanksi Mekanisme pengguguran sanksi. Jenis-jenis Pelanggaran 1. Pelanggaran yang tidak bersifat substansial Dalam hal ini Pemerintah memerintahkan kepada warga negara yang melakukan pelanggaran perizinan tersebut untuk segera mengurus perizinannya. Jika warga Negara tersebut sudah diperintahka nuntuk mengurus perizinannya tetap tidak juga mengurus perizinan maka Pemerintah dapat menerapkan sanksi paksaan pemerintahan (bestuurdwang). 2. Terhadap pelanggaran yang bersifat substansial Pemerintah dapat langsung menerapkan paksaan pemerintahan (bestuurdwang). Baik pelanggaran yang bersifat substansial maupun yang tidak bersifat substansial, dalam penetapannya harus memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku baik hukum yang sifatnya tertulis maupun yang tidak tertulis terkait dengan perizinan yang dimaksud. SEKIAN TERIMAKASIH