Anda di halaman 1dari 25

INVESTASI JANGKA PANJANG

MAKALAH

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu

Ibu Ulfa Luthfia Nanda., S.E., M.S. Ak.

Disusun oleh,

Ayu Susi Hartini 203403050


Sindi Eka Rahmayanti 203403060
Anisa Miwah Permata KJ 203403079
Hasna Rahmayanti 203403080
Elza Handayani 203403081

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SILIWANGI

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “INVESTASI
JANGKA PANJANG” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan mata kuliah Teori
Akuntansi yang diampu oleh Ibu Ulfa Luthfia Nanda., S.E., M.S. Ak.
di Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penyusunan
makalah ini.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kami sangat terbuka apabila ada penyempaian kritik
maupun saran nya yang bersifat membangun. Semoga apa yang kami paparkan
dalam makalah ini memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukan.

Tasikmalaya, Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Makalah.............................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Investasi dan Investasi Jangka Panjang .......................................... 5
2.2 Karakteristik Investasi Jangka Panjang............................................................. 6
2.3 Tujuan dan Manfaat dari Investasi Jangka Panjang ........................................ 7
2.4 Jenis – jenis Investasi Jangka Panjang Beserta Contohnya.............................. 9
2.5 Risiko dan Jenis Risiko Investasi Jangka Panjang .......................................... 16
BAB III............................................................................................................................. 19
PENUTUP ........................................................................................................................ 19
3.1 SIMPULAN ......................................................................................................... 19
3.2 SARAN ................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi adalah penanaman modal yang ditanamkan dalam suatu aset yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa datang dan biasanya
berjangka panjang dalam memperoleh benefitnya.Investasi di Indonesia dapat
dilakukan diberbagai instrumen pendanaan baik dalam perbankan maupun
pasar modal. Di dalam pendanaan pada pebankan yang dapat dilakukan adalah
deposito, peminjaman kredit, asuransi dan masih banyak pendanaan lainnya
yang bisa dilakukan oleh investor. Pasar modal juga termasuk dalam salah satu
kegiatan pendanaan yang dapat dilakukan oleh para investor untuk
menanamkan modalnya.
Pasar modal adalah tempat bertemunya pembeli efek dan penjual efek
dimana di dalam jual beli tersebut penjual atau nasabah dibantu oleh seorang
broker. Pasar modal merupakan suatu tempat berlangsungnya proses transaksi
antara penjual dan pembeli dalam upaya memperoleh dana. Penjual yang
dimaksudkan yaitu perusahaan yang membutuhkan dana (emiten) oleh sebab
itu perusahaan menjual efek di pasar modal. Selain penjual ada pembeli yang
disebut sebagai investor yang merupakan pembeli modal perusahaan dengan
tujuan memperoleh laba. (Sari Dewi & Vijaya, 2018). Di dalam perkembangan
dan pertumbuhan ekonomi, pasar modal memiliki peran penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,
pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang
memiliki dana lebih kepada pihak yang membutuhkan dana untuk dikelola
sehingga mendapatkan keuntungan. Sementara dalam melaksanakan fungsi
keuangan, pasar modal menyediakan dana yang dibutuhkan oleh pihak yang
memerlukan dana, dan pihak yang memiliki kelebihan dana dapat ikut terlibat
dalam kepemilikan perusahaan tanpa harus menyediakan aktiva riil yang
diperlukan untuk melakukan investasi

1
2

Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan


maupunpemerintah dengan jangka waktu tertentu serta dapat diperjualbelikan
di pasar modal yang berisikan janji kepada pihak yang memegang obligasi
untukmembayar bunga berupa kupon obligasi serta pelunasan pokok utang
pada periodetertentu (Bursa Efek Indonesia “Surat Utang (Obligasi)”
https://www.idx.co.id/ produk/surat-utang-obligasi/. diakses pada 2 Feb
2023). Obligasi juga dapat dikatakan sebagai kontrak jangka panjang yang
berisi pernyataan bahwa peminjam dana (bond issuer) akan membayar bunga
secara periodik serta pokok utang dalam periode jatuh tempo yang sudah
ditentukan kepada pemegang obligasi. Obligasi diterbitkan oleh perusahaan
dan pemerintah dengan tujuan untuk mencari pendanaan jangka panjang.
Beberapa jenis obligasi yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah negara
suatu negara (treasurybond), obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
(corporate bonds), obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
(municipal bonds), dan obligasi yangditerbitkan negara atau perusahaan diluar
negeri yang ditawarkan secara global (foreign bonds). Setiap jenis obligasi
memiliki karakteristik serta tingkat risiko yang berbeda beda, seperti obligasi
pemerintah yang tidak memiliki risiko gagal bayar dikarenakan obligasi
tersebut dijamin oleh negara, namun masih ada risiko penurunan nilai obligasi
ketika suku bunga meningkat (Brigham dan Huston, 2019: 230).
Sedangkan saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Jumlah persentase kepemilikan ditentukan dari penyertaan yang
diinvestasikan pada perusahaan penerbit. Banyak investor lebih tertarik
menanamkan modalnya pada obligasi hal ini dikarenakan volalitas obligasi
dibandingkan dengan saham lebih rendah. Selain itu, obligasi juga
memberikan hasil (return) tetap selama periode jangka waktu yang relatif
panjang dan tidak dipengaruhi fluktuasi tingkat bunga.
3

Berdasarkan uraian di atas membuat penulis tertarik untuk membuat


makalah dengan judul "Investasi Jangka Panjang" untuk mempelajari lebih
dalam bahasan ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan investasi jangka panjang ?
2. Bagaimana karakteristik dari investasi jangka Panjang ?
3. Apa saja tujuan dari investasi jangka panjang ?
4. Apa saja manfaat dari investasi jangka panjang ?
5. Apa saja jenis-jenis serta contoh dari investasi jangka panjang ?
6. Bagaimana resiko dan jenis resiko yang ada dalam investasi jangka
panjang?

1.3 Tujuan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Definisi investasi jangka panjang;
2. Karakteristik investasi jangka panjang;
3. Tujuan investasi jangka panjang;
4. Manfaat investasi jangka panjang;
5. Jenis-jenis investasi jangka panjang dan contohnya;
6. Resiko dan jenis resiko yang terdapat dalam investasi jangka panjang

1.4 Manfaat Makalah


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep dari definisi investasi jangka panjang, karakteristik,
tujuan dan manfaat, jenis-jenis investasi jangka panjang dan contohnya, serta
resiko dan jenis resiko yang terdapat dalam investasi jangka panjang.
4

Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi.


1) Bagi Mahasiswa
Agar lebih mudah dalam mempelajari konsep-konsep yang harus
dipahami dan dikuasai dengan baik untuk materi investasi jangka
panjang. Penguasaan dan pemahaman materi akan dapat membantu
mempermudah pemahaman materi-materi selanjutnya.
2) Bagi Investor
Diharapkan makalah ini dapat memberikan masukan mengenai
bahan panduan untuk berinvestasi di instrumen perusahaan paling baik.
3) Bagi Umum
Untuk menambah pengetahuan dasar dan sebagai referensi dalam
pembuatan makalah, jurnal, dan sebagainya. Menambah pengetahuan
dan memperkaya penelitian tentang Good Corporate Governance baik
bagi para pembaca, akademisi, ataupun praktisi
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Investasi dan Investasi Jangka Panjang
Investasi merupakan kata yang tidak asing di jaman modern ini, meskipun
tidak asing dan sering didengar, alangkah lebih baik lagi untuk lebih
memahami pengertian investasi tersebut, Ada beberapa pengertian menurut
para ahli mengenai investasi, antara lain :

1. Menurut Jogiyanto (2013:5) Pengertian Investasi adalah : “Penundaan


konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien
selama periode waktu yang tertentu”.
2. Menurut Tandelilin (2010:3) ”Investasi adalah komitmen atas sejumlah
dana atau sumbe daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang”
3. Menurut Henry Simamora (2000:48) “invetasi adalah suatu aktiva yang
digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui
distribusi hasil investasi seperti pendapatan bunga, royalty, deviden,
pendepatan sewa dll”.
4. Menurut Mulyadi (2001:284) “menyatakan bahwa investasi adalah
pengembilan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba dimasa yang akan datang”.
5. Menurut Martono dan D Agus Marjito (2002:138) ”menyatakan bahwa
investasi adalah penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan
ke dalam suatu asset dengan harapan memperoleh pendapatan di masa
yang akan datang”.

Dari beberapa pengertian diatas investasi mengandung arti yang hampir


sama yaitu menyangkut tentang penanaman modal dalam aktiva dengan tujuan
untuk mencari keuntungan dalam kurun waktu lama atau dalam jangka
panjang. Jenis investasi dibagi menjadi dua berdasarkan waktu yaitu investasi
jangka panjang dan investasi jangka pendek.

5
6

Menurut PSAK No.13, investasi jangka panjang adalah suatu penanaman


modal yang dilakukan oleh suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan
maksud untuk diperjualbelikan, sehingga pendapatan lain diluar pendapatan
operasional ataupun dengan maksud untuk menguasai perusahaan yang
bersangkutan.

Dengan kata lain, investasi jangka panjang adalah investasi dimana daya
yang digunakan akan dijalankan terus menerus dan baru bisa dicairkan apabila
jangka waktu tersebut telah jatuh tempo (minimal satu tahun). Dalam hal ini,
investasi jangka panjang dikatakan sama seperti menanam kekayaan atau
modal dari seseorang atau sebuah perusahaan pada perusahaan lain guna
mendapatkan penghasilan.

2.2 Karakteristik Investasi Jangka Panjang


Menurut Setyowati, terdapat 3 karakteristik investasi jangka panjang
yaitu:
• Keuntungan investasi jangka panjang umumnya lebih besar dibandingkan
investasi jangka pendek.
• Jangka waktu investasi lebih dari 1 tahun, bahkan ada yang tidak dijual
selamanya.
• Bagian dari sisi aktiva perusahaan.
Literatur lain menyebutkan bahwa karakteristik dari investasi jangka
panjang, sebagai berikut :
• Jangka waktu investasi biasanya bisa di atas 5 tahun.
• Keuntungan yang didapat umumnya lebih konsisten dan lebih besar
• Keuntungan bisa saja tidak maksimal jika waktu investasinya tidak pas
dengan kondisi pasar atau perekonomian yang sedang lesu
• Tidak memperdulikan fluktuatif (naik dan turunnya harga) dalam jangka
pendek
• Ideal untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang dan kebutuhan
dana yang cukup besar
• Investasi jangka panjang bisa mengalahkan inflasi.
7

2.3 Tujuan dan Manfaat dari Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang merupakan salah satu jenis investasi yang
digunakan dan berlangsung secara terus menerus dan dapat dicairkan
apabila telah jatuh tempo (minimal satu tahun). Investasi jangka pajang juga
dapat dikatakan sebagai cara kita menanam kekayaan guna menghasilkan
pendapatan tetap. Untuk itu, investasi dilakukan dengan berbagai tujuan
yang diharapkan dapat menguntungkan.
Menurut PSAK No.13 (dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober
2004), Tujuan investasi yakni digunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan (acceration of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti
bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, dan ada
hubungan perdagangan.
Selain itu, investasi jangka panjang dilakukan dengan beberapa tujuan
berikut ini.
1. Bagi perorangan, investasi ini mempunyai tujuan membentuk keuangan
pribadi untuk kebutuhan penting dalam hidup. Misalnya, biaya umroh atau
haji, biaya pernikahan, biaya pensiun dan lain sebagainya.
2. Agar memperoleh pendapatan tetap dalam jangka waktu tertentu.
Pendapatan tetap contohnya royalti, deviden, bunga, uang sewa hingga
kepemilikan saham.
3. Bagi perusahaan, bertujuan sebagai dana khusus untuk membiayai
kepentingan sosial hingga dana untuk perusahaan tersebut.
4. Sebagai pengendali perusahaan terhadap kepemilikan sebuah asset
perusahaan.
5. Dapat menciptakan kekayaan, orang yang telah melakukan investasi
jangka panjang adalah orang yang sebenarnya kaya.
6. Meminimalkan risiko kerugian, memegang investasi untuk waktu yang
lama dapat meminimalkan risiko kerugian yang muncul dari kondisi pasar
yang tidak menguntungkan, misalnya resesi.
8

7. Pertumbuhan berkelanjutan, investasi jangka panjang merupakan pilihan


tepat untuk pertumbuhan dana. Pertumbuhan asset beberapa tahun
kedepan bisa memperoleh keuntungan yang stabil dan lebih baik.

Di samping beberapa tujuan dari dilakukannya investasi, terdapat


juga manfaat yang akan kita dapatkan ketika kita melakukan investasi,
antara lain yaitu :

1. Masa tua lebih terjamin


Dengan perhitungan matang, inestasi dapat mendatangkan passive
income sebab dari investasi ini kita akan mendapat keuntungan dari
deviden. Dari waktu ke waktu nilai investasi itu sendiri akan terus
menerus bertambah sehingga dapat menjadi tabungan tersendiri di luar
kebutuhan pokok masa kini.
2. Menjaga Aset Dari Inflasi
Pengaruh dari inflasi yaitu berimbas pada nilai aset. Kenaikan
angka inflasi dapat menyebabnya nilai mata uang menjadi lemah
khusunya rupiah. Sehingga untuk menjaga nilai aset supaya tidak
tergerus oleh inflasi, investasi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
menghindari hal tersebut. Dari tahun satu ke tahun berikutnya, angka
inflasi cenderung mengalami kenaikan.
3. Mempersiapkan Masa Depan Yang Lebih Baik
Manfaat lain dari investasi ini adalah dapat digunakan untuk
persiapan masa depan. Baik itu untuk investor pribadi, bersama dengan
pasangan, ataupun masa depan dari anak-anaknya. Misalnya saja
investasi pendidikan, biaya pernikahan, pembelian rumah, dan lain
sebagainya.
4. Lebih Siap dalam Menghadapi Mada Pensiun
Salah satu manfaat lain dari investasi yaitu menjadi pilihan
dalam menghadapi hari tua dengan investasi untuk tujuan dana pension.
5. Mencapai Financial Freedom
9

Financial Freedom adalah kondisi penghasilanmu sudah cukup


untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Melalui investasi yang baik
kamu bisa mendapatkan keuntungan besar dalam waktu yang sangat
singkat. semakin tinggi untung semakin tinggi pula tingkat resikonya.
Oleh karena itu, harus bisa mengatur investasi sebaik mungkin.
6. Memberikan Penghasilan Tambahan
Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dari investasi jangka
panjang, salah satu manfaat investasi jangka panjang itu sendiri yaitu
memberikan penghasilan tambahan. Penghasilan tambahan ini berupa
keuntungan dari deviden dan dapat menjadi passive income.

2.4 Jenis – jenis Investasi Jangka Panjang Beserta Contohnya


Terdapat beberapa jenis investasi jangka panjang yang dapat dipilih
oleh perusahaan, antara lain :

1. Saham
Saham menurut Rusdin (dalam Lakoni 2018:82) adalah sertifikat
yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang
saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.
Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu
yang hanya dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan.
Saham juga dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seorang atau
badan usaha pada suatu perusahaan, Dengan melakukan penyertaan
modal, maka investor memiliki hak atas pendapatan perusahaan, aset
perusahan dan berhak hadir dalam RUPS. Saham-saham yang dibeli oleh
perusahaan dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek atau investasi
jangka panjang.
Harga Perolehan Saham dapat dilakukan dengan pembelian atau
pertukaran harta atau sarana lain. PSAK No.13 menyatakan, investasi
dalam bentuk surat berharga (termasuk saham) harus dinyatakan sebesar
harga beli ditambah biaya yang lain (termasuk pajak, misalnya PPN yang
10

dibayarkan atas jasa pialang yang tidak dapat dikreditkan). Suatu saham
dapat dikatakan sebagai investasi jangka panjang ketika pembelian
saham tersebut ditujukan untuk memperoleh pendapatan tetap dengan
periode lebih dari 12 bulan, menjaga hubungan antar perusahaan,
mengawasi perusahaan lain dan menjamin kontinuitas suplai bahan.

Terdapat dua metode dalam pencatatan investasi jangka panjang


saham. Metode yang digunakan yaitu:

a. Metode Cost

Metode ini digunakan ketika investor memiliki atau memegang


kurang dari 20% saham beredar dari investee. Pencatatan dengan
metode ini menunjukkan bahwa investor tidak memiliki atau
mempunyai kontrol yang signifikan terhadap kegiatan perusahaan
tempat investasi dilakukan. Investasi saham yang dilakukan dicatat
sebesar harga perolehannya tanpa adanya penyesuaian untuk bagian
dicatat laba atau rugi yang diperoleh. Pendapatan investasi ini dicatat
sebesar pendapatannya dan diakui pada saat dividen telah
dikeluarkan tetapi apabila dividen yang diperoleh melebihi
persentase keuntungan yang seharusnya diterima investor setelah
saham diperoleh, maka kelebihan tersebut dianggap sebagai
pengembalian modal atau likuidasi dividen serta kelebihan tersebut
akan dicatat sebagai pengurang terhadap rekening investasi.

Contoh :

Pada tanggal 2 Januari 2022 PT A membeli saham PT B


sebanyak 20.000 lembar @Rp 200.000. Pembelian saham ini
menjadikan PT A memiliki saham sebesar 12% dari jumlah saham
PT A yang beredar. Pada 31 Desember 2022 PT B melaporkan laba
sebesar Rp 4.000.000.000. Pada Tanggal 31 Januari 2023 PT B
mengumumkan akan membagikan dividen tunai sebesar 60% dari
laba yang diperoleh. Pada Tanggal 1 Februari 2023 PT B
11

membagikan dividen tunai kepada pemegang saham. Buatlah Jurnal


untuk mencatat transaksi diatas.

Jurnal:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2 Jan 22 Investasi Saham Rp4.000.000.000
PT B
Kas Rp4.000.000.000
(Pencatatan
pembelian
saham)
31 Des (Pada saat PT B
22 melaporkan
laba)
31 Jan (Pengumuman
23 pembagian
deviden)
1 Feb Kas Rp288.000.000
23
Pendapatan Rp288.000.000
Deviden
(Pencatatan saat
pembagian
deviden)

b. Metode Ekuitas

Metode ekuitas adalah sebuah metode akuntansi yang mencatat


investasi pada mulanya sebagai biaya perolehan (at cost) dan
selanjutnya akan disesuaikan untuk perubahan dalam bagian
kepemilikan investor atas aktiva bersih investee setelah tanggal
12

perolehan. Pada metode ini, investasi dicatat sebesar harga


perolehannya untuk kemudian didebit atau dikredit dengan bagian
laba atau rugi perusahaan investee secara proporsional Dividen yang
diterima dicatat mengurangi perkiraan yang bersangkutan. Metode
ini digunakan ketika investor memiliki kepemilikan atau memegang
saham perusahaan lebih dari 20% sehingga investor memiliki atau
mempunyai kontrol signifikan terhadap kegiatan perusahaan
investee.

Contoh:

Pada tanggal 2 Januari 2022 PT X membeli saham PT Y sebanyak


40.000 lembar @Rp 200.000. Pembelian saham ini menjadikan PT
X memiliki saham sebesar 25% dari jumlah saham PT X yang
beredar. Pada 31 Desember 2022 PT Y melaporkan laba sebesar Rp
8.200.000.000. Pada Tanggal 31 Januari 2023 PT Y mengumumkan
akan membagikan dividen tunai sebesar 60% dari laba yang
diperoleh. Pada Tanggal 1 Februari 2023 PT Y membagikan dividen
tunai kepada pemegang saham. Buatlah Jurnal untuk mencatat
transaksi diatas.

Jurnal:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2 Jan 22 Investasi Saham PT Rp8.000.000.000
Y
Kas Rp8.000.000.000
(Pencatatan
pembelian saham)
31 Des Investasi Saham PT Rp2.050.000.000
22 Y
13

Pendapatan Rp2.050.000.000
Investasi Saham PT
Y
31 Jan (Pengumuman
23 pembagian deviden)
1 Feb 23 Kas Rp1.230.000.000
Investasi Saham Rp1.230.000.000
PT Y
(Pencatatan saat
pembagian deviden)

Penjelasan :

• Pendapatan dividen = 25% x Rp 8.2M = Rp 2.050.000.000 (pada


saat PT Y melaporkan laba)
• Pencatatan Pembagian Deviden ( Rp 8.200.000.000 x 60% x 25%)
= Rp 1.230.000.000
2. Obligasi
Menurut Jonathan B. Berk (2007:212) obligasi merupakan sebuah surat
berharga yang diterbitkan (dijual) oleh perusahaan atau juga pemerintah
untuk dapat memperoleh dana dari investor dengan pemberian
kompensasi berupa bunga yang dibayarkan dengan berdasarkan
perjanjian awal. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan efek
untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu
dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan,
kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi termasuk kedalam salah
satu jenis investasi jangka panjang karena jangka waktu kepemilikan
obligasi biasanya berkisar antara 1-10 tahun.
Jenis jenis investasi obligasi, antara lain :
a. Obligasi Pemerintah, yaitu obligasi dalam bentuk Surat Utang
Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Pemerintah
14

menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate),


obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate) dan
obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.
b. Obligasi Korporasi, yaitu obligasi berupa surat utang yang
diterbitkan oleh Korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi
lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi
atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel
dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi Korporasi yang
telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.
c. Obligasi Ritel, yang diterbitkan oleh Pemerintah yang dijual kepada
individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh
Pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis yaitu ORI atau Sukuk
Ritel.
Dalam PSAK no 50, akuntansi efek tertentu, dinyatakan bahwa
investasi obligasi harus dikelompokan kedalam salah satu dari tiga
kelompok yaitu Held to Maturity (dimiliki hingga jatuh tempo), Trading
(diperdagangkan) atau Available for Sale (tersedia untuk dijual).
Penentuan harga obligasi ditentukan oleh tingkat bunga obligasi.
Semakin besar bunganya harga obligasi semakin tinggi, dan sebaliknya.
Apabila persentase bunga obligasi melebihi tingkat bunga dipasar maka
harga jual obligasi akan diatas nilai nominal (agio). Tetapi bila tarif
bunga obligasi lebih rendah dari tingkat bunga dipasar maka harganya
dibawah nilai nominal (disagio).
Pencatatan obligasi untuk investasi jangka panjang dicatat
berdasarkan harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua biaya
pembelian seperti komisi, materai, dan lain-lain. Apabila harga beli
obligasi diatas nilai nominal maka disebut dengan agio obligasi,
sedangkan apabila harga beli obligasi dibawah harga nominal maka
disebut dengan disagio obligasi. Sedangkan obligasi yang dimiliki
dengan cara ditukar dengan aktiva maka harga perolehannya dihitung
sebesar harga pasar aktiva tersebut.
15

Contoh :
Pada tanggal 1 Desember 2022 PT HAHA membeli 100 lembar obligasi
PT NANA bunga 10% dibayar tiap tanggal 1 Mei dan 1 Oktober.
Nominal obligasi @Rp 120.000 kurs 100 bea materai Rp 36.000, Komisi
Rp 40.000. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

Jawab:

Harga Perolehan:

100 lembar x Rp 120.0000 = Rp 12.000.000

Bea Materai = Rp 36.000

Komisi = Rp 40.000

= Rp 12.076.000

Bunga = 1/12 x 10% x Rp 12.000.000 = Rp 100.000/bulan

Tanggal Keterangan Debit Kredit


1 Des 21 Investasi Obligasi PT Rp12.076.000
NANA
Pendapatan Bunga Rp100.000
Kas Rp12.176.000
(Pencatatan pembelian
obligasi)
1 Mei 22 Kas Rp600.000
Pendapatan Bunga Rp600.000
(Penerimaan bunga
obligasi)
16

2.5 Risiko dan Jenis Risiko Investasi Jangka Panjang


a. Pengertian Risiko Investasi Jangka Panjang
Seorang investor menghendaki keuntungan yang tinggi atas
investasi yang ditanamkan pada instrumen investasi. Baik itu dalam
investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. Namun,
keuntungan selalu beriringan dengan risiko investasi yang harus
dihadapi. Seperti yang dikatakan oleh Rosidah et. al. (2018: 135)
“Tidak ada investasi yang tidak mengenal risiko. Bahkan pepatah
mengatakan high risk high return. Semakin besar keuntungan investasi
yang dijanjikan, semakin besar pula risiko yang mungkin saja terjadi”.
Dalam teori investasi dikenal sebuah istilah yaitu high risk high return,
low risk low return. Artinya, semakin besar risikonya semakin tinggi
pula tingkat pengembalian, sebaliknya semakin kecil risiko maka
semakin rendah tingkat pengembalian investasinya. Hal tersebut
berbanding lurus, dan telah menjadi prinsip dalam dunia investasi.

Menurut KBBI, “risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan


(merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan”.
Risiko (risk) biasanya muncul karena adanya ketidakpastian
(uncertain) atas sesuatu. Dalam investasi, risiko selalu ada dan
berkaitan erat dengan pengembalian (return). Risiko tersebut berupa
ketidakpastian atas laba investasi atau pengembalian (return) yang
diharapkan investor.

Pengertian risiko dalam investasi diperkuat oleh pendapat


Tandelilin (dalam Sitepu, 2020:7) “Risiko merupakan kemungkinan
perbedaan antar return yang actual dengan return yang diharapkan.
Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar
risiko investasi tersebut”. Return yang actual adalah keuntungan atau
laba investasi yang diterima investor, sedangkan return yang
diharapkan adalah pengembalian atau laba yang diharapkan investor
17

dari investasi tersebut. Biasanya, investor mempunyai harapan yang


tinggi atas return (pengembalian investasi).

Sedangkan menurut Husnan (dalam Afriyeni dan Marlius, 2019:4)


“risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan keuntungan yang
sebenarnya yang menyimpang dari keuntungan yang diharapkan.”
Keuntungan yang menyimpang berarti adalah pengembalian (return)
yang tidak sesuai dengan harapan investor atau sering disebut dengan
kerugian.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa


risiko investasi adalah potensi kerugian yang dapat dialami oleh
seorang investor atas investasinya pada instrument tertentu. Sedangkan
risiko investasi jangka panjang adalah potensi kerugian yang mungkin
terjadi pada investor atas investasinya pada instrumen investasi jangka
panjang seperti saham, obligasi, dan instrumen lain yang digolongkan
sebagai investasi jangka Panjang.

b. Jenis- Jenis Risiko Investasi Jangka Panjang

Dalam melaksanakan investasi jangka panjang, ada beberapa jenis


risiko yang mungkin dihadapi oleh investor. Menurut Rosidah et. al.
(2018:136) “risiko bisa dibedakan menjadi risiko potensial dan non
potensial.” Risiko potensial ini adalah risiko yang potensial atau jelas
akan dialami apabila investasi tersebut gagal contohnya risiko rugi,
bangkrut, dan tidak mendapatkan deviden. Sedangkan risiko non
potensial yaitu risiko yang berkaitan dengan psikologis seperti stress
dan bosan.

Selain jenis risiko tersebut, Fauziah et. al. (2022:15) membagi jenis
risiko investasi jangka panjang menjadi 2 yaitu :

1. Risiko Sistematis
Risiko sistematis atau risiko pasar yaitu risiko yang faktor
penyebabnya berasal dari luar perusahaan investee. Risiko
18

sistematis terjadi akibat peristiwa atau kejadian di luar perusahaan


biasanya berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan bencana
alam. Contohnya yaitu inflasi, resesi ekonomi, perubahan suku
bunga, kurs, terjadinya bencana tsunami, dan lain sebagainya.
2. Risiko Tidak Sitematis
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang faktor penyebabnya
berasal dari dalam perusahaan investee. Contohnya konflik intern,
perilaku konsumen, ulah para pesaing, dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut Sitepu (2020:10) beberapa jenis risiko


investasi yang mungkin timbul dan perlu dipertimbangkan dalam
membuat keputusan investasi yaitu:

1. Risiko bisnis (business risk) merupakan risiko yang timbul akibat


menurunnya profitabilitas perusahaan emiten.
2. Risiko likuiditas (liquidity risk) yaitu risiko yang berkaitan dengan
kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera
diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
3. Risioko tingkat bunga (interest rate risk) merupakan risiko yang
timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar.
4. Risiko pasar (market risk) merupakan risiko yang timbul akibat
kondisi perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh
resesi dan kondisi perekonomian lain.
5. Risiko daya beli (purchasing power-risk) merupakan risiko yang
timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi.
6. Risiko mata uang (currency risk) merupakan risiko yang timbul
akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik
(misalnya rupiah) terhadap mata uang negara lain (misalnya dollar
Amerika Serikat).
BAB III

PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Seperti yang kita ketahui bahwa investasi saat ini sudah menjadi salah
satu alternatif mengelola keuangan. Hal tersebut terjadi karena generasi
millennial sudah melek akan dunia investasi maupun pasar modal. Cukup
banyak referensi mengenai pengertian dari investasi. Menurut Tandelilin
(2010:3) ”Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa datang”. Arti kalimat dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang tentu saja tidak akan terlepas dari jenis
– jenis risiko yang akan kita hadapi atau dengan pepatah yang cukup familiar
yaitu high risk high return, seperti risiko sistematis dan risiko non sistematis.
Tentu saja karena adanya risiko – risiko tersebut, pengetahuan akan dunia
investasi memang akan sangat dipertaruhkan. Salah satu dari pengetahuan
tersebut adalah mengenal dari jenis – jenis investasi, khususnya perhitungan
pada investasi jangka panjang.
Di samping beberapa risiko yang akan di hadapi, ternyata faktor melek
investasi salah satunya adalah karena adanya beberapa manfaat yang akan
kita dapatkan. Dari beberapa manfaat yang tersedia, salah satunya adalah
financial freedom. Financial freedom akan membantu para investor
merasakan kebebasan finansial. Semakin besar nilai investasi yang
ditanamkan, akan semakin besar pula peluang merasakan financial freedom
di kemudian hari. Financial freedom tersebut akan berpengaruh juga sebagai
jaminan masa hari tua dimana kita akan tetap mendapatkan pendapatan
melalui passive income. Selain itu, ancaman berupa inflasi setidaknya dapat
lebih dikendalikan apabila kita berinvestasi. Karena kita sadari bahwa
kenaikan angka inflasi dapat menyebabnya nilai mata uang menjadi lemah
khusunya rupiah.

19
20

3.2 SARAN
Selaras dengan simpulan yang disampaikan, terdapat juga beberapa saran
yang memang perlu disampaikan kepada pembaca makalah ini apabila di
kemudian hari ingin menentukan apakah akan memutuskan untuk
berinvestasi atau tidak. Adapun beberapa hal tersebut, yaitu :
1. Pembaca diperlukan mengetahui beberapa jenis dari investasi jangka
panjang yang akan digunakan nantinya, baik itu berupa saham maupun
obligasi, atau bahkan jenis saham yang statis seperti tanah, bangunan,
maupun mesin.
2. Setelah mengenal berbagai macam jenis investasi jangka panjang,
diperlukan juga mengenal risiko yang akan dihadapi ketika kita akan
melakukan investasi. Risiko tersebut bukan sebagai faktor penghenti kita
untuk melakukan investasi, akan tetapi kita harus lebih memahami akan
dunia investasi baik itu karakteristiknya hingga metode perthitungannya
sebagai bentuk pengendalian apabila terjadi risiko – risiko tersebut.
Selain itu, dalam pemaparan beberapa saran di atas, kami sebagai penulis
berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan menjadi referensi bagi
pembaca ataupun calon investor. Untuk penulis selanjutnya diharapkan dapat
melengkapi makalah ini yang bersumber dari berbagai referensi berbeda. Tak
lupa juga kami sebagai penulis berterima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
Teori Akuntansi yang telah memberikan tugas membuat karya tulis ilmiah
yang berkaitan degan investasi jangka panjang. Semoga dengan diberikannya
tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Afriyeni. dan Marlius, Doni. (2019). Analisis Tingkat Pengembalian dan Risiko
Investasi (Studi pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. [Online]. Tersedia: https://osf.io/cfb92 diakses 3 februari 2023.

Ananda. (2022). Investasi Jangka Panjang. [Online]. Diakses pada 3 Februari 2023.
Tersedia di : https://www.gramedia.com/best-seller/investasi-jangka-
panjang/
BINUS. Akuntansi Investasi Obligasi. Diakses pada 3 Februari 2023. Tersedia di
https://accounting.binus.ac.id/2020/07/09/akuntansi-investasi-
obligasi/#:~:text=Jonathan%20B.%20Berk%20(2007%3A,dibayarkan%20
dengan%20berdasarkan%20perjanjian%20awal
Fitria, F Nur. Pengertian Pasar Modal. [Online]. Tersedia di:
http://repositori.unsil.ac.id/ (diakses pada 3 Februari 2023)
IDX. Bursa efek Indonesia “Surat Utang obligasi”. Diakses pada 2 Februari 2023
Tersedia di: https://www.idx.co.id/produk/surat-utang-obligasi/
KBBI online (2023). Risiko. Tersedia: https://kbbi.web.id/risiko

Lakoni, Idham. (2018). “Pengaruh Pengumuman Laporan Keuangan Terhadap


Return Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia”.
Creative Research Manangement Journal-CRMJ. (1). Page 82.

Lyman, Cornelia. (2021). 5 Karakteristik Investasi Jangka Panjang. [Online].


Diakses pada 3 Februari 2023. Tersedia di :
https://pintu.co.id/blog/karakteristik-investasi-jangka-panjang-dan-jangka-
pendek
M. Zulfa dan A. Nahar. FAKTOR DETERMINAN YIELD OBLIGASI
PERUSAHAAN KORPORASI. [Online]. Tersedia:
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna (diakses pada 3 Februari
2023)

21
22

OJK. Definisi dan Jenis Obligasi. Diakses pada 3 Februari 2023. Tersedia di
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/364
OJK. Reksa Dana. Diakses pada 3 Februari 2023. Tersedia di
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/291
Rosidah, Euis. et. al. (2018). AKUNTANSI MANAJEMEN. Bandung: Mujahid
Press

Sarwini, N N. (2020). ANALISIS INVESTASI ITIK PETELUR PADA UD INTAN


SARI DI DESA TAKMUNG KLUNGKUNG. [Online]. Diakses pada 3
Februari 2023. Tersedia di :
http://repo.unr.ac.id/60/1/Ni%20Nengah%20Sarwini.pdf
Sitepu, Anas Tesya Br. (2020).Analisis Risiko Investasi Terhadap Return Saham
pada Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia.
SKRIPSI (S1) THESIS, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA: tidak diterbitkan

Anda mungkin juga menyukai