Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Investasi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Ekonomi dan Bisnis Manajemen P311750002 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak

Abstract Kompetensi
 Analisa Tend Ketepatan menerapkan perhitungan
 Analisa Common Size serta analisis vertical dan analisis
horizontal
Pembahasan
I. PENDAHULUAN
Menurut Muktiadji (2009), Analisis trend bertujuan untuk mengetahui
tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan dimasa yang
akan datang baik kecenderungan akan naik,turun maupun tetap. Teknik analisis
ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi
minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui
perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu
dan memproyeksi situasi masa itu ke masa berikutnya. Berdasarkan data historis
itu dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul dimasa yang akan
datang menggunakan metode angka indeks.
Angka indeks adalah angka perbandingan yang dinyatakan dalam
persentase untuk mengukur perubahan relatif satu variabel atau lebih pada waktu
tertentu atau tempat tertentu, dibandingkan dengan variabel yang sama pada
waktu atau tempat yang lainnya.
Menurut Djarwanto (1999: 71), persentase per komponen adalah
persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-
masing unsur pasiva terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba-
rugi terhadap jumlah penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut
common-size statement.
Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari
hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk
menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan
yang bersangkutan.
Ada 2 metode analisa :
1. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan
laporan keuangan untuk beberapa perode sehingga diketahui
perkembangannya.
2. Analisa vertikal dimana laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi
satu periode saja. Yaitu dengan membandingkan pos yang satu dengan pos
yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya diketahui
keadaan keuangan saat itu.

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
II. Analisis Trend

Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan


adalah dengan menggunakan metode trend analisis. Dimana menurut S. Munawir
(2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan
perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik
analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah
menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan
mana yang cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut
hanya akan praktis bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (periode)
laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari
tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga
tahun tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data
laporan keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang
dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk
jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau
trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan, apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau
bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan
untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang perjalanan waktu
yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73)
mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu
perusahaan untuk tujuan komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend)
angka-angka ratio tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah ratio-ratio tersebut
cenderung naik, turun atau relatif konstan. Dari gambaran ini akan dapat dideteksi
maslah-maslah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi
baik buruknya pengelolaan perusahaan”.

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis trend atau
tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam
persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan
terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun, ataupun
menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam
persentase.
Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau
indeks.
Menurut S. Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan
analisis trend ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun
yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut
dianggap sebagai tahun dasar (base year).
2. Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai
tahun dasar diberikan angka index 100.
3. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka
pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut.

Misleading dalam Analisis Kecenderungan (Trend) penting untuk melihat


hubungan angka persentase dalam trend dengan data absolut (jumlah rupiah)
yang dipakai sebagai dasar perbandingan. Analisa dengan trend ratio akan dapat
menunjukkan suatu pos itu mempunyai kecenderungan atau arah yang menurun,
meningkat atau tetap serta menunjukkan apakah kecenderungan atau tendensi
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. S. Munawir (2007:56) didalam
menggunakan teknik analisa trend dalam presentase ini harus diingat pula
hubungan antara angka-angka dalam trend dengan data absolutnya, karena
adanya beberapa kemungkinan sebagai berikut:
 Tahun yang telah dipilih sebagai dasar mungkin tidak representative.
 Suatu pos telah naik dari Rp 10 menjadi Rp 20, dan pos yang lain dan dari Rp
100.000 menjadi Rp 200.000. kedua pos ini dalam presentase telah naik
dengan 100% meskipun dalam hal yang pertama kenaikan itu tidak penting
artinya.

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
 Biasanya di dalam menganalisa suatu perubahan, maka perubahan dengan
jumlah 100% mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan
perubahan yang dalam persentase kecil misalnya hanya 10%, padahal dalam
beberapa hal tertentu hal yang demiian tidaklah tepat.
 Trend dalam presentase menunjukkan tendensi yang tidak menguntungkan,
padahal apabila dilihat dalam angka absolutnya tidaklah demikian.

Oleh karena itu didalam menganalisa dengan menggunakan trend atau


perubahan yang dinyatakan dalam persentase, perlu pula mempelajari perubahan
perubahan yang terjadi dalam angka absolutnya atau jumlah rupiahnya serta
tendensi-tendensi yang ada ataupun hubungan antara pos-pos yang ada.
Berikut adalah contoh laporan keuangan dengan menggunakan analisis
Trend :

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Penjelasan:
Berdasarkan analisis diatas dapat kita lihat bahwa tingkat pertumbuhan PT
MAHARI FAEREL semakin lama semakin menurun. Tumbuh tidaknya suatu
perusahaan dapat dilihat dari nilai aset yang dimiliki, jika semakin lama semakin
bertambah aset yang dimiliki maka perusahaan tersebut dapat dikatakan
“tumbuh”. Sementara untuk PT MAHARI FAEREL terbukti bahwa semakin
bertambah tahun malah semakin berkurang nilai aset nya, ini mengindikasikan
bahwa perusahaan tersebut mengalami penurunan. Dapat dilihat dari persentase
total aset untuk tahun 2011 (sebagai tahun dasar) sebesar 100%, tahun 2012
sebesar 77%, tahun 2013 sebesar 64%, tahun 2014 sebesar 48%. Terbukti setiap
tahun perusahaan mengalami penurunan nilai total aset, besar kemungkinan
untuk tahun dimasa yang akan datang akan mengalami penurunan juga, ini berarti
manajemen perusahaan tidak berkinerja secara baik dalam meningkatkan nilai
aset.
Selain dilihat dari nilai total aset, tumbuh tidaknya suatu perusahan juga
dapat dilihat dari laba yang dihasilkan setiap periode nya. Terbukti bahwa PT
MAHARI FAEREL juga tidak mampu menghasilkan laba yang konstan apalagi
laba yang tinggi, justru setiap tahunnya perusahaan mendapatkan laba yang
menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Penjelasan:
Di dalam laporan laba rugi, kita dapat melihat laba yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan. Nilai laba yang dihasilkan PT MAHARI FAEREL setiap
tahunnya mengalami penurunan 11% ditahun 2012, 27% di tahun 2013 dan 44%
ditahun 2014. Penurunan jumlah laba yang dihasilkan disebabkan oleh
berkurangnya nilai penjualan setiap tahunnya. Ini artinya kinerja manajemen
perusahaan kurang baik (dari segi pemasarannya).

III. Analisa Common Size

Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung


tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan
keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya. Cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik
analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-
size statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut:
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran
tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran
mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.

Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara


komparatif (misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi
mengenai perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen
(Common-size percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp
1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun
secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut. Berikut
laporan keuangan yang telah dianalisis dengan analisis common size.

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
PT MAHARI FAEREL DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN KOMPARATIF
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
31 Desember / December % total dari
ASET
2014 2013 2014 2013
Aset Lancar
Kas dan setara kas 950.000 609.368 28 20
Piutang usaha 472.275 596.086 14 19
Persediaan 546.977 439.327 16 14
Beban dibayar dimuka 142.247 124.580 4 4
Aset lancar lainnya 437.894 381.078 13 12
Total Aset Lancar 2.549.393 2.150.439 74 69
Aset Tidak Lancar
Aset tetap, bersih 189.164 187.889 6 6
Aset pajak tangguhan, bersih 94.733 158.145 3 5
Aset tidak lancar lainnya 604.404 618.730 18 20
Total Aset Tidak Lancar 888.301 964.764 26 31

TOTAL ASET 3.437.694 3.115.203 100 100

LIABILITAS
Liabilitas Jangka Panjang
Pendek
Pinjaman bank jangka
Pendek 281.472 129.787 8 4
Utang Usaha 589.169 689.169 17 22
Utang pajak 166.475 148.816 5 5
Beban akrual 294.763 189.163 9 6
Total Liabilitas Jangka
Pendek 1.331.879 1.156.935 39 37

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja 326.455 386.301 11 12
Liabilitas pajak
tangguhan,bersih 12.445 136.496 4 4
Total Liabilitas Jangka
Panjang 448.900 522.797 13 17

TOTAL LIABILITAS 1.780.779 1.679.732 52 54

EKUITAS
Modal saham 762.044 762.044 22 24
Agio saham 153.700 153.700 4 5
Selisih transaksi (pihak
nonpengendali) (13.109) (13.109) 0 0
Saldo laba 518.907 380.614 15 12
Ekuitas (pemilik entitas induk) 1.421.542 1.283.249 41 41
Kepentingan nonpengendali 235.373 152.222 7 5
TOTAL EKUITAS 1.656.915 1.435.471 48 46

TOTAL LIABILITAS DAN


EKUITAS 3.437.694 3.115.203 100 100

Penjelasan:
Dalam analisis analisis common-size atau analisis vertical adalah teknik
analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara suatu
elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain
pada laporan keuangan yang sama. Informasi hasil analisis bermanfaat untuk
menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaan) yang
diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap
posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Dari laporan posisi keuangan diatas dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut:

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
 Dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2014 komposisi aset lancar
sebagian besar berupa persediaan 16% dari total aset. Hal itu
mengindikasikan masih adanya kemungkinan bahwa perusahaan
mengalami kesulitan dalam melakukan penjualan barang dagangan, tetapi
pada tahun 2014 ini persentase piutang usaha terhadap total aset
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, ini didukung dengan akun
kas dan setara kas yang meningkat dari tahun 2013.
 Jika dilihat dasi segi liabilitas; hutang jangka pendek mengalami penurunan
baik utang usaha, utang pajak dan pinjaman bank jangka pendek. Hal ini
diindikasikan bahwa perusahaan telah menjalankan usahanya tanpa adanya
pinjaman dan juga kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya. Dalam hal hutang jangka panjang, liabilitas imbalan kerja
dan liabilitas pajak tangguhan mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya, yang berarti bahwa perusahaan juga memilki kemampuan
dalam membayar gaji atau hak-hak karyawannya dan juga perusahaan telah
melunasi kewajiban pajaknya kepada pemerintah dan kemungkinan
perusahaan juga tidak menunda-nunda dalam pembayawan pajak. Dari segi
ekuitas juga perusahaan mengalami peningkatan laba dari tahun
sebelumnya sebesar 15%, hal ini diindikasikan kemapuan perusahaan
dalam menjaga kestabilan produksinya berjalan dengan baik .

PT. MAHARI FAEREL DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KOMPARATIF
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2014 2013 2014 2013
AKUN/POS
$ $ % %
PENJUALAN BERSIH 2.178.763 1.942.655 100,00% 100,00%
HARGA POKOK PENJUALAN (1.534.561) (1.595.072) -70,43% -82,11%
LABA KOTOR 644.202 347.583 29,57% 17,89%
Beban Penjualan (140.817) (145.950) -6,46% -7,51%
Beban Umum dan Administrasi (26.209) (30.902) -1,20% -1,59%
Beban Keuangan (898) (901) -0,04% -0,05%

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Penghasilan Keuangan 8.847 7.271 0,41% 0,37%
Lain-lain, bersih 33.722 29.473 1,55% 1,52%
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 518.847 206.574 23,81% 10,63%
Beban Pajak Penghasilan (61.812) (90.464) -2,84% -4,66%
Laba Bersih yg Dapat
Diatribusikan kpd Pemilik
Perusahaan 457.035 116.110 20,98% 5,98%
Pendapatan Komprehensif
Lainnya
Total Laba Komprehensif yg
Dapat Diatribusikan kpd
Pemilik Perusahaan (nilai
penuh) 457.035 116.110 20,98% 5,98%

LABA BERSIH PER SAHAM


DASAR 0,18 0,18

Penjelasan:
Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan
kepada harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, yang diikuti
distribusi untuk biaya lainnya (beban penjualan, beban administrasi dan umum,
dan beban keuangan), secara total mengalami penurunan juga dibandingkan
tahun sebelumnya.

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

IAI. 2012, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta.

2015 Manajemen Investasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Dendy Kurniansyah SE,M.Ak http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai