AKUNTANSI SYARI’AH
Disusun Oleh :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah
SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah
AKUNTANSI SYARI’AH.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
banyak bantuan pihak yang memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu,
teman-teman, dan pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan atau
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua teruntuk bagi dunia
Pendidikan.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................16
B. Saran ........................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin tumbuh pesat, baik
secara lokal maupun nasional. Saat ini banyak lembaga keuangan
syariah yang berkembang di hamper macam pada masyarakat Namun
kebanyakan masyarakat belum mengetahui produk-produk yang di
tawarkan oleh bank yang berbasis syariah ini . Untuk itu, dalam makalah
ini penulis akan membahas satu produk yang ada dalam lembaga
keuangan syariah. Produk akan diulas dalam makalah ini adalah
murabahah. Sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui jual beli
yang perbolehkan dalam syariah islam agar harta yang dimiliki halal dan
baik. Seperti yang kita jual beli adalah salah satu aspek dalam dasar
semua boleh kecuali yang di larang .
Apabila belum mengetahui apa saja yang di bolehkan dalam
syariah atau belum mengetahui suatu ilmu maka wajib untuk mencari
tahu hal tersebut. Mudharabah antara 2 pihak.yaitu pihak yang
mengelola usaha / pemilik bisnis yang disebut sebagai mudharib dan
pihak yang memiliki modal yang sebagai shahibul maal.Dalam akad
tersebut poin pentingnya adalah terletak di awal yaitu kesepakatan atas
nisbah bagi hasil .
Secara teknis , mudharabah merupakan akad kerja sama di bidang
baik antara pemilik dana dan pengelola dana untuk dibuat sebuah usaha
dan dikelola baik laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan baik pihak pertama maupun pihak kedua . Namun , bila
terjadi kerugian maka akan ditanggung oleh si - pemilik dana kecuali
disebabkan oleh pengelola dana itu sendiri .
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Mudhorobah?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata adh - dharbu fil ardhi , yaitu berjalan
di muka bumi . Dan berjalan di muka bumi ini pada umumnya dilakukan
dalam rangka menjalankan suatu usaha, atau berdagang. Disebut juga qiradh
yang berasal dari kata al qardhu yang berarti potongan, karena pemilik
memotong sebagain hartanya untuk diperdagangkan dan memperolah
sebagian keuntungan. Kadang - kadang juga dinamakan dengan
muqaradhah yang berarti sama-sama memiliki hak untuk mendapatkan laba
karena si pemilik modal memberikan modalnya sementara pengusaha
meniagakannya dan keduanya sama - sama berbagi keuntungan .
Sedangkan secara istilah, mudharabah adalah akad penyerahan
modal oleh pemilik modal kepada pengelola untuk diperdagangkan dan
keuntungan dimiliki bersama antara keduanya sesuai dengan persyaratan
yang mereka buat. Adapun sacara teknis , Antonio ( 2001 ) mendefinisikan
mudharabah sebagai akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana salah
satu pihak menyediakan seluruh ( 100 % ) modal , sedangkan pihak lainnya
menjadi pengelola .
Kemudian berdasarkan PSAK 105 mudharabah adalah akad
kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (pemilik dana)
menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana)
bertindak selaku pengelola , dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai
kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik
dana .
Dalam mudharabah unsur terpenting adalah kepercayaan , yaitu
kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana . Kepercayaan itu
penting karena dalam akad mudharabah , pemilik dana tidak boleh ikut
campur di dalam manajemen perusahaan atau proyek yang dibiayai dengan
dana pemilik dana tersebut . Kecuali sebatas memberikan saran dan
3
4
1) Mudharabah Mutlaqah
Mudharabah mutlaqah adalah bentuk kerjasama antara pemodal
(shahib al - mal) dan pengusaha (mudharib) yang cakupannya sangat
luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah
bisnis . Dalam mudharabah muthlaqah ini shahib al - mal
1
Gerald,Wijaya dkk. Akuntansi Syari'ah "Akad Mudharabah" Kendari. 2019
2
M.Abdullah,Alfin "Akuntansi Mudhorobah", 2021
5
2) Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah adalah penyertaan modal dengan syarat-
syarat tertentu. Artinya tidak semua usaha bisa dijalankan dengan
modal tersebut , jadi hanya usaha yang telah ditentukan (perjanjian)
yang boleh dikelola . Teknis mudharabah muqayyadah dalam bank
adalah akad kerjasama antara shahibul maal dengan bank. Modal
yang diterima dari shahibul maal dikelola bank untuk diinvestasikan
ke dalam proyek yang ditentukan oleh pemilik modal terkait . Hasil
keuntungan yang diperoleh berdasarkan nisbah yang telah
disepakati Bersama.4
3
Muhammad Syafi'I Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), hlm. 97 .)
4
M.Abdullah,Alfin "Akuntansi Mudhorobah", 2021
5
Dewi Anggadini,Sri & Ratna Komala,Adeh. Akuntansi Syari’ah. “Peluang dan
Tantangan. 2020. Bandung
6
• Risiko Al – Mudharabah
Risiko yang terdapat dalam al - mudharabah, terutama pada
penerapannya dalam pembiayaan , relatif tinggi . Di antaranya :
1) Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti
yang disebut dalam kontrak.
2) Lalai dan kesalahan yang dihapuskan.
3) Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak
jujur .
7
Alur ini bisa dipahami bahwa yang menjadi shahibul maal adalah
Lembaga Keuangan Syariah, yang mana akan menyediakan dana yang
berfungsi sebagai modal kerja , sedangkan mudharibnya adalah nasabah
yang akan menjadi pengelola dana dalam kegiatan proyek / usahanya .
Pembagian keuntungan dinyatakan dalam nisbah yang telah disepakati di
awal akad , dan tidak boleh dilanggar oleh pihak manapun . Alur lebih
jelasnya yaitu sebagai berikut :
a) Di awali dari permohonan pembiayaan , nasabah mengisi formulir
permohonan pembiayaan yang telah disediakan .
b) Modal dari bank yang telah diberikan kepada nasabah harus
dipergunakan untuk memulai usaha yang sudah disepakati di awal
perjanjian .
c) Hasil dari usaha harus dievaluasi pada waktu yang telah disepakati di
awal perjanjian .
d) Bank dan nasabah akan menerima bagi hasil sesuai perhitungan yang
telah disepakati di awal perjanjian .
8
e) Untuk penentuan nisbah bagi hasil tidak pasti , disesuaikan dengan hasil
usaha. Bank menerima pengembalian modal dari nasabah. Bank
menerima pengembalian modal dari nasabah 6.
D. Rukun Mudharabah
Faktor - faktor yang harus ada ( rukun ) dalam akad mudharabah adalah :
1. Transaktor ( pemilik modal dan pelaksana usaha ).
2. Objek mudharabah (Modal dah kerja).
3. Persetujuan kedua belah pihak ( ijab - qabul )
• Transaktor
Dalam akad mudharabah , harus ada minimal dua pelaku . Pihak
pertama bertindak sebagai pemilik modal, dan pihak kedua
bertindak sebagai pelaksana usaha . sedangkan untuk ketentuan
syariahnya yaitu : 1. Pelaku harus cakap hukum dan baligh . 2. Dapat
dilakukan sesama atau dengan non muslim. 3. Pemilik dana tidak
boleh ikut campur dalam pengelolaan usaha tetapi ia boleh
mengawasi..
• Objek mudharabah (modal dan kerja)
Objek mudharabah merupakan konsekuensi logistik dari tindakan
yang dilakukan oleh pelaku Pemilik modal menguasai modalnya
sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha kerja
sebagai objek mudharabah Modal yang diserahkan bisa berbentuk
uang atau barang yang dirinci berapa nilai uangnya. Sedangkan
pekerjaan yang diserahkan dapat mengembangkan keahlian,
keterampilan , keterampilan manajemen , dan lain - lain . Menurut
6
Muhammad Syafi’i Antonio, “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”, (Jakarta : Gema
Insani, 2001), hal. 97
9
7
Gerald,Wijaya dkk. Akuntansi Syari'ah "Akad Mudharabah" Kendari.2019
10
8
Yaya, Martawireja, Abdurahim, “Akuntansi Perbankan Syariah”, (Jakarta : Salemba
Empat, 2004), hal. 92-93)
11
Khairani Putri Ginting, Skripsi : “Perlakuan PSAK 105 Atas Pembiayaan Mudharabah
9
Pada BMT Maslahah Sidogiri Cabang Wonerejo”, (Malang : UIN Malang, 2017), hal. 48)
13
Jurnal :
14 Agust 2015 Dr Pembiayaan Mudharabah Rp 250.000.000
Cr Kas Rp 250.000.000
➢ Kerugian Mudharabah
Kerugian pembiayaan Mudharabah yang terjadi selama masa
akad diakui sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
pembiayaan Mudharabah dan disajikan sebagai contra account
pembiayaan mudharabah.
Contoh :
Tanggal 14 Oktober 2015 tuan Alex menyampaikan laporan
kepada Bank Syariah Mandiri bahwa usahanya mengalami kerugian
sebesar Rp 5.000.000. Dan setelah dilakukan investigasi dinyatakan
kerugian terjadi karena kondisi normal.
Jurnal :
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis
mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap agar
dengan hadirnya makalah ini dapat menambah pengetahuan khususnya dunia
Pendidikan
16
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Syafi'I Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001)
17