Dosen pembimbing :
Nama Kelompok :
2023
1. PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah tindakan atau proses membeli aset atau sumber daya dengan harapan
bahwa aset tersebut akan menghasilkan keuntungan atau manfaat di masa depan.
Tujuan utama dari investasi adalah untuk mengalokasikan sejumlah dana atau sumber
daya tertentu pada suatu aset atau proyek dengan harapan mendapatkan pengembalian
atau hasil yang lebih besar daripada jumlah yang diinvestasikan.
Secara umum, investasi berkaitan dengan kemauan seseorang untuk melepaskan atau
mengorbankan sumber daya bernilai di masa sekarang untuk menerima keuntungan di
masa mendatang.
Investasi dapat melibatkan tingkat risiko yang berbeda-beda dan hasilnya dapat
bervariasi tergantung pada jenis investasi, lama waktu investasi, kondisi pasar, dan
faktor-faktor lainnya. Penting untuk memiliki strategi investasi yang baik dan
memahami risiko yang terkait dengan setiap jenis investasi sebelum membuat
keputusan investasi.
Aset investasi yang umum dikenal di antaranya adalah emas, saham, Obligasi dan
Reksa Dana. Sebagian aset tersebut akan dikelola oleh badan atau pengelola yang
telah mendapatkan kepercayaan dari investor, misalnya Manajer Investasi.
Keuntungan dari pengembangan nilai investasi akan dibagikan kepada investor
sebagai timbal balik perjanjian antara keduanya.
2. TUJUAN INVESTASI
Tujuan dari investasi dapat bervariasi tergantung pada individu atau entitas yang
melakukan investasi, serta faktor-faktor lainnya. Di antara beberapa tujuan umum dari
investasi adalah:
Ini adalah tujuan utama dari banyak investor. Mereka berharap mendapatkan
pengembalian yang lebih besar dari jumlah yang diinvestasikan. Keuntungan
ini bisa berasal dari kenaikan nilai aset (capital gain), dividen, bunga, atau
sumber penghasilan lainnya.
Beberapa orang atau entitas berinvestasi untuk melindungi nilai aset mereka
dari inflasi atau fluktuasi nilai mata uang. Misalnya, mereka mungkin
menginvestasikan dana mereka dalam bentuk yang lebih stabil atau berpotensi
meningkat nilainya.
- Pendanaan Pendidikan
- Mengurangi Risiko
Investasi juga dapat digunakan sebagai cara untuk membangun kekayaan yang
akan diwariskan kepada yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.
Setiap individu atau entitas mungkin memiliki kombinasi tujuan yang berbeda-beda.
Penting untuk memiliki tujuan investasi yang jelas dan merencanakan investasi Anda
sesuai dengan tujuan tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. MANFAAT INVESTASI
- Penghasilan Pasif
- Pertumbuhan Kekayaan
- Diversifikasi Risiko
Dengan berinvestasi dalam berbagai jenis aset atau Instrumen, Anda dapat
mengurangi risiko terkait dengan fluktuasi nilai pasar. Diversifikasi dapat
membantu melindungi portofolio Anda dari kerugian besar.
Investasi yang tepat dapat membantu Anda mempersiapkan masa pensiun atau
memiliki dana darurat seperti kehilangan pekerjaan atau pengeluaran medis
yang tak terduga.
- Pendanaan Pendidikan
- Mengembangkan Usaha
- Mewariskan Kekayaan
- Menghadapi Inflasi
Investasi dapat memberikan manfaat yang signifikan jika dilakukan dengan bijak dan
sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko Anda. Namun, selalu ada risiko terkait
dengan tujuan dan toleransi risiko Anda. Namun, selalu ada risiko terkait dengan
investasi, dan penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang risiko tersebut
serta perencanaan yang matang.
4. FUNGSI INVESTASI
Fungsi Investasi terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa Proses atau tahapan awal
dari pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
masyarakat di masa mendatang adalah melakukan investasi di masa sekarang.
Tanpa adanya investasi di masa sekarang baik secara sukarela maupun terpaksa
akan sulit untuk membayangkan kebutuhan barang dan jasa untuk kelangsungan
hidup di masa yang akan datang dapat terpenuhi.
2) Memenuhi keinginan masyarakat akan barang dan jasa Seiring dengan
perkembangan zaman, peradaban manusia juga akan semakin berkembang dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Dorongan daripada
peningkatan kualitas hidup inilah seperti halnya rekreasi, kemudahan dalam
berbagai aktivitas yang kemudian menghasilkan tuntutan baru selain kebutuhan
minimal juga tambahan tuntutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, yang
mana untuk memenuhinya dapat diperoleh dari kegiatan investasi.
5. BENTUK INVESTASI
● Investasi Aktiva Riil
Bentuk investasi yang pertama adalah aktiva riil, dimana investasi ini bisa
dilakukan oleh seseorang, yang bisa terlihat maupun yang tidak terlihat.
Contohnya seperti investasi tanah, investasi logam, investasi properti, dll.
● Investasi Aktiva Financial
Dari segi modal, investasi jangka pendek bisa dimulai dengan modal kecil.
Bahkan tidak sedikit instrumen yang bisa dimulai dengan budget ratusan ribu
rupiah. Pergerakan investasi yang cepat juga membuat risiko yang ditawarkan
cukup besar. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor salah satunya
pergerakan harga pasar yang tidak stabil. Investasi jangka pendek memiliki jangka
waktu minimal 1 tahun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu
dekat.
● Investasi Jangka Panjang
Pada jenis investasi langsung, terdapat 4 jenis alternatif yang dapat dipilih
yaitu investasi yang tidak dapat diperdagangkan (non marketable investing), pasar
uang (money market), pasar modal (capital market), dan pasar derivative (derivative
market). Sedangkan pada jenis investasi tidak langsung hanya terdapat investment
companies.
8. PROSES INVESTASI
9. RESIKO INVESTASI
Kerugian kesempatan yang disebabkan inflasi karena bersikap terlalu
konservatif dan tidak mengalokasikan dananya di beberapa jenis asset diibaratkan
seperti menginvestasikan semua telur dalam satu keranjang, tanpa diversifikasi.
Dalam berinvestasi di pasar uang atau pasar modal, investor harus benar-benar
memperhatikan dan memperhitungkan risiko-risikonya. Oleh sebab itu, ada baiknya
investor memperhatikan “trade off” antara keuntungan dan risiko yang akan
diperoleh. Pada umumnya untuk memperoleh keuntungan yang tinggi memiliki risiko
yang tinggi pula.
Investor yang konservatif misalnya tidak menginginkan kehilangan modalnya
lebih dari 10% dari total investasinya walaupun ada kesempatan mendapatkan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi. Sebaliknya investor yang agresif dapat mentolerir
tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan kesempatan meraih pengembalian
yang tinggi pula. Jenis investasi yang berbeda, misalnya saham, obligasi dan
reksadana mempunyai rasio potensi risiko yang berbeda.
Dalam berinvestasi ada dua tipe risiko yang perlu dipahami oleh investor yaitu risiko
sistematik dan risiko non sistematik.
1. Risiko sistematik
Risiko yang tidak dapat didiversifikasi dan dipengaruhi oleh perubahan
sosial, ekonomi maupun politik secara keseluruhan contohnya seperti risiko pasar,
risiko suku bunga, risiko inflasi dan risiko mata uang. Pada dasarnya investor
tidak dapat menghindari risiko sistematik.
a. Risiko pasar merupakan risiko yang disebabkan pasar secara keseluruhan yang
menyimpang dari siklusnya. Faktor yang mempengaruhinya adalah kejadian-
kejadian politik dalam negeri, perubahan ekonomi nasional, regional atau
global.
b. Risiko suku bunga merupakan risiko fluktuasi/ pergerakan tingkat suku bunga.
Faktor penyebabnya adalah jumlah dana pinjaman, level dari siklus bisnis,
inflasi dan kebijakan pajak. Tingkat suku bunga yang tinggi menyebabkan
nilai dari saham dan obligasi akan turun, atau sebaliknya.
c. Risiko inflasi sangat mempengaruhi investasi di obligasi karena pembayaran
bunga obligasi biasanya pada jumlah nilai yang tetap. Ketika kenaikan inflasi,
nilai masa kini (present value)bunga obligasi akan turun. Saham memiliki
risiko yang lebih rendah dikarenakan pembayaran dividen dapat disesuaikan
dengan inflasi
d. Risiko mata uang merupakan risiko yang harus dihadapi investor dimana
terjadi fluktuasi antara dua mata uang atau lebih yang akan mempengaruhi
total tingkat pengembalian investasi.
2. Risiko non sistematik
Risiko yang bukan disebabkan oleh pasar secara keseluruhan melainkan
oleh satu perusahaan seperti kemampuan manajemen dalam memimpin
perusahaan, mogok tenaga kerja di perusahaan, atau penjualan yang menurun.
Risiko ini biasanya disebut juga sebagai risiko yang bisa dihindari atau risiko
spesifik. Investor dapat mengurangi atau mengatasi resiko ini dengan
mendiversifikasi portfolionya. Faktor-faktor yang menyebabkan risiko non
sistematik adalah risiko bisnis, risiko keuangan, risiko cidera janji dan risiko
likuiditas :
a. Risiko bisnis merupakan risiko bagaimana kemampuan perusahaan untuk
beroperasi secara menguntungkan.
b. Risiko keuangan sangat berhubungan dengan laporan neraca keuangan
perusahaan, contohnya beban hutang perusahaan yang sangat besar akan
mempunyai tingkat risiko yang besar pula.
c. Risiko cidera janji merupakan risiko dimana perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajibannya pada saat kewajiban-kewajibannya jatuh tempo.
d. Risiko likuiditas dapat terjadi dimana investasi investor tidak dapat dicairkan
menjadi kas dalam waktu yang pendek karena tidak tersedianya pembeli.
3) Menurut prosesnya
a. Investasi langsung, yaitu investasi yang dilakukan tanpa bantuan perantara.
Dalam hal ini investor langsung dapat membeli portofolio investasi tersebut.
b. Investasi tidak langsung, yaitu investasi yang dilakukan dengan menggunakan
perantara atau investasi yang dilakukan melalui perusahaan investasi.
DAFTAR PUSTAKA
CNN Indonesia. 2023. Pengertian Investasi, Jenis, Tujuan, dan Cara Melakukannya.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230228140146-569-918856/pengertian-investasi-
jenis-tujuan-dan-cara-melakukannya#:~:text=Tujuan%20investasi%20adalah%20untuk
%20mendapatkan,pendidikan%20anak%2C%20kesehatan%20dan%20spekulasi.. Diakses
pada September 2023.