Anda di halaman 1dari 28

AKUNTANSI

PENGHIMPUNAN DANA

KELOMPOK 5

1. Esa Laifi Tianma (19108020012)


2. Natasya Annisa Arafah (19108020027)
3. Khallimatus Sya’diah (19108020092)
Ketentuan Syariah
Penghimpunan dana masyarakat di perbankan syariah menggunakan instrument yang sama dengan penghimpunan
dana pada perbankan konvensional, yaitu instrument giro, tabungan, dan deposito. Ketiga jenis isntrumen ini biasa
disebut dengan istilah Dana Pihak Ketiga (DPK). Meskipun menggunakan instrument yang sama, mekanisme kerja
masing-masing instrumen penghimpun pada bank syariah berbeda dengan instrument penghimpun bank konvensional.
Perbedaan mendasarnya terletak pada tidak adanya bunga yang lazim digunakan oleh bank konvensional dalam
memberikan keuntungan kepada nasabah.
01

Berdasarkan fatwa DSN Nomor 2 Tahun 2000 tentang Tabungan, mekanisme tabungan yang dibenarkan bagi bank
syariah adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah. Karena mekanisme penghimpun dana pihak ketiga
hanya mengenal dua jenis, yaitu wadiah (titipan) dan Mudharabah (bagi hasil), secara teori pengklasifikasian
penghimpun dana di bank syariah didasarkan pada penghimpun berdasarkan Wadiah dan penghimpunan berdasarkan
Mudharabah. Dalam praktik perbankan syariah di Indonesia, sebagian besar bank syariah menggunakan skema
tabungan mudharabah.
02

Tabungan
Tabungan menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sama halnya dengan giro,
mekanisme tabungan yang dibenarkan oleh DSN bagi bank syariah adalah tabungan yang berdasarkan
prinsip mudharabah dan wadiah. Tabungan mudharabah harus mengikuti ketentuan mudharabah yang
ditetapkan DSN, sedang tabungan wadiah harus mengikuti ketentuan wadiah yang difatwakan DSN.
01
Click to add title

Akuntansi Tabungan Transaksi Penambahan Transaksi Pengurangan


Mudharabah Tabungan Mudharabah Tabungan Mudharabah.

Akuntansi untuk tabungan Beberapa transaksi terkait Beberapa transaksi yang dapat
mudharabah dan penghimpun tabungan mudharabah dapat mengakibatkan berkurangnya
dana bentuk lainnya yang mengakibatkan bertambahnya saldo tabungan mudharabah
menggunakan akad mudharabah saldo tabungan mudharabah. adalah penarikan tunai oleh
pada dasarnya mengacu pada Transaksi tersebut antara lain nasabah, transfer ke rekening lain
PSAK 105 tentang Akuntansi adalah setoran tunai nasabah, pada bank yang sama, transfer
Mudharabah, khususnya yang transfer dari kantor cabang lain ke kepada nasabah bank lain, serta
terkait dengan akuntansi untuk rekening nasabah, transfer dari penarikan biaya administrasi
pengelolaan dana. bank lain ke rekening nasabah, dan tabungan, pajak, dan lainnya oleh
penerimaan bagi hasil mudharabah bank.
ke rekening nasabah
01 Akuntansi Tabungan Wadiah
Akuntansi tabungan wadiah pada prinsipnya
Click to add title

Penghimpun Dana Prinsip sama dengan akuntansi tabungan


Wadiah mudharabah. Perbedaan akuntansi tabungan
Wadiah dapat diartikan sebagai titipan dari wadiah dengan tabungan mudharabah adalah
satu pihak ke pihak lain, baik individu dalam hal intentif yang diterima nasabah
maupun badan hukum yang harus dijaga
2. Wadiah Yad Ad Dhamanah
dan dikembalikan kapan saja si penyimpan dengan karakteristik yaitu :
menghendakinya merupakan pengembangan dari
Wadiah Yad Al Amanah yang
disesuaikan dengan aktifitas
Contoh barang yang perekonomian
harus dijaga
1. Wadiah Yad Al-Amanah dengan
Uang, Barang, Dokumen, Surat
karakteristik yaitu : Merupakan titipan
berharga, barang lain yang murni, barang yang dititipkan tidak boleh
digunakan (diambil manfaatnya) oleh
berharga di sisi Islam
penitip, sewaktu titipan dikembalikan
harus dalam keadaan utuh baik nilai
Wadiah terdiri dari dua jenis
maupun fisik barangnya, jika selama
yaitu : penitipan terjadi kerusakan maka pihak
1. Wadiah Yad Al Amanah yang menerima titipan tidak dibebani
tanggung jawab, sebagai kompensasi atas
2. Wadiah Yad Ad Dhamamah tanggung jawab pemeliharaan dapat
dikenakan biaya titipan
03

Giro

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan
pemindahbukuan. Dalam perbankan syariah, mekanisme giro yang dibenarkan ada dua jenis,
yaitu wadiah dan mudharabah. Dalam praktik perbankan, skema yang umum digunakan
adalah giro wadiah. Bagian berikut akan membahas kedua jenis giro tersebut.
04

1. Giro Wadiah

Giro wadiah adalah giro yang harus mengikuti fatwa DSN tentang wadiah. Akad wadiah adalah akad
penitipan dana dengan ketentuan penitip dana mengizinkan kepada bank untuk memanfaatkan dana
yang dititipkan tersebut dan bank wajib mengembalikan apabila sewaktu- waktu penitip mengambil
dana tersebut.
01
Ketentuan giro wadiah yang ditetapkan Dewan Syariah
Nasional (fatwa,2006) :
Click to add title

a. Bersifat titipan
b. Titipan bisa diambil kapan saja
c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak
bank.

Keuntungan atas pengelolaan dana titipan tersebut Karakteristik dari giro wadiah antara lain:
Menjadi milik bank, karena hakikat wadiah a. Harus dikembalikan utuh seperti semula
Adalah qardh dan pada
Prinsipnya tidak ada bonus yang b. Dapat dikenakan biaya titipan
Diberikan oleh bank c. Dapat diberikan syarat tertentu untuk
keselamatan barang titipan
d. Penarikan giro wadiah dilakukan dengan

Dalam transaksi giro wadiah nasabah cek dan bilyet giro sesuka ketentuan yang
Bertindak sebagai penitip dana berlaku
(mudi’)
Dan Bank bertindak sebagai penerima e. Jenis dan kelompok rekening sesuai
Dana titipan (muda’) ketentuan yang berlaku
f. Dana wadiah hanya dapat digunakan Seizin
penitip
04
Click to add title

Transaksi Penambahan Giro Wadiah


Rekening giro wadiah dapat bertambah melalui
1. Transaksi penyetoran tunai
2. Transfer dari tabungan maupun giro cabang lain dari bank yang
sama
3. Penerimaan cek dari nasabah bank lain yang diuangkan oleh
nasabah suatu bank
4. Penerimaan bonus giro wadiah dari bank syariah.
01
Click to add title

Kasus 6.3 Transaksi Penambahan Saldo Rekening Giro Wadiah


Bank Murni Syariah (BMS) cabang Yogyakarta menerima setoran tunai pembukaan giro
wadiah atas nama Thariq sebesar Rp35.000.000.
01 Mar 20XA

Thariq menerima transfer dari BMS cabang Solo sebesar Rp5.000.000.


05 Mar 20XA

Thariq menerima bilyet giro dari nasabah Bank Peduli Syariah (BPS) yang pernah membeli
sesuatu dari Thariq seharga Rp15.000.000. Bilyet giro tersebut dicairkan oleh Thariq untuk
10 Mar 20XA dimasukkan ke rekening giro wadiah Thariq di BMS.

Thariq menerima bonus giro wadiah dari BMS sebesar Rp50.000.


31 Mar 20XA
01
Click to add title

Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut.

Tanggal
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Db Kas 35.000.000  
01/03/XA
  Kr Tabungan Mudharabah – Ursila   35.000.000
Db RAK cabang solo * 5.000.000  
05/03/XA
  Kr Tabungan Mudharabah – Ursila   5.000.000
Db Giro pada Bank Indonesia 15.000.000  
10/03/XA
  Kr Tabungan Mudharabah – Ursila   15.000.000
Db Hak pihak ketiga atas bagi hasil 50.000  
31/03/XA
  Kr Tabungan Mudharabah – Ursila   50.000

* RAK juga dicatat di cabang yang mengirim.


05

Untuk transaksi yang bersifat transfer antarkantor, dalam praktik perbankan biasa digunakan
rekening sementara dengan nama RAK, seperti dapat dilihat pada jurnal transaksi tanggal 5
Maret. Adapun untuk transaksi yang melibatkan transaksi antarbank yang berbeda, biasanya
diselesaikan dalam mekanisme yang difasilitasi oleh Bank Indonesia atau pihak yang ditunjuk
oleh Bank Indonesia.
01
Click to add title

Transaksi Pengurangan Giro wadiah


Beberapa transaksi yang berakibat berkurangnya saldo giro antra lain:
a. Penarikan cek oleh nasabah giro wadiah untuk ditukar secara tunai
b. Penarikab bilyet giro untuk ditransfer ke canbang lain bank yang sma
c. Atau ke nasabah bank lain
d. Potongan administrasi dan pajak tabungan
01
Click to add title

Kasus 6.4 Transaksi Pengurangan Saldo Rekening Giro Wadiah


Thariq menggunakan cek untuk mencairkan dana di rekening giro wadiahnya di Bank Murni
03 Mar 20XA 
Syariah (BMS) secara tunai sebesar Rp12.000.000.

Thariq menggunakan bilyet giro untuk mentransfer sejumlah dana ke nasabah giro wadiah BMS

cabang Jakarta sebesar Rp5.000.000.
07 Mar 20XA

Thariq menggunakan bilyet giro untuk pembayaran pembelian sebuah mesin kepada nasabah giro
bank lain sebesar Rp10.000.000.
12 Mar 20XA

Dipotong giro wadiah Thariq untuk administrasi giro wadiah sebesar Rp15.000 dan untuk pajak
sebesar Rp10.000 (20% dari bonus giro wadiah yang diterima sebesar Rp50.000 seperti yang sudah
31 Mar 20XA
dicatat pada kasus 6.3).
01
Click to add title

Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai berikut.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Db Giro wadiah – Thariq 12.000.000 -
03/03/XA
  Kr Kas - 12.000.000
Db Giro wadiah – Thariq 5.000.000 -
07/03/XA 。
  Kr RAK cabang Jakarta - 5.000.000
Db Giro wadiah – Thariq 10.000.000 -
12/03/XA
  Kr Giro pada Bank Indonesia - 10.000.000
Db Giro wadiah – Thariq 15.000 -
  Kr Pendapatan administrasi giro wadiah - 15.000
31/03/XA
Db Giro wadiah – Thariq 10.000 -
  Kr Titipan kas negara – pajak giro - 10.000
06

2. Giro Mudharabah

Giro mudharabah harus mengikuti fatwa DSN tentang mudharabah. Akad mudharabah adalah
akad yang digunakan dalam perjanjian antara pihak penanam dana dan pengelola dana untuk
melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak
berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya
01

Kasus Transaksi Giro Mudharabah


Click to add title

Sebagai contoh, pada tanggal 5 Maret 20XA Haniya, nasabah giro mudharabah Bank Peduli Syariah (BPS), menerima
imbalan bagi hasil atas rekening gironya sebesar Rp45.000. Dengan demikian, jurnalnya adalah sebagai berikut.

Tanggal 。 Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Db Hak pihak ketiga atas bagi hasil 45.000 -


05/03/XA
  Kr Giro mudharabah – Haniya - 45.000

Db Giro mudharabah – Haniya 9.000 -


05/03/XA
  Kr Titipan kas negara – pajak giro - 9.000
07

Deposito Mudharabah
• Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, deposito adalah investasi dana
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah
penyimpan dan bank syariah dan/atau Unit Usaha Syariah (UUS).
• Fatwa DSN Nomor 3 Tahun 2000 menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan dalam syariah adalah
deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.
• Dalam transaksi deposito mudharabah, nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan
bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib).
03

Fatwa Dewan Syariah Nasional menetapkan ketetuan tentang


Click to add title

Deposito Mudharabah (Fatwa, 2006) sebagai berikut :


a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai pemilik dana
dan bank sebagai pengelola dana
b. Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip Syariah
c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk
 Jenis Deposito Bejangka tunai dan bukan piutang
1. Deposito berjangka biasa d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk
2. Deposito berjangka otomatis nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening
e. Bank menutup biaya operasional dengan menggunakan
nisbah keuntungan yang menjadi haknya
f. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan
01
Click to add title

Kasus Transaksi Deposito Mudharabah

01 Sep 20XA Bank Murni Syariah (BMS) menerima setoran atas nama Bunda Dolly Rp5.000.000 sebagai investasi
deposito mudharabah untuk jangka waktu satu bulan dengan nisbah 60% untuk nasabah dan 40%
untuk BMS.

30 Sep 20XA Berdasarkan perhitungan distribusi pendapatan, bagi hasil yang akan dibayar untuk kelompok deposito
mudharabah adalah sebesar Rp15.000.000.

04 Okt 20XA Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada Bunda Dolly sebesar Rp40.000 dan atas
pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar 20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening
tabungan mudharabah atas nama pemilik yang sama*.

05 Okt 20XA Bunda Dolly mencairkan deposito mudharabah. Pencairan dilakukan secara tunai.
01
Jurnal untuk transaksi deposito mudharabah
Click to add title

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Db. Kas 5.000.000 -


01/09/XA
  Kr. Deposito mudharabah – Bunda Dolly - 5.000.000

Db. Hak 。
pihak ke-3 atas bagi hasil – deposito mudharabah* 15.000.000 -
30/09/XA
    Kr. Bagi hasil belum dibagikan – deposito - 15.000.000

04/10/XA Db. Bagi hasil belum di bagikan – deposito 40.000 -


    Kr. Tabungan mudharabah – Bunda Dolly** - 32.000

    Kr. Titipan kas negara – pajak deposito - 8.000

Db. Deposito mudharabah – Bunda Dolly 5.000.000 -


05/10/XA
    Kr. Kas - 5.000.000
02
Click to add title

Penyajian Transaksi Penghimpunan Dana


1. Dana mudharabah disajikan sebagai dana syirkah temporer dengan
memisahkan antara dana mudharabah yang berasal dari bank dan
yang berasal dari bukan bank. Dana syirkah kontemporer adalah dana Untuk penghimpunan dengan skema wadiah,
yang diterima oleh bank dimana bank mempunyai hak untuk
PAPSI 2013 (h. 11.2) menyatakan bahwa saldo
mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan
bank atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan
simpanan wadiah disajikan sebesar jumlah
keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. nominalnya untuk masing-masing.
2. Bagi hasil dana mudharabah yang sudah diperhitungkan dan telah
jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada nasabah disajikan dalam
pos kewajiban segera.
3. Bagi hasil dana mudharabah yang sudah diperhitungkan pada akhir
periode tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang
belum dibagikan.
08

Pengungkapan Transaksi Penghimpunan Dana

a. Isi kesepakatan utama akad mudharabah berupa porsi dana dan pembagian hasil usaha.
b. Rincian dana mudharabah yang diterima berdasarkan:
1) Jenis mudharabah (mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayadah).
2) Pemilik dana mudharabah (bank dan bukan bank).
3) Jenis mata uang dana mudharabah (rupiah dan valuta asing).
09

Pengungkapan Transaksi Penghimpunan Dana

c. Rincian dana mudharabah yang disalurkan berdasarkan:


1) Sumber dana mudharabah yang berasal dari mudharabah mutlaqah dan mudharabah
muqayadah.
2) Penerima dana mudharabah: Bank dan bukan Bank Syariah.
3) Jenis mata uang yang digunakan: Rupiah dan valuta asing.
d. Pihak-pihak yang berelasi, baik nasabah (pemilik dana, shahibul maal) atau nasabah
penerima penyaluran dana mudharabah.
e. Jumlah simpanan yang izin untuk tujuan tertentu antara lain sebagai jaminan pembiayaan
dan transaksi perbankan syariah lainnya.
10

Pengungkapan Transaksi Penghimpunan Dana

Untuk penghimpunan dengan skema wadiah, PAPSI 2013 (h. 11.2) menyebutkan hal-hal yang
harus diungkapkan antara lain:
1. Rincian simpanan mengenai:
a. Jumlah dan jenis simpanan, termasuk pihak berelasi.
b. Jumlah simpanan yang diblokir untuk tujuan tertentu.
2. Pemberian fasilitas istimewa kepada penyimpan.
03
Pengakuan dan Pengukuran
Transaksi Penghimpunan Dana
Click to add title

 Dana yang diterima dari pemilik dana


dalam akad Mudharabah diakui sebagai
Dana Syirkah Temporer sebesar jumlah
kas atau nilai wajar asset non kas yang
diterima.
 Hak pihak ketiga atas bagi hasil
Dana Syirkah Temporer yang sudah
diumumkan dan belum dibagikan
kepada pemilik dana diakui
 Jika pengelola dana menyalurkan sebagai kewajiban sebesar bagi
hasil yang menjadi porsi hak
Dana Syirkah Temporer yang
pemilik dana
diterima maka pengelola dana
mengakui sebagai asset
 Kerugian yang diakibatkan oleh
kesalahan atas kelalaian pengelola
dana diakui sebagai beban
pengelola dana.
THANK YOU
Presenter

Anda mungkin juga menyukai