AKUNTANSI SYARIAH
TENTANG AKUNTANSI TAKAFUL
DOSEN PENGAJAR :
Dr. H. Baidhillah Riyadhi, S.Ag., M. Ag
Disusun Oleh :
Putri Ainun Syahida (3201905267)
Rizka Pebrianti (3201905275)
Seprila Windy Erita (3201905278)
KELAS : 4D
D3 AKUNTANSI KEUANGAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Akuntansi Sharf ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Akuntansi Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Akuntansi Sharf bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Baidhillah Riyadhi, S.Ag., M.Ag , selaku
dosen mata kuliah Akuntansi Syariah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Takaful Secara Bahasa Dan Istilah.............................................................. 2
2.2 Alur Transaksi Akuntansi Takaful................................................................................ 2-3
2.3 Syarat Dan Rukun Akuntansi Takaful........................................................................... 3-4
2.4 Contoh Kasus Akuntansi Takaful.................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 7
LAMPIRAN....................................................................................................................... 8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Akuntansi Takaful secara bahasa dan istilah.
b. Untuk mengetahui bagaimana alur transaksi Akuntansi Takaful.
c. Untuk mengetahui syarat rukun Akuntansi Takaful.
d. Untuk mengetahui contoh kasus Akuntansi Takaful.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Takaful secara Bahasa berarti Takaful atau dikenal juga sebagai Asuransi
Syariah atau Ta'min atau Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong-
menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan
/atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah.
Takaful (Bahasa Arab: )التكافلadalah konsep Asuransi Syariah (berlandaskan Syariah
Islam).Prinsip asuransi (secara umum) adalah memberikan kompensansi atas kerugian
finansial yang diderita oleh seseorang atas suatu musibah yang dideritanya. Di Indonesia,
sebutan bagi asuransi yang tidak (belum) sesuai syariat disebut sebagai Asuransi
Konvensional. Sedangkan yang sesuai syariat, di Indonesia disebut sebagai Asuransi
Syariah. Secara internasional dikenal sebagai Takaful. Di arab saudi Asuransi harus
menggunakan prinsip Cooperative. Istilah kata ( ) تكافل ini merupakan istilah yang
relatif baru. Jika dilihat tidak satupun ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan istilah takaful
ini. Bahkan dalam hadits pun, juga tidak dijumpai kata yang menggunakan istilah takaful
ini. Namun secara sistem keukhuwahan, takaful sudah diterapkan sejak zaman
Rasulullah SAW dan para sahabatnya melalui ukhuwah dalam kehidupan bermasyarakat
di Madinah pada waktu itu sebagaimana yang banyak digambarkan melalui hadits.
2
2.3 Syarat dan Rukun Akuntansi Takaful
Menurut Mazhab Hanafi, rukun kafalah (asuransi) hanya ada satu, yaitu ijab dan
qabul. Sedangkan menurut para ulama lainnya, rukun dan syarat kafalah (asuransi)
adalah sebagai berikut:
a. Kafi<l (orang yang menjamin), dimana persyaratannya adalah sudah baligh,
berakal, tidak dicegah membelanjakan hartanya dan dilakukan dengan
kehendaknya sendiri.
b. Makful lah (orang yang berpiutang), syaratnya adalah bahwa yang berpiutang
diketahui oleh orang yang menjamin. Disyaratkan dikenal oleh penjamin
karena manusia tidak sama dalam hal tuntutan, hal ini dilakukan demi
kemudahan dan kedisiplinan.
c. Makful ’anhu, adalah orang yang berutang.
d. Makful bih (utang, baik barang maupun orang), disyaratkan agar dapat
diketahui dan tetap keadaannya, baik sudah tetap maupun akan tetap.
Murtadha Muthahhari mengatakan bahwa asuransi merupakan suatu akad, yaitu
suatu tindakan yang dalam kewenangan dua pihak (nasabah dan perusahaan asuransi).
Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa terdapat persyaratan dan larangan bagi
sahnya suatu akad. Akad yang tidak memenuhi salah satu dari persyaratan ini atau
melanggar dari salah satu larangan ini adalah batal. Adapun akad yang memenuhi
semua persyaratan dan tercegah dari semua larangan, maka akad itu adalah sah,
meskipun akad itu merupakan akad yang baru. Di antara sejumlah persyaratan itu
misalnya:
a. Baligh (dewasa).
b. Berakal, sudah barang tentu setiap transaksi yang dilakukan oleh orang yang
kehilangan akal adalah tidak sah, maka perasuransiannya pun batal.
c. Ikhtiyar (kehendak bebas), tidak boleh ada paksaan dalam transaksi yang tidak
disukai.
d. Tidak sah transaksi atas suatu yang tidak diketahui. Syarat ini terdapat di
dalam seluruh transaksi. Tidak sah jual beli apabila barang yang di jual tidak
diketahui, dan tidak sah pembayaran harga atas sesuatu yang tidak diketahui.
Karena transaksi tersebut seperti perjudian.
e. Tidak sah transaksi yang mengandung unsur riba.
Ini adalah persyaratan dan larangan bagi sahnya transaksi. Atas dasar ini, maka setiap
transaksi yang baru harus kita anggap sah, sesuai tuntutan prinsip.
3
2.4 Contoh Kasus Akuntansi Takaful
(Studi Kaus Wanprestasi Pada Asuransi Jiwa Syariah AJB Bumiputera 1912 Kantor
Unit Operasional Tulungagung)”. Penelitian dilakukan oleh Rofisa Nurmalasari,
Fakultas: Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH), Jurusan: Hukum Ekonomi Syariah (HES),
NIM: 3221103020 Tahun 2014 dengan Pembimbing DR. H.M. Saifudin Zuhri M.Ag.
Kata kunci: Permasalahan Hukum, Asuransi Syariah, Wanprestasi. Penelitian skripsi ini
di latar belakangi oleh semakin maraknya lembaga keuangan syariah baik itu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Kesesuaian produk dengan
prinsip syariah dan kebutuhan masyarakat akan menjadi hubungan mutualisme antara
lembaga keuangan syariah dan masyarakat. Salah satu lembaga keuangan syariah
bukan bank adalah asuransi syariah. Kemunculan asuransi syariah ini masih sangat
baru di kalangan masyarakat, sehingga masih banyak masyarakat yang belum paham
tentang asuransi syariah baik pengertiannya, operasionalnya dan perbedaanya
dengan asuransi konvensional yang mereka ketahui selama ini. Dengan adanya
asuransi syariah ini masyarakat banyak yang mengikuti asuransi syariah. Namun
dalam kenyataannya, dalam praktik perjanjian asuransi syariah, timbul suatu masalah
dimana pihak tertanggung dalam memenuhi kewajibannya tidak sesuai dengan apa
4
BAB III
PENUTUP
6
boleh mengambil sebagian
dari akumulasi dananya yang
ada (pada
asuransi konvensional disebut
dengan pinjaman polis)
H. Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis
dapat mengambil konklusi
sebagai
berikut :
1. Asuransi Takaful adalah
pertanggungan yang
berbentuk tolong
menolong atau disebut juga
dengan perbuatan kafalah,
yaitu perbuatan
7
saling tolong menolong dan
saling menanggung dalam
menghadapi
sesuatu risiko yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
2. Secara umum, dasar
pembentukan Asuransi
Takaful sesungguhnya
mengacu pada prinsip umum
yang terdapat dalam nash Al-
Qur’an yang
mengharuskan setiap individu
saling tolong menolong satu
sama lain.
8
Selain nash tersebut,
pembentukan asuransi takaful
di indonesia juga
didasarkan pada beberapa
landasan, yaitu landasan
syari’ah, filosofis,
sosiologi dan yuridis. Untuk
masalah dalil yang terkait,
telah dijelaskan
di dalam pembahasan makalah
di atas.
3. Di dalam operasioanal
Asuransi Shari’ah yang
sebenarnya terjadi saling
9
bertanggung jawab,
membantu dan melindungi di
antara para peserta
sendiri. Perusahaan asuransi
diberi kepercayaan (amanah)
oleh par
11
asuransi konvensional disebut
dengan pinjaman polis)
H. Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis
dapat mengambil konklusi
sebagai
berikut :
1. Asuransi Takaful adalah
pertanggungan yang
berbentuk tolong
menolong atau disebut juga
dengan perbuatan kafalah,
yaitu perbuatan
saling tolong menolong dan
saling menanggung dalam
menghadapi
12
sesuatu risiko yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
2. Secara umum, dasar
pembentukan Asuransi
Takaful sesungguhnya
mengacu pada prinsip umum
yang terdapat dalam nash Al-
Qur’an yang
mengharuskan setiap individu
saling tolong menolong satu
sama lain.
Selain nash tersebut,
pembentukan asuransi takaful
di indonesia juga
13
didasarkan pada beberapa
landasan, yaitu landasan
syari’ah, filosofis,
sosiologi dan yuridis. Untuk
masalah dalil yang terkait,
telah dijelaskan
di dalam pembahasan makalah
di atas.
3. Di dalam operasioanal
Asuransi Shari’ah yang
sebenarnya terjadi saling
bertanggung jawab,
membantu dan melindungi di
antara para peserta
14
sendiri. Perusahaan asuransi
diberi kepercayaan (amanah)
oleh par
16
Dari uraian di atas penulis
dapat mengambil konklusi
sebagai
berikut :
1. Asuransi Takaful adalah
pertanggungan yang
berbentuk tolong
menolong atau disebut juga
dengan perbuatan kafalah,
yaitu perbuatan
saling tolong menolong dan
saling menanggung dalam
menghadapi
sesuatu risiko yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
17
2. Secara umum, dasar
pembentukan Asuransi
Takaful sesungguhnya
mengacu pada prinsip umum
yang terdapat dalam nash Al-
Qur’an yang
mengharuskan setiap individu
saling tolong menolong satu
sama lain.
Selain nash tersebut,
pembentukan asuransi takaful
di indonesia juga
didasarkan pada beberapa
landasan, yaitu landasan
syari’ah, filosofis,
18
sosiologi dan yuridis. Untuk
masalah dalil yang terkait,
telah dijelaskan
di dalam pembahasan makalah
di atas.
3. Di dalam operasioanal
Asuransi Shari’ah yang
sebenarnya terjadi saling
bertanggung jawab,
membantu dan melindungi di
antara para peserta
sendiri. Perusahaan asuransi
diberi kepercayaan (amanah)
oleh par
19
Dari uraian di atas penulis
dapat mengambil konklusi
sebagai
berikut :
1. Asuransi Takaful adalah
pertanggungan yang
berbentuk tolong
menolong atau disebut juga
dengan perbuatan kafalah,
yaitu perbuatan
saling tolong menolong dan
saling menanggung dalam
menghadapi
sesuatu risiko yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
20
2. Secara umum, dasar
pembentukan Asuransi
Takaful sesungguhnya
mengacu pada prinsip umum
yang terdapat dalam nash Al-
Qur’an yang
mengharuskan setiap individu
saling tolong menolong satu
sama lain.
Selain nash tersebut,
pembentukan asuransi takaful
di indonesia juga
didasarkan pada beberapa
landasan, yaitu landasan
syari’ah, filosofis,
21
sosiologi dan yuridis. Untuk
masalah dalil yang terkait,
telah dijelaskan
di dalam pembahasan makalah
di atas.
3. Di dalam operasioanal
Asuransi Shari’ah yang
sebenarnya terjadi saling
bertanggung jawab,
membantu dan melindungi di
antara para peserta
sendiri. Perusahaan asuransi
diberi kepercayaan (amanah)
oleh para
22
Dari uraian di atas penulis
dapat mengambil konklusi
sebagai
berikut :
1. Asuransi Takaful adalah
pertanggungan yang
berbentuk tolong
menolong atau disebut juga
dengan perbuatan kafalah,
yaitu perbuatan
saling tolong menolong dan
saling menanggung dalam
menghadapi
sesuatu risiko yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
23
2. Secara umum, dasar
pembentukan Asuransi
Takaful sesungguhnya
mengacu pada prinsip umum
yang terdapat dalam nash Al-
Qur’an yang
mengharuskan setiap individu
saling tolong menolong satu
sama lain.
Selain nash tersebut,
pembentukan asuransi takaful
di indonesia juga
didasarkan pada beberapa
landasan, yaitu landasan
syari’ah, filosofis,
24
sosiologi dan yuridis. Untuk
masalah dalil yang terkait,
telah dijelaskan
di dalam pembahasan makalah
di atas.
3. Di dalam operasioanal
Asuransi Shari’ah yang
sebenarnya terjadi saling
bertanggung jawab,
membantu dan melindungi di
antara para peserta
sendiri. Perusahaan asuransi
diberi kepercayaan (amanah)
oleh para
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Asuransi Takaful adalah pertanggungan yang berbentuk tolong menolong atau
disebut juga dengan perbuatan kafalah, yaitu perbuatan saling tolong menolong dan
saling menanggung dalam menghadapi sesuatu risiko yang tidak diperkirakan
sebelumnya.
25
2. Secara umum, dasar pembentukan Asuransi Takaful sesungguhnya mengacu pada
prinsip umum yang terdapat dalam nash Al-Qur’an yang mengharuskan setiap individu
saling tolong menolong satu sama lain. Selain nash tersebut, pembentukan asuransi
takaful di indonesia juga didasarkan pada beberapa landasan, yaitu landasan
syari’ah, filosofis, sosiologi dan yuridis. Untuk masalah dalil yang terkait, telah
dijelaskan di dalam pembahasan makalah di atas.
3. Di dalam operasioanal Asuransi Shari’ah yang sebenarnya terjadi saling bertanggung
jawab, membantu dan melindungi di antara para peserta sendiri. Perusahaan
asuransi diberi kepercayaan (amanah) oleh para peserta untuk mengelola premi,
mengembangkan dengan jalan yang halal, memberikan santunan kepada yang
mengalami musibah sesuai isi akta perjanjian.
4. Terdapat enam aspek perbadaan antara Asuransi Konvensional dengan asuransi
Syari’ah ( Takaful ) yang meliputi dari segi : Konsep dasarnya, Asal usulnya, Sumber
Dasar Hukumnya, Akad Transaksinya, Pengelolaan dananya, dan kepemilikan
dananya.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cermati.com/artikel/asuransi-syariah-jenis-produk-dan-ketentuan-
menggunakannya
https://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/asuransi-syariah/
http://isnaningkhikmah.blogspot.com/2016/12/asuransi-syariah.html?m=1
https://takaful.co.id/pembayaran-kontribusi/
https://core.ac.uk/display/34219764
https://www.researchgate.net/publication/
337390758_ASURANSI_TAKAFUL_Kajian_Komparasi_dengan_Asuransi_Konvensional
27
LAMPIRAN
28