Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN ASURANSI
(PREMI ASURANSI)

OLEH :

NAMA : RENITA B. TAHER


NPM : 0227-1711-153
KELAS : II-D / AKUNTANSI
MATA KULIAH : MANAJEMEN & AKUNTANSI LEMBAGA
KEUANGAN

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Manajemen Asuransi : Premi Asuransi” ini.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
terdapat kekurangan baik dari kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Manajemen Asuransi ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Pengertian Premi Asuransi.........................................................3


B. Fungsi Premi Asuransi Aktuaria Dan Penentuan Tarif.............3
1. Fungsi Premi Asuransi.........................................................3
2. Aktuaria Dan Penentuan Tarif..............................................4
C. Komponen Premi Asuransi dan Jenis Tarif Asuransi...............5
1. Komponen Premi Asuransi..................................................5
2. Jenis Tarif Asuransi..............................................................6
D. Pembayaran Premi.......................................................................6
1. Pembayaran Premi................................................................6
2. Perhitungan Premi................................................................7
3. Cara Pembayaran Premi.......................................................8
E. Pengembalian Premi....................................................................8

BAB III. PENUTUP...........................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................10
B. Saran...........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan


maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata
kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko atas harta benda yang
dimiliki. Demikian pula di dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi
berbagai risiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.

Asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai untuk menangani


risiko. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap risiko
yang dihadapi perorangan maupun risiko yang dihadapi perusahaan.

Disamping itu, usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan


menjadi penting perannya karena dari kegiatan perlindungan risiko. Perusahaan
asuransi menghimpun dana masyarakat dari penerimaan premi. Dengan peranan
asuransi tersebut maka makin terasa kebutuhan akan hadirnya industri
perasuransian yang kuat dan dapat diandalkan.

Didalam asuransi terdapat premi yakni pembayaran dari tertanggung kepada


penanggung sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung.

Dengan demikian dalam pembahasan makalah ini akan dibahas lebih lanjut
mengenai premi asuransi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah


yang diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian premi asuransi?

1
2. Apa fungsi premi asuransi aktuaria dan penentuan tarif?
3. Apa saja komponen premi asuransi dan jenis tarif asuransi?
4. Bagaimana pembayaran premi?
5. Bagaimana pengembalian premi?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Premi Asuransi

Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai


imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung.

Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah, sumbangan atau sesuatu
yang dibayar sebagai tambahan (ekstra) perangsang.

Dalam skop asuransi, premi merupakan:

1. Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung
untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung.
2. Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung
kepada tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang (benefit) terhadap
risiko hari tua maupun risiko kematian (asuransi jiwa).

B. Fungsi Premi Asuransi Aktuaria Dan Penentuan Tarif


1. Fungsi Premi Asuransi

Premi sangat penting bagi penanggung, karena dengan premi yang berhasil
dikumpulkan dan para tertanggung (yang jumlahnya cukup banyak) dalam waktu
yang relative lama, akan membentuk sejumlah dana yang cukup besar, dan dari
dana tersebut perusahaan asuransi akan mampu:

a. Mengembalikan tertanggung kepada posisi (ekonomi) seperti sebelum terjadi


kerugian.
b. Menghindari tertanggung dari kebangkrutan sedemikian rupa, sehingga mampu
berdiri pada posisi seperti keadaan sebelum terjadinya kerugian.

3
Sedang bagi tertanggung premi juga sangat penting, karena premi yang harus
dibayar adalah unsur biaya baginya, yang akan mempengaruhi kegiatan/tingkat
konsumsinya. Oleh karena itu, tinggi-rendahnya premi pada umumnya akan menjadi
pertimbangan utama bagi tertanggung apakah dia akan menutup risiko dengan
asuransi atau tidak.

2. Aktuaria Dan Penentuan Tarif

Pekerjaan menghitung premi pada asuransi adalah merupkan fungsi yang


sangat penting. Maka pada setiap perusahaan asuransi ada bagian yang khusus
menangani pekerjaan ini. Bagian atau orang yang berfungsi mengerjakan tugas ini
disebut aktuaria/aktuaris. Pekerjaan penentuan premi asuransi berkisar antara value
judgment sampai highly scientifik.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan tarif, antara lain:

a. Situasi persaingan.
b. Kondisi/struktur perekonomian.
c. Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah.

Dengan demikian penentuan tarif premi asuransi menjadi tidak mudah, sangat
rumit dan membutuhkan kehati-hatian, sebab bila terlalu rendah tidak akan dapat
menutup biaya operasi (cost of operation), sedang bila terlalu tinggi jumlah pembeli
polis akan sedikit.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif premi asuransi


umumnya menyangkut (terutama pada asuransi kerugian):

a. Jenis barang yang diasuransi.


b. Kondisi pertanggungannya.
c. Jenis alat pengangkut barang yang diasuransikan.
d. Cara penimbunan/pengaturan barang dalam pengangkutan.
e. Jangka waktu pertanggungan.

4
Dalam menentukan tarif harus diupayakan terciptanya jumlah ideal yang sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya, yaitu tarif yang dapat menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan untuk mengganti kerugian yang terjadi dan
memberikan sedikit keuntungan untuk kelangsungan hidup perusahaan yang
bersangkutan.

C. Komponen Premi Asuransi dan Jenis Tarif Asuransi


1. Komponen Premi Asuransi

Macam-macam dan komponen dari tarif premi asuransi antara lain sebagai
berikut :

 Premi dasar
Premi dasar adalah premi yang dibebankan kepada tertanggung ketika
polis dibuat atau dikeluarkan. Yang perhitungannya didasarkan pada:
a. Data dan keterangan yang diberikan oleh tertanggung kepada
penanggung pada waktu penutupan asuransi pertama.
b. Luasnya risiko yang dijamin oleh penanggung sesuai yang dikehendaki
oleh tertanggung.
 Premi tambahan
Data dan keterangan yang disampaikan oleh tertanggung kepada
penanggung ketika menutup asuransi atau interestnya tidak selalu sama
dengan keadaan yang sebenarnya atau pada saat polis ditandatangani,
karena pada saat itu data atau informasinya belum lengkap atau
tertanggung menghendaki perubahan kondisi pertanggungan.
 Reduksi prima
Dalam hal-hal tertentu penanggung dapat memberikan pengurangan
terhadap premi yang dikenakan.
 Tarif kompeni
Untuk menghindari persaingan tidak sehat antar perusahaan asuransi,
organisasi perusahaan-perusahaan asuransi biasanya menyusun dasar tarif
asuransi yang harus dipakai sebagai pedoman para anggotanya dalam

5
menentukan tarif premi asuransi yang akan dikenakan kepada para
nasabahnya.

2. Jenis Tarif Asuransi

Ada dua jenis tarif asuransi yaitu:

a. Manual atau Class Rate


Yaitu tarif premi asuransi yang berlaku untuk semua risiko sejenis.
b. Merit Rating
Yaitu metode penentuan tarif premi asuransi dimana tiap risiko
dipertimbangkan berdasarkan keadaan masing-masing.

D. Pembayaran Premi
1. Pembayaran Premi

Premi dibayar ketika polis dikeluarkan oleh penanggung. Umumnya


penanggung belum mau mengeluarkan polis sebelum premi dibayar lunas (kecuali
bila ada persetujuan mengenai pembayaran premi dengan cicilan).

Mengenai kewajiban tertanggung untuk menyelesaikan pembayaran premi


asuransi kepada Penanggung berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Menyimpang dari Pasal 257 KUHD (“Perjanjian pertanggung ada seketika


setelah hal itu diadakan, hak dan kewajiban kedua belah pihak dari penanggung
dan dari tertanggung berjalan mulai saat itu, bahkan sebelum polis
ditandatangani”) tanpa mengurangi ketentuan yang diatur dalam poin 2 di
bawah, adalah prasyarat dari tanggung jawab penanggung atas risiko yang
diasuransikan, yaitu bahwa premi yang terutang harus dibayar lunas dan secara
nyata telah diterima seluruhnya oleh pihak penanggung dengan ketentuan:
1) Jika jangka waktu pertanggungan selama 45 (empat puluh lima) hari
kalender atau lebih, maka pelunasan pembayaran premi harus dilakukan
dalam tenggang waktu 45 hari kalender dihitung dari tanggal mulai
berlakunya polis (pertanggungan).

6
2) Jika jangka waktu pertanggungan kurang dari 45 (empat puluh lima) hari
kalender, pelunasan pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang
waktu sesuai dengan jangka waktu pertanggungan yang disebutkan dalam
polis.

b. Apabila jumlah premi yang sudah ditentukan tidak dibayar sesuai dengan cara
dan dalam jangka waktu seperti yang ditentukan pada titik 1 di atas, maka Polis
menjadi batal dengan sendirinya terhitung mulai tanggal berakhirnya tenggang
waktu tersebut di atas dan Penanggung dibebaskan dari semua tanggung jawab
sejak tanggal yang dimaksud, tanpa mengurangi jaminan asuransi yang telah
menjadi tanggung jawab Penanggung sebelum tanggal itu, dengan tidak
mengurangi premi untuk jangka waktu tersebut, yaitu sebesar 25% dari premi
satu tahun.

2. Perhitungan Premi

Nilai asuransi satu kendaraan bermotor Rp. 8.000.000,- sesuai dengan harga
sebenarnya. Untuk harga pertanggungan Rp 3.000.000,- preminya 5% dan untuk
harga pertanggungan Rp 5.000.000,- preminya 3%. Harga pertanggungan TJH Rp.
1.000.000,- dengan premi 1%.

Perhitungan premi untuk jaminan selama satu tahun:

1) Premi dasar: 5% x Rp 3.000.000,- = Rp 150.000

Premi dasar: 3% x Rp 5.000.000,- = Rp 150.000

Premi TJH : 1% x Rp 1.000.000,- = Rp 10.000

= Rp 310.000

2) Ke dalam jumlah premi ini ditambah bea materai dan biaya polis.
3. Cara Pembayaran Premi

7
Premi dibayar di muka untuk jaminan selama satu tahun (12 bulan), namun
dapat diangsur secara semester atau triwulan.

a. Cicilan secara semester


 Semester pertama sebesar 65% dari premi satu tahun,
 Semester kedua sebesar 35% dari premi satu tahun.
b. Cicilan secara triwulan:
 Triwulan pertama sebesar 40% dari premi satu tahun,
 Triwulan kedua sebesar 40% dari premi satu tahun,
 Triwulan ketiga sebesar 10% dari premi satu tahun,
 Triwulan keempat sebesar 10% dari premi satu tahun.

E. Pengembalian Premi

Pengembalian premi (restorno) adalah pengembalian premi dari penanggung


kepada tertanggung. Ini terjadi karena perjanjian gugur sebelum penanggung
menanggung bahaya atau baru menanggung sebagian, kelebihan pembayaran
premi insurable interestnya tidak ada, kondisi jaminan dipersempit dan sebagainya.

Untuk memproses pengembalian premi diperlukan biaya administrasi dan jasa


bagi karyawan yang menyelasaikan restorno tersebut.

Pengembalian premi terbagi atas tiga hal yaitu:

1) Restorno karena perjanjian gugur


Dalam hal ini 282 KUHD menentukan:”dalam segala hal dimana persetujuan
asuransi tidak berlaku untuk seluruhnya atau sebagiannya menjadi gugur,
asalkan tertanggung berbuat dengan itikad baik penanggung harus
mengembalikan premi baik seluruhnya maupun sebagian yang tidak ditanggung
bahayanya.

2) Restorno atas kelebihan premi

8
Bila premi yang telah dibayar ternyata lebih besar dari premi yang seharusnya
dibayar, maka kelebihannya harus dikembalikan kepada tertanggung.
3) Restorno karena insurable interest tidak ada

Sejumlah barang atau hak diasuransikan dan premi telah dibayar lunas pada
saat polis dikeluarkan. Bila ternyata terbukti dengan sah bahwa tertanggung tidak
mempunyai insurable interest terhadap barang tersebut, maka perjanjian menjadi
batal sehingga seluruh premi yang telah diterima harus dikembalikan kepada
tertanggung.

BAB III

9
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan premi asuransi diatas adalah :


1. Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai
imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung.
2. Premi sangat penting bagi penanggung, karena dengan premi yang berhasil
dikumpulkan dan para tertanggung (yang jumlahnya cukup banyak) dalam
waktu yang relative lama, akan membentuk sejumlah dana yang cukup besar.
Sedang bagi tertanggung premi juga sangat penting, karena premi yang harus
dibayar adalah unsur biaya baginya, yang akan mempengaruhi kegiatan/tingkat
konsumsinya.
3. Premi dasar adalah premi yang dibebankan kepada tertanggung ketika polis
dibuat atau dikeluarkan.
4. Premi dibayar ketika polis dikeluarkan oleh penanggung. Umumnya
penanggung belum mau mengeluarkan polis sebelum premi dibayar lunas
(kecuali bila ada persetujuan mengenai pembayaran premi dengan cicilan).
5. Pengembalian premi (restorno) adalah pengembalian premi dari penanggung
kepada tertanggung. Ini terjadi karena perjanjian gugur sebelum penanggung
menanggung bahaya atau baru menanggung sebagian, kelebihan pembayaran
premi insurable interestnya tidak ada, kondisi jaminan dipersempit dan
sebagainya.

B. Saran

Demikian makalah yang saya buat, apabila ada kekurangan maupun kesalahan
dalam penulisan saya mohon maaf. Kritik dan saran yang mendukung senantiasa
saya harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

10
Djojosoedarso Soeisno. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi.
Jakarta: Salemba Empat.

Salim A Abas. 2000. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT Rajagrafindo.

Veithzal Rivai, Basri Modding dkk. 2003. Manajemen Kelembagaan Keuangan,


Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Djojosoedarso Soeisno, 2003. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi,


Jakarta, Salemba Empat.

Veithzal rivai, basri modding dkk, 2003. Manajemen Kelembagaan Keuangan,


Jakarta, PT Rajagrafindo Persada.

11

Anda mungkin juga menyukai