Komunikasi
Bisnis
Komunikasi Intrapribadi dan
Komunikasi Antarpribadi
02
FEB S1.Akuntansi Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM
Erna Sofriana Imaningsih SE,M.Si
Yeninda Parmariza S.Sos,MM
Abstract Kompetensi
Mampu mengidentifikasikan dan Memahami dan mengerti tujuan
Menjelaskan komunikasi secara komunikasi antar pribadi dan tujuan
Pribadi diri sendiri maupun dengan Komunikasi serta membedakan gaya
Pihak luar diri. Kepemimpunan teori kebutuhan
manusia sebagai keahlian.
Pengertian Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan antar seseorang dengan
orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non bisnis), dengan
menggunakan komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada empat hal penting yang perlu
diperhatikan, antara lain :
Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka
(face to face).
Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa
daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.
Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal (pribadi) bila komunikasi terjadi
dalam suatu masyarakat dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi
terjadi dalam suatu organisasi.
Gaya Kepemimpinan
Salah satu teori yang mampu memberikan gambaran gaya kepemimpinan seseorang
adalah Teori X dan Y. Selain teori X dan Y dalam bab ini juga ada empat gaya
kepemimpinan menurut Ludlow dan Panton, gaya kepemimpinan situsional, dan beberapa
komponen penting dalam kepemimpinan inti (core leadership) yang perlu dimiliki oleh
seorang manajer suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis.
Manajer harus selalu mengawasi kerja Karyawan belajar untuk menerima bahkan
mencari tanggung jawab pada saat bekerja.
Kebutuhan Manusia
Muncullah berbagai macam teori yang mencoba mengupas secara tuntas fenomena
tentang aneka kebutuhan hidup manusia sebagai berikut :
1. Teori hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow yang dikenal dengan teori hieraki
atau jenjang kebutuhan (hierarchy of needs theory) menyatakan bahwa, manusia
pada dasarnya memiliki lima kebutuhan yang bertingkat-tingkat mulai dari kebutuhan
yang paling dasar(asasi) sampai pada kebutuhan aktualisasi diri, meliputi :
a. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan tingkat pertama dan utama bagi
mempertahankan hidup dan kehidupan manusia (survival), misalnya kebutuhan
akan makan, minum, pakaian dan perumahan (tempat tinggal).
b. Kebutuhan keamanan yaitu kebutuhan rasa aman dan nyaman (safety needs),
selamat dari segala macam marabahaya yang akan menimpa manusia.
c. Kebutuhan sosial (social needs) berkaitan dengan kegiatan kemasyaratan,
bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain di dalam suatu kehidupan
bermasyarakat.
d. Kebutuhan status (status needs) berkaitan dengan pengakuan, penghargaan,
kedudukan dan tingkat sosial di masyarakat.
Dinamika Kelompok
Interaksi dan proses yang terjadi di anggota-anggota tim disebut dinamika
kelompok, dengan beberapa tim lebih efektif dari tim lain hanya karena dinamika dalam
kelompok mempermudah anggota-anggota tim memberikan masukan dan menyampaikan
resolusi perbedaan,sering tidak dinyatakan secara langsung aturan-aturan tersebut menjadi
norma-norma kelompok standar perilaku informasi yang diikuti oleh anggota-anggota dan
membimbing perilaku anggota-anggota.
Tim yang memiliki rasa identitas dan persatuan yang kuat dapat mengembangkan
pengharapan yang sangat kuat terhadap perilaku kelompok dengan hanya memberikan
sedikit toleransi bagi penyimpangan dari norma-norma tersebut.
Menyelesaikan Konflik
Konflik dapat bersifat konstruktif dan destruktif bagi efektivitas tim, konflik dikatakan
konstruktif bila konflik ini memaksa membuka isu-isu penting, meningkatkan keikutsertaan
anggota-anggota tim dan menghasilkan ide-ide kreatif bagi solusi suatu problem.
Berikut ini adalah tujuh ukuran yang dapat membantu anggota-anggota tim
menyelesaikan konflik dengan sukses, sebagai berikut :
Proaksi dengan menghadapi konflik kecil sebelum menjadi konflik besar.
Komunikasi dengan mengajak mereka yang terlibat secara langsung dalam konflik
untuk berpartisipasi dalam menyelesaikannya.
Keterbukaan dengan membuang perasaan mereka menghadapi isu-isu utama.
Riste dengan mencari fakta-fakta yang menjadi penyebab timbulnya problem
sebelum mempertimbangkan solusi-solusi lain.
Fleksibilitas dengan jangan membiarkan seseorang terkunci dalam suatu posisi
sebelum mempertimbangkan solusi-solusi lain.
Adil dengan jangan membiarkan seseorang menghindari suatu solusi yang adil
dengan cara berlindung di belakang aturan-aturan.
Kerjasama dengan mengajak lawan untuk memberantas bersama “kekuatan luar”
bukan saling berkelahi satu sama lain.
Mengatasi Penolakan
Anda dapat membantu mengatasi penolakan dengan memberi dan menerima
dengan tenang dan masuk akal, sebagai berikut :
a. Mengekpresikan pengertian, tunjukkan bahwa Anda bersimpati dengan berkata
“Saya dapat mengerti bahwa perubahan ini sulit, dan jika saya berada pada posisi
Anda, saya sendiri mungkin merasa enggan”.
b. Mengungkapkan penolakan secara terbuka, ketika orang tidak berkomitmen dan
diam, mereka mungkin mengabaikan Anda tanpa mengetahui apa penyebabnya.
c. Mengevaluasi keberatan orang lain dengan adil, jangan dengan mudah mengulang
diri Anda.