Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Manajemen Resiko Rusdiana, SE., MM.

ASURANSI TERHADAP KERUGIAN TIDAK LANGSUNG

Oleh Kelompok X

Nama NPM
Ahmad Alfianor 20.15.0194
Ahmad Musfida Afif 20.15.0198

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) DARUSSALAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
MARTAPURA
2022 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena


berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul ASURANSI
TERHADAP KERUGIAN TIDAK LANGSUNG Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Resiko.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Martapura, Maret 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang........................................................................... 1
B. Rumusan masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Langsung ......................... 3


B. Klasifikasi Asuransi Tidak Langsung ....................................... 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......... ...................................................................... 7

B. Saran…………... ...................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan yang
dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan perhitungan yang telah dilakukan. Dalam
dunia bisnis resiko yang dihadapi dapat berupa resiko kerugian akibat kebakaran,
kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang akan
dihadapi harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar
lagi. Asuransi adalah suatu cara untuk mengurangi risiko yang melekat pada
perekonomian dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit pertanggungan yang
mungkin terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup atau
lebih besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila sesuatu kerugian
yang diramalkan itu terjadi maka beban akan dibagi secara proposional oleh semua
pihak dalam gabungan pertanggungan itu.

Selama beberapa tahun belakangan ini, perkembangan asuransi di


Indonesia menunjukkan angka kemajuan yang cukup baik. Perusahaan
asuransi menunjukkan geliat pertumbuhan di dalam usaha yang mereka
jalankan, yang mana semakin hari semakin banyak nasabah yang
mengunakan layanan asuransi di dalam kehidupan mereka. Kesadaran
masyarakat akan pentingnya sebuah perlindungan atas berbagai macam risiko
yang bisa terjadi dan menimpa diri mereka sewaktu- waktu adalah salah satu
penyebab tingginya jumlah pengguna asuransi belakangan ini. Hal ini tentu saja
menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi perusahaan asuransi yang
menyediakan layanan asuransi, di mana akan semakin luas pasar yang bisa
diolah dan dijadikan sebagai sasaran penjualan produk yang mereka miliki

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Asuransi terhadap kerugian tidak langsung?

2. Apa saja Klasifikasi Asuransi Tidak Langsung ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui dan memahami Asuransi terhadap kerugian tidak
langsung.
2. Agar dapat mengetahui dan memahami Klasifikasi Asuransi Tidak Langsung.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Langsung

Kerugian tidak langsung adalah kerugian yang ditimbulkan secara tidak


langsung apabila perusahaan terkena peril. Gambaran kerugian tak langsung misalnya
bila penjualan barang jadi terkena peril maka perusahaan akan kehilangan
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari barang jadi yang terkena peril.
Kerugian ketika perusahaan tertimpa peril, maka selama dilakukan perbaikan
terhadap kerusakan yang terjadi, perusahaan harus tetap membayar semua
kewajibannya seperti membayar gaji, membayar pajak, biaya listrik dan sebagainya.
Untuk mengatasi hal tersebut maka muncullah “asuransi atas consequential loss”.

B. Klasifikasi Asuransi Tidak Langsung

a. Time element contract

Time element contract adalah kontrak asuransi yang mengukur besarnya


kerugian tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap unit waktu yang berlaku
sampai dengan obyek yang terkena peril yang diasuransikan selesai diperbaiki.
Time element contract meliputi antara lain :

a. Business Interuption Insurance

ialah kontrak pemberian ganti rugi kepada tertanggung atas keuntungan


yang hilang dan biaya tetap yang harus dikeluarkan, karena rusaknya properti
yang diasuransikan, yang disebabkan oleh peril dalam polis, sampai properti
yang terkena peril selesai diperbaiki. polis business interruption insurance
biasanya membatasi jumlah ganti rugi hanya selama jangka waktu normal yang

3
dibutuhkan untuk mengembalikan properti yang rusak karena peril ke dalam
kondisi normal, seperti sebelum terkena peril. Karena biasanya akibat peril
perbaikan tidak hanya mengenai alat-alat produksinya saja tetapi juga
mencakup hal-hal yg lain, misalanya mensortir atau memperbaiki bahan-bahan
baku pembantu yang ikut rusak,dsb yang biasanya juga perlu waktu.
Karakteristik dari business interruption insurance:

1) Harus ada kerusakan fisik atas property yang diasuransikan, yang disebabkan
oleh peril yang disebabkan dalam polis.

2) Harus terjadi “penghentian usaha”, artinya perusahaan tidak bekerja


/beroperasi untuk sementara waktu.

3) Selama masa penghentian usaha harus dapat dipastikan bahwa perusahaan


dapat melaksanakan aktivitasnya selama tidak ada kejadian yang disebabkan
peril.

4) Peril harus terjadi dalam masa kontrak di tempat yang dijelaskan dalam
polis.

b. Contigent Business Interuption Insurance

adalah asuransi kerugian tidak langsung yang diakibatkan oleh peril yang
menimpa perusahaan lain, yang bersangkutan, yang mengakibatkan perusahaan
tersebut harus menghentikan operasinya untuk sementara.

c. Extra Expense Insurance

adalah asuransi terhadap biaya ekstra yang terpaksa harus dikeluarkan oleh
perusahaan yang terkena peril, yang terpaksa menggunakan fasilitas lain, agar
perusahaan tetap beroperasi.

d. Additional Living Expense Insurance

4
adalah asuransi yang ditujukan bagi pemilik rumah, yang harus
mengeluarkan biaya hidup yang lebih tinggi, akibat dia harus pindah rumah,
karena rumahnya terkena peril

e. Rental Value Insurance

adalah asuransi yang ditujukan untuk individu yang tidak mungkin


memiliki Business Interruption Insurance. Asuransi bisa diajukan baik oleh
penyewa rumah ataupun pemilik rumah yang disewakan. Pada pokoknya ada 3
bentuk rent-Insurance :

a) Rent-Insurance untuk mem-erikan ganti rugi atas kehilangan pendapatan


sewa selamaperiode tertentu.

b) Rent-Insurance untuk memberikan ganti rugi selama masa normal untuk


mem-bangun kembali rumah obyek sewa yang terkena peril.

c) Rent-Insurance untuk memberikan ganti rugi sebesar tidak lebih ½ dari


jumlah asuransi yang dibayar setiap bulan.

f. Lesehold Interest Insurance

adalah asuransi terhadap interest atas real properti yang dipakai orang lain
melalui kontrak “Leasing” yang memberikan hak kepada penyewa (leaser) untuk
memanfaatkan property tersebut selama jangka waktu tertentu.

g. Excess Rental Value Insurance

adalah asuransi terhadap kerugian yang diderita oleh leassor (pemilik


property) karena pembatalan kontrak sewa oleh penyewa, yang disebabkan oleh
menurunnya nilai sewa ataupun karena property tersebut terkena peril.

5
b) Non Time element contract

Non Time Element Contract adalah bentuk asuransi kerugian tidak langsung
yang besarnya nilai asuransi tidak diukur berdasarkan berlakunya waktu. Beberapa
bentuk non-Time Element Contract :

a. Profit Insurance
Kontrak asuransi yang menutup kerugian tidak langsung karena hilangnya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan atas barangbarang yang telah
selesai diproduksi tetapi belum sempat dijual.

b. Account Receivable Insurance

Kontrak asuransi yang memberikan ganti rugi atas kerugian yang timbul karena
tertanggung tidak berhasil menagih piutang dari para kreditur

c. Temperature Damage Insurance

Kontrak asuransi terhadap ke-rugian yang diakibatkan oleh perusahaan /


kacaunya tem-perature sebagai akubat rusaknya property yang diasuransikan

d. Rain Insurance

Hujan dapat menimbulkan kerugian tidak langsung yang dapat diasuransikan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuransi kerugian tidak langsung merupakan gambaran kerugian tak langsung


misal : Bila penjualan barang jadi terkena peril maka perusahaan akan kehilangan
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari barang jadi yang terkena peril.

Klasifikasi kontrak/asuransi kerugian tidak langsung dibagi menjadi dua yaitu :

1. Time elemen contract Adalah kontrak asuransi yang mengukur besarnya kerugian
tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap unit waktu yang berlaku sampai
dengan obyek yang terkena peril yang diasuransikan selesai diperbaiki. Kontrak
ini terdiri dari :

a. Business Interruption Insurance

b. Contingent Business Interruption Insurance

c. Extra Expense Insurance

d. Additional Living Expense Insurance

e. Rental Value Insurance

f. Leasehold Interest Insurance

g. Excess Rental Value Insurance

2. Non tima elemen contract Bentuk asuransi kerugian tidak langsung yang besarnya
nilai asuransi tidak diukur berdasarkan waktu.

a. Profit Insurance

7
b. Account Receivable Insurance

c. Temperature damage Insurance

d. Rain Insurance

B. Saran
Dengan diselesaikan makalah ini kami berharap makalah ini dapat membawa
wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya kami juga mengharapkan kritik dan
saran untuk peningkatan kualitas dalam penulisan makalah kami.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, R., & Wiratno, A. (2017). Pendapatan premi, rasio hasil


investasi, laba, klaim dan risk based capital perusahaan asuransi kerugian di
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi & Perpajakan (JRAP), 4(01), 87-101.

SlideToDoc. Asuransi terhadap kerugian tidak langsung. Diakses tanggal


20 maret.2022, Retrieved from https://slidetodoc.com/asuransi-terhadap-kerugian-
tidak-lansung-asuransi-kerugian-tidak/

PDFCOFFEE. Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Langsung. Diakses


tanggal 20 maret.2022, Retrieved from https://pdfcoffee.com/asuransi-terhadap-
kerugian-tidak-langsung-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai