ANGGARAN PIUTANG
JURUSAN EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MEI 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Budgeting.
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kita
untuk menimba ilmu di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Citra Mulya Sari, M.E. selaku dosen pengampu mata kuliah Budgeting
3. Serta teman-teman AKS 4B yang telah bekerja sama membantu proses
pembuatan makalah.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH ............................................................................................................. i
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................. 10
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Piutang merupakan investasi. Piutang perusahaan terjadi apabila terjadi
transaksi penjualan secara kredit terhadap barang-barang yang dijual oleh
perusahaan. Piutang sendiri menunjukkan adanya klaim yang dilakukan oleh
perusahaan kepada pihak lain dalam bentuk uang, barang, jasa, dan non kas
lainnya yang harus ditagih dalam waktu jatuh tempo.1 Piutang termasuk
golongan aktiva lancar dianggap memiliki perputaran yang cepat yaitu kurang
dari satu tahun. Timbulnya piutang dapat mempengaruhi arus kas perusahaan.
Perusahaan perlu untuk menyusun anggaran piutang yang akan digunakan
untuk mengendalikan piutang.. Dengan dibuatkan anggaran piutang,
manajemen perusahaan dapat merencanakan kas masuk dan kas keluar dan
tentunya mencari solusi apabila terdapat masalah dalam hal arus kas yang
masuk dan keluar.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu anggaran piutang dan apa manfaatnya?
2. Apa saja jenis anggaran piutang?
3. Apa saja data dan informasi penyusunan budget piutang?
4. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi anggaran piutang?
5. Bagaimana Penyusunan anggaran piutang itu?
1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui manfaat anggaran piutang
2. Mengetahui apa saja jenis anggaran piutang
3. Mengetahui data dan informasi penyusunan budget piutang
4. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi anggaran piutang
5. Dapat melakukan penyusunan anggaran piutang
1
Ryfan Racel, Inggriani Elim, dan I Gede Suwetja, “Analisis Pengelolaan Piutang dan
Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang”, dalam
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/download/20172/19779, diakses 20 Mei 2023
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Manfaat Anggaran Piutang
Anggaran piutang merupakan anggaran yang direncanakan tentang jumlah
taksiran piutang perusahaan beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke
waktu selama periode yang akan datang.2 Adanya transaksi penjualan yang
dilakukan perusahaan secara kredit, yang di dalamnya menunjukan sisa piutang
belum tertagih dan jumlah piutang yang akan diproyeksikan tertagih selama
periode anggaran perusahaan.3 Secara khusus tujuan dari anggaran piutang
adalah sebagai dasar penyusunan anggaran kas, karena piutang yang tak tertagih
akan berakibat pada penambahan kas.4
Dengan disusunnya anggaran piutang ini, bermanfaat bagi perusahaan
diantaranya: (a) Dapat memperkirakan posisi piutang pada berbagai waktu, (b)
Dapat mengetahui jumlah piutang yang sudah masuk waktunya untuk ditagih,
dan (c) Dapat memperkirakan arus kas yang berasal dari penjualan kredit.5
2.2 Klasifikasi Piutang
Klasifikasi piutang untuk tujuan laporan pelaporan keuangan dibagi menjadi
dua yaitu sebagai berikut :6
1. Piutang lancar atau piutang jangka pendek
Piutang yang diharapkan akan tertagih atau diterima pelunasannya dalam
jangka waktu satu tahun.
2. Piutang tidak lancar atau piutang jangka panjang
Piutang yang akan tertagih atau jangka waktu pelunasannya lebih dari satu
tahun.
Klasifikasi piutang menurut sumber atau terjadinya piutang :
2
Musdalifah Azis, “Anggaran Piutang”, dalam
https://www.researchgate.net/publication/345308481, diakses tanggal 19 Mei 2023
3
Suhardi, Budgeting Perusahaan, Koperasi, dan Simulasinya, (Yogyakarta: Gava Media,
2019), hlm 144
4
Edi Yanto, Nurfitriana, dan Ijma, Konsep Dasar Penganggaran Perusahaan, (Bandung:
WIdina Bhakti Persada, 2022), hlm 67
5
I Made Adnyana, Penganggaran Perusahaan, (Jakarta: LPU-UNAS, 2020), hlm 132
6
Irwan Shabirin Putra, Analisis Akuntansi Usaha Terhadap Laporan Keuangan, Jurnal
Ilmu Ekonomi Bisnis, Jilid 6. No. 2 (Juli,2020), hlm 212
3
1. Piutang Usaha
Piutang yang timbul dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan. Piutang ini dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Piutang Usaha atau Piutang Dagang
Piutang usaha adalah janji lisan dari pembeli untuk melakukan
pembayaran atas barang yang telah terjual dan jasa yang diberikan yang
timbul dari piutang barang atau jasa yang merupakan usaha pokok
entitas. Piutang usaha biasanya diperkirakan akan dapat ditagih dalam
jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 hari hingga
60 hari.
b. Wesel Tagih
Pemberian kredit kepada pelanggan dapat didukung oleh suatu
dokumen kredit yang resmi disebut wesel. Wesel tagih adalah
perusahaan kepada pembuat wesel janji tertulis untuk membayar
sejumlah uang usaha pada tanggal yang telah ditentukan dan tagihan
perusahaan kepada pembuat wesel. Pinjaman yang diberikan bias
berupa kontrak pinjaman jangka panjang atau jangka pendek. Wesel
biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari, seperti
dalam penjualan peralatan dalam sistem pencicilan dan untuk transaksi
yang menyangkut jumlah nilai yang cukup besar.
2. Piutang Bukan Usaha atau Piutang Lain-Lain
Piutang bukan usaha merupakan piutang yang timbul karena transaksi
penjualan dan sering juga disebut piutang lain-lain. Piutang ini meliputi
tuntunan atas suatu kerugian, setoran yang dibayarkan sebagai jaminan,
piutang deviden, piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari karyawan
perusahaan
2.3 Data dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Piutang
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran taksiran
yang termuat di dalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda
realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih
akurat,diperlukan data, informasi dan pengalaman, faktor-faktor yang harus
4
7
M.Munandar, Budgeting perencanaan kerja pengkoordinasian pengkoordinasian kerja
pengawasan kerja pengawasan kerja, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2007), hal. 250
5
8
Ibrahim pinondang, “Materi Budgeting-Anggaran Piutang”, dalam
https://www.academia.edu, diakses 20 Mei 2023
9
Ibid.,
6
Dari contoh jangka waktu yang panjang masih terdapat piutang pada bulan
kedua (sebesar Rp70.000) sampai bulan kelima (sebesar Rp15.000),
sementara dengan jangka waktu yang pendek pada bulan kedua sampai
bulan kelima tidak terdapat piutang. Pengaruh kebijakan jangka waktu
kredit juga mempengaruhi terhadap kemampuan laba perusahaan (berupa
laba investasi), yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba dengan
modal sendiri.
4. Pemberian potongan
Pemberian potongan harga yang besar akan memperkecil piutang usaha
yang tertanam, dan sebaliknya Pembelian tunai dengan Pemberian potongan
harga yang Kecil akan memperbesar piutang usaha yang tertanam. Contoh:
Barang yang dijual Rp100.000 Pembelian tunai mendapat potongan 10%
Rp 10.000 Uang yang harus dibayar pembeli Rp 90.000 Dengan demikian,
penjualan secara tunai tidak mengakibatkan timbulnya piutang, sedangkan
pembelian secara kredit (tanpa potongan) mengakibatkan piutang usaha
sebesar Rp100.000
5. Pembatasan kredit
Pembatasan Kredit Dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas
(jumlah) kredit maksimal yang akan diberikan. Semakin tinggi batasan
(plafon) kredit, maka semakin besar piutang usaha yang tertanam, begitu
juga sebaliknya pembatasan kredit dengan Semakin rendah besaran batasan
(plafon) kredit semakin kecil piutang tertanam,
6. Kebijakan penagihan piutang
Kebijakan penagihan piutang semakin aktif kebijakan penagihan piutang
dapat memperkecil piutang usaha tertanam namun menambah biaya (beban)
dibandingkan dengan penagihan pasif. Kebijakan penagihan piutang secara
aktif dapat memperkecil piutang usaha yang tertanam, sebaliknya kebijakan
penagihan piutang secara pasif dapat memperbesar piutang usaha yang
tertanam. Kebijakan penagihan piutang usaha secara aktif memerlukan
biaya (beban) yang besar dibandingkan kebijakan penagihan secara aktif.
Biaya yang dikeluarkan dalam kebijakan penagihan piutang secara aktif
7
10
Ibid
8
Kemungkinan lain yang terjadi adalah apabila dikatakan bahwa 10% dari
penjualan kredit dianggap piutang tak tertagih, maka yang terjadi dapat
ditunjukkan pada gambar sebagai berikut dengan term of credit yang baru
dimisalkan:
1. 50% dibayar tunai;
2. 50% dari penjualan kredit dibayar 1 bulan sesudahnya;
3. 40% dari penjualan kredit dibayar 2 bulan sesudahnya; dan
4. 10% dari penjualan kredit dianggap piutang tak tertagih.
11
I Made Adnyana, Penganggaran Perusahaan, (Jakarta: LPU-UNAS, 2020), hlm 137
9
debts dihitung sebesar 2% dari penjualan kredit. Syarat penjualan kredit adalah
dengan term of payment 3/25 n 30 (angka dibulatkan).
Pola pengumpulan piutang berdasarkan pengalaman sebelumnya dapat
diperkirakan sebagai berikut.
a. 50% dibayar dalam waktu 25 hari;
b. 30% dibayar dalam satu bulan berikutnya; dan
c. 20% dibayar dalam dua bulan berikutnya.
Instruksi
Susunlah skedul pengumpulan piutang untuk PT Golden tersebut untuk periode
Januari-Juni 2018!
Penyelesaian:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran piutang adalah perencanaan tentang jumlah taksiran piutang
perusahaan dan perubahan-perubahannya selama periode yang akan datang.
Anggaran piutang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran kas karena
piutang yang tidak tertagih dapat berdampak pada penambahan kas. Klasifikasi
piutang dapat dibagi berdasarkan jangka waktu pelunasannya, Selain itu,
piutang juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber atau terjadinya
piutang,
Penyusunan anggaran piutang dilakukan dengan langkah-langkah, seperti
menentukan besarnya penjualan tunai dan kredit, menentukan besarnya piutang
tak tertagih yang harus dicadangkan, mengetahui term of credit, menghitung
bad debts, dan menyusunnya dalam bentuk tabel-tabel yang sistematis. Dengan
menggunakan anggaran piutang yang baik, perusahaan dapat mengelola
piutangnya dengan lebih efektif, memperkirakan arus kas yang akan datang,
dan mengurangi risiko kerugian akibat piutang tidak tertagih
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat, kami sebagai penulis menyadari
bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Tentunya kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas
11
DAFTAR PUSTAKA