Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERENCANAANASURANSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko dan Asuransi

Dosen Pengampu : Deden Ibnu Suja, M.E.Sy

Disusun Oleh

Nida Fauziah 1178020177

Ninda Milianti Sabila 1178020178

Nurlianto Aldi 1178020187

Pajar Nur Hidayat 1178020192

Raudya Desti Tuzahra 1178020203

Rikza Aulia Mursyidi 1178020214

Manajemen 3 E

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perencanaan
Asuransi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami ucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Bandung , 12 Desember 2018


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

Latar Belakang.....................................................................................................................1

Rumusan Masalah................................................................................................................1

Tujuan Penulisan..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

Pengertian Asuransi dan Pertanggungan.............................................................................3

Jenis – Jenis Asuransi..........................................................................................................3

Perbedaan Menabung Biasa atau Menabung Asuransi........................................................5

Perencanaan Asuransi..........................................................................................................5

Perencanaan Program Asuransi...........................................................................................6

Fungsi dan Manfaat Asuransi..............................................................................................8

Panduan Memilih Asuransi Jiwa yang Tepat.......................................................................9

Tips Memilih Asuransi Kesehatan.......................................................................................9

Perencanaan Asuransi diusia Produktif ............................................................................10

Memilih Perusahaan Asuransi...........................................................................................11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan........................................................................................................................13

Saran..................................................................................................................................13

Daftar Pustaka................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perusahaan asuransi, planning atau programming merupakan satu faktor


yang penting guna membuat ramalan (forecasting) besarnya penjualan, calon – calon
pembeli asuransi, dan biaya – biaya operasional perusahaan. Planning atau perencanaan
sangat berguna untuk menentukan kebutuhan masing – masing asuransi (insurance needs).

Perencanaan asuransi tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan asuransi saja, tetapi
juga dibutuhkan bagi kita yang ingin mengikuti program asuransi dengan baik. Mengapa
perlu perencanaan asuransi? karena, perubahan yang terjadi dalam fase kehidupan harus
bisa disesuaikan dengan program asuransi yang akan direncanakan seperti jumlah anggota
keluarga atau tanggungan yang terus bertambah, adanya penambahan aset berupa tempat
tinggal, mobil, dan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga. Hal tersebut
merupakan keadaan yang membutuhkan penyesuaian dan perencanaan yang baik dalam
memilih program asuransi yang baik pula.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan asuransi dan pertanggungan?


2. Apa saja jenis – jenis asuransi?
3. Apa perbedaan dari menabung biasa atau menabung asuransi?
4. Bagaimana perencanaan asuransi itu?
5. Bagaimana dengan perencanaan program asuransi?
6. Apa fungsi dan manfaat asuransi?
7. Bagaimana panduan memilih asuransi jiwa yang tepat?
8. Apa tips dalam memilih asuransi kesehatan?
9. Bagaimana perencanaan asuransi diusia produktif?
10. Bagaiamana cara memilih perusahaan asuransi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan asuransi dan pertanggungan


2. Untuk mengetahui berbagai jenis asuransi
3. Untuk mengetahui perbedaan dari menabung biasa atau menabung asuransi
4. Untuk mengetahui perencanaan asuransi
5. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan program asuransi
6. Untuk mengetahui berbagai fungsi dan manfaat asuransi
7. Untuk mengetahui panduan memilih asuransi jiwa yang tepat
8. Untuk mengetahui bagaimana tips memilih asuransi kesehatan
9. Untuk mengetahui bagaiaman perencanaan asuransi diusia produktif
10. Untuk mengetahui bagaimana cara memilih perusahaan asuransi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi dan Pertanggungan
Menurut UU No 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Singkatnya adalah dengan membayar sejumlah premi asuransi, maka tertanggung akan
menerima penggantian dari pihak asuransi apabila terjadi risiko pada benda yang
dipertanggungkan.

Asuransi banyak jenisnya. Asuransi yang sering kita kenal adalah asuransi kendaraan
bermotor, asuransi properti, asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa. Masing-masing kita
bahas sekilas yuk di tulisan ini.
B. Jenis-Jenis Asuransi
1. Asuransi Kendaraan Bermotor

Pada asuransi kendaraan bermotor sering kita dengar istilah TLO (Total Loss
Only) dan All Risk. Beda utamanya adalah resiko yang ditanggung oleh pihak asuransi.
Untuk jenis TLO, asuransi hanya dapat diklaim apabila kendaraan (tertanggung) hilang
atau hancur parah karena kecelakaan.

Sedangkan untuk jenis All Risk, seperti namanya, semua risiko yang terjadi pada
kendaraan kita dapat diklaim ke pihak asuransi. Walaupun dikatakan "semua risiko",
tapi pada umumnya dalam polis asuransi terdapat daftar perkecualian. Contohnya
adalah pihak asuransi tidak akan menggantikan kerugian atau kerusakan yang timbul
karena kesengajaan.
2. Asuransi Kesehatan

Di asuransi kesehatan ada istilah rawat jalan dan rawat inap. Biaya-biaya yang
termasuk dalam kategori rawat jalan adalah biaya dokter dan biaya obat-obatan. Untuk
kategori rawat inap, yang ditanggung adalah biaya dokter, biaya obat-obatan, dan biaya
kamar selama diopname.
Umumnya asuransi kesehatan terdapat beberapa kelas misalnya Silver, Gold, Platinum,
dll. Pembedaan kelas ini akan mempengaruhi besarnya premi asuransi yang dibayar,
maksimal harga kamar opname per malam, dan batas uang pertanggungan yang dapat
diklaim per tahunnya.

Semua orang pasti akan berisiko sakit. Tapi apakah semua orang perlu punya asuransi
kesehatan sendiri? Karyawan yang sudah ditanggung semua biaya kesehatan
keluarganya oleh tempat di mana dia bekerja, tidak perlu punya asuransi kesehatan
sendiri.

3. AsuransiJiwa
Asuransi jiwa? Bagaimana menilai jiwa kita untuk menghitung nilai uang
pertanggungan? Jiwa kita tidak ternilai. Tidak sama dengan jenis asuransi yang lain,
objek yang diasuransikan bukanlah jiwa tertanggung melainkan penghasilan dari
tertanggung.

Fungsi utama dari uang pertanggungan adalah untuk mengganti kerugian finansial
apabila obyek yang diasuransikan terkena risiko. Dalam hal asuransi jiwa, kerugian
finansial yang timbul apabila tertanggung meninggal dunia adalah terhentinya sumber
dana dari orang-orang yang menggantungkan hidup mereka pada si tertanggung. Jika
seseorang tidak memiliki tanggungan hidup, apakah perlu orang itu memiliki uang
pertanggungan? Apakah dia perlu punya asuransi?

Ilustrasinya begini; sebuah keluarga terdiri dari sepasang suami istri dan 2 orang anak.
Ayah A adalah satu-satunya sumber penghasilan bagi keluarga tersebut. Jadi sang
bunda B dan 2 orang anak tersebut secara finansial merupakan tanggungan hidup dari
ayah A. Bunda B secara finansial tidak memiliki tanggungan hidup. Dengan demikian,
maka ayah A perlu memproteksi sumber penghasilan bagi tanggungan hidupnya
(keluarga) agar mereka tidak mengalami kesulitan finansial apabila sang ayah A
terkena risiko meninggal dunia. Sedangkan bunda B, secara finansial, tidak ada yang
perlu diproteksi, sehingga tidak memerlukan asuransi jiwa. Apalagi anak-
anaknya...mereka tidak perlu asuransi jiwa!

Akhir kata, dalam membeli proteksi (asuransi) pastikan kita membeli sesuai dengan
yang kita perlukan. Cek ulang polis asuransi sebelum mengkonfirmasi kita setuju
membeli asuransi tersebut. Jangan lupa juga untuk membaca hal-hal apa saja yang tidak
dicover dalam asuransi tersebut. Umumnya kita diberi waktu 14 hari untuk memeriksa
ulang asuransi yang akan kita beli, dan kita masih bisa mengubah atau membatalkan
apabila tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
C. Perbedaan Menabung Biasa atau Menabung Asuransi
Menabung menurut arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
menyimpan uang. Yang namanya menyimpan, tentu kapanpun ingin mengambil simpanan,
jumlahnya sama dengan total jumlah uang yang disimpan. Jika menabung di bank, uang
simpanan kita akan terpotong dengan biaya administrasi yang berbeda-beda setiap bank.
Ada juga bunganya, namun jumlahnya tidak signifikan. Jika menyimpan dalam bentuk
deposito, ada pajak yang akan memotong uang kita, namun pokok dana kita akan
ditambahkan dengan bunga deposito.
Berbeda dengan asuransi, apalagi asuransi yang mengklaim memiliki beberapa
solusi dalam satu produk. Ingat, asuransi adalah perlindungan dari segala kejadian yang
tidak pasti, yang akan berakibat ke kondisi keuangan Anda. Jadi asuransi adalah sebagai
perlindungan. Apabila terjadi risiko, maka asuransi akan memberikan ganti rugi, sesuai
dengan yang tertera di perjanjian yaitu di buku polis. Risiko apa? Risiko yang dimaksud
misalnya sakit hingga dirawat inap, kecelakaan, bahkan meninggal. Seluruh syarat dan
ketentuan dapat dibaca di buku polis1.

1
https://m.detik.com/finance/perencanaan-keuangan/d-3479128/menabung-biasa-atau-menabung-di-asuransi
D. Perencanaan Asuransi

Dalam perusahaan asuransi, planning atau programing merupakan suatu faktor


yang penting pula guna membuat ramalan (forecasting) besarnya penjualan, calon – calon
pembeli asuransi, dan biaya-biaya operasional perusahaan. Planning sangat berguna untuk
menentukan kebutuhan masing-masing asuransi (insurance needs).

Didalam programming tadi ditetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Besarnya asuransi yang harus disediakan untuk setiap kebutuhan;


b. Kebutuhan akan asuransi;
c. Menentukan apakah calon pembeli telah memiliki asuransi;
d. Menetapkan kekurangan asuransi yang sudah ada dengan kebutuhan sesungguhnya.

Dalam insurance needs apa yang harus direalisasi oleh perusahaan dapat dilihat
didalamnya seperti berikut ini.

1. Cash needs, yaitu kebututuhan uang tunai yang tersedia dimana segala pengeluaran
yang segera harus dilaksanakan.
2. Readjustment of income, dalam halini harus diadakan penyesuaian antara asuransi
yang diperlukan pada waktu masa peralihan dengan kematian tersebut.
3. Family period income, di sini ditntukan besarnya sokongan untuk keluarga atau
famili si tertanggung(misalnya untuk anak-anaknya).
4. Life income for the window, untuk income bagi janda-janda si insured ditetapkan
pula berapa yang harus diterima dan yang berhak menerimanya
5. Beasiswa untuk anak-anak
6. Pensiun
Contoh:
Insurance needs yang kita uraikan diatas ambil dari asuransi jiwa. Sudah
barang tentu untuk asuransi laut dan asuransi kebakaran bentuknya berbeda.
E. Perencanaan Program Asuransi
Perubahan yang terjadi dalam fase kehidupan harus bisa disesuaikan dengan
program asuransi yang akan direncanakan seperti jumlah anggota keluarga atau
tanggungan yang terus bertambah, adanya penambahan aset berupa tempat tinggal, mobil,
dan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga .Hal tersebut diatas merupakan
keadaan yang membutuhkan penyesuaian dalam program asuransi yang anda pilih. Berikut
akan dijelaskan strategi perencanaan yang dapat Anda lakukan dalam program asuransi
antara lain:
1. Tetapkan tujuan utama Anda Berasuransi.
Dalam mengelola resiko, terdapat hal-hal yang mendasarinya, seperti kemungkinan
kerusakan atau kehilangan atas properti yang anda miliki. Keputusan Anda membeli
sebuah mobil baru harus Anda imbangi dengan usaha melindungi dari kemungkinan
kehilangan dan kemungkinan atas kerusakan fisik kendaraan akibat kecelakaan.
2. Rencana mencapai tujuan Berasuransi.
Sesuatu yang perlu anda fikirkan adalah tentang risiko apa saja yang akan
Anda hadapi dalam hidup ini? Sesuaikan risiko tersebut dengan tujuan hidup Anda.
Untuk bisa memahami hal tersebut, Anda harus berusaha mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu tentang program asuransi, misalnya
seperti apa atau siapa saja yang harus diasuransikan, jenis-jenis asuransi yang
sangat dibutuhkan, besarnya tingkat premi, dan kredibilitas perusahaan asuransi.
3. Memutuskan, Memilih & Melakukan Action
Pilihlah asuransi yang sesuai dengan perencanaan anggaran yang telah Anda
buat, hitung kembali kebutuhan asuransi Anda mulai dari kebutuhan dalam
membeli asuransi jiwa, kesehatan, lalu asuransi yang melindungi seluruh properti
atau aset Anda. Lakukanlah satu persatu dan upayakan tetap realistis dengan
pendapatan serta anggaran.
4. Lakukan Evaluasi Terhadap Program yang Anda Pilih
Fikirkan untuk masa kurang lebih dua atau tiga tahun kedepan atau ketika ada
perubahan dalam fase hidup Anda, seperti menikah, memiliki anak, dan memiliki
rumah sendiri. Kebutuhan akan jumlah dana pertanggungan dalam asuransi akan
bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah yang menjadi objek tanggungan
dalam keluarga atau menanggung kebutuhan hidup orang tua Anda.

F. Fungsi dan Manfaat Asuransi

Ada beberapa manfaat jika kita mengikuti program asuransi, diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Alat atau Prasarana Menabung


Prasarana menabung artinya, sejumlah dana yang diasuransikan memiliki
nilai tunai dan dapat diambil kembali, ini termasuk jenis asuransi tertentu seperti
whole life atau endowment, ada jenis produk asuransi yang sengaja digabungkan
dengan investasi, yaitu dinamakan unitlink.
2. Memberikan Perlindungan atau Rasa Aman.
Dengan memiliki polis asuransi, pihak tertanggung akan terhindar dari
kemungkinan timbulnya risiko kerugian di kemudian hari dan merasa aman dan
tenang jiwanya karena objek yang diasuransikan telah dijaminan oleh penanggung
polis.
3. Pengalokasian Biaya dan Manfaat yang Lebih Adil.
Semakin besar risiko kerugian yang timbul maka semakin besar pula premi
pertanggungan dari pihak penanggung polis.
4. Memberikan Tingkat Kepastian.
Merupakan manfaat utama dari asuransi karena pada dasarnya mereka
berusaha untuk mengurangi konsekuensi yang tidak pasti dari suatu keadaan yang
merugikan, yang sudah diprediksikan sebelumnya sehingga biaya dari kerugian
tersebut menjadi pasti atau relatif lebih pasti.
5. Membantu Meningkatkan Produktifitas Usaha Tertanggung
Tertanggung yang akan berinvestasi pada suatu bidang usaha tertentu (High
Risk Business) bila sebagian resiko investasi tersebut dapat ditutup oleh asuransi
untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.
6. Jaminan Kredit
Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman kredit, biasanya
hanya untuk asuransi jiwa dan sangat selektif untuk jenis kredit dan bank tertentu

G. Panduan memilih asuransi jiwa yang tepat

Untuk membantu Anda, berikut adalah 4 hal yang perlu Anda ketahui sebelum
mulai berburu asuransi jiwa.

1. Pahami alasan Anda mengajukan permohonan asuransi

2. Tentukan jumlah cakupan biaya yang Anda perlukan

Jumlah uang yang akan diterima oleh keluarga atau pewaris Anda setelah
kematian Anda disebut dengan klaim Death Benefit. Sederhananya, untuk
menentukan estimasi kasar dari banyak Death Benefit Anda dengan mengalikan
delapan gaji tahunan Anda..

3. Menentukan polis yang tepat

Ada dua pilihan polis: asuransi term life atau asuransi permanent life. Bedanya:

 Term life, alias asuransi berjangka, adalah yang paling sederhana dan paling
umum ditemukan.
 Asuransi jiwa permanen, dirancang menggunakan perhitungan waktu
kematian yang sama dengan asuransi term life, namun juga mencakup
mekanisme tabungan. Mekanisme ini, sering dirujuk sebagai “nilai tunai”,
dirancang untuk membantu polis bertahan lama. Selain term dan permanent
life, masih banyak jenis polis lain di pasaran. Direkomendasikan untuk Anda
mengeksplorasi banyak pilihan sebelum mulai memantapkan hati.
4. Bijaksana memilih perusahaan asuransi
H. Tips memilih asuransi kesehatan

Tidak hanya asuransi jiwa, asuransi kesehatan akan jadi sama pentingnya saat kita
benar-benar membutuhkannya. Tanpa asuransi kesehatan, Anda mungkin tidak memiliki
akses ke banyak layanan medis non-darurat. Selain itu, situasi gawat darurat, seperti
kecelakaan lalu lintas, tanpa adanya dukungan asuransi kesehatan, Anda bisa terperangkap
jauh di dalam tumpukan hutang — tagihan medis merupakan penyebab terbesar dari
kebangkrutan. Dengan ikut mempertimbangkan empat poin di atas, di bawah ini adalah
beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengajukan permohonan asuransi
kesehatan.

I. Perencanaan Asuransi di Usia Produktif


Pilihlah produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang sesuai dengan usia, agar
kelak ketika pensiun Anda tetap memiliki dana kesehatan yang cukup besar. Selain itu,
pada usia tersebut, dana kesehatan justru amat dibutuhkan. Hindari over investpada usia
produktif dengan salah membeli asuransi kesehatan yang sesungguhnya tidak begitu
diperlukan oleh orang-orang yang masih berusia muda2.
 Usia 31-40 tahun
 Lakukan investasi kesehatan pada reksadana dengan kisaran Rp 400.000 - Rp
650.000 setiap bulan dengan peningkatan investasi tetap sebesar 10% per tahun.
Maka dalam kurun waktu 5 tahun pertumbuhan dana Anda berada dalam kisaran
Rp 42 juta - Rp 68,3 juta, dan dalam waktu 10 tahun berkisar Rp 156 juta hingga
Rp 254 juta.
 Jika Anda sudah punya jaminan kesehatan yang memadai dari perusahaan, tidak
perlu mengambil asuransi kesehatan tambahan.
 Jika kondisi keuangan memungkinkan, lakukan penambahan investasi kesehatan
pada reksadana.

2
http://www.pesona.co.id/article/perencanaan-asuransi-di-usia-produktif?p=3#
 Jika Anda memiliki penyakit bawaan, lakukan investasi kesehatan sejak usia muda
(21-30 tahun) dengan memilih premi terendah, ditambah dengan asuransi penyakit
kritis.
 Usia 41-55 tahun:
o Di usia 41-55 tahun, Anda wajib memiliki program asuransi kesehatan dengan
proteksi rawat inap minimal pada kelas menengah. Karena pada kisaran usia ini
peluang Anda sakit dan dirawat di rumah sakit lebih besar dibandingkan dengan di
usia sebelumnya.
o Pilihlah produk investasi kesehatan dalam kisaran Rp 1 juta hingga Rp 1,6 juta per
bulan.
o Jika sudah punya jaminan kesehatan dari perusahaan, pada rentang usia ini Anda
boleh memiliki asuransi kesehatan tambahan, namun perlu ditanyakan dengan tegas
kepada pihak asuransi, apakah klaim asuransi kesehatan tambahan tersebut dapat
dibayarkan secara penuh jika sudah ada asuransi kesehatan lain.
o Asuransi penyakit kritis perlu dipertimbangkan. Pilihlah asuransi ini
sebagai rider dari asuransi kesehatan/jiwa Anda sebelumnya. Pada asuransi jiwa,
pilihlah produk yang memiliki terminal illnes, yakni sebuah program untuk uang
pertanggungan yang akan dibayar ketika tertanggung mengalami sakit yang
menurut medis peluang hidupnya tidak lebih dari 12 bulan. Dalam kondisi itu
sebagian uang pertanggungan akan dibayarkan meski tertanggung masih hidup.
Uang dari asuransi ini pun dapat digunakan untuk biaya kesehatan lainnya.

J. Memilih Perusahaan Asuransi

Dalam perencanaan asuransi, tentunya kita perlu mengetahui faktor apa saja yang
perlu dipertimbangkan dalam proses memilih suatu perusahaan asuransi tertentu dan
sumber – sumber informasi yang berkenaan dengan masing – masing faktor tersebut.

Dalam menyeleksi sesuatu asuransi swasta harus dipertimbangkan 3 faktor utama yaitu :

1. Kekuatan keuangan (security)


2. Jasa (service)
3. Biaya
Karena variasi – variasi antara perusahaan asuransi yang sama jenisnya adalah lebih
besar daripada variasi diantara rata – rata perusahaan asuransi dari tipe – tipe yang berbeda
maka akan sangat menyesatkan untuk menyeleksi hanya satu perusahaan asuransi yang
disukai dengan hanya mendasar pada bentuk badan hukum, sistem pemasaran, dan
kebijaksanaan harga.3

Dalam memilih perusahaan asuransi, harus diperhatikan kriteria tertentu. Ukuran


yang dipakai adalah4 :

1. Aset dan liabilitasnya (ini dilihat dari laporan neraca keuangan yang diumumkan
dikoran. Lihat juga apakah investasinya ditanam pada current atau longterm). Dari segi
liabilitas (kemampuan melunasi kewajiban) akan terlihat di neraca, bagaimana
utangnya pada reasurandor, bagaimana dia memenuhi kewajiban membayar klaim.
Indikator liabilitas antara lain : (a) net equty (modal sendiri) dibagi net premi (premi
bersih) minimal 50%; (b) modal sendiri dibagi gross premi (premi kotor) minimal 20%;
(c) batas tingkat solvabilitasnya, yang terlihat dari modal sendiri dibagi premi bersih
minimal 10% dan dana investasi dibagi cadangan teknik minimal 100%.
2. Underwriting policy. Di neraca dan laporan tahunan akan terlihat, bahwa asuransinya
masih beruntung, berarti underwriting policy – nya bagus.
3. Underwriter – nya. Asuransinya memiliki tenaga – tenaga yang berkualitas atau tidak.
Itu diketahui dari profil perusahaan yang memuat para underwriter – nya.
4. Apakah perusahaan asuransi mereasuransikan pada reasuransi yang keamanannya
kelas satu. Itu dilihat dari laporan tahunannya.
5. Harga preminya, dibandingkan harga premi asuransi yang satu dengan yang lain, mana
yang kualitasnya baik.
6. Pelayanannya, ini dapat dirasakan sendiri oleh nasabah, manakah asuransi yang
pelayanannya baik.

3
Drs. Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Jakarta:Bumi Aksara,2006, hlm219.
4
Drs. Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Jakarta:Bumi Aksara,2006, hlm224.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
membayar sejumlah premi asuransi, maka tertanggung akan menerima penggantian dari
pihak asuransi apabila terjadi risiko pada benda yang dipertanggungkan. Ada jenis-jenis
asuransi yaitu, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kesehatan, asuransi jiwa. Dalam
perusahaan asuransi, terdapat planning atau programing. Planning sangat berguna untuk
menentukan kebutuhan masing-masing asuransi (insurance needs). Dalam insurance needs
terdapat: Cash needs, Readjustment of income, Family period income, Life income for the
window, beasiswa untuk anak-anak, pensiun.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami sadar dalam makalah ini masih banyak
kesalahan dalam penulisan maupun dalam penyampaiannya. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami perlukan guna memperbaiki makalah kami selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Drs. Herman. 2006. Manajemen Asuransi. Jakarta:Bumi Aksara


http://www.pesona.co.id/article/perencanaan-asuransi-di-usia-produktif?p=3#
https://m.detik.com/finance/perencanaan-keuangan/d-3479128/menabung-biasa-atau-
menabung-di-asuransi

Anda mungkin juga menyukai