Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN OBSERVASI

ANALISIS PENERAPAN ASURANSI SYARIAH PADA PT ASURANSI TRI


PAKARTA SURAKARTA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

Dosen Pengampu : Devi Narulitasari, SE.Sy., M. Si.

Disusun Oleh :

1. Gilang Ramadhan (205221028)


2. Muhammad Akbar Setiawan (205221154)
3. Risma Septiyanti (205221227)
4. Septiana Savitri Puspitasari (205221261)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya serta karunia-Nya
kami sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan observasi ini guna memenuhi tugas Mata
Kuliah Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dengan tepat waktu. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Analisis Penerapan Asuransi Syariah pada PT Asuransi Tri Pakarta
Surakarta”.
Tidak lupa kami sebagai penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Devi
Narulitasari, SE.Sy., M.Si selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah dan kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sebagai penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan maupun kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Surakarta, 06 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Batasan Masalah............................................................................................................
C. Rumusan Masalah..........................................................................................................
D. Tujuan............................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Asuransi Syariah..........................................................................................
B. Unsur-Unsur dalam Asuransi Syariah...........................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Asuransi Syariah..........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..............................................................................................................
B. Sumber Data..................................................................................................................
C. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................
E. Teknis Analisis Data......................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
A. Konsep dan Prinsip Syariah yang Diterapkan PT Asuransi Tri Pakarta.......................
B. Produk yang Tersedia pada Asuransi Syariah PT Asuransi Tri Pakarta.......................
C. PT Asuransi Tri Pakarta dalam Menentukan Jumlah Kontribusi dan Mengambil
Keuntungan....................................................................................................................
D. Syarat-Syarat menjadi Peserta Asuransi Syariah PT Asuransi Tri Pakarta...................
E. Strategi Pemasaran PT Asuransi Tri Pakarta dalam Menjual Produk Asuransi Syariah
BAB V PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri asuransi syariah pada saat ini telah dikenal luas dan tidak diragukan lagi
dalam perekonomian Indonesia. Namun apabila dilihat dari perkembangannya, produk
jasa dalam industri asuransi relatif lambat karena produk asuransi kurang diminati oleh
masyarakat atau konsumen untuk membeli. Akan tetapi pada kenyataannya menunjukkan
bahwa sejumlah aktivitas industri dan perdagangan tidak dapat berlangsung tanpa
dukungan produk jasa asuransi. Dalam hal asuransi, pihak penanangung berkewajiban
untuk mengganti kerugian atau membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak
tertanggung dan pihak tertangggung berkewajiban untuk membayar premi kepada pihak
penangung. Dengan adanya perusahaan asuransi syariah bisa jadi menandakan bahwa
asuransi konvensional mempunyai kelemahan dalam prinsip dasarnya. Dimana dalam
asuransi konvensional mengandung unsur yang dilarang dalam Islam. Karena asuransi
adalah pertanggungan, maka asuransi syariah tentunya adalah pertanggungan syariah.
PT Asuransi Tri Pakarta (TRIPA) merupakan perusahaan asuransi umum yang
berdiri pada tanggal 21 Agustus 1978 oleh insan Bank Negara Indonesia. Kemudian pada
tanggal 4 November 2002 PT Asuransi Tri Pakarta mulai membuka cabang unit syariah
setelah mendapatkan izin usaha sejak tanggal 15 Juli 2002 dengan keputusan Menteri
keuangan bernomor KEP. 146/KM.6/2002. PT Asuransi Tri Pakarta bergerak dalam
bidang asuransi umum dan juga membuka unit usaha syariah hamper di seluruh Indonesia
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini dilakukan untuk
mempertahankan perusahaan agar tetap dapat mengikuti perkembangan yang ada dan
agar tetap bertahan dalam persaingan asuransi di Indonesia.
Dalam memberikan jasa asuransi yang bernilai dan bermanfaat, TRIPA diperkuat
oleh sumber daya manusia yang professional, sistem pelayanan yang terintegrasi,
penerapan teknologi informasi terkini, serta tercipta kerja sama yang harmonis dan
mutual dengan para mitra usaha. Seiring dengan perkembangan zaman, asuransi syariah
terus melakukan pengembangan produk yang inovatif dan menarik sehingga produk yang
ditawarkan asuransi syariah pada TRIPA sangat beragam, antara lain asuransi proprerti,
asuransi kendaraan, asuransi kontruksi, dan lain sebagainya. Asuransi TRIPA terdaftar
dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). PT Asuransi Tri Pakarta memiliki kantor
pusat yang berada di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

B. Batasan Masalah
Perusahaan yang menjadi objek observasi adalah PT Asuransi Tri Pakarta unit syariah.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan prinsip syariah yang diterapkan pada PT Asuransi Tri
Pakarta?
2. Apa saja produk yang ditawarkan dalam asuransi syariah PT Asuransi Tri Pakarta?
3. Bagaimana cara perusahaan dalam menentukan jumlah kontribusi dan mengambil
keuntungan?
4. Apa saja syarat-syarat menjadi peserta asuransi syariah pada PT Asuransi Tri Pakarta?
5. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan PT Asuransi Tri Pakarta dalam
menjual produk asuransi syariah?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan prinsip syariah yang diterapkan pada PT Asuransi Tri
Pakarta.
2. Untuk mengetahui produk yang ditawarkan dalam asuransi syariah PT Asuransi Tri
Pakarta.
3. Untuk mengetahui cara perusahaan dalam menentukan jumlah kontribusi dan
mengambil keuntungan.
4. Untuk mengetahui syarat-syarat menjadi peserta asuransi syariah pada PT Asuransi
Tri Pakarta.
5. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan PT Asuransi Tri Pakarta dalam
menjual produk asuransi syariah.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Asuransi Syariah


Asuransi syariah adalah suatu pengaturan dan pengolahan resiko yang
memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong secara mutual yang melibatkan peserta
dan operator.
Sedangkan ruang lingkup usaha asuransi, yaitu usaha jasa keuangan yang
dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberi
perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap
kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau
terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang
pedoman umum asuransi syariah bagian pertama menyebutkan pengertian Asuransi
Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang
atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabbaru‟ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad atau perikatan yang
sesuai dengan syariah.
Dengan penjelasan bahwa dalam Fatwa DSN-MUI No.21/DSN-MUI/X/2001
berisikan tentang pedoman umum asuransi syariah.
Pertama: Ketentuan Umum
Asuransi Syariah (Ta‟min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk aset atau tabbar‟ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
1. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point (1) adalah yang
tidak mengandung gharar(penipuan), maysir (perjudian), riba,zhulm
(penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.
2. Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan
komersial.
3. Akad tabbaru‟ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan
kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial.
4. Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan sejumlah dana
kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
5. Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan
asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
B. Unsur-unsur dalam Asuransi Syariah
Asuransi syariah mengandung tiga unsur yang harus dilaksanakan dan dua
unsur yang harus dihindari. Unsur-unsur yang harus dilaksanakan yaitu at-takaful
(tolong-menolong), tabarru’ (hibah/dana kebajikan), serta aqad (akad). Unsurunsur
uang harus dihindari adalah unsur gharar (ketidakpastian), maisir (judi/untung-
untungan), serta riba.
a. Unsur yang harus dilaksanakan :
1. At-Takaful (tolong-menolong)
Kata takaful berasal dari takafala-yatakafalu, yang secara etimologi
berarti menjamin atau saling menanggung. Takaful dalam pengertian
muamalah adalah saling memikul risiko diantara sesama orang sehinggga
antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang
lainnya.
2. Tabarru’ (hibah/dana kebajikan)
Tabarru’ berasal dari kata tabarra’a-yatabarra’u-tabarru’an, artinya
sumbangan, hibah, dana kebajikan, atau derma. Tabarru’ merupakan
pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi, yang
mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada
orang yang diberi.
3. Aqad (akad)
Kata aqad berasal dari bahasa arab yaitu al-‘aqad yang berarti
perikatan, perjanjian, dan pemufakatan al-ittifaq. Secara terminology fiqih,
akad didefinisikan sebagai pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan)
dan qabul (pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat
yang berpengaruh pada obyek perikatan.
b. Unsur yang harus dihindari :
1. Gharar (ketidakpastian)
Gharar merupakan suatu tindakan yang didalamnya diperkirakan tidak
ada unsure kerelaan. Gharar terjadi apabila kedua belah pihak yaitu peserta
dan perusahaan asuransi saling tidak mengetahui apa yang terjadi dimasa
akan datang, jumlah yang akan diterima pada waktu klaim, dan jumlah
premi yang akan dibayarkan.
2. Maisir (judi/untung-untungan)
Maisir menurut terminologi agama merupakan suatu transaksi yang
dilakukan oleh dua pihak untuk kepemilikan suatu benda atau jasa yang
menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain dengan cara
mengaitkan transaksi tersebut dengan suatu tindakan atau kejadian
tertentu. Prinsip maisir dilarang dalam ajaran Islam, baik itu terlibat secara
mendalam maupun hanya berperan sedikit saja atau tidak berperan sama
sekali.
3. Riba
Secara istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta
pokok atau modal secara batil. Riba dilarang dalam prinsip muamalat
dalam Islam, karena akan menguntungkan salah satu pihak sedangkan
pihak yang lain merasa dirugikan.
C. Tujuan dan Manfaat Asuransi Syariah
1. Tujuan Asuransi Syariah
Tujuan dari asuransi syariah adalah melindungi para peserta asuransi
dari kemungkinan terjadinya resiko yang tidak terduga. Sebagai pengelola
dana asuransi, perusahaan asuransi syariah wajib menjalankan amanah yang
telah diberikan oleh para peserta asuransi syariah untuk mengelolah premi
serta membantu meringankan beban musibah yang dialami oleh peserta lain.
Untuk menjalankan amanah tersebut, maka asuransi syariah harus memiliki
dasar sehingga dapat memperkokoh asuransi syariah.
2. Manfaat Asuransi Syariah
Manfaat Asuransi Syariah adalah sebagai berikut :
a. Tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa sepenanggungan diantara
anggota.
b. Implementasi dari anjuran Rasulullah SAW agar umat Islam saling
tolong menolong.
c. Jauh dari bentuk-bentuk muamalat yang dilarang syariat.
d. Secara umum dapat memberikan perlindunganperlindungan dari resiko
kerugian yang di derita satu pihak.
e. Juga meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus,
mengadakan pengamatan dan pengawasan untuk memberikan
perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
f. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu, dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri
kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tertentu dan tidak pasti.
g. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar pada pihak asuransi
akan dikembalikan saat terjadi peristiwa atau berhentinya akad.
h. Menutup loss of corning power seseorang atau badan usaha pada saat
ia tidak dapat berfungsi (bekerja).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami (Natural serfing) sebagai
sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Analisis
dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisis induktif dan makna
makna merupakan hal yang esensial. (Lexy Moleong, 2006: 04)
Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural
setting, sehingga penelitian ini sering disebut penelitian naturalistic. Obyek yang
alami adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi
pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan keluar dari objek
relatif tidak berubah. Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen. Oleh
karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau Human
instrument. Untuk menjadi instrumen peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan
mengkontruksi objek yang diteliti menjadi jelas dan bermakana. Kriteria data dalam
penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang
sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terlihat, terucap,
tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut
( Sugiyono, 2008: 02).

B. Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berasal dari sumber data primer dan
sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh
secara langsung dari lapangan. Sumber data primer penelitian ini meliputi wawancara
dan observasi, dimana wawancara akan dilakukan kepada salah satu karyawan dari
Asuransi Tri Pakarta. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang
diperoleh secara tidak langsung dari informan di lapangan. Sumber data sekunder ini
berupa laporan keuangan tahun 2021 dari Asuransi Tri Pakarta unit syariah.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Asuransi Tri Pakarta yang beralamtkan di Jl.
Slamet Riyadi No.610, Jajar, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57146.
Untuk wakttu penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 November 2022.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang kami lakukan adalah dengan melakukan
observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Kemudian kami juga mengambil data
tambahan yang bersumber dari https://tripakarta.co.id/ yang merupakan data laporan
keuangan tahunan 2021 Asuransi Tri Pakarta.

E. Teknik Analisis Data


Menurut Moleong (2002: 103), analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar
dengan demikian maka data-data yang lebih mudah dibaca dan disimpulkan.
Sedangkan menurut Taylor, (1975: 79), data adalah sebagai proses yang
merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)
seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada
hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan
pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan
analisis data.
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif, yaitu
dengan cara menghimpun data-data faktual dan mendiskripsikan. Data berasal dari
seluruh informasi yang diperoleh dari hasil wawancara serta dokumen-dokumen
melalui beberapa tahap. Setelah pengumpulan data, pencatatan data, peneliti
melakukan analisis interaksi yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan
verifikasi. Analisis dari penelitian ini berlangsung bersama dengan proses
pengumpulan data, maupun dilakukan setelah data data terkumpul.
BAB IV

PEMBAHASAN
BAB V

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Ramlah. “Penerapan Ganti Rugi Asuransi Mobil pada Kasus Kecelakaan dan Pencurian PT.

Asuransi Tri Pakarta”. OPTIMAL: Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 2, No. 2.
(Juni, 2022): 223-232

Jayanti, Anita dkk. “Pengaruh Work From Home terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

Asuransi Tri Pakarta Cabang Makassar”. IJRE: Indonesian Journal of Research in


Economy, Vol. 1, No. 2. (2022): 60-69

Anda mungkin juga menyukai