Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsep Investasi, Pembiayaan Pembangunan, Utang Luar Negeri, Perdagangan


Luar Negeri dan Neraca Pembayaran Indonesia.

Dosen Pengampu : Ahmad Fatoni, S.E.,Sy., M.E.k

Makalah diajukan untuk


Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perekonomian Indonesia

Kelompok 8 :

Nama : NIM :
Hanifa Nada Persada (5554200033)
Risma Nurazizah (5554200054)
Melianti (5554200056)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang
masih memberikan kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Konsep Investasi,
Pembiayaan Pembangunan, Utang Luar Negeri, Perdagangan Luar Negeri dan
Neraca Pembayaran Indonesia.”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perekonomian Indonesia. Penulisan makalah ini merupakan perwujudan dari hasil
pemahaman kami berdasarkan dari beberapa sumber bacaan yang telah kami baca
dan kami telah berusaha menyajikan isi makalah sesuai yang diharapkan oleh
dosen pengampu.
Terlepas dari itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran sangat kami harapkan dari para
pembaca untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang, kami juga berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat dan wawasan lebih bagi pembaca

Serang, 26 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Konsep Investasi........................................................................................5
B. Pembiayaan Pembangunan........................................................................9
C. Utang Luar Negeri...................................................................................10
D. Perdagangan Luar Negeri........................................................................11
E. Neraca Pembayaran Indonesia................................................................15
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................17
B. Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan investasi telah menunjukkan peningkatan yang cukup pesat,
tidak hanya menyangkut jumlah investor maupun dana yang dilibatkan, tetapi
juga berbagai variasi jenis instrumen sekuritas yang bisa dijadikan alternatif
investasi. Perkembangan tersebut selanjutnya ikut mendorong tersedianya sumber
daya manusia yang cakap dan mampu menguasai pengelolaan investasi secara
benar. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep investasi sangatlah penting
dalam menjawab tuntutan tersebut. Di samping itu, pada makalah ini membahas
tentang pemahaman tentang pembiayaan pembangunan, utang luar negeri,
perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep investasi?
2. Apa itu pembiayaan pembangunan?
3. Bagaimana konsep utang luar negeri?
4. Apa itu perdagangan luar negeri?
5. Apa pengertian dari neraca pembayaran Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas kuliah.
2. Untuk mengetahi konsep investasi.
3. Untuk mengetahui pengertian pembiayaan pembangunan.
4. Untuk mengetahui konsep utang luar negeri.
5. Untuk mengetahui pengertian perdagangan luar negeri.
6. Untuk mengetahui pengertian dari neraca pembayaran Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Investasi
Investasi bisa didefinisikan sebagai komitmen sejumlah uang atau sumber
daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan harapan memperoleh
manfaat (benefit) di kemudian hari (in future). Dalam tataran praktik, investasi
biasanya dikaitkan dengan berbagai aktivitas yang terkait dengan penanaman uang
pada berbagai macam alternatif aset baik yang tergolong sebagai aset real (real
assets) seperti tanah, emas, properti ataupun yang berbentuk aset finansial
(financial assets), misalnya berbagai bentuk surat berharga seperti saham, obligasi
ataupun reksadana. Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani menanggung
risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada
aset-aset finansial yang lebih berisiko lainnya yang lebih kompleks, seperti
warrants, option, dan futures maupun ekuitas internasional.

Tujuan Investasi
Apa tujuan investasi? Secara sederhana, tujuan orang melakukan investasi
adalah untuk ‘menghasilkan sejumlah uang’ di kemudian hari. Semua orang
mungkin setuju dengan pernyataan tersebut. Tetapi pernyataan tersebut
tampaknya terlalu sederhana sehingga kita perlu mencari jawaban yang lebih tepat
tentang tujuan orang berinvestasi. Seperti telah disinggung sebelumnya, tujuan
investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur
dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan yang
diperoleh di masa datang.
Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan
kegiatan investasi, antara lain sebagai berikut ini :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa datang
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana mening-katkan
taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha

5
bagaimana mempertahankan tingkat pendapatan-nya yang ada
sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi dampak inflasi Dengan melakukan investasi dalam
pemilikan perusahaan atau objek lain, seseorang dapat
menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak
miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi
di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha
tertentu.

Dari mana seorang investor bisa mendapatkan sumber dana untuk melakukan
kegiatan investasi? Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari uang (sumber
daya) yang dimiliki saat ini, pinjaman dari pihak lain ataupun dari tabungan.
Ketika seorang mempunyai sejumlah uang, kemungkinan besar dia akan berpikir
untuk menggunakan uang yang ia miliki tersebut untuk tujuan konsumsi, berjaga-
jaga maupun untuk ditabung atau diinvestasikan. Dengan demikian, apabila
seseorang mempunyai sisa uang setelah digunakan untuk konsumsi maka ia
kemungkinan akan mempunyai kelebihan dana yang bisa ditabung. Dana yang
berasal dari tabungan tersebut jika diinvestasikan akan memberikan harapan
meningkatnya kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang diperoleh dari
tujuan investasi, yaitu meningkatnya kesejahteraan investor tersebut.

Jenis-jenis Investasi :
Banyak sekali jenis investasi yang ada saat ini diantaranya adalah:
1. Investasi Properti
2. Investasi Emas
3. Investasi Saham
4. Investasi Reksa Dana
5. Investasi Valuta Asing

6
6. Investasi Obligasi
7. Investasi Syariah
8. Investasi Cryptocurrency
9. Investasi Deposit
10. Dan sebagainya

Jenis Investasi Berdasarkan Jangka Waktu


Terdapat dua jenis investasi yang dikategorikan berdasarkan jangka waktunya,
yakni:
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek merupakan investasi yang memungkinkan
kamu untuk mendapatkan keuntungan kurang dari tiga tahun dan dapat
langsung kamu konversikan dengan uang atau jual. Namun, perlu diingat
bahwa investasi jangka pendek ini memberikan return yang lebih kecil
sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat. Contoh
dari investasi jangka pendek adalah obligasi jangka pendek,  pasar saham,
sertifikat deposito.
2. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang membutuhkan
waktu lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan keuntungan. Kamu dapat
menikmati hasil dari investasi ini dalam lima tahun, belasan tahun, hingga
puluhan tahun yang akan datang. Return yang dihasilkan oleh investasi
jangka panjang tentu juga lebih besar dibandingkan investasi jangka
pendek. Investasi jenis ini sangat cocok bagi kamu yang membutuhkan
tabungan untuk keperluan di masa depan seperti biaya pendidikan, dana
kebutuhan nikah, dana pensiun, dan lain sebagainya. Contoh dari investasi
jangka panjang adalah investasi saham dan investasi emas.

Manfaat Investasi
Investasi pun punya banyak manfaat bagi investor. Berikut beberapa manfaat atau
kelebihan investasi yang bisa dipetik:

7
1. Meningkatkan Aset
Hal ini dapat diterapkan pada investasi properti pembelian tanah,
apartemen atau rumah yang harganya kelak akan naik. Namun,
peningkatan nilai aset tidak didapatkan dalam waktu singkat, butuh waktu
yang lama dan kesabaran.
2. Memenuhi Kebutuhan di Masa Depan
Karena banyak kebutuhan yang tidak terduga di masa depan,
investasi sangat tepat sebagai sarana pemenuhan kebutuhan yang
menunjang masa depan. Investasi di masa sekarang bertujuan untuk
menunjang dan mendukung kehidupan di masa depan karena nilainya akan
naik.
3. Gaya Hidup Hemat
Dengan investasi seseorang akan mencoba hidup hemat untuk tetap
berinvestasi, pada akhirnya orang tersebut akan menghindari membeli hal-
hal tidak penting dan bersifat lebih ekonomi.
4. Menghindari Utang
Dengan gaya hidup sederhana, seseorang akan menghindari
hutang. Orang-orang yang memiliki komitmen investasi akan menghindari
berhutang dan lebih memilih hidup hemat untuk memperbaiki keadaan
ekonomi

Risiko Investasi
Selain memiliki banyak manfaat, investasi tentu juga mempunyai sejumlah risiko
yang harus diwaspadai oleh investor.
1. Business Risk
2. Liquidity Risk
3. Financial Risk
4. Country Risk
5. Exchange Risk

8
B. Pembiayaan Pembangunan
Pembiayaan Pembangunan adalah Usaha pemerintah dalam menyediakan
dana untuk membiayai pembangunan di wilayahnya dengan menggunakan
sumber-sumber dari pendapatan (revenue), utang (debt), dan kekayaan (equity)
yang bersifat konvensional atau non-konvensional. Pengertian ini memiliki
implikasi bahwa pemerintah menyadari pembiayaan pembangunan tidak cukup
hanya dari APBN/D saja, juga harus melibatkan aktor lain di luar pemerintah
bahkan asing.
Pembiayaan pembangunan model ini bisa berasal dari APBN dan diluar
APBN. Pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui APBN, Presiden
mengarahkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah
Indonesia Timur dan Penyertaan Modal Negara pada BUMN. Diluar APBN
Presiden mewacanakan, pertama skema refinancing berupa pengalihan portofolio
piutang yang proyek fisiknya telah selesai kepada debitur baru. Kedua, 
skema direct lending pada BUMN-BUMN tertentu yang memiliki excess of
leverage dandebt to equity ratio (DER) masih di bawah 100%, serta kinerja
operasional positif yang berkelanjutan dengan rentang return on asset (ROA) 1%
- 20%. Komitmen pinjaman dana pembiayaan infrastruktur selama 5 tahun ke
depan senilai Rp 506 triliun diperoleh melalui Industrial and Commercial Bank of
China (ICBC) dan China Development Bank (CDB).    
Pembiayaan  pembangunan bentuk lain yang dapat dikembangkan adalah:
pembiayaan melalui Coporate Social Responsibility (CSR), pembiayaan Public
Private Partnership (PPP), Availibility Payment, Kawasan Ekonomi
Khusus, Debt Nature Swap (DNS)
Dengan adanya dua pengertian pembiayaan pembangunan ini BPKP perlu
melakukan tafsir pembiayaan pembangunan versi Inpres 9 Tahun 2014 dalam
bentuk penjelasan yang lebih detail, dengan memasukkan pengertian pembiayaan
pembangunan secara luas, sehingga memperjelas pengertian pembiayaan
pembangunan serta ruang lingkup pembiayaan yang perlu pengawasan dari
BPKP.

9
C. Utang Luar Negeri
Utang luar negeri atau dikenal dengan pinjaman luar negeri adalah setiap
penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan,
rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari pemberi
pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.
Pinjaman ini dapat berbentuk Pinjaman Program1 dan/atau Pinjaman Proyek-
proyek , dan terdiri atas pinjaman lunak, fasilitas kredit ekspor, pinjaman
komersial, dan pinjaman campuran.
Pinjaman Lunak adalah pinjaman yang masuk dalam kategori Official
Development Assistance (ODA) Loan3 atau Concessional Loan4 , yang berasal
dari suatu negara atau lembaga multilateral, yang ditujukan untuk pembangunan
ekonomi atau untuk peningkatan kesejahteraan sosial bagi negara penerima dan
memiliki komponen hibah (grant element) sekurang-kurangnya 35% (tigapuluh
lima per seratus). Contohnya pinjaman dari Perancis untuk membiayai berbagai
program penanganan perubahan iklim atau baru-baru ini tawaran pinjaman
keuangan dari Jerman untuk proyekproyek bidang transportasi, infrastruktur
termasuk juga pengembangan geothermal.
Fasilitas Kredit Ekspor adalah pinjaman komersial yang diberikan oleh
lembaga keuangan atau lembaga non keuangan di negara pengekspor yang
dijamin oleh lembaga penjamin kredit ekspor. Contohnya fasilitas ini diberikan
untuk UKM pada sektor furniture, pangan dan perikanan.
Pinjaman Komersial adalah pinjaman luar negeri Pemerintah yang diperoleh
dengan persyaratan yang berlaku di pasar dan tanpa adanya penjaminan dari
lembaga penjamin kredit ekspor.
Pinjaman Campuran adalah kombinasi antara dua unsur atau lebih yang terdiri
dari hibah, pinjaman lunak, fasilitas kredit ekspor, dan pinjaman komersial.
Semua bentuk dan jenis pinjaman luar negeri ini diterima dari negara asing,
lembaga multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing, dan
lembaga keuangan non asing, yang berdomisili dan melaksanakan kegiatan usaha
diluar wilayah negara RI.

10
Pengelolaan utang luar negeri
Salah satu kewenangan Pemerintah dalam hal keuangan adalah melaksanakan
pinjaman luar negeri. Namun pelaksanaan ini tidak boleh dilaksanakan secara
sembrono. Pentingnya pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan
proyek-proyek atau untuk tambahan pembiayaan defisit anggaran mengharuskan
Pemerintah untuk melakukan pengelolaan yang cermat terhadap utang atau
pinjaman luar negeri sehingga Pemerintah kemudian menetapkan peraturan
perundang-undangan untuk mengatur pengelolaan utang luar negeri.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman
dan/atau Hibah Luar Negeri diatur adanya tahapan-tahapan meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan, monitoring, evaluasi dan pengawasan
atas utang luar negeri.

D. Perdagangan Luar Negeri


Perdagangan didefinisikan sebagai pertukaran barang dan jasa atau uang yang
saling menguntungkan atau memberikan manfaat dan didasarkan atas kehendak
sukarela dari masing-masing pihak. Sedangkan perdagangan luar negeri dapat
didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara pihak-pihak dari lebih daripada suatu
negara. Transaksi bisnis ini contohnya adalah ekspor produk dari suatu negara ke
negara lain, investasi pembangunan pabrik di negara asing, pembelian bahan baku
dari luar negeri, memproduksi salah satu bagian produk di luar negeri dan
merakitnya di dalam negeri, dan peminjaman dana dari bank di suatu negara untuk
membiayai operasi bisnis di negara lain. Negara sebetulnya tidak berdagang atau
berbisnis dengan negara lain. Yang melakukan perdagangan atau bisnis adalah
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penduduk bisa seorang
warga negara biasa, sebuah perusahaan, sebuah Lembaga pemerintah, atau sebuah
organisasi nirlaba.

Manfaat Perdagangan luar negeri :

11
1. Menaikan Devisa Negara
Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun
mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula
sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan
beberapa hal ini.
2. Pertumbuhan ekonomi
Manfaat pertama dari perdagangan luar negeri adalah menggenjot
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk
nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi milik warga
negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara
yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak
termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.
3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah
mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai
meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang,
sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan
pengadaan barang maupun jasa. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di
suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima
banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja
tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. 
Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga membuka
lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka
pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua
belah pihak.
5. Memenuhi kebutuhan di negara lain
Manfaat pertama dari perdagangan internasional adalah sebagai pemenuhan
kebutuhan, terutama yang belum bisa diproduksi di dalam negeri. 

12
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang
tidak memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. 
Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah
kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa
maupun Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan
nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe. Begitu pula
sebaliknya. Perdagangan internasional adalah dilakukan dan disetujui oleh
kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di
negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan
yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa
bermacam-macam salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh keuntungan internal serta eksternal
Kebijakan perdagangan internasional adalah tentu memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi
kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja
sama dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari
pungutan pajak saja. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan yang dapat diperoleh
melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat
dimiliki oleh sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang
didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari
luar negeri. Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan
spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi dalam yang digunakan untuk
mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.
7. Memperluas pasar
Tujuan dari perdagangan internasional adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang
ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara

13
maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu
mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya
harga produk maupun jasa yang dijual.
8. Transfer teknologi modern
Perdagangan internasional adalah juga dilakukan demi memperoleh
keuntungan dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum
diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja
sama dengan pihak luar. Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat
berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia belum bisa
memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19,
sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia
dan lain sebagainya.

Jenis Perdagangan Luar Negeri :


1. Ekspor dan impor
Ekspor dan impor menjadi kegiatan perdagangan jenis tersebut yang
sering dilakukan semua negara. Terdapat dua cara ekspor, yaitu ekspor
biasa melalui ketentuan yang berlaku dan ekspor tanpa L/C di mana
barang dikirim melalui izin departemen perdagangan.
2. Barter
Barter atau tukar menukar barang masih sering dilakukan di beberapa
negara. Biasanya barter yang dilakukan adalah direct barter, switch barter,
counter purchase dan bay back barter.
3. Konsinyasi
Penjualan dengan cara pengiriman barang ke luar negeri di mana belum
terdapat pembeli tertentu di luar negeri. Penjualannya bisa dilaksanakan
melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan kegiatan lelang.
4. Border crossing
Muncul dari dua negara yang berdekatan dengan tujuan untuk
memudahkan penduduknya saling melakukan transaksi jual-beli. Bentuk
perdagangan internasional adalah sebagai berikut:

14
 Perdagangan Bilateral, perdagangan yang dilakukan antara negara.
 Perdagangan Regional Perdagangan yang dilakukan oleh beberapa
negara dalam satu kawasan. Misalnya, ASEAN. Perdagangan
Multilateral Perdagangan antar negara yang tidak dibatasi suatu
kawasan.

E. Neraca Pembayaran Indonesia


Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan statistik yang mencatat
transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu
periode tertentu. Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal,
dan transaksi finansial. Statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan
salah satu statistik ekonomi makro yang penting bagi Indonesia di antara sejumlah
statistik ekonomi makro lainnya, seperti pendapatan domestik bruto (PDB) dan
jumlah uang beredar. Statistik ini memberikan informasi tentang transaksi
ekonomi yang terjadi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada
suatu periode tertentu. Sebagaimana umumnya penyusunan statistik neraca
pembayaran di negara lain, statistik NPI dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
1. mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian
2. mengetahui aliran sumber daya dengan negara lain
3. mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan
4. mengetahui permasalahan utang luar negeri
5. mengetahui perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan
terhadap nilai tukar
6. sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun anggaran devisa;
serta
7. sebagai sumber data penyusunan statistik neraca nasional (national
account).

Transaksi yang dicatat di NPI memperlihatkan perubahan, pemberian (tanpa


imbalan), timbul atau hapusnya suatu nilai ekonomi. Pergerakan nilai ekonomi ini

15
dapat terjadi akibat perpindahan kepemilikan atas barang atau aset finansial,
penyediaan jasajasa, penyediaan tenaga kerja, atau penyediaan modal.
Berikut ini contoh-contoh transaksi yang dicatat dalam NPI:
1. Penjualan dan pembelian barang dengan negara lain, seperti ekspor
minyak sawit dan impor bahan baku atau barang konsumsi
2. Pemberian/penggunaan jasa kepada/dari negara lain, seperti
penyediaan jasa pialang saham oleh perusahaan sekuritas domestik
kepada investor asing dan pemakaian jasa pengangkutan kapal laut
asing oleh perusahaan domestik
3. Pendapatan atas investasi, seperti dividen dan bunga, yang diperoleh
oleh pihak asing yang berinvestasi di Indonesia dan penduduk
Indonesia yang berinvestasi di luar negeri
4. Investasi finansial antara lain dalam bentuk saham dan surat utang,
seperti pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) oleh investor asing
dan penjualan obligasi pemerintah Amerika Serikat yang dimiliki oleh
bank domestik
5. Pemberian/penerimaan uang, barang, dan jasa tanpa ada imbalan
langsung, seperti penerimaan pemerintah dalam bentuk hibah dari
negara asing.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi bisa didefinisikan sebagai komitmen sejumlah uang atau sumber
daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan harapan memperoleh
manfaat (benefit) di kemudian hari (in future). Pembiayaan Pembangunan adalah
Usaha pemerintah dalam menyediakan dana untuk membiayai pembangunan di
wilayahnya dengan menggunakan sumber-sumber dari pendapatan (revenue),
utang (debt), dan kekayaan (equity) yang bersifat konvensional atau non-
konvensional. Utang luar negeri atau dikenal dengan pinjaman luar negeri adalah
setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang
dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh
dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan
tertentu. Serta terdapat juga pengertian dari perdagangan luar negeri dan neraca
pembayaran Indonesia.

B. Saran
Demikian yang dapat kami berikan mengenai materi dalam pokok
pembahasan makalah ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca sebagai penyempurna di
masa yang akan datang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tandelilin, Eduardus. 2010. Manajemen Investasi. EKMA5312/MODUL 1.


BPKP. 2015. Laporan Hasil Penelitian Profil Pembiayaan Pembangunan Profil
Pembiayaan Pembangunan.
PP Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau
Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
Nomor : PER.005/M.PPN/06/2006 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pengajuan Usulan Serta Penilaian Kegiatan Yang Dibiayai Dari Pinjaman
dan/atau Hibah Luar Negeri.
Diphayana, Wahono. 2018. Perdagangan Internasional. Yogyakarta: Deepublish.
https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-52.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai