Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Investasi

DEFINISI
INVESTASI,
TUJUAN DAN
PROSES
INVESTASI

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Ekonomi dan Bisnis Manajemen P311750002 Riska Rosdiana SE., MSi.

Abstract Kompetensi
Istilah investasi dapat berkaitan dengan Diharapkan mahasiswa dapat
berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan memahami definisi investasi,
sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, tujuan investasi dan proses
mesin atau bangunan), maupun aset finansial investasi.
(deposito, saham ataupun obligasi) merupakan
aktivitas investasi yang umumnya dilakukan.

I. Pengertian Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
mendatang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan
memperoleh keuntungan dari keinaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di
masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan
investasi tersebut. Bahkan, sebagai contoh sederhana waktu yang dikorbankan
untuk membaca bahan ajar ini merupakan suatu investasi. Anda mungkin harus
merelakan waktu bersantai anda bersama keluarga untuk membaca modul ini
dengan harapan memperoleh kesuksesan di masa mendatang. Harapan akan masa
dengan yang lebih baik tersebut merupakan imbalan atas komitmen waktu dan
usaha yang anda lakukan saat ini.

Istilah investasi dapat berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.


Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau
bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham ataupun obligasi) merupakan
aktivitas investasi yang umumnya dilakukan. Bagi investor yang lebih pintar dan
lebih berani menanggung risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa
mencakup investasi pada aset-aset finansial lainnya yang lebih kompleks seperti
warrant, option, futures maupun ekuitas internasional.

Dalam modul ini, pembahasan investasi berkaitan dengan pengelolaan aset finansial
khususnya sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities). Aset
finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak
penerbit surat berharga tersebut. Sedangkan sekuritas yang mudah diperdagangkan
adalah aset – aset finansial yang bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan
biaya transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir.

Pihak – pihak yang melakukan kegiatan investasi tersebut disebut investor. Investor
pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individu dan investor
institusi. Investor individu terdiri dari individu – individu yang melakukan aktivitas
investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan –

2019 Manajemen Investasi


2 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan –
pinjam), lembaga dana pensiun maupun lembaga investasi.

Investasi juga mempelajari begeimana mengelola kesejahteraan investor.


Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya moneter
bukannya kesejahteraan rohaniah. Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh
penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini pada pendapatan di
masa datang.

II. Tujuan Investasi


Apa tujuan investasi? Pada dasarnya, tujuan orang melakukan investasi adalah
untuk ‘menghasilkan sejumlah uang’. Semua orang mungkin setuju dengan
pernyataan tersebut. Tetapi pernyataan tersebut nampaknya terlalu sederhana,
sehingga kita perlu mencari jawaban yang lebih tepat tentang tujuan orang
berinvestasi. Seperti telah disinggung di awal, tujuan investasi yang lebih luas
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini
adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan
saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa depan.

Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini,
pinjaman dari pihak lain ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi
konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk ditabung.
Dana yang berasal dari tabungan tersebut, jika diinvestasikan akan memberikan
harapan meningkatnya kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang
diperoleh dari meningkatnya kesejahteraan investor tersebut.

Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan
investasi, antara lain:

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf


hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana
mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak
berkurang di masa yang akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi

2019 Manajemen Investasi


3 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek lain,
seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau
hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

c. Dorongan untuk menghemat pajak.

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong


tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan
kepada mesyarakat yang melakukan investasi pada bidang – bidang usaha
tertentu.

III. Proses Investasi


Proses Investasi meliputi pemahaman dasar – dasar keputusan investasi dan
bagaimana mengorganisir aktivitas – aktivitas dalam proses keputusan investasi.
Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus
mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang akan menjadi dasar pijakan
dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat. Hal mendasar
dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang
diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang diharapkan
dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya semakin
besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan pengapa tidak
semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat return yang
paling tinggi. Di samping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus
mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.

1. Dasar Keputusan Investasi


Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat
risiko, serta hubungan antara return dan risiko. Berikut akan dibahas masing –
masing dasar keputusan investasi tersebut.
a. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.
Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut
sebagai return. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat
return tertentu atas dana yang diinvestasikannya. Return yang diharapkan
investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya
kesempatan dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

2019 Manajemen Investasi


4 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang
diharapkan dengan return yang terjadi. Return yang diharapkan merupakan
tingkat return yang diantisipasi investor di masa mendatang. Sedangkan
return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah
diperoleh investor di masa lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya,
dia akan mensyaratkan tingkat return tertentu dan jika periode investasi telah
berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang
sesungguhnya di terima. Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat
return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin
saja berbeda. Perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang
benar – benar diterima merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan
dalam proses investasi. Sehingga dalam berinvestasi, di samping
memeprhatikan tingkat return investor harus selalu mempertimbangkan
tingkat risiko suatu investasi.
b. Risiko.
Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya
dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu
dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung pada
investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula
tingkat return yang diharapkan.
Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda
dengan return yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi pada umumnya, dan
ilmu investasi pada khususnya terdapat asumsi bahwa investor adalah
makhluk yang rasional. Investor yang rasional tentunya tidak akan menyukai
ketidakpastian atau risiko. Investor yang mempunyai sikap enggan terhadap
risiko seperti ini disebut sebagai risk-averse investors. Investor seperti ini
tidak akan mau mengambil risiko suatu investasi jika investasi tersebut tidak
memberikan harapan return yang layak sebagai kompensasi terhadap risiko
yang harus ditanggung investor tersebut.
c. Hubungan tingkat risiko dan return yang diharapkan.
Hubungan antara risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan
yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu aset
semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian
sebaliknya. Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara return yang
diharapkan dan risiko pada berbagai jenis aset yang mungkin bisa dijadikan
alternatif investasi.

2019 Manajemen Investasi


5 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hubungan risiko dan return yang diharapkan

Kontrak Futures
Tingkat bunga bebas
Opsi “put” & “call”
risiko
Ekuitas
Obligasi Perusahaan Saham Internasional
Obligasi Pemerintah
Return yang
diharapkan

RF

Risiko Moderat Risiko sedang Risiko diatas Risiko Tinggi


Risiko Rendah rata- rata

Risiko

Garis vertikal dalam gambar diatas menunjukkan besarnya tingkat return


yang diharapkan dari masing-masing jenis aset, sedangkan garis horizontal
memperlihatkan risiko yang ditanggung investor. Titik RF pada gambar diatas
menunjukkan tingkat return bebas risiko, untuk selanjutnya akan ditulis
sebagai RF. RF pada gambar diatas menunjukkan satu pilihan investasi yang
menawarkan tingkat return yang diharapkan sebesar RF dengan risiko
sebesar 0. Selanjutnya obligasi pemerintah terlihat mempunyai risiko yang
cenderung rendah dan tingkat return yang diharapkan juga tidak terlalu tinggi.
Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak futures misalnya,
sesuai gambar diatas, terlihat bahwa risiko yang akan ditanggung tergolong
risiko yang tinggi, dengan tingkat return diharapkan yang tinggi pula.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan return
yang diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan
mempunyai hubungan yang searah dan linear. Artinya semakin tinggi risiko
suatu aset, semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari aset
tersebut, demikian sebaliknya.

2. Proses Keputusan Investasi


Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan. Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan

2019 Manajemen Investasi


6 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang berjalan terus – menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik.
Tahap – tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:

a) Penentuan tujuan investasi


Pada tahapan ini, investor menentukan tujuan investasi dan
kemampuan/kekayaannya yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan ada
hubungan positif antara risiko dan return, maka hal yang tepat bagi para
investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk
memperoleh banyak keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada
kemungkinan risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan
investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
b) Penentuan kebijakan investasi
Pada tahapan ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi
penilaian terhadap sekuritas secara individual (atau beberapa kelompok
sekuritas) yang masuk dalam kategori luas dari asset finansial yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Salah satu tujuan melakukan penilaian tersebut
adalah untuk mengidentidikasi sekuritas yang salah harga (mispriced).
Ada banyak pendekatan terhadap analisis sekuritas, namun pendekatan
tersebut dapat dikategorikan kedalam dua klasifikasi. Klasifikasi pertama
adalah analisis teknis yang meliputi studi harga pasar saham dalam
upaya meramalkan gerakan harga pada masa depan untuk saham
perusahaan tersebut. Klasifikasi kedua adalah analisis fundamental
berupaya meramalkan saat dan besarnya aliran tunai dan kemudian
mengkonversikannya menjadi nilai sekarang (present value) dengan
menggunakan tingkat diskon yang tepat.
c) Pemilihan strategi portofolio
Pada tahapan ketiga ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan
identifikasi asset khusus mana yang akan diinvestasikan dan juga
menentukan seberapa besar investasi pada tiap asset tersebut. Di sini
masalah selektivitas, penentuan waktu dan diversifikasi perlu menjadi
perhatian investor.
Dalam investasi, investor sering melakukan diversifikasi dengan
mengombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi mereka dengan
kata lain investor membentuk portofolio. Selektifitas juga disebut sebagai
microforecasting memfokuskan pada peramalan pergerakan harga setiap
sekuritas. Penentuan waktu disebut juga sebagai macroforecasting yang

2019 Manajemen Investasi


7 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memfokuskan pada peramalan pergerakan harga saham biasa relatif
terhadap sekuritas pendapatan tetap, misal obligasi perusahaan.
Sedangkan diversifikasi meliputi konstruksi portofolio sedemikian rupa
sehingga meminimalkan risiko dengan memerhatikan batasan tertentu.
d) Pemilihan aset
Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodic dari
tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin
mengubah tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio baru yang
lebih optimal. Motivasi lainnya disesuaikan dengan preferensi investor
tentang risiko dan return itu sendiri.
e) Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Pada tahapan terakhir ini, investor melakukan penilaian terhadap kinerja
portofolio secara periodic dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan
tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi, diperlukan ukuran yang tepat
tentang return dan risiko juga standar yang relevan.
Untuk melakukan kegiatan investasi, khususnya investasi saham dipasar
modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri
untuk menganalisis saham mana yang harus dibeli dan harus dijual
sebagai investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham.
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan kelima tahap-tahap yang ada dalam
proses keputusan investasi. Dalam gambar tersebut terlihat bahwa tahap-tahap
dalam proses keputusan investasi merupakan proses yang berkesinambungan,
terdiri dari lima tahap yang berjalan terus – menerus

Proses Keputusan Investasi

1. Penentuan Tujuan Investasi

Keputusan alokasi aset


2. Penentuan Tujuan Investasi
Batasan jumlah dana, pajak dan
biaya pelaporan

Strategi Portofolio Aktif


3. Penentuan Tujuan Investasi
Strategi Portofolio Aktif

4. Penentuan Tujuan Investasi

2019 Manajemen Investasi


8 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Benchmarking terhadap
5. Penentuan Tujuan Investasi indeks portofolio pasar

LATIHAN

Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian investasi dan tujuan seseorang melakukan investasi?
2. Jelaskan secara singkat mengenai dasar – dasar keputusan investasi?
3. “Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko bersifat searah”. Apakah anda
setuju dengan pernyataan tersebut? Jelaskan mengapa demikian

2019 Manajemen Investasi


9 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Jones Charles P., Jensen Gerald R (2016) Investment : Analysis and Management, 13 th
Edition. Wiley, ISBN : 978-1-119-17510-0

Fabozzi, Frank J. And Markowitz, Harry M (2011) : The Theory and Practice of Investment
Management: Asset Allocation, Valuation, Portfolio Contraction and strategies, 2nd Edition,
Wiley, ISBN : 978-0-470-92990-2

Ross, Stephen A, Westerfield Randolph W., Jaffe Jaffrey (2010), Corporate Finance, 9th
edition, Singapore Mc Graw Hill

Gumanti, Tatang Ary (2011), Manajemen Investasi (Konsep Teori dan Aplikasi), Jakarta,
Penerbit Mitra Wacana Media, ISBN : 978-602-8856-64-5

2019 Manajemen Investasi


10 Riska Rosdiana SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai