MANAJEMEN RISIKO
Dosen Pembimbing :
Zulistiani,S.Pd.,M.M.
NIDN: 0711118603
KELAS 2C
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR
Assamuallaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat meyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Pemindahan Risiko kepada
Perusahaan Asuransi" ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Bu Zulistiani pada mata kuliah “Manajemen Risiko”. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemindahan risiko kepada
perusahaan asuransi bagi para pembaca dan penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami secara moral maupun materi. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempuranaan makalah ini.
Wasalamuallaikum wr.wb
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3. Tujuan Rumusan.......................................................................................................
1.4. Manfaat......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
2.1. Pengertian Asuransi...................................................................................................
2.2. Manfaat Asuransi......................................................................................................
2.3. Pengertian Risiko dan Ketidakpastian......................................................................
2.4. Prinsip dalam Asuransi.............................................................................................
2.5. Polis dan Premi Asuransi..........................................................................................
2.6. Penggolongan Asuransi.............................................................................................
2.7. Perjanjian Asuransi...................................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada
tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar
terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan
antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam
dunia bisnis yang penuh dengan risiko. Secara rasional, para pelaku bisnis akan
mempertimbangkan untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga
atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang
akan dihadapai apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiki cacat atau
meninggal dunia.
Biaya-biaya
Meskipun manfaat yang ditimbulkanoleh keberadaan perusahaan asuransi cukup
besar, tetapi asuransi juga menimbulkan biaya-biaya.
1. Biaya Operasi
Asuransi menciftakan biaya seperti biaya pengendalian kerugian biaya penilaian
(adjustment) kerugian, biaya-biaya yang timbul untuk mencari calon tertanggung,
pajak premi yang ditetapkan pemerintah dan biaya administrasi umum. Biaya-biaya
yang di keluarkan ditambahkan sejumlah profit dan cadangan, mesti ditutup oleh
premi yang dibebankan. Dalam kenyataannya , pekerja dan sumber-sumber lainnya
yang mungkin sudah terikat dalam penggunaan lainnya dibutuhkan pula oleh
perusahaan asuransi. Data berikut ini menggambarkan sebaran biaya tidak termasuk
profit dan cadangan. Asuransi jiwa dalam tahun 1982 menggunakan kira-kira 16%
dari jumlah total pendapatan untuk biaya tidak termasuk pajak. Variasi persentase ini
cukup besar di antara kelompok industri dan asuransi-asuransi biasa, antara asuransi
kesehatan dan asuransi jiwa, di antara perusahaan-perusahaan asuransi dan menurut
beberapa factor lainnya. Diukur dengan pendapatan premi biaya-biaya itu kira-kira
22%; tetapi income sebagai basis perhitungan lebih representatif pada kasus ini, sebab
income yang bukan berasal dari premi juga cukup besar ( seperti hasil dari investasi ),
maka pendapatan dari investasi secara langsung diketahui dalam perhitungan premi.
Asuransi kerugian dan asuransi tanggung jawab bisa menghabiskan antara 30% dan
40% dari pendapatan premi untuk mebayar biaya-biaya,termasuk biaya penyesuaian-
kerugian( loss adjustmeng ) tetapi tidak termasuk pajak pendapatan. Persentase ini
seperti dalam asuransi jiwa sangat berbeda-beda karena beberapa factor, begitu juga
berbeda antara asuransi yang satu dengan yang lainnya. Rasio biaya yang lebih besar
dalam kasus ini mewakili perbedaan yang besar dalam sifat proteksi yang dijual.
Perbedaan ini telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu.
2. Bahaya Moral
Biaya yang kedua terdapat dalam industri asuransi adalah terciftanya moral
hazard. Moral hazard adalah keadaan dimana meningkatnya kans orang pribadi
dengan sengaja (1) menyebabkan kerugian atau (2) peningkatan keparahanya. Orang-
orang yang tidak mengindahkan moral atau mereka percaya bahwa mereka bisa
mendatangkan laba melalui penciptaan kerugian. Sebagai contoh orang melakukan
pembakaran secara sengaja didorong oleh adanya kemungkinan untuk memperoleh
santunan asuransi. Adapula yang melakukan penyalahgunaan perlindungan asuransi
dengan jalan : (1) membuat klaim yang tidak dibenarkan, dengan maksud
membebankan melalui system asuransi, kerugian seharusnya dipikul sendiri, (2)
pemanfaatan pelayanan secara berlebihan misalnya tetap tinggal di hospital diluar
masa pengobatan, (3) membebankan ongkos yang melebihi biaya pelayanan misalnya
pelayanan dokter atau biaya bengkel, (4) pembebanan ganti rugi yang lebih besar
dalam kasus pertanggungjawaban, Karena merasa terdakwa diasuransikan. Beberapa
penyimpangan tersebut ada yang berupa kecurangan, yang lainnya menunjukan
perbedaan kode etik di mana asuransi dilibatkan.
3. Morale Hazard
Biaya lain yang berhubungan yakni menciptakan morale hazard. Morale hazard
adalah suatu keadaan yang menyebabkan orang menjadi kurang berhati-hati
dibandingkan dngan pada keadaan lain. Orang tidak sadar menciptakan kerugian,
tetapi kenyataan karena mereka telah diasuransikan menyebabkan mendapat lebih
banyak peluang untuk melakukannya.Perbedaan kecil yang terdapat antara moral
hazard dan morale hazard diciptakan oleh bidang asuransi, tetapi semua setuju bahwa
tindakan orang dipengaruhi oleh sikap mereka masing-masing dan morale hazard
lebih umum dari moral hazard.
4. Pengurangan Biaya
Pengasuransiaan secara tetap mencoba mengurangi biaya melalui inovasi dalam
hal-hal seperti prosedur administrasi dan metode pemasaran.
Contohnya penjualan asuransi kepada kelompok orang kecuali kepada individu. Penciptaan
morale hazard dan moral hazard itu sendiri dapat dicegah dengan aktivitas pengendalian
kerugian. Morale hazard secara khusus dapat ditangani melalui beberapa tindakan seperti jasa
pelaporan misalnya pada kebakaran yang mencurigakan. Morale hazard secara umumnya
lebih efektif ditangani dengan menunjukan hubungan langsung antara premi dan kerugian
dan besarnya kerugian tidak langsung dan ketidaknyamanan yang tidak ditutupi oleh
asuransi.
b. Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung
yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi
tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkaat risiko dan
jumlah nilai pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada
perjanjian yang sudah dituangkan dalam polis asuransi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuransi merupakan istilah yang digunkan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
yang menjamin perlindungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://deafebb.blogspot.com/2016/01/pemindahan-risiko-kepada-perusahaan.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/dokumen.tips/amp/documents/pemindahan-resiko-terhadap-
perusahaan-asuransi.html
Darmawi, Herman, Drs., 2014. Manajemen Risiko, Jakarta : Bumi Aksara.