Dosen Pengampu:
Oleh:
2023-2024
KATA PENGANTAR
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.
2. Ibu Regina Maurizka Rifada, S.E, M.E Selaku Dosen mata kuliah Akuntansi
Lembaga Keuangan Syari’ah
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAPTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................ 17
DAPTAR PUSTAKA................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa saja karakteristik akad asuransi syari’ah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang
menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik akad asuransi syari’ah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Akad Asuransi Syari’ah
3
b. DPS harus membuat pernyataan secara berkala (setiap tahun) bahwa
lembaga keuangan syariah yang diawasinya telah berjalan sesuai
dengan ketentuan syariah;
4
5. Pembayaran klaim yang dilakukan oleh asuransi syariah diambil dari
rekening tabarru’ (dana kebajikan) seluruh peserta. Sejak awal
menyimpan dana investasinya, peserta sudah diminta keikhlasannya
bahwa akan ada penyisihan dana yang akan digunakan untuk menolong
peserta lain yang terkena musibah. Sedangkan pada asuransi
konvensional pembayaran klaim diambil dari dana milik perusahaan.
1. Takaful Individu
5
bisa juga menjadi jaminan dana bagi ahli waris bila nasabah
meninggal dunia lebih awal.
2. Takakul Group
6
c. Takaful Wisata dan Perjalanan: sebuah jaminan dari produk asuransi
syariah untuk para peserta wisata dari resiko kecelakaan yang
mengakibatkan meninggal dunia atau cacat seumur hidup.
3. Takaful Umum
Takaful Umum adalah satu produk dari asuransi syariah yang sifatnya
lebih kepada perlindungan dan perencanaan untuk umum dan bersifat
umum untuk semua nasabah asuransi syariah. Untuk Takaful umum ini
dapat dibagi kembali dalam berbagai jenis, yaitu:
7
e. Takaful Rangka Kapal: jenis produk asuransi syariah yang dapat
memberikan sebuah perlindungan dari kerusakan semua jenis mesin
khususnya mesin kapal dan rangka kapal yang disebabkan oleh suatu
kecelakaan atau musibah.
8
3. Laporan perubahaan dana tabarru’ mencakup surplus atau defisit periode
berjalan, bagian surplus yang didistribusikan ke peserta dan pengelola,
dan surplus yang tersedia untuk dana tabarru’.
9
Pengakuan Awal Berdasarkan PSAK 108
1. Pengakuan Pendapatan
2. Pengakuan Beban
10
3) Selain dari kontribusi peserta, perubahan saldo dana tabarru’ juga
berasal dari hasil investasi dana tabarru’ dan surplus atau defisit
underwriting dana tabarru’. Entitas pengelola melakukan investasi
dari dana tabarru’ dalam kedudukannya sebagai wakil para peserta
(jika menggunakan akad wakalah) atau pengelola dana (jika
menggunakan akad mudharabah atau mudharabah musytarakah).
Pengakuan atas bagian fee (ujrah) diatur dalam paragraf 20, yakni
“bagian kontribusi untuk fee diakui sebagai pendapatan (bagi pengelola) dalam
laporan laba rugi dan beban (bagi peserta) dalam laporan surplus defisit
underwriting.”
11
1. Penetapan besaran alokasi atas surplus underwriting dana
tabarru’bergantung pada peserta secara kolektif, regulator, atau
kebijakanmanajemen. Alokasi surplus underwriting dana tabarru' adalah
sebagai berikut:
4. Ketika dana tabarru’ mengalami kekurangan kas dan setara kas untuk
membayar klaim, maka entitas pengelola wajib menanggulangi
kekurangan tersebut dalam bentuk pinjaman (qardh). Pengembalian
pinjaman tersebut berasal dari kontribusi peserta di masa depan.
12
tabarru’ yang didistribusikan ke peserta” dan bagian surplus yang
didistribusikan ke entitas pengelola disajikan secara terpisah pada pos
“bagian surplus underwraiting dana tabarru’ yang didistribusikan ke
pengelola” dalam laporan perubahaan dana tabarru’.
3. Dana tabarru’ disajikan sebagai dana peserta yang terpisah dari liabilitas
dan ekuitas dalam laporan posisi keuangan.
a. Kebijakan akuntansi
13
3. Entitas pengelola mengungkapkan informasi yang memungkikan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan luas risiko
yang timbul dari akad asuransi syariah terhadap dana tabarru’ meliputi,
tetapi tidak terbatas pada:
14
a. Kebijakan akuntansi untuk pengelolaan dana investasi yang berasal
dari peserta
15
Laporan SURPLUS/ DEFISIT UNDERWRITING DANA
TABARRU’
Menurut PSAK 108
PENDAPATAN ASURANSI
Pendapatan Kontribusi
Bagian Pengelola/Ujarah Atas Kontribusi
Bagian Reasuransi Atas Kontribusi
Total Pendapatan Asuransi
BEBAN ASURANSI
Beban Klaim ( Setelah Bagian Reasuransi )Baban Penyisihan Teknis
Total Beban Asuransi
SURPLUS/ DEFISIT UNDERWRITING
Surplus Underwriting Dialokasikan ke Peserta Individual
Surplus Underwriting Dialokasikan ke Entita Pengelola
Surplus Underwriting Dialokasikan ke Dana Tabarru’
PENDAPATAN DAN BEBAN INVESTASI
Pendapatan Investasi (muradharabah, mudharabah, musyarakah, dan wakalah)
Beban Investasi ( termasuk fee wakalah )
Total Pendapatan Investasi
SURPLUS (DEFISIT) DANA TABARRU’
SALDO AWAL DANA TABARRU’
SALDO AKHIR DANA TABARRU’
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
karakteristik asuransi syariah dibandingkan dengan asuransi
konvensional, maka perbedaan yang ada adalah keberadaan DPS yang bertugas
mengawasi produk yang dipasarkan dan produk yang ada dalam pengelolaan
investasi dana dalam asuransi syariah.
Jenis asuransi syariah terbagi menjadi 3 bagian yaitu takaful individu,
takaful grup, dan takaful umum.
PSAK 108 merupakan standar akuntansi yang digunakan sebagai
pedoman akuntan dalam pengakuan, pengukuran, dan penyajian transaksi
asuransi syariah. Pernyataan ini diterapkan untuk transaksi asuransi syariah,
yaitu transaksi yang terkait dengan kontribusi peserta, alokasi surplus atau
defisit underwriting, penyisihan teknis, dan cadangan dana tabarru’
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat dibutuhkan, guna perbaikan makalah berikutnya. Dan semoga
makalah ini berguna untuk kita semua. Amin.
17
DAFTAR PUSTAKA
www.iaiglobal.or.id
18